Dokter Sam

Cyra tertatih berjalan kekamar mandi, ia berusah tetap kuat meskipun rasa sakit yang teramat ia rasakan. Cyra merasakan susah untuk membuka kebayanya, karena tangan yang tidak nyampe di punggung belakang, belum apabila ia menggerakan tanganya, punggunya terasa pegal dan nyeri.

Cyra ingin meminta bantuan pada Naqi, tetapi Cyra juga malu terlebih Naqi laki-laki pasti akan merasa kurang pantas apabila Cyra meminta bantuanya. Sedangkan setahu Cyra di rumah ini hanya tinggal berdua dirinya dan Naqi.

Dengan dipaksa dengan sangat pelan Cyra berusaha membuka kebaya yang sangat pas di badanya, dengan perlahan meskipun beberapa kali Cyra memberhentikan kegiatanya karena pegal yang teramat. Setelah rasa pegal sedikit menguai Cyra kembali mencoba. Sampai akhirnya kebaya yang ia gunakan terlepas. Kini ia akan melepaskan kata matanya yang menempel di tubuhnya. Namun, lagi-lagi Cyra harus berusaha dengan keras agar tangannya tidak mengenai lukanya.

Cyra mengelap darah disekitaran lukanya, serta membasuh tubuhnya yang tidak luka.

Setelah berhasil membersihkan tubuhnya ala kadarnya, Cyra mengambil bathrobe di lemari yang ada di kamar mandi tersebut. Setelah memastika tubuhnya lebih nyaman dan bersih, Cyra keluar kamar mandi.

Diluar Naqi tengah duduk berselonjor di ranjangnya dengan memainkan HPnya.

"Duduklah, sebentar lagi Dokter datang. Dia akan memeriksa lukamu, biar cepat mengering dan tidak terjadi infeksi." tutur Naqi menjelaskan tujuan ia memanggil Dokter.

"Terima kasih banyak tuan, Anda sudah mau peduli dengan saya." ucap Cyra terharu, akhirnya ada juga orang lain yang peduli denganya, setelah Qila tentu sajah.

"Untung aku mengikuti saran Qila, kalau tidak mungkin sajah kini ia tengah menangobati luka baru ditubuhku." batin Cyra bersyukur karena Qila memberika masukan yang tepat. Andai ia salah mengambil keputusan bisa sajah lukanya bertambah dan bahkan Cyra nggak tau luka apa lagi yang akan papahnya tinggalkan ditubuhnya.

"Kamu jangan GR, aku mengobati luka kamu bukan karena aku suka, tapi aku nggak mau ajah ada orang meninggal di rumahku karena aku biarkan dia terluka," cicit Arzen, gengsi juga dong kalo harus mengakui kasian dan iba.

"Apapu itu alasan Anda, saya ucapkan terimakasih, setidaknya Anda tidak membiarkan saya terluka semakin parah. Terimakasih banyak." ucap Cyra, lagi-lagi ia berterimaksih dengan tulus.

Naqi tidak membalas ucapan Cyra, ia malah menatap layar pintarnya. Naqi berdiri dan meninggalkan Cyra sendirian di kamarnya. Rupanya Sam, dokter keluarga yang Naqi telpon sudah sampai di rumah Naqi.

"Kenapa nggak langsung masuk sajah, Sam?" tanya Naqi yang memang mereka seumuran.

" Takut ganggu pengantin baru," ledek Sam dengan muka tengilnya.

"Apaan sih, gue dijodohin. Mana mungkin gue bisa ML sam dia, liatnya ajah udah ngeri duluan." ujar Naqi bergidik membayangkan ia bercumbu dan memandukasih dengan Cyra "Wanita yang botak, seperti membayangkan bermain dengan sesama jenis." gumam Naqi dalam hati.

"Lah emang kenapa? mungkin ajah asal ada lubangnya bisa dong dimainin," ledek Sam kembali.

"Nanti kamu liat sendiri deh, entar juga loe tau alasan gue berkata seperti itu." sungut Naqi kesal denagn Sam, dokter sekaligus temanya yang meledeknya terus menerus.

