"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Abqari Naqi Ralf bin luson All Latif dengan anak saya yang bernama Najiha Benazir Cyra bin Kifayat All Habil dengan maskawin uang I0 miliar dan saham perusahaan sebesar 10%, Tunai. Papah Cyra nampak syok mengetahui mas kawin yang keluarga Naqi berikan untuk putrinya. Ia tak menyangka bahwa Cyra akan mendapatkan mas kawin yang cukup fantastis.
Naqi pun tidak langsung menjawab ia masih bimbang antara melanjutkan atau setop disini dengan resiko dicoret dari daftar waris dan kekayaan yang dimiliki Kakenya akan dihibahkan keorang yang lebih membutuhkan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Najiha Benazir Cyra bin Kifayat All Habil denga mas kawin tersebut dibayar tunai." akhirnya Naqi menjawab ijab kabul dengan lantang dan jelas dalam satu tarikan nafas.
"Sah ........... " ucap para saksi dengan jelas.
Ketegangan yang sempat menghinggapi keluarga Naqi dan Cyra, kini tampak berubah menjadi kebahagiaan. Namun, sepertinya Afifah satu-satunya yang kecewa dengan pernikahan Cyra dan Naqi. Afifah kesal dengan papahnya yang malah menjodohkan Cyra dan Naqi, tanpa memberitahukan Afifah bahwa calon suami adiknya adalah cowok tampan dan tajir, buktinya memberikan mas kawin ke Cyra sangat fantastis. Iri, itu lah yang kini Afifah rasakan.
Awalnya Afifah mengira bahwa calon Cyra adalah laki-laki tua bahkan sudah beristri, seperti beberapa laik-laki yang sudah pernah melamar Cyra dan berhasil di gagalkan oleh Cyra, tetapi dugaan Afifah meleset sangat jauh. Ternyata suami Cyra sangat tampan.
Naqi nampak terpesona ketika Cyra baru datang dan duduk disamping Naqi. Mata indah Cira yang nampak diantar cadar dan hijabnya sudah cukup menggetarkan hati Naqi.
Naqi mengutuki dirinya kenapa bisa terpesona dengan keindahan wanita lain, sedang di dalam dirinya ia berjanji tidak akan mencintai wanita lain selain Rania.
Acara selanjutnya adalah doa bagi pasangan pengantin baru yang baru sajah sah dimata agama dan hukum. Doa dipimpin oleh pengulu.
Setelah proses satu persatu dilalui kini Naqi dan Cyra menyambut tamu, undangan memang tidak teralu banyak. Tamu undangan yang hadir, hanya kalangan pembisnis kenalan dari kakek Naqi dan kekek Cyra, kenalan papah Cyra dan juga kenalan dari papih Naqi.
Biarpun tamu tidak terlalu banyak, tetapi cukup membuat Cyra lelah, terutama punggung Cyra kini terasa sangat perih dan pegal. Luka melepuh bekas siraman air panas mungkin sajah sudah memecah karena kena gesekan dari kebaya yang ia kenakan, terlebih kebayanya lumayan ketat sehingga menempel keluka secara langsung.
Cyra memohon Izin untuk beristirahat di kamarnya. Nanti ketika keluarga Naqi akan pulang dan membawa Cyra berpindah kerumah Naqi, Cyra minta di beritahukan. Saat ini yang Cyra inginkan hanya istirahat. Kakinya pun sudah pegal berdiri semenjak beberapa jam dan menggunakan high heels,yang sebelumnya Cyra tidak pernah memakainya.
Cyra berjalan tertatih kedalam kamarnya, ia dibantu oleh Qila.
"Sakit yah Non?" tanya Qila ketika melihat Cyra meringis ketika resleting kebayanya dibuka oleh Qila.
"Iya la, perih sekali." tutur Cyra sembari meringis menahan sakitnya.
Qila berhasil membuka resleting kebaya dan benar sajah luka bekas air panas yang tadinya melepuh kini sudah pecah. Bisa di bayangkan rasanya seperti apa panas dan perih, serta pegal itu lah gambaran kira-kira yang Cyra rasakan.
"Non kalo diganti kebayanya pake gamis boleh nggak kira-kira?" tanya Qila ia kasihan melihat luka memerah dipunggung Cyra yang sudah pecah, "Pasti rasanya sakit sekali," Batin Qila.
"Aku nggak tau La, aku pun pengin dibuka kebayanya selain tidak nayaman ini juga menyakitkan buat luka dipungunggku." lirih Cyra.
Qila mengipas-ngipas luka Cyra, seperti layaknya tukang sate. Ini usaha agar mengurangi rasa panas dan perih yang Cyra rasakan.
***
Sedangka di lantai bawah para tamu keluarga Naqi dan Cyra masih asik berbagi cerita. Nampaknya para besan sedang berusahan mendekatkan diri. Meskipun Naqi sebenarnya sudah bosan dan ingin segera pulang, tetapi karena tidak mau mepermalukan keluarganya akhirnya Naqi mengikuti obrolan yang sangat membosankan.
