Semangat baru Cyra

Di kamar Cyra...

"Mungkin ini akan terasa sedikit sakit," ucap Qila, sembari mengoleskan obat luka dan salep pereda luka bakar di tubuh Cyra.

"Bahkan aku lupa La, gimana rasanya sakit dan yang mana yang tidak sakit." ucap Cyra dengan muka datarnya, tidak menunjukan expresi apapun.

Qila tau, gimana perasaan Cyra, andai itu terjadi denganya sudah pasti ia juga merasakan hal yang sama, mati rasa.

"Non, lebih baik Non ikuti kemauan tuan, orang tua Non Cyra." ucap Qila memberikan usul, agar Cyra menyerah dengan perinsipnya, dan mengikuti kemauan papahnya.

"Aku takut La, kalo aku membohongi mereka, lalu suami aku kecewa dengan kekuranganku, dan dia marah, bisa sajah aku dianiyaya seperti ini lagi." lirih Cyra dengan terisak, sesak rasanya menjalani kehidupan ini.

Andai bunuh diri tidak berdosa mungkin Cyra sudah lama melakukanya. Namun, ia ingat perkataan ustad saat dulu masih sekolah, bahwa bunuh diri adalah hal yang paling Alloh laknat.

"Non Cyra kan belum mencoba, kalo belum mencoba mana tau hasilnya. Setidaknya kalo Non Cyra bisa keluar dari rumah ini, Non ada kesempatan untuk meminta bantuan dari orang luar, untuk mencari perlindungan, agar Non Cyra mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari di rumah ini." bisik Qila, dengan sangat pelan. Agar suaranya tidak terdengar keluar kamar.

Cyra diam sejenak, mencoba mencerna setiap perkataan yang Qila ucapkan.

"Apa yang kamu bilang ada benarnya juga La, selama ini aku seperti terpenjara di rumah mewah ini, bahkan aku sama sekali tidak tau dunia luar," lirih Cyra sembari termenung meratapi nasibnya yang sangat ironis.

"Iya Non, Qila hanya kasian liat Nona Cyra selalu diperlakukan begini. Kalo Non Cyra tidak pernah mencoba gimana mau tau hasilnya, anggap sajah untuk saat ini Non Cyra berjuang untuk kebebasan Non dari rumah ini. Masalah nanti Non dengan suami Non Cyra bisa dibicarakan lagi. Mana tau suami Non Cyra baik dan mau membatu Non Cyra, mewujudkan Cita-cita Non." crocos Qila, memberi semangat agar Cyra mau mengikuti saranya. Qila kasihan melihat Cyra selalu diperlakukan seperti pembantu. Bahkan seorang pembantu masih mending, setidaknya mendapatka gajih, sedangkan Cyra boro-boro gajih, makan sajah sisa dari anggota keluarganya.

"Betul kata kamu La, aku harus berjuang buat kebebasanku, kalo belum mencoba aku nggak pernah tau hasilnya," ujar Cyra semangat, matanya berkaca-kaca, sembari menatap mata Qila yang juga sudah mulai berembun.

"Ingat Non Cyra harus menjemput kebahagiaan Non. Kebahagiaan Non itu bukan disisi keluarga Non, di rumah ini. Kebahagiaan Non Cyra jauh disana," tutur Qila sembari menujuk keluar rumah.

Cyra mengangguk sembari terisak lirih.

"Kamu nggak apa-apa, di rumah ini sendirian?" tanya Cyra, ragu meninggalkan Qila sendiri rumah yang menyerupai kandang singa, karena para penghuninya menyerupai singa yang sedang kelaparan.

"Ya ampun, Non Cyra nggak usah cemasin Qila, justru yang harus di cemasin itu Non, kalo Qila disini nggak ada yang marahin dan mukul, seperti yang Non alami. Lagian Non Cyra lupa yah, setiap tiga tahun rumah ini mengganti para pekerjanya, dan Qila sudah bekerja lebih dari 2 tahun, berati Qila juga bentar lagi bebas dari penjara ini," bisik Qila menenangkan Cyra, agar jangan mencemaskanya.

"Oh iya yah, sebentar lagi kamu bebas juga. Berati aku harus ikutin saran kamu agar nanti kita bisa bertemu lagi di luar neraka rumah ini," Beo Cyra dengan girang.

"Nah iya, anggap sajah untuk beberapa bulan ini Non Cyra berjuang sendiri. Nanti ketika Qila sudah selesai kerja dari rumah ini, Qila janji akan cari Non Cyra." ucap Qila semangat.

