Kekecewaan Naqi

Cyra berhenti ketika ia sampai di ujung tangga.

"Kenapa?" tanya Naqi heran, kenapa tiba-tiba Cyra berhenti, padahal Naqi tengah asik menatap punggung langsing Cyra.

"Anda duluan sajah tuan, ini rumah Anda rasanya nggak sopan apabila saya duluan berjalan di depan Anda." ucap Cyra dengan sopan agar Naqi berjalan lebih dulu.

Naqi setelah mendengar perkataan Cyra langsung berjalan dengan santai diikuti Cyra berjalan di belakangnya.

Satu poin tambahan buat Cyra dari Naqi bahwa ia sangat sopan, dan itu jarang didapatkan dari wanita jaman sekarang.

Naqi memasuki kamarnya yang luas, di susul oleh Cyra ia juga masuk kekamar Naqi. Lagi, Cyra dibuat kagum dengar dekor dan interior di kamar Naqi yang menurut Cyra sangat nyaman.

"Ayo, ini udah dikamar kamu mau ngasih tau aku apa?" tanya Naqi sudah tidak sabar ingin mengetahui kebohongan apa yang Cyra bilang tadi.

Cyra menunduk dan memainkan jarinya, kebiasaan ketika ia gerogi adalah memainkan jarinya.

"Aku pasrah, apabilan Anda kecewa dan membenciku, karena kebohongan yang udah aku lakukan." lirih Cyra.

Lalu Cyra melepas cadar dari wajahnya. Di wajah Cyra terlihat bengkak dan kebiruan yang masih terlihat sangat jelas.

Naqi kaget, apa yang terjadi dengan istrinya, baru Naqi akan bertanya, tetapi ia dikagetkan lagi dengan pemandangan lain ketika Cyra selesai membuka hijab yang sedari tadi terpasang rapih di atas kepalanya.

"Apa-apaan ini?" tanya Naqi dengan nada meninggi. "Kamu sakit?" tanya Naqi lagi. Awalnya Naqi memang mengira bahwa Cyra sakit, biasanya kalo sakit kangker, ia akan botak karena menjalani pengobatan.

Cyra menggeleng. "Aku sehat, aku mengalami kelainan genetik, sehingga aku berbeda dari yang lain, Aku botak tidak memiliki rambut." lirih Cyra tidak berani menatap Naqi.

Otomatis Naqi terkejut dan kecewa dengan penuturan Cyra dan keluarganya.

"jadi kamu dan keluargamu sengaja menggunakan hijab itu untuk menjebakku?" tanya Naqi dengan membentak Cyra.

Cyra mengangguk lemah, meskipun semua rencana adalah ide dari papahnya, tetapi secara tidak langsung Cyra juga menyetujuinya dan memanfaatkan pernikahanya supaya Cyra bisa bebas dari rumahnya.

"Sekarang kamu puas, sudah membuat aku terjebak dengan kebohongan kalian," Naqi membentak lagi dan akan melayangkan tanganya hendak menampar Cyra, tetapi Naqi menahanya sehingga tamparanya tidak sampai mengenai wajah Cyra.

Cyra diam mematung, tidak berusaha menghindar tamparan Naqi.

"Kenapa kamu tidak menghindar?" tanya Naqi, biasan kalo wanita akan ditampar mereka pasti akan menghindar. Namun, tidak dengan Cyra ia seolah pasrah dengan tamparan yang hendak Naqi lakukan.

"Aku ngga tau bagaimana caranya menghindar, tuan." lirih Cyra, memang pada kenyataanya Cyra tidak mengetahui giman caranya untuk menghindar, kalo ia tau caranya mungkin sekarang tubuhnya masih mulus karena bisa menghindari pukulan dari papahnya.

Mendengar jawaban Cyra, Naqi makin kesal, karena menurutnya Cyra hanya berpura-pura lugu dan akan hendak memanfaatkanya.

"Saya minta maaf atas kebohongan saya tuan, tetapi Anda juga perlu tahu bahwa saya melakukanya terpaksa." ucap Cyra memohon maaf agar Naqi tidak marah dan memaafkanya.

"Terpaksa? Maaf? Setelah semua kebohongan keluargamu lakukan. Kamu masih bisa membela dan mencari alasan lain demi sebuah maaf." bentak Naqi dengan wajah memerah menahan marah.

"Aku terpaksa sungguh tuan, aku terpaksa melakukan ini," tak putus asa Cyra bersujud di kaki Naqi dan memohon agar dimaafkan, berharap Naqi mengerti posisi Cyra dan mau memberikan tumpangan selama Cyra keluar dari rumah papahnya.

