David menatap Elaina dengan tatapan campur aduk. Sungguh, gadis itu adalah ciptaan yang tiada duanya. Diberkahi kecantikan plus bonus dungu. Posisi tubuh Elaina yang seperti itu sudah pasti akan membuat pegal. Dia menepuk pelan keningnya.
David merangkak ke atas tempat tidur. Kini posisinya berada di atas tubuh Elaina. Elaina yang mendapat serangan tiba-tiba, tidak bisa kabur. Tubuh David berhasil menguncinya. Kedua siku yang menopang tubuh Elaina akhirnya merosot.
"Da-vid," ucap Elaina sambil terbata.
David hanya diam. Dia sama sekali tidak merespon Elaina. Kedua matanya menatap tajam wajah gadis itu. Dia berusaha mencari sebuah jawaban atas semua gejolak di hati dan pikirannya.
Cukup lama dia menatap kedua mata Elaina. Kali ini dia tidak bisa memungkirinya lagi. Wajah Elaina sangat cantik. Apalagi kedua mata hazel miliknya. Setiap berada di dekat gadis itu, semua perasaan David bercampur aduk.
Satu jawaban yang pasti telah David dapatkan. Jatuh cinta. Ya. Dia telah jatuh cinta pada gadis itu entah sejak kapan. Perasaan ingin memilikinya sangat kuat. Elaina adalah miliknya.
"David!" teriak Elaina.
"Ternyata kau sudah berani memanggilku dengan nama," ucap David di samping leher Elaina.
Napas David menggelitik pelan leher jenjang Elaina. Sensasi geli mulai bergelayut di leher gadis itu.
Cup
David mengecup pelan leher jenjang Elaina. Gadis itu merasakan sebuah sensasi yang sangat aneh. Sensasi aneh itu membuat bulu halus di kedua tangan Elaina meremang. Rasa panas perlahan melingkupi seluruh tubuh Elaina.
Pada awalnya David hanya ingin menggoda Elaina. Keinginan awal David tak seindah kenyataan. Dia justru larut menikmati aroma strawberry dari ceruk leher Elaina. Dia memberi banyak kecupan di leher Elaina.
Mengenai juniornya? Sudah tidak perlu diragukan lagi. Junior David tidak memerlukan aba-aba untuk beralih ke posisi on.
Tangan kanan David tak ingin menganggur. Dia mulai perlahan menjelajahi setiap inci bagian tubuh Elaina. Bibir sensual David beralih ke bibir ranum Elaina. Mereka mengulangi kegiatan panas yang tadi tertunda.
"Aaa ..." teriak Elaina.
Gadis itu terlena saat David bermain-main di ceruk lehernya. Dia mulai menikmati saat bibir David me lu mat bibir mungilnya. Belum lagi ditambah tangan David yang berkerja sangat aktif, membuat Elaina menikmati kegiatan panas mereka. Tapi, kegiatan itu tidak bertahan lama. Elaina kembali berteriak saat merasakan sesuatu yang besar dan aneh menekan diantara kedua pa hanya.
Teriakan Elaina sudah seperti alarm bagi David. Dia bisa saja tidak tahan dengan teriakan Elaina. Namun, kali ini dia bisa menahan kedua tangan Elaina yang sudah bersiap untuk mendorongnya.
"Tidak akan semudah itu," ucap David pelan di telinga kiri Elaina.
Telinga kiri Elaina lebih sensitif. Dibisiki seperti itu sudah pasti akan melumpuhkan pikiran normalnya. Dia berusaha untuk berpikir rasional.
"David! Lepas!" teriak Elaina.
"Bagian mana yang mau kau lepas?" tanya David pelan di telinga kiri Elaina.
Diakhir kalimatnya, dia sengaja menggigit pelan telinga kiri Elaina.
"David! Stop!" teriak Elaina.
"Ok. Aku berhenti," ucap David.
David berhenti dari kegilaannya. Saat David tidak melakukan apapun bahkan berbicara justru membuat Elaina termangu. Dia jadi bingung sendiri harus bagaimana.
Pria di atas Elaina masih betah berada disana. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan beranjak dari sana.
"David. Bisa minggir?" tanya Elaina.
"Kau bertanya?" tanya David.
Elaina hanya berani menganggukkan kepalanya.
"Tidak," jawab David singkat.
"Kau!"
"Ok."
Bukannya beranjak, David justru membalik tubuh Elaina dengan sekali ayunan. Kini posisi mereka terbalik, dengan Elaina yang berada di atasnya.
"Gi la!" teriak Elaina.