Merekapun berjalan menuju kamar Naqi. Di dalam kamar Cyra tengah menatap pandangan luar dari dalam jendela besar di kamar tersebut. "Apa aku nanti bisa berjalan-jalan di sekitar taman itu," bisik Cyra pelan. Cyra sering membayangkan bisa bermain di taman sekitar rumahnya, tetapi impian itu tidak pernah terwujud. Selama tinggal di rumah orang tuanya, Cyra tak pernah bisa berjalan-jalan kerluar rumah. meskipun itu hanya ketaman sekitar komplek rumahnya. Kini Cyra ingin ketika ia tinggal dengan Naqi, suaminya Cyra bisa mewujudkan mimpinya, bisa keluar jalan-jalan walaupun hanya di taman dekat rumahnyan.

Ditengah lamunan Cyra, pintu kamar terbuka, ternyata Dokter Sam berserta Naqi.

Untuk pertama Sam melihat Cyra ia pun kaget. Sam juga sama seperti Naqi ketika pertama melihat kepala botak Cyra. Sam mengira Cyra terkena kangker sehingga ketika menjalani pengobatan rambutnya akan rontok.

Sam melirik Naqi, seolah ia bertanya dengan kondisi Cyra.

"Tanya sendiri sama orangnya, noh orangnya ada, gue ajah ketipu," sungut Naqi, ia masih kesal apabila mengingat kebohongan Cyra.

Cyra lagi-lagi menunduk, rasa bersalah dan juga rasa percaya dirinya belum sepenuhnya timbul dengan yakin, sehingga didalam hatinya masih ada rasa minder dan miris ketika harus menjelaskan kondisi tubuhnya yang berbeda.

"Udah ah, gue panggil loe, bukan buat kepo dengan kehidupan orang lain. Gue panggil loe buat periksa dia." ucap Naqi dengan menunjuk Cyra yang tengah menunduk.

"Diapain emang dia sama kamu, sampai harus gue periksa," ledek Sam dengan senyum tengilnya.

"Bukan sama gue, orang gue ajah penasan kenapa dia bisa kaya gitu, tapi anaknya ditanyain diam ajah, coba deh loe yang tanya siapa tau dia mau cerita kalo sama loe," bisik Naqi agar Sam coba bertanya apa yang terjadi dengan Cyra, jujur Naqi juga penasaran dengan kehidupan Cyra, apa iya selama ini dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga ia mengalami banyak luka, dan sepertinya Cyra juga ada rasa takut dengan orang lain, sehingga Naqi susah untuk mengorek informasi dari Cyra. Kalo memang Cyra mengalami KDRT motifnya apa? Apa Cyra gadis pembangkang dan susah diatur sehingga keluarganya menghukumnya. Atau ada motif lain." Naqi bertanya-tanya dalam hatinya, ada apa dengan nasib Cyra.

"Sini Mba, kita priksa dulu yuk." ajak Sam agar Cyra tidak hanya berdiri di dekat jendela.

Cyra mendekat, ia gerogi karean sebelumnya ia tidak pernah diperiksa oleh dokter, bahkan biasanya kalo sakit, Cyra hanya perlu istirahat dan minum obat warung, sudah kembali sehat lagi.

"Apanya yang sakit?" lagi-lagi Sam bertanya dengan nada sangat halus, ia tau kalo Cyra masih belum terbiasa dengan lingkungan barunya

"Kamu tunjukin ajah lukamu, dia udah jinak ko. Nggak bakal dia berani nerkam kamu." ucap Naqi agar Cyra tidak takut.

"Tapi, lukanya ada dipunggung apa aku harus membukanya?" tanya Cyra ragu.

"Buka ajah, aku Dokter udah biasa liat anggota tubuh bagian dalam, jadi nggak bakal berpengaruh, kecuali kalo Naqi bisa langsung on kalo liat yang begituan," canda Sam sembari melirik Naqi.

"Sialan loe, gue napsu juga liat-liat, nggak main buka langsung on." sungut Naqi kesal dengan candaan Sam.

Cyra membuka bathrobenya bagian belakang dibiarkan turun meperlihatkan lukanya dan yang depan ia pegang bagian dada.

Sam nampak kaget, ia seorang dokter sangat hapal luka apa yang ada dipunggung Cyra.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Sam geram, udah keterlaluan bagi orang yang sudah tega menyiramkan air panas kekulit.

Cyra hanya diam, ia masih takut apabila harus jujur. Cyra takut papahnya marah apabila ada yang mengungkap kejahatanya kepublik.

Cyra sangat tau betul bahwa papahnya adalah orang yang sangat nekad dan berkuasa, sehingga ia bisa melakuakn apa sajah dengan uang. Bahkan bukan tidak mungkin nyawanya bisa terancam apabila ada yang mengusik kehidupanya. Itu alasan kenapa Cyra diam, dia belum yakin dengan lingkungan barunya.