"Terpaksa setelah mendapatkan uang yang tidak sedikit dari keluargaku, itu maksud kamu? Dengar yah Cyra, sama sajah kamu dan keluargamu menipu keluargaku. Uang yang kakek berikan buat membantu perusahaan papamu itu tidak sedikit 100 milliar! Kami berika cuma-cuma untuk membantu keluargamu dari kebangkrutan. Belum mas kawin dan saham itu nggak sedikit Cyra." lagi-lagi Naqi berkata dengan keras.

Cyra baru tau bahwa keluarga Naqi membelinya dengan harga yang sangat fantastis.

"Aku akan kembalikan mas kawin Anda, dan saham aku juga kembalikan pada Anda, aku bahkan terlalu bodoh tidak tau apa itu saham, sebaiknya aku kembalikan pada Anda." potong Cyra ditengah kemarahan Naqi.

Naqi kesal dengan ocehan Cyra, ia menganggap semua masalah yang dibuatnya dengan gampang akan terselesaikan dengan mengembalikan mas kawin. Naqi mendorong tubuh Cyra dengan kasar dan membuat Cyra terpental kebelakang dan punggung yang sedari tadi ia tahan sakitnya kini terbentur lemari yang keras.

Cyra meringis menahan sakit yang yang luar biasa dipunggungnya. Mungkin kali ini lukanya semakin parah dan bahkan akan mengeluarkan darah karena benturan tadi.

Naqi melihat Cyra menahan sakit, tetapi ia pura-pura acuh, ia masih menganggap bahwa Cyra hanya ekting agar mendapatkan simpati dari Naqi.

"Bangun!!!! nggak usah ekting untuk mendapatkam simpatiku, itu terlalu lebay." bantak Naqi.

"Tuan untuk kali ini tolong percaya aku benaran sakit," ucap Cyra dengan berkaca-kaca, baru kali ini ia menagis karena luka di tubuhnya. Biasanya Cyra akan kuat menahanya, tetapi untuk kali ini ia benar-benar sudah lelah berpura-pura kuat.

Naqi mendekat ke Cyra, gimana pun, Naqi adalah laki-laki lembut, sehingga tidak tega melihat Cyra merintih kesakitan. Naqi berusaha memapah Cyra, tetapi ia melihat darah menembus baju kebaya Cyra dipunggungnya.

"Kamu berdarah. Apa aku terlalu keras mendorongmu?" tanya Naqi mulai panik dengan keadaan Cyra.

"Tidak tuan bukan Anda yang terlalu kuat mendorongku hanya tubuhku yang terlalu lemah," ujar Cyra tidak mau menyalahkan Naqi, memang pada kenyataanya lukanya sudah ada semenjak sebelum menikah dengan Naqi.

Cyra duduk dipinggir ranjang, dan Naqi akan membuka resleting kebaya Cyra untuk melihat luka Cyra.

"Maaf aku buka resletingnya, nggak apa-apa kan?" tanya Naqi dengan sopan meminta izin Cyra.

Cyra mengangguk lemah, menandakan ia tidak keberatan.

Naqi membuka resleting dengan sangat pelan, terlihat beberapa kali Cyra meringis menahan sakitnya.

Naqi tentu sajah kaget ketika melihat luka dipunggung Cyra. "Itu bukan luka dari perbuatanya, lalu luka karena apa? Kenapa bisa separah itu?" batin Naqi bergemuruh.

"Cyra luka apa ini kenapa bisa separah ini?" tanya Naqi dengan lemas, ia tak bisa melihat darah apa lagi dengan luka separah itu, rasanya tulang di kaki Naqi pada lepas, lemes bestie.

Cyra hanya menunduk, menandakan ia belum siap untuk cerita.

"Baiklah kalo kamu masih belum mau bercerita. Pegilah kekamar mandi bersihkan badamu, aku akan memanggilkan Dokter keluarga untuk memeriksa lukamu." Naqi berusaha lembut dengan Cyra, ia mencoba menekan kemarahanya, dan rasa penasaranya. Yang terpenting ia obati dulu luka Cyra, ketika Cyra sudah sembuh dan siap menceritakanya, Naqi akan meminta Cyra untuk bercerita dengan apa yang terjadi.

Naqi menduga bahwa Cyra sebelumnya mengalami KDRT di rumahnya, terlebih Naqi juga melihat beberapa luka di wajah Cyra.