"Janji yah, aku juga nanti apabila suamiku baik, bakal meminta kamu tinggal denganku, supaya aku bisa bersama-sama kamu terus." balas Cyra dengan wajah berseri bahagia.

"Menurut papah, calon suamiku adalah orang kaya, bahkan keluarga calon suamiku mau menyuntikan dana, agar bisnis keluarga yang tengah diambang kebangkrutan, tidak gulung tikar." Cyra mengingat ingat ucapan papanya.

"Kalo seperti itu sama sajah aku dijual oleh keluargaku." batin Cyra lagi-lagi teriris dengan pelakuan papahnya. "Setidaknya kalo calon suamiku kaya, aku akan minta Qila menjadi salah satu maid di rumahnya agar, setidaknya ada yang perhatian dengaku." gumam Cyra dalam hati.

"Nah gitu dong semangat." cicit Qila, ikut senang karena kini Cyra mau mengikuti saran darinya untuk bisa keluar dari rumah ini.

Qila masih setia mengobati luka di wajah cantik Cyra.

Cyra itu sebenarnya memiliki wajah yang cantik, alis dan bulu mata yang lentik semakin membuat wajahnya sangat mempesona, belum hidung dan bibir tipisnya, tak kalah menghiasi wajah Cyra sehingaga terlihat indah dan rupawan. Tubuh Cyra juga tergolong tinggi 165cm buat wanita asia sudah sangat idaman, serta kulit putih mulus. Meskipun sekarang banyak luka karena kekerasan yang papah lakukan. Setidaknya luka itu akan menghilang lambat laun, bahkan dijaman sekarang menghilangkan luka sudah banyak di lakukan oleh dokter, sehingga apabila Cyra memiliki uang ia bisa pergi ke dokter untuk menghilangkan bekas lukanya.

Kekurangan Cyra hanya satu yaitu kepalanya yang tak berambut dan itu karena kelainan genetik. Bukan kemauan Cyra, tetapi papah dan ibunya mengganggap kelainan yang dimiliki Cyra hanya akan membuatnya malu, sehingga mereka menutup Cyra dari luar, mengurungnya agar tidak ada yang mengetahui Cyra adalah anggota keluarganya.

Entah lah karena alasan itu, atau memang ada alasian lain yang membuat Cyra di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

"Sudah Non," Qila menyudahi mengobati luka di tubuh Cyra.

"Makasih yah La," ucap Cyra dengan tulus.

Rasanya badanya sakit semua, terutama luka melepuh di punggungnya, karena siraman air panas, sangat menyiksa Cyra. Ia harus tidur dengan tengkurap agar luka di punggungnya tidak tergesek benda sehingga menyebabkan semakin sakit.

Namun, ketika tidur tengkurap, wajahnya menyentuh bantal pun sakit, karena luka didahi serta bibirnya yang bengkak karena tamparan menyebabkan bibirnya pecah dan bengkak.

"Huh masa aku harus tidur sembari duduk," dengus Cyra kesal semenjak tadi berusaha memejamkan matanya nggak bisa tidur juga karena rasa sakit yang luar biasa.

Sedangka Qila sudah menyelinap keluar, semenjak tadi, kembali kekamar pembantu di bekalang kamar Cyra.

Cyra akhirnya memutuskan untuk duduk menyadarkan badanya kedepan memeluk bantal.

Ia bertekad agar bisa keluar dari rumah ini. Sekarang Cyra seperti menemukan semangat baru setelah mendapatkan wejangan dari Qila.

"Untung Qila sempet menasehatiku tadi, kalo tidak mungkin besok luka di tubuhku akan bertambah lagi," gumam Cyla, merabah tubuhnya, serta membayangkan tubuhnya yang penuh luka.

Cyra berdiri dan berjalan kearah kaca yang ada di pojok kamarnya. Ia memandang pantulan tubuhnya yang sangat memprihatinkan. Bahkan wajahnya membengkak sebelah dan biru.

Besok ia akan menjadi anak yang manis, mengikuti semua kemauan papahnya, menutup kepala botaknya, dan akan mengenakan cadar agar menutupi luka di wajahnya.

Malam ini Cyra tidak bisa tidur, selain karena rasa sakit di sekujur tubuhnya. Cyra juga nggak bisa tidur karena membayangkan pernikahanya esok hari.