...****************...

Terimakasih buat yang udah mampir, dan jangan lupa tinggalkan jejak yah.❤

# Mampir juga kekarya Othor yang satunya yah "Beauty Cloads" ceritanya nggak kalah seru loh...❤

Terpopuler

Comments

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

ceritakanla kaira Jagan takut semoga kejahatan papa mu bisa terungkap siapa diri mu sebenarnya

2023-01-11

0

RATNA RACHMAN

RATNA RACHMAN

jujur aja cyra...

2022-11-15

0

Fayra

Fayra

lanjut

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Alopecia Areata
2 Kesedihan Cyra
3 Semangat baru Cyra
4 Rencana Naqi
5 Pertemuan dengan Rania
6 Afifah Menginginkan Naqi
7 "SAH"
8 Kekecewaan Naqi
9 Dokter Sam
10 Pobia Darah
11 Sifa Kekanakan Afifah
12 Sarapan Diluar
13 Belanja Bersama
14 Pertemuan Diantara Dua Pria
15 Makan Malam Bersama
16 Perjanjian Nikah
17 Insiden di Dapur
18 Hanya Luka Kecil
19 Calon Suami Fifa
20 Kedatangan Mamih
21 Keseruan Bersama Mamih
22 Berkunjung ke Rumah Rania
23 Kemaraha Rania
24 Menginap di Rumah Mamih
25 Pertunangan Fifah
26 Berbelanja Bersama
27 Rania Iri
28 Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29 Kepolosan cyra
30 Pertemuan Cyra dan Rania
31 Rania Cemburu
32 Janji Cyra
33 Mengigo
34 Syarat Pernikahan dari Niko
35 Bikin Adonan Mochi
36 Model Iklan Maskara
37 Kesepakatan Naqi dan Cyra
38 Meyakinkan Kakek
39 Nasehat Mamih
40 Laki-Laki Gemulai
41 Dunia yang Berbeda
42 Terpukau
43 Kepuasan
44 Terlefon dari Rania
45 Menjadi Obat Nyamuk
46 Berada di Antara Dua Wanita
47 Kesabaran Cyra
48 Senjata Makan Tuan
49 Kerja Sama Yang Aneh
50 Ramuan Pekat
51 Gara-Gara Kebohongan Naqi
52 Hanya Sebuah Perjanjian
53 Bangkit dan Harus Kuat
54 Penjelasan Sam
55 Doa yang Dikabulkan
56 Ramuan Tradisional
57 Menemukan Teman Baru
58 Cemburu???
59 Perlawanan Cyra
60 Tamparan Keras
61 Keceplosan
62 Mendiamkan...
63 Pelakor vs Pembinor
64 Siapa Wawan???
65 Curhat
66 Drama Percintaan
67 Sakit
68 Nyicil
69 Drama Minum Obat
70 Rencana Kakek
71 Kabar Buruk
72 Senam Irama
73 Mencoba Mengenalnya
74 Kerokan
75 Kelaparan
76 Bimbang...
77 Artis Baru yang Sombong!!!
78 Relawan
79 Teman Baru
80 Doa Niko yang Terkabul
81 Niko dan Fifah menikah
82 Mencoba Menghibur
83 Permintaan Rania
84 Kepulangan Qari
85 Mahasiswi Abadi
86 Keuntungan Memiliki Dua Istri
87 Zoya yang Galau
88 Laki-Laki Cupu
89 Berburu Jajanan Kaki 5
90 Ulang Tahun
91 Gunanya Tas Besar
92 Horror....
93 Abang Ojek
94 Mengetuk Pintu Hati
95 Permintaan Zoya
96 Membuat Janji dengan Model Terkenal
97 Lambe Lemez
98 Kejujuran
99 Saling Menguatkan
100 Chef Naqi
101 Salah Paham
102 Curhat
103 Menjadi Sayap Pelindung
104 Kemarahan Naqi
105 Pemakaman
106 Ruangan Baru
107 Saling Menggenggam
108 Kemarahan Niko
109 Berekting
110 Semangat Untuk Alzam
111 Saling Menguatkan
112 Ungkapan Hati Qari
113 Nikahi Aku...
114 Permintaan Alzam
115 Perubahan
116 Kegundahan Cyra
117 Surga Dunia atau Neraka Dunia
118 Kembali Cuek
119 Adam dan Raina
120 Kekasih Halal
121 Telepon dari Nomor Asing
122 Perasaan Bersalah
123 Permintaan Rania
124 Siapa Yang Mandul
125 Di Paksa Cerai