"Kalo dugaanku benar ia mendapatkan kekerasan dirumahnya, sungguh malang sekali nasib dia." batin Naqi, ia iba ketika melihat Cyra berjalan tertatih menuju kamar mandi.

Cyra sedikit lega setidaknya Naqi masih ada rasa peduli. Cyra berharap bahwa Naqi bisa membantunya terbebas dari keluarganya, terutama papahnya.

Bersambung.....

****

#Terimakasih buat yang udah mampir🙏, jangan lupa tinggalkan jejak yah. ❤

jangan lupa juga mampir di karya Othor yang satu lagi "BEAUTY CLOADS" cerita nya juga nggak kalah seru...❤

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Naqi pasti jadi bucin ❤❤

2024-07-16

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

sedih baget Thor semoga naki
mencintai kaira selayaknya seorang istri 🤲🤲❤️😭😭

2023-01-11

1

Dewi Kania

Dewi Kania

sedih Thor aku bacanya...kasian cyra 😓

2022-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Alopecia Areata
2 Kesedihan Cyra
3 Semangat baru Cyra
4 Rencana Naqi
5 Pertemuan dengan Rania
6 Afifah Menginginkan Naqi
7 "SAH"
8 Kekecewaan Naqi
9 Dokter Sam
10 Pobia Darah
11 Sifa Kekanakan Afifah
12 Sarapan Diluar
13 Belanja Bersama
14 Pertemuan Diantara Dua Pria
15 Makan Malam Bersama
16 Perjanjian Nikah
17 Insiden di Dapur
18 Hanya Luka Kecil
19 Calon Suami Fifa
20 Kedatangan Mamih
21 Keseruan Bersama Mamih
22 Berkunjung ke Rumah Rania
23 Kemaraha Rania
24 Menginap di Rumah Mamih
25 Pertunangan Fifah
26 Berbelanja Bersama
27 Rania Iri
28 Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29 Kepolosan cyra
30 Pertemuan Cyra dan Rania
31 Rania Cemburu
32 Janji Cyra
33 Mengigo
34 Syarat Pernikahan dari Niko
35 Bikin Adonan Mochi
36 Model Iklan Maskara
37 Kesepakatan Naqi dan Cyra
38 Meyakinkan Kakek
39 Nasehat Mamih
40 Laki-Laki Gemulai
41 Dunia yang Berbeda
42 Terpukau
43 Kepuasan
44 Terlefon dari Rania
45 Menjadi Obat Nyamuk
46 Berada di Antara Dua Wanita
47 Kesabaran Cyra
48 Senjata Makan Tuan
49 Kerja Sama Yang Aneh
50 Ramuan Pekat
51 Gara-Gara Kebohongan Naqi
52 Hanya Sebuah Perjanjian
53 Bangkit dan Harus Kuat
54 Penjelasan Sam
55 Doa yang Dikabulkan
56 Ramuan Tradisional
57 Menemukan Teman Baru
58 Cemburu???
59 Perlawanan Cyra
60 Tamparan Keras
61 Keceplosan
62 Mendiamkan...
63 Pelakor vs Pembinor
64 Siapa Wawan???
65 Curhat
66 Drama Percintaan
67 Sakit
68 Nyicil
69 Drama Minum Obat
70 Rencana Kakek
71 Kabar Buruk
72 Senam Irama
73 Mencoba Mengenalnya
74 Kerokan
75 Kelaparan
76 Bimbang...
77 Artis Baru yang Sombong!!!
78 Relawan
79 Teman Baru
80 Doa Niko yang Terkabul
81 Niko dan Fifah menikah
82 Mencoba Menghibur
83 Permintaan Rania
84 Kepulangan Qari
85 Mahasiswi Abadi
86 Keuntungan Memiliki Dua Istri
87 Zoya yang Galau
88 Laki-Laki Cupu
89 Berburu Jajanan Kaki 5
90 Ulang Tahun
91 Gunanya Tas Besar
92 Horror....
93 Abang Ojek
94 Mengetuk Pintu Hati
95 Permintaan Zoya
96 Membuat Janji dengan Model Terkenal
97 Lambe Lemez
98 Kejujuran
99 Saling Menguatkan
100 Chef Naqi
101 Salah Paham
102 Curhat
103 Menjadi Sayap Pelindung
104 Kemarahan Naqi
105 Pemakaman
106 Ruangan Baru
107 Saling Menggenggam
108 Kemarahan Niko
109 Berekting
110 Semangat Untuk Alzam
111 Saling Menguatkan
112 Ungkapan Hati Qari
113 Nikahi Aku...
114 Permintaan Alzam
115 Perubahan
116 Kegundahan Cyra
117 Surga Dunia atau Neraka Dunia
118 Kembali Cuek
