Bab 10. Rahasia Kecil Elaina

"Kau dengarkan baik-baik ceritaku! Aku tidak suka jika harus mengulangi cerita yang sama sepanjang hidupku!" perintah Brayan.

David menaikkan sebelah alisnya. Dia menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Brayan. Mengulangi. Kata yang digaris bawahi oleh David. Artinya rahasia tentang Elaina sudah lebih dari satu kali diceritakan.

"Aku mendengarkan mu!" seru David. Dia kembali ke kursi yang tadi didudukinya.

"Elaina adalah putri dari bibi ku Elinor. Bibi Elinor adalah adik perempuan ayahku. Ayahnya adalah sahabat dekat ayahku."

"Apa tidak bisa ke intinya saja?" tanya David. Dia sangat bosan jika harus mendengar cerita yang sangat panjang. Terlalu berbelit-belit. Padahal inti dari cerita itu sama saja.

"Aku tidak masalah jika hanya langsung memberitahumu tentang rahasia atau bakat ya g dimiliki Elaina. Tapi ingat! Aku sudah berniat dari awal untuk menceritakan padamu tentang Elaina dari awal. Jadi jangan salahkan aku ke depannya!" ucap Brayan santai.

David terdiam mendengar perkataan Brayan. Dia terlihat berpikir sangat keras. Menimbang-nimbang apakah harus mengetahui dari awal tentang Elaina atau hanya bakatnya saja. Kepalanya mulai berdenyut lagi.

"Tampilkan wujud mu!" perintah David.

"Apa kau yakin?" tanya Brayan.

"Kau mau bercerita panjang lebar tanpa wujud. Kau mau membuatku gila atau mati lagi?" tanya David sambil menahan emosinya.

"Ok. Ok. Aku akan menghampirimu sekarang," balas Brayan santai.

Wusss ...

David melihat kilatan cahaya yang sangat cepat. Kemudian berhenti tepat dihadapan David. Dia tercengang melihat pemandangan di depan matanya.

"Kau!" seru David.

"Kenapa? Tubuhku bagus kan!" seru Brayan. Dia sengaja bergaya di depan David memperlihatkan tubuh six-pack nya. Tubuhnya masih penuh dengan busa sabun. Salahnya sendiri berkomunikasi dengan David saat lagi mandi.

"Tubuh seperti roti sobek saja kau banggakan. Cepat bilas tubuhmu ke kamar mandi!" perintah David.

"Hahaha..." suara tawa Brayan menggelegar di seluruh ruang kerja David. Dia melangkahkan kakinya menuju sebuah pintu yang terletak di sebelah kiri.

"Kau mau kemana?" tanya David.

"Kau sudah pikun ya? Bukannya kau sendiri yang menyuruhku ke kamar mandi!" seru Brayan.

"Aku memang menyuruhmu ke kamar mandi. Tapi, apa kau bertanya dimana letak kamar mandinya?" tanya David.

"Itu sudah pasti pintu menuju kamar mandi!" seru Brayan sambil menunjuk pintu yang terbuat dari kayu.

"Coba saja!" seru David.

David memperhatikan Brayan berjalan ke arah pintu yang dimaksudnya. Brayan membuka pintu itu dengan santai.

"Satu ... dua ... tiga ..." David menghitung pelan sampai hitungan ketiga.

"Aaa ..." teriak suara beberapa orang maid. Mereka berteriak sangat kencang sehingga mengundang maid lain yang berada tidak jauh dari sana. Dua orang maid yang baru saja tiba di depan pintu ruang kerja tuan mereka kembali berteriak histeris. Siapapun pasti akan berteriak saat melihat tubuh polos yang di penuhi oleh busa sabun.

Brakk ...

Brayan segera menutup pintu dengan kuat. Dia berbalik menghadap David yang terlihat sangat tidak peduli.

"Mengapa kau biarkan aku membuka pintu itu?" geram Brayan.

"Bukannya aku sudah memperingatkan mu dari tadi?" David tidak menjawab pertanyaan Brayan, dia justru melempar pertanyaan kepada Brayan.

