Cyra berhenti ketika ia sampai di ujung tangga.
"Kenapa?" tanya Naqi heran, kenapa tiba-tiba Cyra berhenti, padahal Naqi tengah asik menatap punggung langsing Cyra.
"Anda duluan sajah tuan, ini rumah Anda rasanya nggak sopan apabila saya duluan berjalan di depan Anda." ucap Cyra dengan sopan agar Naqi berjalan lebih dulu.
Naqi setelah mendengar perkataan Cyra langsung berjalan dengan santai diikuti Cyra berjalan di belakangnya.
Satu poin tambahan buat Cyra dari Naqi bahwa ia sangat sopan, dan itu jarang didapatkan dari wanita jaman sekarang.
Naqi memasuki kamarnya yang luas, di susul oleh Cyra ia juga masuk kekamar Naqi. Lagi, Cyra dibuat kagum dengar dekor dan interior di kamar Naqi yang menurut Cyra sangat nyaman.
"Ayo, ini udah dikamar kamu mau ngasih tau aku apa?" tanya Naqi sudah tidak sabar ingin mengetahui kebohongan apa yang Cyra bilang tadi.
Cyra menunduk dan memainkan jarinya, kebiasaan ketika ia gerogi adalah memainkan jarinya.
"Aku pasrah, apabilan Anda kecewa dan membenciku, karena kebohongan yang udah aku lakukan." lirih Cyra.
Lalu Cyra melepas cadar dari wajahnya. Di wajah Cyra terlihat bengkak dan kebiruan yang masih terlihat sangat jelas.
Naqi kaget, apa yang terjadi dengan istrinya, baru Naqi akan bertanya, tetapi ia dikagetkan lagi dengan pemandangan lain ketika Cyra selesai membuka hijab yang sedari tadi terpasang rapih di atas kepalanya.
"Apa-apaan ini?" tanya Naqi dengan nada meninggi. "Kamu sakit?" tanya Naqi lagi. Awalnya Naqi memang mengira bahwa Cyra sakit, biasanya kalo sakit kangker, ia akan botak karena menjalani pengobatan.
Cyra menggeleng. "Aku sehat, aku mengalami kelainan genetik, sehingga aku berbeda dari yang lain, Aku botak tidak memiliki rambut." lirih Cyra tidak berani menatap Naqi.
Otomatis Naqi terkejut dan kecewa dengan penuturan Cyra dan keluarganya.
"jadi kamu dan keluargamu sengaja menggunakan hijab itu untuk menjebakku?" tanya Naqi dengan membentak Cyra.
Cyra mengangguk lemah, meskipun semua rencana adalah ide dari papahnya, tetapi secara tidak langsung Cyra juga menyetujuinya dan memanfaatkan pernikahanya supaya Cyra bisa bebas dari rumahnya.
"Sekarang kamu puas, sudah membuat aku terjebak dengan kebohongan kalian," Naqi membentak lagi dan akan melayangkan tanganya hendak menampar Cyra, tetapi Naqi menahanya sehingga tamparanya tidak sampai mengenai wajah Cyra.
Cyra diam mematung, tidak berusaha menghindar tamparan Naqi.
"Kenapa kamu tidak menghindar?" tanya Naqi, biasan kalo wanita akan ditampar mereka pasti akan menghindar. Namun, tidak dengan Cyra ia seolah pasrah dengan tamparan yang hendak Naqi lakukan.
"Aku ngga tau bagaimana caranya menghindar, tuan." lirih Cyra, memang pada kenyataanya Cyra tidak mengetahui giman caranya untuk menghindar, kalo ia tau caranya mungkin sekarang tubuhnya masih mulus karena bisa menghindari pukulan dari papahnya.
Mendengar jawaban Cyra, Naqi makin kesal, karena menurutnya Cyra hanya berpura-pura lugu dan akan hendak memanfaatkanya.
"Saya minta maaf atas kebohongan saya tuan, tetapi Anda juga perlu tahu bahwa saya melakukanya terpaksa." ucap Cyra memohon maaf agar Naqi tidak marah dan memaafkanya.
"Terpaksa? Maaf? Setelah semua kebohongan keluargamu lakukan. Kamu masih bisa membela dan mencari alasan lain demi sebuah maaf." bentak Naqi dengan wajah memerah menahan marah.
"Aku terpaksa sungguh tuan, aku terpaksa melakukan ini," tak putus asa Cyra bersujud di kaki Naqi dan memohon agar dimaafkan, berharap Naqi mengerti posisi Cyra dan mau memberikan tumpangan selama Cyra keluar dari rumah papahnya.
"Terpaksa setelah mendapatkan uang yang tidak sedikit dari keluargaku, itu maksud kamu? Dengar yah Cyra, sama sajah kamu dan keluargamu menipu keluargaku. Uang yang kakek berikan buat membantu perusahaan papamu itu tidak sedikit 100 milliar! Kami berika cuma-cuma untuk membantu keluargamu dari kebangkrutan. Belum mas kawin dan saham itu nggak sedikit Cyra." lagi-lagi Naqi berkata dengan keras.