119 Adam dan Raina
120 Kekasih Halal
121 Telepon dari Nomor Asing
122 Perasaan Bersalah
123 Permintaan Rania
124 Siapa Yang Mandul
125 Di Paksa Cerai
126 Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127 Semuanya Berubah
128 Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129 Perlindungan Dari Meta
130 Menyendiri
131 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132 Melepaskannya Pergi
133 Pertemuan
134 Dilanda Kebisuan
135 Siapa Keluargaku
136 Cemburu
137 Melamun
138 Meminta Kejelasan Dari Kakek
139 Memutan Masa Lalu
140 Donor Mata
141 Mertua Terbaik
142 Tinggal di Kampung
143 Adam Yang Kecewa
144 Menjemput Aqila
145 Bersandiwara
146 Permintaan Cyra
147 Bom Kemarahan Yang Meledak
148 Petunjuk
149 Kacang Lupa Kulitnya
150 Saling Membantu
151 Laki-Laki Medit
152 Kesepakatan
153 Kabar Gembira
154 Siapa Rania?
155 Sodara Satu Bapak
156 Senyum Seorang Diri
157 Mengatakan Fakta
158 Pesta Perpisahan
159 Laki-Laki Cengeng
160 Berpamitan 01
161 Berpamitan 02
162 Fakta
163 Sergap
164 Mabok Udara
165 Pulang
166 Kemaran Qari
167 Durensawit
168 Kehilangan
169 Manusia Kulkas
170 Bertemu Mommy
171 Mengubur Kenangan Buruk
172 Ikatan Takdir
173 Nada Dering Hantu
174 Pria Keras Kepala
175 Gudang di Dalam Kantor
176 Pelakor
177 Kandang Gorila
178 Pilih Kasih
179 Mencari Aman
180 Kebakaran Hati
181 Semuanya Merasa Benar
182 Nasihat Sam
183 Mengenang Kemasa Itu
184 Pak Dokter Yang Galak
185 Luson Kembali Pergi
186 Notif Pujaan Hati
187 Sumber Kekuatan
188 Saat Yang Menegangkan
189 Tempat Tinggal Baru
190 Panggilan Kembali Pulang
191 Laki-Laki Misterius
192 Sambutan Selamat Datang
193 Sam Yang Berubah
194 Pertanyaan Mommy
195 Qari yang Cemburu
196 Kecelakaan Beruntun
197 Melepaskan Untuk Memang
198 Pernikahan Meta
199 Harapan Mamih
200 Dalam Satu Ruangan
201 Qari Si Obat Nyamuk
202 Meta Sang Pengantin Baru
203 Sam dan Naqi
204 Ungkapan Hati
205 Memaksa Pulang
206 Mengadu Ke Mamih
207 Isi Hati Rania
208 Cyra Bertemu Rania
209 Curhatan Rania
210 Kasih Sayang Seorang Ibu
211 Wanita Hebat
212 Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213 Qila dan Cyra Yang Malang
214 Harapan Dua Orang Sahabat
215 Kecemasan Meta
216 Sikap Yang Aneh
217 Paparazi
218 Qari Cemburu Buta
219 Isi Hati Al
220 Sidak Dari Meta
221 Permintaan Mamih
222 Kecoa Yang Lancang
223 Terjebak Satu Tempat
224 Mengikis Dendam
225 Kartu Sakti Berbicara
226 Kecemasan Satu Keluarga
227 Luapan Emosi Qari
228 Luapan Emosi Naqi
229 Meta Biang Kerok
230 Emak Tiri
231 Suami Idaman
232 Aki-Aki Peot
233 Ganti Anak
234 Team Pengawas
235 Salah Paham 'Meta'
236 Melamar Adam
237 Jadi Istri Kedua???
238 Ide Alzam
239 Penyusup
240 TesPek
241 Ancaman Niko
242 Menawarkan Perdamaian
243 Tamu Dadakan
244 Nasihat Mamah Mia
245 Penantian Panjang
246 Iri
247 Kencan Ala ABG
248 Ritual Pendekatan
249 Masuk Perangkap
250 Dunia Fantasi
251 Serbuk Rahasia
252 Menunggu Mangsa
253 Rencana Tuan Latif
254 Kesadaran yang terkikis
255 Lembah penyesalan
256 Ingatan yang Kabur
257 Kakek Yang Pilikasih
258 Sikap Manis Naqi
259 Bertemu Anak
260 Harapan Zoya
261 Kekecewaan Naqi
262 Rencana Rahasia
263 Kejutan
264 Keheranan Naqi
265 Senyum Kebahagiaan
266 Mencuri Kesempatan
267 Keluarga Bahagia
268 Semua bahagia
269 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 269 Episodes