"Mana ada kau memperingati ku!" tukas Brayan.

Pop ... pop

Gelembung busa Brayan mulai meletus satu persatu. Tubuh polosnya semakin terlihat. Bahkan juniornya hampir saja terlihat jika dia tidak segera menutupnya dengan kedua tangannya.

Bukan sifat David senang berdebat. Baginya perdebatan seperti itu hanya seperti perkelahian mulut antara wanita. Dia hanya mengangkat alis kanannya.

"Mana kamar mandinya?" tanya Brayan.

"Bukannya kau sangat pintar menebak!" tutur David santai.

"Kau!" teriak Brayan.

"Geser saja pintu lemari minuman itu!" perintah David sambil menunjuk lemari khusus untuk minuman.

Brayan di buat terkejut olehnya. Bagaimana bisa ada seseorang yang membuat pintu kamar mandi seperti itu. Pantas saja dia tidak bisa menemukan kamar mandi. Karena seingat dia, dimana-mana kamar mandi itu ada pintunya. Satu-satunya pintu yang ada di ruangan ini hanya pintu tadi. Ternyata pintu tadi adalah pintu untuk keluar masuk ruangan ini.

Brayan segera menggeser pintu aneh itu ke kanan. Alhasil pintu itu tidak terbuka sama sekali. Ingin sekali dia menggunakan kekuatannya. Tapi tidak bisa. Kakak tertuanya Brigita sudah berpesan untuk tidak asal menggunakan kekuatannya.

"Siapa yang bilang jika kau harus menggeser lemari itu ke kanan?" tanya David. Wajah Brayan hampir memerah karena menahan amarah. Luas melihatnya seperti itu membuat David segera memberitahu cara membuka pintu kamar mandi.

Brayan segera menggeser lemari minuman ke kiri. Sebuah ruangan yang berukuran tiga kali empat meter persegi terpampang di hadapannya. Sebuah ruangan yang cukup luas untuk sebuah kamar mandi. Brayan segera masuk dan mulai membersihkan dirinya.

David tertawa terbahak-bahak saat Brayan menutup pintu kamar mandi dengan sedikit kuat. Membuat beberapa botol minuman disana sedikit bergerak. Akhirnya dia bisa membalas keusilan Brayan. Beberapa jam terakhir, Brayan selalu mengerjainya tanpa ampun.

Beberapa saat kemudian, Brayan keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian. Celana pendek selutut warna khaki dan baju kaos lengan pendek warna putih. Pakaian itu memang sudah disediakan di dalam lemari kamar mandi. Jika David sedang ingin menghabiskan waktunya di ruang kerja tanpa harus kembali ke kamarnya untuk mandi.

"Ternyata ukuran tubuh kita sama," ucap David sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Selesai mengeringkan rambutnya, dia melemparkan begitu saja handuk yang tadi dipakainya untuk mengeringkan rambut ke atas sofa. Dia sendiri langsung menghempaskan tubuhnya di kursi yang bersebrangan dengan David.

David sangat malas berdebat. Dia hanya menatap tajam saat Brayan melempar handuk itu ke sofa.

"Aku ambil minuman dulu!" tutur Brayan. Dia beranjak ke arah lemari minuman dan memilih salah satu minuman favorit David. Moscato.

"Kau ini sangat aneh. Tidak bisa minum alkohol tapi punya berbagai jenis alkohol. Ckckck..." ledek Brayan.

"Apa kau sudah selesai?" tanya David.

"Baiklah. Aku akan menceritakan tentang Elaina. Kau dengarkan baik-baik. Aku tidak akan mengulanginya!" perintah Brayan.

David tidak merespon perkataan Brayan. Dia hanya fokus menatap wajah remaja pria itu.

"Eh iya, aku lupa. Kau mau mendengarkan dari awal atau intinya saja?" tanya Brayan.

"Menurutmu?" David kembali melontarkan pertanyaan.