Cyra baru tau bahwa keluarga Naqi membelinya dengan harga yang sangat fantastis.
"Aku akan kembalikan mas kawin Anda, dan saham aku juga kembalikan pada Anda, aku bahkan terlalu bodoh tidak tau apa itu saham, sebaiknya aku kembalikan pada Anda." potong Cyra ditengah kemarahan Naqi.
Naqi kesal dengan ocehan Cyra, ia menganggap semua masalah yang dibuatnya dengan gampang akan terselesaikan dengan mengembalikan mas kawin. Naqi mendorong tubuh Cyra dengan kasar dan membuat Cyra terpental kebelakang dan punggung yang sedari tadi ia tahan sakitnya kini terbentur lemari yang keras.
Cyra meringis menahan sakit yang yang luar biasa dipunggungnya. Mungkin kali ini lukanya semakin parah dan bahkan akan mengeluarkan darah karena benturan tadi.
Naqi melihat Cyra menahan sakit, tetapi ia pura-pura acuh, ia masih menganggap bahwa Cyra hanya ekting agar mendapatkan simpati dari Naqi.
"Bangun!!!! nggak usah ekting untuk mendapatkam simpatiku, itu terlalu lebay." bantak Naqi.
"Tuan untuk kali ini tolong percaya aku benaran sakit," ucap Cyra dengan berkaca-kaca, baru kali ini ia menagis karena luka di tubuhnya. Biasanya Cyra akan kuat menahanya, tetapi untuk kali ini ia benar-benar sudah lelah berpura-pura kuat.
Naqi mendekat ke Cyra, gimana pun, Naqi adalah laki-laki lembut, sehingga tidak tega melihat Cyra merintih kesakitan. Naqi berusaha memapah Cyra, tetapi ia melihat darah menembus baju kebaya Cyra dipunggungnya.
"Kamu berdarah. Apa aku terlalu keras mendorongmu?" tanya Naqi mulai panik dengan keadaan Cyra.
"Tidak tuan bukan Anda yang terlalu kuat mendorongku hanya tubuhku yang terlalu lemah," ujar Cyra tidak mau menyalahkan Naqi, memang pada kenyataanya lukanya sudah ada semenjak sebelum menikah dengan Naqi.
Cyra duduk dipinggir ranjang, dan Naqi akan membuka resleting kebaya Cyra untuk melihat luka Cyra.
"Maaf aku buka resletingnya, nggak apa-apa kan?" tanya Naqi dengan sopan meminta izin Cyra.
Cyra mengangguk lemah, menandakan ia tidak keberatan.
Naqi membuka resleting dengan sangat pelan, terlihat beberapa kali Cyra meringis menahan sakitnya.
Naqi tentu sajah kaget ketika melihat luka dipunggung Cyra. "Itu bukan luka dari perbuatanya, lalu luka karena apa? Kenapa bisa separah itu?" batin Naqi bergemuruh.
"Cyra luka apa ini kenapa bisa separah ini?" tanya Naqi dengan lemas, ia tak bisa melihat darah apa lagi dengan luka separah itu, rasanya tulang di kaki Naqi pada lepas, lemes bestie.
Cyra hanya menunduk, menandakan ia belum siap untuk cerita.
"Baiklah kalo kamu masih belum mau bercerita. Pegilah kekamar mandi bersihkan badamu, aku akan memanggilkan Dokter keluarga untuk memeriksa lukamu." Naqi berusaha lembut dengan Cyra, ia mencoba menekan kemarahanya, dan rasa penasaranya. Yang terpenting ia obati dulu luka Cyra, ketika Cyra sudah sembuh dan siap menceritakanya, Naqi akan meminta Cyra untuk bercerita dengan apa yang terjadi.
Naqi menduga bahwa Cyra sebelumnya mengalami KDRT di rumahnya, terlebih Naqi juga melihat beberapa luka di wajah Cyra.
"Kalo dugaanku benar ia mendapatkan kekerasan dirumahnya, sungguh malang sekali nasib dia." batin Naqi, ia iba ketika melihat Cyra berjalan tertatih menuju kamar mandi.
Cyra sedikit lega setidaknya Naqi masih ada rasa peduli. Cyra berharap bahwa Naqi bisa membantunya terbebas dari keluarganya, terutama papahnya.
Bersambung.....
****
#Terimakasih buat yang udah mampir🙏, jangan lupa tinggalkan jejak yah. ❤
jangan lupa juga mampir di karya Othor yang satu lagi "BEAUTY CLOADS" cerita nya juga nggak kalah seru...❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Naqi pasti jadi bucin ❤❤
2024-07-16
0
Cahaya Hayati
sedih baget Thor semoga naki
mencintai kaira selayaknya seorang istri 🤲🤲❤️😭😭
2023-01-11
1
Dewi Kania
sedih Thor aku bacanya...kasian cyra 😓
2022-12-25
1