126 Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127 Semuanya Berubah
128 Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129 Perlindungan Dari Meta
130 Menyendiri
131 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132 Melepaskannya Pergi
133 Pertemuan
134 Dilanda Kebisuan
135 Siapa Keluargaku
136 Cemburu
137 Melamun
138 Meminta Kejelasan Dari Kakek
139 Memutan Masa Lalu
140 Donor Mata
141 Mertua Terbaik
142 Tinggal di Kampung
143 Adam Yang Kecewa
144 Menjemput Aqila
145 Bersandiwara
146 Permintaan Cyra
147 Bom Kemarahan Yang Meledak
148 Petunjuk
149 Kacang Lupa Kulitnya
150 Saling Membantu
151 Laki-Laki Medit
152 Kesepakatan
153 Kabar Gembira
154 Siapa Rania?
155 Sodara Satu Bapak
156 Senyum Seorang Diri
157 Mengatakan Fakta
158 Pesta Perpisahan
159 Laki-Laki Cengeng
160 Berpamitan 01
161 Berpamitan 02
162 Fakta
163 Sergap
164 Mabok Udara
165 Pulang
166 Kemaran Qari
167 Durensawit
168 Kehilangan
169 Manusia Kulkas
170 Bertemu Mommy
171 Mengubur Kenangan Buruk
172 Ikatan Takdir
173 Nada Dering Hantu
174 Pria Keras Kepala
175 Gudang di Dalam Kantor
176 Pelakor
177 Kandang Gorila
178 Pilih Kasih
179 Mencari Aman
180 Kebakaran Hati
181 Semuanya Merasa Benar
182 Nasihat Sam
183 Mengenang Kemasa Itu
184 Pak Dokter Yang Galak
185 Luson Kembali Pergi
186 Notif Pujaan Hati
187 Sumber Kekuatan
188 Saat Yang Menegangkan
189 Tempat Tinggal Baru
190 Panggilan Kembali Pulang
191 Laki-Laki Misterius
192 Sambutan Selamat Datang
193 Sam Yang Berubah
194 Pertanyaan Mommy
195 Qari yang Cemburu
196 Kecelakaan Beruntun
197 Melepaskan Untuk Memang
198 Pernikahan Meta
199 Harapan Mamih
200 Dalam Satu Ruangan
201 Qari Si Obat Nyamuk
202 Meta Sang Pengantin Baru
203 Sam dan Naqi
204 Ungkapan Hati
205 Memaksa Pulang
206 Mengadu Ke Mamih
207 Isi Hati Rania
208 Cyra Bertemu Rania
209 Curhatan Rania
210 Kasih Sayang Seorang Ibu
211 Wanita Hebat
212 Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213 Qila dan Cyra Yang Malang
214 Harapan Dua Orang Sahabat
215 Kecemasan Meta
216 Sikap Yang Aneh
217 Paparazi
218 Qari Cemburu Buta
219 Isi Hati Al
220 Sidak Dari Meta
221 Permintaan Mamih
222 Kecoa Yang Lancang
223 Terjebak Satu Tempat
224 Mengikis Dendam
225 Kartu Sakti Berbicara
226 Kecemasan Satu Keluarga
227 Luapan Emosi Qari
228 Luapan Emosi Naqi
229 Meta Biang Kerok
230 Emak Tiri
231 Suami Idaman
232 Aki-Aki Peot
233 Ganti Anak
234 Team Pengawas
235 Salah Paham 'Meta'
236 Melamar Adam
237 Jadi Istri Kedua???
238 Ide Alzam
239 Penyusup
240 TesPek
241 Ancaman Niko
242 Menawarkan Perdamaian
243 Tamu Dadakan
244 Nasihat Mamah Mia
245 Penantian Panjang
246 Iri
247 Kencan Ala ABG
248 Ritual Pendekatan
249 Masuk Perangkap
250 Dunia Fantasi
251 Serbuk Rahasia
252 Menunggu Mangsa
253 Rencana Tuan Latif
254 Kesadaran yang terkikis
255 Lembah penyesalan
256 Ingatan yang Kabur
257 Kakek Yang Pilikasih
258 Sikap Manis Naqi
259 Bertemu Anak
260 Harapan Zoya
261 Kekecewaan Naqi
262 Rencana Rahasia
263 Kejutan
264 Keheranan Naqi
265 Senyum Kebahagiaan
266 Mencuri Kesempatan
267 Keluarga Bahagia
268 Semua bahagia
269 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 269 Episodes