Brayan tahu jika sudah berhadapan fisik seperti ini pasti David akan mendengarkan keseluruhan ceritanya.

"Aku tidak akan mengulang bagian awal tadi!" seru Brayan.

David hanya menatap lekat Brayan.

"Bibi Elinor jatuh cinta dengan seorang pemuda keturunan bangsawan yang kebetulan memiliki bakat alami. Pria itu bernama Bishop Cruise. Mereka menjalin kasih tanpa sepengetahuan kedua keluarga. Sampai akhirnya bibi Elinor hamil. Saat usia kandungannya lima bulan, mereka sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. Keluarga Cruise tidak mau menerima kehadiran bibi Elinor dan bayi mereka."

Brayan berhenti bercerita. Dia menenggak minuman yang tadi diambilnya dari lemari.

Terpopuler

Comments

yani_nera

yani_nera

kata-kata ini harusnya milik Bryan

2022-07-22

1

Reinon

Reinon

bisa melayang... keren

2022-05-05

2

smoochyzz

smoochyzz

semangat thorr~

2022-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. David Walker
2 Bab 2. Dendam Lama
3 Bab 3. Neraka atau Surga
4 Bab 4. Elaina
5 Bab 5. Kebingungan
6 Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7 Bab 7. Reinkarnasi
8 Bab 8. New Life
9 Bab 9. Supernatural
10 Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11 Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12 Bab 12. Bakat Elaina
13 Bab 13. Jahil
14 Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15 Bab 15. Malam Pertama
16 Bab 16. Dungu
17 Bab 17. Yang Pertama
18 Bab. 18 Sarapan Pagi
19 Bab 19. My Feeling
20 Bab 20. Rules
21 Bab 21. New Day
22 Bab 22. Ayam
23 Bab 23. Aku Kekasihmu
24 Bab 24. Baru Kekasih
25 Bab 25. Tergoda
26 Bab 26. Persiapan
27 Bab 27. Lagi-lagi
28 Bab 28. Eksekusi
29 Bab 29. Kembali ke Mansion
30 Bab 30. Perkenalan
31 Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32 Bab 32. Kita Menikah Saja
33 Bab 33. Yes
34 Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35 Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36 Bab 36. Terkejut
37 Bab 37. Terlalu Muda
38 Bab 38. The Wedding
39 Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40 Bab 40. Persiapan
41 Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42 Bab 42. Tamu Bulanan
43 Bab 43. Berapa Lama?
44 Bab 44. Di Rapel
45 Bab 45. Akhirnya ... 21+
46 Bab 47. Bertukar Cerita
47 Bab 48. Elaina feat Rachel
48 Bab 49. Perintah David
49 Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50 Bab 51. Ketiduran
51 Bab 52. Menyakitkan
52 Bab 53. Waktu
53 Bab 54. Masa Sulit
54 Bab 55. Mencari Elaina
55 Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56 Bab 57. Persiapan
57 Bab 58. Saling Melindungi
58 Bab 59. Rindu Sentuhan
59 Bab 60. Terulang Lagi
60 Bab 61. Salah Paham
61 Bab 62. Ayah Kandungmu
62 Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63 Bab 64. Pertemuan
64 Bab 65. Rupa Asli Elaina
65 Bab 66. Pilihan Pertama
66 Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67 Bab 68. Black Meadow