"Huh bahkan aku seperti calon pengantin sungguhan, nggak bisa tidur karena membayangkan pernikahan esok hari," batin Cyra dengan terkekeh menertawakan dirinya sendiri.

...****************...

#Terimakasih buat yang udah mampir di karya kedua ku, jangan lupa tinggalkan jejak yah..

like✅

komen✅

vote✅

beri gift✅

dan tekan fav♥✅

Terpopuler

Comments

Dewi Kania

Dewi Kania

kok ada ya orang tua sejahat itu...

2022-12-25

1

RATNA RACHMAN

RATNA RACHMAN

semangat cyra..semoga saja suami mu berhati mulia .

2022-11-15

1

Jasreena

Jasreena

knp g kabur aja ...

2022-09-05

3

lihat semua
Episodes
1 Alopecia Areata
2 Kesedihan Cyra
3 Semangat baru Cyra
4 Rencana Naqi
5 Pertemuan dengan Rania
6 Afifah Menginginkan Naqi
7 "SAH"
8 Kekecewaan Naqi
9 Dokter Sam
10 Pobia Darah
11 Sifa Kekanakan Afifah
12 Sarapan Diluar
13 Belanja Bersama
14 Pertemuan Diantara Dua Pria
15 Makan Malam Bersama
16 Perjanjian Nikah
17 Insiden di Dapur
18 Hanya Luka Kecil
19 Calon Suami Fifa
20 Kedatangan Mamih
21 Keseruan Bersama Mamih
22 Berkunjung ke Rumah Rania
23 Kemaraha Rania
24 Menginap di Rumah Mamih
25 Pertunangan Fifah
26 Berbelanja Bersama
27 Rania Iri
28 Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29 Kepolosan cyra
30 Pertemuan Cyra dan Rania
31 Rania Cemburu
32 Janji Cyra
33 Mengigo
34 Syarat Pernikahan dari Niko
35 Bikin Adonan Mochi
36 Model Iklan Maskara
37 Kesepakatan Naqi dan Cyra
38 Meyakinkan Kakek
39 Nasehat Mamih
40 Laki-Laki Gemulai
41 Dunia yang Berbeda
42 Terpukau
43 Kepuasan
44 Terlefon dari Rania
45 Menjadi Obat Nyamuk
46 Berada di Antara Dua Wanita
47 Kesabaran Cyra
48 Senjata Makan Tuan
49 Kerja Sama Yang Aneh
50 Ramuan Pekat
51 Gara-Gara Kebohongan Naqi
52 Hanya Sebuah Perjanjian
53 Bangkit dan Harus Kuat
54 Penjelasan Sam
55 Doa yang Dikabulkan
56 Ramuan Tradisional
57 Menemukan Teman Baru
58 Cemburu???
59 Perlawanan Cyra
60 Tamparan Keras
61 Keceplosan
62 Mendiamkan...
63 Pelakor vs Pembinor
64 Siapa Wawan???
65 Curhat
66 Drama Percintaan
67 Sakit
68 Nyicil
69 Drama Minum Obat
70 Rencana Kakek
71 Kabar Buruk
72 Senam Irama
73 Mencoba Mengenalnya
74 Kerokan
75 Kelaparan
76 Bimbang...
77 Artis Baru yang Sombong!!!
78 Relawan
79 Teman Baru
80 Doa Niko yang Terkabul
81 Niko dan Fifah menikah
82 Mencoba Menghibur
83 Permintaan Rania
84 Kepulangan Qari
85 Mahasiswi Abadi
86 Keuntungan Memiliki Dua Istri
87 Zoya yang Galau
88 Laki-Laki Cupu
89 Berburu Jajanan Kaki 5
90 Ulang Tahun
91 Gunanya Tas Besar
92 Horror....
93 Abang Ojek
94 Mengetuk Pintu Hati
95 Permintaan Zoya
96 Membuat Janji dengan Model Terkenal
97 Lambe Lemez
98 Kejujuran
99 Saling Menguatkan
100 Chef Naqi
101 Salah Paham
102 Curhat
103 Menjadi Sayap Pelindung
104 Kemarahan Naqi
105 Pemakaman
106 Ruangan Baru
107 Saling Menggenggam
108 Kemarahan Niko
109 Berekting
110 Semangat Untuk Alzam
111 Saling Menguatkan
112 Ungkapan Hati Qari
113 Nikahi Aku...
114 Permintaan Alzam
115 Perubahan
116 Kegundahan Cyra
117 Surga Dunia atau Neraka Dunia
118 Kembali Cuek
119 Adam dan Raina
120 Kekasih Halal
121 Telepon dari Nomor Asing
122 Perasaan Bersalah
123 Permintaan Rania
124 Siapa Yang Mandul
125 Di Paksa Cerai