1
Alopecia Areata
2
Kesedihan Cyra
3
Semangat baru Cyra
4
Rencana Naqi
5
Pertemuan dengan Rania
6
Afifah Menginginkan Naqi
7
"SAH"
8
Kekecewaan Naqi
9
Dokter Sam
10
Pobia Darah
11
Sifa Kekanakan Afifah
12
Sarapan Diluar
13
Belanja Bersama
14
Pertemuan Diantara Dua Pria
15
Makan Malam Bersama
16
Perjanjian Nikah
17
Insiden di Dapur
18
Hanya Luka Kecil
19
Calon Suami Fifa
20
Kedatangan Mamih
21
Keseruan Bersama Mamih
22
Berkunjung ke Rumah Rania
23
Kemaraha Rania
24
Menginap di Rumah Mamih
25
Pertunangan Fifah
26
Berbelanja Bersama
27
Rania Iri
28
Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29
Kepolosan cyra
30
Pertemuan Cyra dan Rania
31
Rania Cemburu
32
Janji Cyra
33
Mengigo
34
Syarat Pernikahan dari Niko
35
Bikin Adonan Mochi
36
Model Iklan Maskara
37
Kesepakatan Naqi dan Cyra
38
Meyakinkan Kakek
39
Nasehat Mamih
40
Laki-Laki Gemulai
41
Dunia yang Berbeda
42
Terpukau
43
Kepuasan
44
Terlefon dari Rania
45
Menjadi Obat Nyamuk
46
Berada di Antara Dua Wanita
47
Kesabaran Cyra
48
Senjata Makan Tuan
49
Kerja Sama Yang Aneh
50
Ramuan Pekat
51
Gara-Gara Kebohongan Naqi
52
Hanya Sebuah Perjanjian
53
Bangkit dan Harus Kuat
54
Penjelasan Sam
55
Doa yang Dikabulkan
56
Ramuan Tradisional
57
Menemukan Teman Baru
58
Cemburu???
59
Perlawanan Cyra
60
Tamparan Keras
61
Keceplosan
62
Mendiamkan...
63
Pelakor vs Pembinor
64
Siapa Wawan???
65
Curhat
66
Drama Percintaan
67
Sakit
68
Nyicil
69
Drama Minum Obat
70
Rencana Kakek
71
Kabar Buruk
72
Senam Irama
73
Mencoba Mengenalnya
74
Kerokan
75
Kelaparan
76
Bimbang...
77
Artis Baru yang Sombong!!!
78
Relawan
79
Teman Baru
80
Doa Niko yang Terkabul
81
Niko dan Fifah menikah
82
Mencoba Menghibur
83
Permintaan Rania
84
Kepulangan Qari
85
Mahasiswi Abadi
86
Keuntungan Memiliki Dua Istri
87
Zoya yang Galau
88
Laki-Laki Cupu
89
Berburu Jajanan Kaki 5
90
Ulang Tahun
91
Gunanya Tas Besar
92
Horror....
93
Abang Ojek
94
Mengetuk Pintu Hati
95
Permintaan Zoya
96
Membuat Janji dengan Model Terkenal
97
Lambe Lemez
98
Kejujuran
99
Saling Menguatkan
100
Chef Naqi
101
Salah Paham
102
Curhat
103
Menjadi Sayap Pelindung
104
Kemarahan Naqi
105
Pemakaman
106
Ruangan Baru
107
Saling Menggenggam
108
Kemarahan Niko
109
Berekting
110
Semangat Untuk Alzam
111
Saling Menguatkan
112
Ungkapan Hati Qari
113
Nikahi Aku...
114
Permintaan Alzam
115
Perubahan
116
Kegundahan Cyra
117
Surga Dunia atau Neraka Dunia
118
Kembali Cuek
119
Adam dan Raina
120
Kekasih Halal
121
Telepon dari Nomor Asing
122
Perasaan Bersalah
123
Permintaan Rania
124
Siapa Yang Mandul
125
Di Paksa Cerai
126
Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127
Semuanya Berubah
128
Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129
Perlindungan Dari Meta
130
Menyendiri
131
Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132
Melepaskannya Pergi
133
Pertemuan
134
Dilanda Kebisuan