68 Bab 69. Kehangatan Keluarga
69 Bab 70. Dimulai
70 Bab 71.
71 Bab 72.
72 Bab 73.
73 Bab 74. Jika Saja
74 Bab 75. Menguji Bakat
75 Bab 76. Kelemahan Brayan
76 Bab 77. Terjun Bebas
77 Bab 78. Ala Bridal
78 Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79 Bab 80. Mana Portalnya?
80 Bab 81. Ada Apa Denganku?
81 Bab 82. Lebih Dari Bakat
82 Bab 83. Aku ikut!
83 Bab 87. Pelukan Terakhir.
84 Bab 84. Dikerjai Lagi
85 Bab 85. Love Bird
86 Bab 86. Paris in Love
87 Bab 88. Pertempuran.
88 Bab 89. Got You!
89 Bab 90. The End
90 LEMME LOVE YOU
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. David Walker
2
Bab 2. Dendam Lama
3
Bab 3. Neraka atau Surga
4
Bab 4. Elaina
5
Bab 5. Kebingungan
6
Bab 6. Four B (Brigita, Bree, Bricia, Brayan)
7
Bab 7. Reinkarnasi
8
Bab 8. New Life
9
Bab 9. Supernatural
10
Bab 10. Rahasia Kecil Elaina
11
Bab 11. Rahasia kehidupan Elaina
12
Bab 12. Bakat Elaina
13
Bab 13. Jahil
14
Bab. 14 Maid Sitter not Baby Sitter.
15
Bab 15. Malam Pertama
16
Bab 16. Dungu
17
Bab 17. Yang Pertama
18
Bab. 18 Sarapan Pagi
19
Bab 19. My Feeling
20
Bab 20. Rules
21
Bab 21. New Day
22
Bab 22. Ayam
23
Bab 23. Aku Kekasihmu
24
Bab 24. Baru Kekasih
25
Bab 25. Tergoda
26
Bab 26. Persiapan
27
Bab 27. Lagi-lagi
28
Bab 28. Eksekusi
29
Bab 29. Kembali ke Mansion
30
Bab 30. Perkenalan
31
Bab 31. Pengorbanan Pria Sungguh Besar
32
Bab 32. Kita Menikah Saja
33
Bab 33. Yes
34
Bab 34. Lebah Penghisap Madu
35
Bab 35. Besok atau Minggu Depan
36
Bab 36. Terkejut
37
Bab 37. Terlalu Muda
38
Bab 38. The Wedding
39
Bab 39. Pertemuan Pertama dengan Four B
40
Bab 40. Persiapan
41
Bab 41. Malam Pertama Yang ...
42
Bab 42. Tamu Bulanan
43
Bab 43. Berapa Lama?
44
Bab 44. Di Rapel
45
Bab 45. Akhirnya ... 21+
46
Bab 47. Bertukar Cerita
47
Bab 48. Elaina feat Rachel
48
Bab 49. Perintah David
49
Bab 50. Dua Masalah Muncul Bersamaan
50
Bab 51. Ketiduran
51
Bab 52. Menyakitkan
52
Bab 53. Waktu
53
Bab 54. Masa Sulit
54
Bab 55. Mencari Elaina
55
Bab 56. Dua Musuh Dalam Satu Waktu
56
Bab 57. Persiapan
57
Bab 58. Saling Melindungi
58
Bab 59. Rindu Sentuhan
59
Bab 60. Terulang Lagi
60
Bab 61. Salah Paham
61
Bab 62. Ayah Kandungmu
62
Bab 63. Kondisi Paman Bishop
63
Bab 64. Pertemuan
64
Bab 65. Rupa Asli Elaina
65
Bab 66. Pilihan Pertama
66
Bab 67. Jangan Berpikir Seperti Itu
67
Bab 68. Black Meadow
68
Bab 69. Kehangatan Keluarga
69
Bab 70. Dimulai
70
Bab 71.
71
Bab 72.
72
Bab 73.
73
Bab 74. Jika Saja
74
Bab 75. Menguji Bakat
75
Bab 76. Kelemahan Brayan
76
Bab 77. Terjun Bebas
77
Bab 78. Ala Bridal
78
Bab 79. Tidak Ada Kata Kalah
79
Bab 80. Mana Portalnya?
80
Bab 81. Ada Apa Denganku?
81
Bab 82. Lebih Dari Bakat
82
Bab 83. Aku ikut!
83
Bab 87. Pelukan Terakhir.
84
Bab 84. Dikerjai Lagi
85
Bab 85. Love Bird
86
Bab 86. Paris in Love
87
Bab 88. Pertempuran.
88
Bab 89. Got You!
89
Bab 90. The End
90
LEMME LOVE YOU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!