126 Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127 Semuanya Berubah
128 Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129 Perlindungan Dari Meta
130 Menyendiri
131 Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132 Melepaskannya Pergi
133 Pertemuan
134 Dilanda Kebisuan
135 Siapa Keluargaku
136 Cemburu
137 Melamun
138 Meminta Kejelasan Dari Kakek
139 Memutan Masa Lalu
140 Donor Mata
141 Mertua Terbaik
142 Tinggal di Kampung
143 Adam Yang Kecewa
144 Menjemput Aqila
145 Bersandiwara
146 Permintaan Cyra
147 Bom Kemarahan Yang Meledak
148 Petunjuk
149 Kacang Lupa Kulitnya
150 Saling Membantu
151 Laki-Laki Medit
152 Kesepakatan
153 Kabar Gembira
154 Siapa Rania?
155 Sodara Satu Bapak
156 Senyum Seorang Diri
157 Mengatakan Fakta
158 Pesta Perpisahan
159 Laki-Laki Cengeng
160 Berpamitan 01
161 Berpamitan 02
162 Fakta
163 Sergap
164 Mabok Udara
165 Pulang
166 Kemaran Qari
167 Durensawit
168 Kehilangan
169 Manusia Kulkas
170 Bertemu Mommy
171 Mengubur Kenangan Buruk
172 Ikatan Takdir
173 Nada Dering Hantu
174 Pria Keras Kepala
175 Gudang di Dalam Kantor
176 Pelakor
177 Kandang Gorila
178 Pilih Kasih
179 Mencari Aman
180 Kebakaran Hati
181 Semuanya Merasa Benar
182 Nasihat Sam
183 Mengenang Kemasa Itu
184 Pak Dokter Yang Galak
185 Luson Kembali Pergi
186 Notif Pujaan Hati
187 Sumber Kekuatan
188 Saat Yang Menegangkan
189 Tempat Tinggal Baru
190 Panggilan Kembali Pulang
191 Laki-Laki Misterius
192 Sambutan Selamat Datang
193 Sam Yang Berubah
194 Pertanyaan Mommy
195 Qari yang Cemburu
196 Kecelakaan Beruntun
197 Melepaskan Untuk Memang
198 Pernikahan Meta
199 Harapan Mamih
200 Dalam Satu Ruangan
201 Qari Si Obat Nyamuk
202 Meta Sang Pengantin Baru
203 Sam dan Naqi
204 Ungkapan Hati
205 Memaksa Pulang
206 Mengadu Ke Mamih
207 Isi Hati Rania
208 Cyra Bertemu Rania
209 Curhatan Rania
210 Kasih Sayang Seorang Ibu
211 Wanita Hebat
212 Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213 Qila dan Cyra Yang Malang
214 Harapan Dua Orang Sahabat
215 Kecemasan Meta
216 Sikap Yang Aneh
217 Paparazi
218 Qari Cemburu Buta
219 Isi Hati Al
220 Sidak Dari Meta
221 Permintaan Mamih
222 Kecoa Yang Lancang
223 Terjebak Satu Tempat
224 Mengikis Dendam
225 Kartu Sakti Berbicara
226 Kecemasan Satu Keluarga
227 Luapan Emosi Qari
228 Luapan Emosi Naqi
229 Meta Biang Kerok
230 Emak Tiri
231 Suami Idaman
232 Aki-Aki Peot
233 Ganti Anak
234 Team Pengawas
235 Salah Paham 'Meta'
236 Melamar Adam
237 Jadi Istri Kedua???
238 Ide Alzam
239 Penyusup
240 TesPek
241 Ancaman Niko
242 Menawarkan Perdamaian
243 Tamu Dadakan
244 Nasihat Mamah Mia
245 Penantian Panjang
246 Iri
247 Kencan Ala ABG
248 Ritual Pendekatan
249 Masuk Perangkap
250 Dunia Fantasi
251 Serbuk Rahasia
252 Menunggu Mangsa
253 Rencana Tuan Latif
254 Kesadaran yang terkikis
255 Lembah penyesalan
256 Ingatan yang Kabur
257 Kakek Yang Pilikasih
258 Sikap Manis Naqi
259 Bertemu Anak
260 Harapan Zoya
261 Kekecewaan Naqi
262 Rencana Rahasia
263 Kejutan
264 Keheranan Naqi
265 Senyum Kebahagiaan
266 Mencuri Kesempatan
267 Keluarga Bahagia
268 Semua bahagia
269 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 269 Episodes