1
Alopecia Areata
2
Kesedihan Cyra
3
Semangat baru Cyra
4
Rencana Naqi
5
Pertemuan dengan Rania
6
Afifah Menginginkan Naqi
7
"SAH"
8
Kekecewaan Naqi
9
Dokter Sam
10
Pobia Darah
11
Sifa Kekanakan Afifah
12
Sarapan Diluar
13
Belanja Bersama
14
Pertemuan Diantara Dua Pria
15
Makan Malam Bersama
16
Perjanjian Nikah
17
Insiden di Dapur
18
Hanya Luka Kecil
19
Calon Suami Fifa
20
Kedatangan Mamih
21
Keseruan Bersama Mamih
22
Berkunjung ke Rumah Rania
23
Kemaraha Rania
24
Menginap di Rumah Mamih
25
Pertunangan Fifah
26
Berbelanja Bersama
27
Rania Iri
28
Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29
Kepolosan cyra
30
Pertemuan Cyra dan Rania
31
Rania Cemburu
32
Janji Cyra
33
Mengigo
34
Syarat Pernikahan dari Niko
35
Bikin Adonan Mochi
36
Model Iklan Maskara
37
Kesepakatan Naqi dan Cyra
38
Meyakinkan Kakek
39
Nasehat Mamih
40
Laki-Laki Gemulai
41
Dunia yang Berbeda
42
Terpukau
43
Kepuasan
44
Terlefon dari Rania
45
Menjadi Obat Nyamuk
46
Berada di Antara Dua Wanita
47
Kesabaran Cyra
48
Senjata Makan Tuan
49
Kerja Sama Yang Aneh
50
Ramuan Pekat
51
Gara-Gara Kebohongan Naqi
52
Hanya Sebuah Perjanjian
53
Bangkit dan Harus Kuat
54
Penjelasan Sam
55
Doa yang Dikabulkan
56
Ramuan Tradisional
57
Menemukan Teman Baru
58
Cemburu???
59
Perlawanan Cyra
60
Tamparan Keras
61
Keceplosan
62
Mendiamkan...
63
Pelakor vs Pembinor
64
Siapa Wawan???
65
Curhat
66
Drama Percintaan
67
Sakit
68
Nyicil
69
Drama Minum Obat
70
Rencana Kakek
71
Kabar Buruk
72
Senam Irama
73
Mencoba Mengenalnya
74
Kerokan
75
Kelaparan
76
Bimbang...
77
Artis Baru yang Sombong!!!
78
Relawan
79
Teman Baru
80
Doa Niko yang Terkabul
81
Niko dan Fifah menikah
82
Mencoba Menghibur
83
Permintaan Rania
84
Kepulangan Qari
85
Mahasiswi Abadi
86
Keuntungan Memiliki Dua Istri
87
Zoya yang Galau
88
Laki-Laki Cupu
89
Berburu Jajanan Kaki 5
90
Ulang Tahun
91
Gunanya Tas Besar
92
Horror....
93
Abang Ojek
94
Mengetuk Pintu Hati
95
Permintaan Zoya
96
Membuat Janji dengan Model Terkenal
97
Lambe Lemez
98
Kejujuran
99
Saling Menguatkan
100
Chef Naqi
101
Salah Paham
102
Curhat
103
Menjadi Sayap Pelindung
104
Kemarahan Naqi
105
Pemakaman
106
Ruangan Baru
107
Saling Menggenggam
108
Kemarahan Niko
109
Berekting
110
Semangat Untuk Alzam
111
Saling Menguatkan
112
Ungkapan Hati Qari
113
Nikahi Aku...
114
Permintaan Alzam
115
Perubahan
116
Kegundahan Cyra
117
Surga Dunia atau Neraka Dunia
118
Kembali Cuek
119
Adam dan Raina
120
Kekasih Halal
121
Telepon dari Nomor Asing
122
Perasaan Bersalah
123
Permintaan Rania
124
Siapa Yang Mandul
125
Di Paksa Cerai
126
Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127
Semuanya Berubah
128
Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129
Perlindungan Dari Meta
130
Menyendiri
131
Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132
Melepaskannya Pergi
133
Pertemuan
134
Dilanda Kebisuan