"Bukannya kau juga menikmatinya?" goda David sambil menahan pinggul Elaina agar tidak gadis itu tidak kabur.
Elaina berontak. Dia merasa sangat tidak nyaman dengan posisinya saat ini. Dia ingin lepas dari pria mesum itu.
"Sst! Elaina diamlah! Apa kau ingin membangunkannya lagi?"
Elaina spontan berhenti. Sekarang dia sudah tahu apa yang dimaksud oleh David. Sesuatu yang besar. Sesuatu yang aneh. Sudah dua kali dia merasakan sesuatu itu.
"Dengar!" perintah David.
Dia menarik tubuh Elaina kedalam pelukannya. Dia masih malu untuk menatap wajah Elaina secara langsung untuk mengungkapkan isi hatinya.
Elaina tidak akan tinggal diam. Dia memberontak ingin segera terlepas dari dekapan David.
"Kau ini sangat susah di kasih tahu. Aku tidak akan menahannya lagi jika juniorku bangun," tegas David.
Elaina kembali tenang. David merasakan tubuh Elaina mulai tenang. Dia mengusap pelan rambut hitam panjang Elaina.
"Dengarkan aku Elaina! Aku tidak akan mengulangi ucapanku. Jangan ada bantahan saat aku berbicara! Kau mengerti?" tanya David.
"Ya," jawab Elaina singkat.
"Kau milikku! Tidak ada seorangpun yang boleh melirik, bahkan menyentuhmu!" tegas David.
"Mengapa aku harus menjadi milikmu?" tanya Elaina sambil mendongakkan kepalanya ke atas.
David diam. Ini pertama kalinya dia mengungkapkan perasaan kepada seorang wanita.
Pantas saja di film-film sangat susah mengungkapkan perasaan. Ternyata sesulit ini. David bermonolog di dalam hati.
"Intinya kau adalah milikku!" tegas David.
"Mengapa?" tanya Elaina.
"Apa perlu aku jawab?" David balik bertanya pada Elaina.
"Aku butuh satu alasan," tukas Elaina.
"Wah, gaya bicaramu sudah sepertiku," goda David.
"Apa karena tertular dari ci u man panas kita tadi?" timpal David dengan pertanyaan.
Pertanyaan David berhasil membuat wajah Elaina merona merah. Dia tidak bisa memungkiri akan ciuman panas yang berhasil melelehkan perasaan dan tubuhnya. David memeluk erat Elaina, mendekapnya erat. Tak ingin terulang lagi, David mengunci kedua tangan Elaina sehingga gadis itu tidak akan bisa bergerak sembarangan.
"Aku katakan sekali lagi. Aku tidak akan mengulangi ucapanku. Jadi dengarkanlah dengan baik, Elaina," tegas David.
Suasana kamar yang tadinya panas, kini berubah menjadi dingin. Terasa ketegangan di sana. Apalagi David akan mengungkapkan isi hatinya pada Elaina. Cukup lama mereka terdiam. David tenggelam merangkaikan kata. Sedangkan Elaina, menanti dengan sabar apa yang akan di katakan David.
Kruyuk
Kruyuk
Akhirnya ada yang bersuara di antara mereka. Suara perut Elaina yang menuntut hak makan. David menahan tubuh Elaina yang mulai bergerak. Dia mendengar bunyi perut Elaina yang minta di isi. Dia harus segera memberitahu Elaina tentang perasaannya agar gadis itu mengerti akan posisinya nanti.
"Tunggulah sebentar lagi!" pinta David lembut.
Suara David yang lembut sangat menggoda Elaina. Dia yang ingin protes, kembali menutup rapat mulutnya saat mendengar suara lembut itu.
"Aku jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu Elaina," ucap David.
Penuturan David cukup jelas sampai ke telinga Elaina. Dia langsung mendongakkan kepalanya. Menatap tajam kedua mata pria itu. Pagi ini David sudah membuat hatinya naik turun. Ditambah sekarang, pria itu mengungkapkan isi hatinya. Elaina sangat senang mendengar ungkapan perasaan David. Bahkan jika bisa, saat ini dia ingin melakukan salto dan menari di kamar.
Pikiran rasionalnya melarangnya untuk mengekpresikan rasa senangnya.
"Bagaimana jika aku tidak mencintaimu?" tanya Elaina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Bhebz
Lanjut Thor
2022-05-21
1
💎hart👑
dah pandai pura-pura rupanya 😅😅😅
2022-05-19
1
💎hart👑
benar2 luar biasa😂😂😂
2022-05-19
1