135
Siapa Keluargaku
136
Cemburu
137
Melamun
138
Meminta Kejelasan Dari Kakek
139
Memutan Masa Lalu
140
Donor Mata
141
Mertua Terbaik
142
Tinggal di Kampung
143
Adam Yang Kecewa
144
Menjemput Aqila
145
Bersandiwara
146
Permintaan Cyra
147
Bom Kemarahan Yang Meledak
148
Petunjuk
149
Kacang Lupa Kulitnya
150
Saling Membantu
151
Laki-Laki Medit
152
Kesepakatan
153
Kabar Gembira
154
Siapa Rania?
155
Sodara Satu Bapak
156
Senyum Seorang Diri
157
Mengatakan Fakta
158
Pesta Perpisahan
159
Laki-Laki Cengeng
160
Berpamitan 01
161
Berpamitan 02
162
Fakta
163
Sergap
164
Mabok Udara
165
Pulang
166
Kemaran Qari
167
Durensawit
168
Kehilangan
169
Manusia Kulkas
170
Bertemu Mommy
171
Mengubur Kenangan Buruk
172
Ikatan Takdir
173
Nada Dering Hantu
174
Pria Keras Kepala
175
Gudang di Dalam Kantor
176
Pelakor
177
Kandang Gorila
178
Pilih Kasih
179
Mencari Aman
180
Kebakaran Hati
181
Semuanya Merasa Benar
182
Nasihat Sam
183
Mengenang Kemasa Itu
184
Pak Dokter Yang Galak
185
Luson Kembali Pergi
186
Notif Pujaan Hati
187
Sumber Kekuatan
188
Saat Yang Menegangkan
189
Tempat Tinggal Baru
190
Panggilan Kembali Pulang
191
Laki-Laki Misterius
192
Sambutan Selamat Datang
193
Sam Yang Berubah
194
Pertanyaan Mommy
195
Qari yang Cemburu
196
Kecelakaan Beruntun
197
Melepaskan Untuk Memang
198
Pernikahan Meta
199
Harapan Mamih
200
Dalam Satu Ruangan
201
Qari Si Obat Nyamuk
202
Meta Sang Pengantin Baru
203
Sam dan Naqi
204
Ungkapan Hati
205
Memaksa Pulang
206
Mengadu Ke Mamih
207
Isi Hati Rania
208
Cyra Bertemu Rania
209
Curhatan Rania
210
Kasih Sayang Seorang Ibu
211
Wanita Hebat
212
Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213
Qila dan Cyra Yang Malang
214
Harapan Dua Orang Sahabat
215
Kecemasan Meta
216
Sikap Yang Aneh
217
Paparazi
218
Qari Cemburu Buta
219
Isi Hati Al
220
Sidak Dari Meta
221
Permintaan Mamih
222
Kecoa Yang Lancang
223
Terjebak Satu Tempat
224
Mengikis Dendam
225
Kartu Sakti Berbicara
226
Kecemasan Satu Keluarga
227
Luapan Emosi Qari
228
Luapan Emosi Naqi
229
Meta Biang Kerok
230
Emak Tiri
231
Suami Idaman
232
Aki-Aki Peot
233
Ganti Anak
234
Team Pengawas
235
Salah Paham 'Meta'
236
Melamar Adam
237
Jadi Istri Kedua???
238
Ide Alzam
239
Penyusup
240
TesPek
241
Ancaman Niko
242
Menawarkan Perdamaian
243
Tamu Dadakan
244
Nasihat Mamah Mia
245
Penantian Panjang
246
Iri
247
Kencan Ala ABG
248
Ritual Pendekatan
249
Masuk Perangkap
250
Dunia Fantasi
251
Serbuk Rahasia
252
Menunggu Mangsa
253
Rencana Tuan Latif
254
Kesadaran yang terkikis
255
Lembah penyesalan
256
Ingatan yang Kabur
257
Kakek Yang Pilikasih
258
Sikap Manis Naqi
259
Bertemu Anak
260
Harapan Zoya
261
Kekecewaan Naqi
262
Rencana Rahasia
263
Kejutan
264
Keheranan Naqi
265
Senyum Kebahagiaan
266
Mencuri Kesempatan
267
Keluarga Bahagia
268
Semua bahagia
269
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!