1
Alopecia Areata
2
Kesedihan Cyra
3
Semangat baru Cyra
4
Rencana Naqi
5
Pertemuan dengan Rania
6
Afifah Menginginkan Naqi
7
"SAH"
8
Kekecewaan Naqi
9
Dokter Sam
10
Pobia Darah
11
Sifa Kekanakan Afifah
12
Sarapan Diluar
13
Belanja Bersama
14
Pertemuan Diantara Dua Pria
15
Makan Malam Bersama
16
Perjanjian Nikah
17
Insiden di Dapur
18
Hanya Luka Kecil
19
Calon Suami Fifa
20
Kedatangan Mamih
21
Keseruan Bersama Mamih
22
Berkunjung ke Rumah Rania
23
Kemaraha Rania
24
Menginap di Rumah Mamih
25
Pertunangan Fifah
26
Berbelanja Bersama
27
Rania Iri
28
Hasil Belanjaan Cyra dan Mamih
29
Kepolosan cyra
30
Pertemuan Cyra dan Rania
31
Rania Cemburu
32
Janji Cyra
33
Mengigo
34
Syarat Pernikahan dari Niko
35
Bikin Adonan Mochi
36
Model Iklan Maskara
37
Kesepakatan Naqi dan Cyra
38
Meyakinkan Kakek
39
Nasehat Mamih
40
Laki-Laki Gemulai
41
Dunia yang Berbeda
42
Terpukau
43
Kepuasan
44
Terlefon dari Rania
45
Menjadi Obat Nyamuk
46
Berada di Antara Dua Wanita
47
Kesabaran Cyra
48
Senjata Makan Tuan
49
Kerja Sama Yang Aneh
50
Ramuan Pekat
51
Gara-Gara Kebohongan Naqi
52
Hanya Sebuah Perjanjian
53
Bangkit dan Harus Kuat
54
Penjelasan Sam
55
Doa yang Dikabulkan
56
Ramuan Tradisional
57
Menemukan Teman Baru
58
Cemburu???
59
Perlawanan Cyra
60
Tamparan Keras
61
Keceplosan
62
Mendiamkan...
63
Pelakor vs Pembinor
64
Siapa Wawan???
65
Curhat
66
Drama Percintaan
67
Sakit
68
Nyicil
69
Drama Minum Obat
70
Rencana Kakek
71
Kabar Buruk
72
Senam Irama
73
Mencoba Mengenalnya
74
Kerokan
75
Kelaparan
76
Bimbang...
77
Artis Baru yang Sombong!!!
78
Relawan
79
Teman Baru
80
Doa Niko yang Terkabul
81
Niko dan Fifah menikah
82
Mencoba Menghibur
83
Permintaan Rania
84
Kepulangan Qari
85
Mahasiswi Abadi
86
Keuntungan Memiliki Dua Istri
87
Zoya yang Galau
88
Laki-Laki Cupu
89
Berburu Jajanan Kaki 5
90
Ulang Tahun
91
Gunanya Tas Besar
92
Horror....
93
Abang Ojek
94
Mengetuk Pintu Hati
95
Permintaan Zoya
96
Membuat Janji dengan Model Terkenal
97
Lambe Lemez
98
Kejujuran
99
Saling Menguatkan
100
Chef Naqi
101
Salah Paham
102
Curhat
103
Menjadi Sayap Pelindung
104
Kemarahan Naqi
105
Pemakaman
106
Ruangan Baru
107
Saling Menggenggam
108
Kemarahan Niko
109
Berekting
110
Semangat Untuk Alzam
111
Saling Menguatkan
112
Ungkapan Hati Qari
113
Nikahi Aku...
114
Permintaan Alzam
115
Perubahan
116
Kegundahan Cyra
117
Surga Dunia atau Neraka Dunia
118
Kembali Cuek
119
Adam dan Raina
120
Kekasih Halal
121
Telepon dari Nomor Asing
122
Perasaan Bersalah
123
Permintaan Rania
124
Siapa Yang Mandul
125
Di Paksa Cerai
126
Akan Terbiasa Tanpa Kamu
127
Semuanya Berubah
128
Manusia Licik di Lawan dengan Kelicikan Juga
129
Perlindungan Dari Meta
130
Menyendiri
131
Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
132
Melepaskannya Pergi
133
Pertemuan
134
Dilanda Kebisuan
135
Siapa Keluargaku
