POV David
Belum sampai satu jam saja kepala sudah berdenyut dibuat Elaina. Bagaimana gadis yang terlihat kecil itu memiliki postur tubuh yang padat dan berisi. Terutama kedua bukit kembarnya. Aku tidak ingin berlama-lama berada di dalam kamar. Kamar seluas ini terasa sangat kecil dan sesak.
Aku segera mengenakan pakaian resmi. Memakainya tanpa melihat ke arah Elaina yang masih terduduk di lantai. Aku bisa merasakan tatapan mata Elaina yang kelaparan melihat tubuhku, membuatku ingin menggodanya. Aku sengaja menambah ritme saat mengenakan pakaian.
"Dasar wanita mesum!" ucapku pelan.
Selesai berpakaian, dengan sengaja aku membalikkan tubuhku berniat untuk menangkap basah dirinya yang sudah puas menatap tubuhku. Hasilnya, justru aku yang terpesona menatap wajah polosnya. Otak gadis itu pasti sedang travelling.
Dia masih tidak menyadari saat aku berjalan ke arahnya. Beda lagi denganku. Aku merasakan sesuatu yang panas melingkupi seluruh hati.
"Si al!" rutukku.
Sesuatu yang tidak ingin ku lihat justru sangat ingin aku lihat. Aku mensejajarkan tubuhku dengannya. Aroma tubuhnya sangat unik. Campuran dari aroma sabun yang biasa kupakai dan wangi alami dari tubuhnya.
Elaina masih saja terus terpaku menatapku. Gadis itu masih belum sadar akan kehadiranku.
Apa yang sedang dia bayangkan saat ini? Aku bertanya dalam hati. Tubuhku perlahan semakin condong ke depan. Aku membiarkan hasratku yang menuntun.
Cup
Bibirku me nge cup pelan bibirnya. Ada sensasi hangat yang menyeruak ke dalam hati dan tubuhku. Bibirnya sangat manis. Aku ingin memakannya lebih dalam. Bibir manis dan kenyal itu menjadi sarapan pembuka untukku. Hasrat yang kadang redup menyala itu berubah menjadi sebuah gairah yang membuncah. Aku menginginkan lebih dari ini.
Si al. Dia justru membalas ci u manku. Gairahku semakin memuncak hampir diatas maksimal.
Bugh
Elaina tiba-tiba mendorong tubuhku. Aku menatapnya tajam. Gairah yang tadi hampir sampai di batas maksimal langsung mereda saat mendengar teriakannya lagi.
Gadis ini benar-benar membuatku hampir gila. Aku segera berdiri meninggalkan dia yang masih terkejut. Sebelum menutup pintu kamar, aku menyuruhnya segera menyusul.
Saat menuruni tangga aku kembali mengusap pelan bibirku. Sentuhan bibirnya masih terasa. Aku tersenyum sambil mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
Bukan hanya kau yang mendapati ciuman pertama. Ini juga pertama bagiku Elaina. Aku bermonolog dalam hati tak ingin maid yang berpapasan mendengar ucapanku.
Menu sarapan pagi sudah tersedia di atas meja. Semuanya berjejer rapi dan menggugah selera. Aku menarik kursi dan duduk di tengah. Sambil menunggu Elaina, aku memilih mengambil sepotong sandwich. Segelas susu murni menjadi pelengkap setelah memakan sandwich.
Untung saja aku sudah selesai minum. Jika tidak, pagi ini aku bisa mati tersedak. Gadis itu berlenggang dengan santai. Sempat aku berpikir jika dia sengaja menggodaku pagi ini. Dia bukit kembarnya terlihat seperti jelly yang turun naik. Seorang tukang kebun laki-laki yang baru saja melintas sampai terperangah menatapnya. Amarahku memuncak saat ada seorang pria menatap Elaina seperti itu.
Elaina milikku! Hanya milikku! Geramku dalam hati. Tanpa pikir panjang, aku langsung membopong tubuh mungil Elaina menuju kamar. Aku akan mengeksekusinya pagi ini. Aku tidak akan melepaskannya lagi.
POV David off
Belum sampai di ruang makan, Elaina sudah berada di udara. David segera berlari saat melihat Elaina berlari kecil menuju ruang makan. Dia langsung membopong tubuh Elaina seperti karung beras yang dipikul diatas bahu.
"Ah, David! Turunkan aku!" teriak Elaina.
Bukannya diturunkan, David justru mengencangkan tubuh Elaina. Maid yang berpapasan dengan mereka tidak berani menatap adegan yang sudah seperti siaran langsung.
David membuka pintu kamar dengan sebelah tangan yang bebas. Setelah masuk ke dalam kamarnya, dia segera menutup pintu kamar dan menguncinya.
Elaina tanpa sadar telah menggoda David. Juniornya yang sudah susah payah ditidurkan langsung terbangun. Dia menghempaskan tubuh Elaina ke atas kasur.
"David! apa yang akan kau lakukan?" tanya Elaina panik.
David melepaskan jas, dan melemparnya ke sembarang arah. Dia menggulung ujung lengan kemeja bergantian. Kancing kemeja terasa sangat menyesakkan lehernya. Dia pun membuka seluruh kancing kemeja yang dikenakannya.
Tak ingin gegabah dengan yang akan dilakukannya. David berjalan mondar-masir di ujung tempat tidur. Tangan kirinya berada di pinggang. Sedangkan tangan kanannya memegang kepalanya yang sangat berdenyut.
Saat ini pikiran waras David msih mendominasi. Entah apa jadinya jika gairah yang mengambil alih tubuh atletisnya.
"David!" teriak Elaina.
David menyuruh Elaina untuk diam dengan menempelkan jari telunjuk kanan ke bibirnya. Dia tidak ingin mengucapkan sepatah katapun. Dia sedang berjuang antara nafsu dan logika.
"Sst!"
Elaina akhirnya terdiam. Hanya saja posisi seperti ini sangat membuatnya tidak nyaman. Tubuhnya mulai terasa pegal.
"Da-vid," panggil Elaina seperti berbisik.
Dia tidak ingin membuat masalah lagi dengan pria mesum yang sedang asyik mondar-mandir di depannya. Merasa panggilannya tidak dipedulikan, Elaina mengulanginya lagi.
"Da-vid!" Eliana sedikit mengeraskan suaranya.
David menoleh saat mendengar namanya dipanggil sayup-sayup.
"Apa?" tanya David dengan ketus.
"Aku ingin memperbaiki posisiku. Badanku mulai pegal," keluh Elaina.
David melihat tubuh Elaina. Gadis itu dalam posisi setengah berbaring. Kedua siku meopag tubuhnya. Sedangkan kepalanya dalam posisi tegak yang sangat tidak menguntungkan.
David menepuk keningnya. Dia merasa otaknya sudah berpindah tempat. Bagaimana bisa dia menemui seorang gadis yang sangat dungu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Aya wae kelakuan 😂😂
2022-05-19
1
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Masa? 😏
2022-05-19
1
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Sama aja 🤣
2022-05-19
1