135
Siapa Keluargaku
136
Cemburu
137
Melamun
138
Meminta Kejelasan Dari Kakek
139
Memutan Masa Lalu
140
Donor Mata
141
Mertua Terbaik
142
Tinggal di Kampung
143
Adam Yang Kecewa
144
Menjemput Aqila
145
Bersandiwara
146
Permintaan Cyra
147
Bom Kemarahan Yang Meledak
148
Petunjuk
149
Kacang Lupa Kulitnya
150
Saling Membantu
151
Laki-Laki Medit
152
Kesepakatan
153
Kabar Gembira
154
Siapa Rania?
155
Sodara Satu Bapak
156
Senyum Seorang Diri
157
Mengatakan Fakta
158
Pesta Perpisahan
159
Laki-Laki Cengeng
160
Berpamitan 01
161
Berpamitan 02
162
Fakta
163
Sergap
164
Mabok Udara
165
Pulang
166
Kemaran Qari
167
Durensawit
168
Kehilangan
169
Manusia Kulkas
170
Bertemu Mommy
171
Mengubur Kenangan Buruk
172
Ikatan Takdir
173
Nada Dering Hantu
174
Pria Keras Kepala
175
Gudang di Dalam Kantor
176
Pelakor
177
Kandang Gorila
178
Pilih Kasih
179
Mencari Aman
180
Kebakaran Hati
181
Semuanya Merasa Benar
182
Nasihat Sam
183
Mengenang Kemasa Itu
184
Pak Dokter Yang Galak
185
Luson Kembali Pergi
186
Notif Pujaan Hati
187
Sumber Kekuatan
188
Saat Yang Menegangkan
189
Tempat Tinggal Baru
190
Panggilan Kembali Pulang
191
Laki-Laki Misterius
192
Sambutan Selamat Datang
193
Sam Yang Berubah
194
Pertanyaan Mommy
195
Qari yang Cemburu
196
Kecelakaan Beruntun
197
Melepaskan Untuk Memang
198
Pernikahan Meta
199
Harapan Mamih
200
Dalam Satu Ruangan
201
Qari Si Obat Nyamuk
202
Meta Sang Pengantin Baru
203
Sam dan Naqi
204
Ungkapan Hati
205
Memaksa Pulang
206
Mengadu Ke Mamih
207
Isi Hati Rania
208
Cyra Bertemu Rania
209
Curhatan Rania
210
Kasih Sayang Seorang Ibu
211
Wanita Hebat
212
Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213
Qila dan Cyra Yang Malang
214
Harapan Dua Orang Sahabat
215
Kecemasan Meta
216
Sikap Yang Aneh
217
Paparazi
218
Qari Cemburu Buta
219
Isi Hati Al
220
Sidak Dari Meta
221
Permintaan Mamih
222
Kecoa Yang Lancang
223
Terjebak Satu Tempat
224
Mengikis Dendam
225
Kartu Sakti Berbicara
226
Kecemasan Satu Keluarga
227
Luapan Emosi Qari
228
Luapan Emosi Naqi
229
Meta Biang Kerok
230
Emak Tiri
231
Suami Idaman
232
Aki-Aki Peot
233
Ganti Anak
234
Team Pengawas
235
Salah Paham 'Meta'
236
Melamar Adam
237
Jadi Istri Kedua???
238
Ide Alzam
239
Penyusup
240
TesPek
241
Ancaman Niko
242
Menawarkan Perdamaian
243
Tamu Dadakan
244
Nasihat Mamah Mia
245
Penantian Panjang
246
Iri
247
Kencan Ala ABG
248
Ritual Pendekatan
249
Masuk Perangkap
250
Dunia Fantasi
251
Serbuk Rahasia
252
Menunggu Mangsa
253
Rencana Tuan Latif
254
Kesadaran yang terkikis
255
Lembah penyesalan
256
Ingatan yang Kabur
257
Kakek Yang Pilikasih
258
Sikap Manis Naqi
259
Bertemu Anak
260
Harapan Zoya
261
Kekecewaan Naqi
262
Rencana Rahasia
263
Kejutan
264
Keheranan Naqi
265
Senyum Kebahagiaan
266
Mencuri Kesempatan
267
Keluarga Bahagia
268
Semua bahagia
269
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!