Naqi mencari sosok Cyra, tetapi ia tidak melihatnya. Jujur semenjak Naqi melihat mata Cyra ada getaran aneh yang Naqi rasakan. Sehingga Naqi merasa candu untuk menatapnya. Sepasang mata yang indah berhasil menggetarkan hati Naqi.
Selepas Magrib Cyra di panggil oleh salah satu Maid di minta untuk ikut makan malam setelah itu Cyra akan ikut kerumah suaminya.
Setelah makan malah dan beepamitan kini Cyra berada di dalam mobil duduk di kursi penumpang, bersebelahan dengan Naqi. Sebelumnya Naqi sudah izin dengan mamih dan papihnya tak lupa kekeknya juga sudah diberiahukan, bahwa Naqi akan pulang kesalah satu rumahnya. Naqi akan menjalani pernikahanya dengan Cyra hanya berdua, dengan alasan agar saling mengenal, setelah meyakinkan akhirnya orang tuanya dan kakeknya mengizinka Naqi tinggal di rumahnya berdua dengan Cyra.
"Kamu nggak masalah kan, kalo tinggal hanya berdua di rumahku," tanya Naqi, ini adalah obrolan pertama di antara keduanya.
"Nggak masalah...." Cyra menggantung kalimatnya, ia bingung mau memanggin suaminya dengan panggilan apa, Mas, Abang atau pagil nama.
Naqi pun menyadari bahwa Cyra bingung untuk memanggilnya, tetapi Naqi tak mau ambil pusing biarkan sajah Cyra mau panggil apah yang penting bukan panggilan alay kebanyakan pasangan diluaran sana.
Sepanjang jalan Cyra hanya menunduk dan memainkan jari-jarinya. Ia terlalu gugup untuk menghadapi kejadian demi kejadian selanjutnya. Bukan takut karena ia membayangkan malam pertama yang penuh keromantisan disetiap desahanya. Namun, Cyra takut apa yang akan Naqi lakukan apabila mengetahui kekuranganya.
Pasti suaminya sangat kecewa, terlebih kebohongan yang ia dan keluarganya lakukan cukup fatal. Menyembunyikan kekurangan agar bisa nikah dan mendapatkan uang yang tidak sedikit.
Naqi melihat kecemasan dan kegugupan di wajah Cyra. Naqi mengira bahwa Cyra gugup karena membayangkan malam pertama.
Dalam hati Naqi menertawakanya, bahkan Naqi sudah berjanji tidak akan melakukan penyatuan dengan Cyra.
Walaupun Naqi akui bahwa Cyra gadis yang cantik dan lugu, masuk kesalah satu tipe wanita idaman Naqi. Namun, Naqi sudah terlanjur janji dengan Raina. Maka Naqi akan menepati janjinya.
Setelah sampai di rumah Naqi akan membahas perjanjian pernikahan agar Cyra tidak berharap lebih terhadap Naqi.
Sesampinya di rumah Naqi, mereka turun dan sopir di minta merapihkan barang-barang Cyra kekamar.
"Rumah yang bagus tidak terlalu besar memang apabila dibandingkan dengan rumah papah, tetapi sangat nyaman, dan Cyra pun menyukainya." batin Cya mengagumi rumah Naqi yang nyaman.
"Kamu akan tinggal satu atap dan satu kamar denganku, kamarku ada di sebelah sanah." ucap Naqi dan menunjukan kamarnya berada di lantai atas.
Naqi membiarkan Cyra tidur di kamarnya, karena takut apabila tiba-tiba kakek dan mamihnya mengecek, dan kalau merkeka ketahuan pisah kamar bisa panjang urusanya.
"Maaf sebelumnya, apa Anda bisa ikut denganku kekamar, ada yang ingin aku tunjukan, aku inggin jujur dengan Anda bahwa penampilan saya seperti ini bukan karena saya paham ilmu agama dengan baik, tetapai saya berpenampilan seperti ini dengan tujuan menutupi kekuranganku." ucap Cyra dengan terbata dan menunduk, ia tak kuasa melihat reaksi Naqi.
"Maksud kamu kekurangan apa?" Naqi nampak bingung dengan penuturan Cyra.
"Ayo kita kekamar Anda, biar aku tunjukan langsung agar Anda tidak berpikiran yang aneh-aneh." ajak Cyra dengan lembut.
Cyra menaiki tangga disusul dengan Naqi yang diliputi rasa penasaran dengan omongan Cyra.
Bersambung
...****************...
Terimakasih buat yang udah mampir🙏, jangan lupa tinggalkan jejak yah. ❤
jangan lupa juga mampir di karya Othor yang satu lagi "BEAUTY CLOADS" cerita nya juga nggak kalah seru...❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Cahaya Hayati
cerita yg sagat bagus penuh dengan perasaan dan air mata 😭😭❤️
2023-01-11
0
Quenza
hmmm Naqi sudah cinta pada pandangan pertama
2022-10-09
1
Fayra
🙂
2022-09-19
1