136
Cemburu
137
Melamun
138
Meminta Kejelasan Dari Kakek
139
Memutan Masa Lalu
140
Donor Mata
141
Mertua Terbaik
142
Tinggal di Kampung
143
Adam Yang Kecewa
144
Menjemput Aqila
145
Bersandiwara
146
Permintaan Cyra
147
Bom Kemarahan Yang Meledak
148
Petunjuk
149
Kacang Lupa Kulitnya
150
Saling Membantu
151
Laki-Laki Medit
152
Kesepakatan
153
Kabar Gembira
154
Siapa Rania?
155
Sodara Satu Bapak
156
Senyum Seorang Diri
157
Mengatakan Fakta
158
Pesta Perpisahan
159
Laki-Laki Cengeng
160
Berpamitan 01
161
Berpamitan 02
162
Fakta
163
Sergap
164
Mabok Udara
165
Pulang
166
Kemaran Qari
167
Durensawit
168
Kehilangan
169
Manusia Kulkas
170
Bertemu Mommy
171
Mengubur Kenangan Buruk
172
Ikatan Takdir
173
Nada Dering Hantu
174
Pria Keras Kepala
175
Gudang di Dalam Kantor
176
Pelakor
177
Kandang Gorila
178
Pilih Kasih
179
Mencari Aman
180
Kebakaran Hati
181
Semuanya Merasa Benar
182
Nasihat Sam
183
Mengenang Kemasa Itu
184
Pak Dokter Yang Galak
185
Luson Kembali Pergi
186
Notif Pujaan Hati
187
Sumber Kekuatan
188
Saat Yang Menegangkan
189
Tempat Tinggal Baru
190
Panggilan Kembali Pulang
191
Laki-Laki Misterius
192
Sambutan Selamat Datang
193
Sam Yang Berubah
194
Pertanyaan Mommy
195
Qari yang Cemburu
196
Kecelakaan Beruntun
197
Melepaskan Untuk Memang
198
Pernikahan Meta
199
Harapan Mamih
200
Dalam Satu Ruangan
201
Qari Si Obat Nyamuk
202
Meta Sang Pengantin Baru
203
Sam dan Naqi
204
Ungkapan Hati
205
Memaksa Pulang
206
Mengadu Ke Mamih
207
Isi Hati Rania
208
Cyra Bertemu Rania
209
Curhatan Rania
210
Kasih Sayang Seorang Ibu
211
Wanita Hebat
212
Sapaan Selamat Pagi Dari Mamah Mia
213
Qila dan Cyra Yang Malang
214
Harapan Dua Orang Sahabat
215
Kecemasan Meta
216
Sikap Yang Aneh
217
Paparazi
218
Qari Cemburu Buta
219
Isi Hati Al
220
Sidak Dari Meta
221
Permintaan Mamih
222
Kecoa Yang Lancang
223
Terjebak Satu Tempat
224
Mengikis Dendam
225
Kartu Sakti Berbicara
226
Kecemasan Satu Keluarga
227
Luapan Emosi Qari
228
Luapan Emosi Naqi
229
Meta Biang Kerok
230
Emak Tiri
231
Suami Idaman
232
Aki-Aki Peot
233
Ganti Anak
234
Team Pengawas
235
Salah Paham 'Meta'
236
Melamar Adam
237
Jadi Istri Kedua???
238
Ide Alzam
239
Penyusup
240
TesPek
241
Ancaman Niko
242
Menawarkan Perdamaian
243
Tamu Dadakan
244
Nasihat Mamah Mia
245
Penantian Panjang
246
Iri
247
Kencan Ala ABG
248
Ritual Pendekatan
249
Masuk Perangkap
250
Dunia Fantasi
251
Serbuk Rahasia
252
Menunggu Mangsa
253
Rencana Tuan Latif
254
Kesadaran yang terkikis
255
Lembah penyesalan
256
Ingatan yang Kabur
257
Kakek Yang Pilikasih
258
Sikap Manis Naqi
259
Bertemu Anak
260
Harapan Zoya
261
Kekecewaan Naqi
262
Rencana Rahasia
263
Kejutan
264
Keheranan Naqi
265
Senyum Kebahagiaan
266
Mencuri Kesempatan
267
Keluarga Bahagia
268
Semua bahagia
269
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!