15. Cellina milikku

Pagi ini Juan bangun lebih awal guna ingin menemui Cellina. Tadi malam Juan gagal membawa Cellina pulang bersamanya karena Rania terus memaksa Juan untuk menemani tunangannya itu. Juan sebenarnya ingin menolak namun Cellina lebih memilih pulang dulu meninggalkan Juan tanpa menghiraukan perkataan laki-laki itu. Berakhirlah malam tadi Juan menghabiskan waktu bersama Rania.

'' Cellina,'' sapa Juan yang melihat Cellina di depan pintu kamarnya. Rupanya gadis itu ingin membangunkan Juan namun dirinya sudah bangun terlebih dahulu.

'' Bagus kalau tuan sudah bangun. Saya pikir tuan masih tidur jadi saya berniat membangunkan tuan,'' ucap Cellina.

'' Kamu semalam pulang naik apa? Kenapa meninggalkan aku begitu saja ha?'' tanya Juan.

'' Apa tuan sudah mandi? Sebaiknya tuan bersiap-siap agar tuan tidak terlambat seperti kemarin,'' jawab Cellina tidak sesuai dengan pertanyaan yang Juan lontarkan.

'' Cellina berhenti bersikap seperti itu. Aku ini bosmu, bagaimana bisa kamu mengabaikan ku seperti itu ha?'' ucap Juan merasa geram dengan tingkah Cellina.

'' Saya akan membuatkan tuan sarapan terlebih dahulu,'' jawab Cellina yang hendak pergi meninggalkan Juan yang saat ini masih berada di ambang pintu.

Dengan gerakan cepat Juan menarik Cellina kemudian membawa gadis itu masuk ke kamarnya. Cellina mencoba meronta namun kekuatan Juan jauh lebih kuat dibandingkan Cellina yang notabene adalah seorang perempuan. Setelah berhasil membawa Cellina masuk ke kamarnya, Juan mengunci pintu kamar tersebut.

Cellina menatap was-was Juan yang memiliki tatapan lain kepadanya. Cellina tidak takut dengan Juan hanya saja dirinya tidak mungkin membongkar jati dirinya lebih cepat. Ingin rasanya Cellina menebas kepala Juan dengan samurai nya namun saat ini bukanlah momen yang tepat.

'' Tuan mau apa?'' tanya Cellina menatap waspada terhadap Juan.

'' Kita tidak sedang berada di kantor Cellina, jadi berhentilah memanggil ku dengan sebutan tuan. Panggil aku daddy, Cellina!! Aku rasa aku mulai menyukai panggilan itu,'' ucap Juan tersenyum smirk.

'' Tuan jangan macam-macam,'' ucap Cellina.

'' Katakan!! Apa salahku? Aku tahu kamu sedang menghindari ku karena suatu hal, benarkan?'' tebak Juan.

Cellina tersenyum dalam pikirannya, akhirnya Juan masuk ke dalam jebakannya. Ini adalah kesempatan emas yang harus Cellina jalankan sesuai dengan rencananya yang kemarin.

'' Aku benci sama daddy!! Daddy meninggalkan ku semalaman waktu itu. Daddy bahkan menghabiskan waktu dengan tunangan daddy sedangkan aku di sini khawatir menunggu daddy pulang,'' dusta Cellina mulai menitikkan air mata.

Malam itu Cellina tertidur pulas mana mungkin Cellina mau menunggu Juan yang gadis itu sendiri jelas tahu bahwa Juan sedang bersama jalangnya. Cellina pura-pura marah kepada Juan agar laki-laki itu melihat perasaan palsunya kepada Juan. Setidaknya dengan cara ini Cellina berharap Juan cepat jatuh cinta kepadanya.

'' Baiklah aku minta maaf ya,'' luluh Juan mendengar ucapan Cellina.

'' Kena kau Juan,'' batin Cellina.

'' Malam ini ayo kita pergi jalan-jalan, aku ingin ke taman. Apa daddy bersedia?'' tanya Cellina.

Juan mengangguk cepat. Membayangkan Cellina jalan dengan karyawan laki-lakinya yang semalam sungguh membuat hati Juan bergejolak. Juan tidak menyukai kedekatan Cellina dengan laki-laki yang semalam. Entah karena alasan apa yang pasti malam ini Juan akan mengikuti kemanapun Cellina mau.

'' Kalau begitu daddy bersiap lah, aku akan membuatkan sarapan untuk daddy,'' ucap Cellina ingin segera keluar dari kamar Juan.

'' Tetaplah di sini dan tunggu aku selesai bersiap. Aku hanya akan mengganti baju karena sebenarnya aku sudah mandi. Hari ini sebelum berangkat bekerja aku ingin mengajakmu sarapan di luar,'' ucap Juan.

'' Daddy ada-ada aja. Mana ada restoran pagi-pagi buta seperti ini sudah buka ha?''

'' Ada,'' ucap Juan dan membuat Cellina mengernyitkan dahi.

'' Restoran jalanan jam segini pasti sudah buka,''

Cellina tercengang mendengar ucapan Juan. Ia tidak menyangka bahwa seorang CEO kelas atas seperti Juan juga doyan dengan makanan jalanan. Ia pikir seumur hidup Juan laki-laki itu tidak pernah yang namanya makan makanan sederhana terlebih itu makanan pinggir jalan.

'' Kenapa bengong?'' tanya Juan saat menyadari jika Cellina hanya diam menatapnya.

'' Daddy juga suka makanan jalanan?'' tanya Cellina memastikan.

'' Kenapa? Apa kamu keberatan kalau kita makan di pinggir jalan?'' balas Juan dengan pertanyaan.

'' Mana ada tentu aku menyukainya. Bagiku selama makanan itu layak pasti aku bersedia makan,'' ucap Cellina.

Juan tersenyum akhirnya Cellina kembali seperti semula. Gadis itu kini bergelayut manja di lengan Juan. Tanpa rasa malu Cellina bahkan menawarkan diri untuk membantu Juan berganti pakaian. Namun hal itu tentu saja ditolak Juan mengingat dirinya yang gampangan dan hatinya yang tidak ingin merusak Cellina lebih jauh.

...****************...

'' Cellina, apa kau menyukai malam?'' tanya Juan yang menggandeng tangan Cellina.

Juan menepati janjinya untuk membawa Cellina ke taman. Tanpa pulang terlebih dahulu, Cellina dan Juan pergi ke taman selepas pulang bekerja. Cellina bahkan masih memakai stelan kantornya yang hanya berlapiskan kemeja dan rok span selutut.

'' Aku suka bintang dad,'' jawab Cellina nyeleneh.

'' Aku bertanya apa kau suka malam tapi malah yang kau jawab bintang,'' ucap Juan seraya menyampirkan jas miliknya ke tubuh Cellina.

Cellina terhenyak mendapat perlakuan romantis dari Juan. Ingatkan Cellina untuk tetap waspada karena Juan adalah seorang buaya darat kelas kakap sang penakluk wanita.

'' Bintang bersinar pada malam hari dengan begitu aku juga menyukai malam,'' jelas Cellina.

'' Lalu apa alasan mu menyukai bintang?'' tanya Juan.

Sungguh topik obrolan mereka malam ini di luar kata yang penting. Juan dan Cellina membahas apa saja yang mereka temui di sekitar area taman. Mereka sengaja melupakan topik pekerjaan, wanita, pria dan juga bahasan kaum dewasa.

'' Setiap melihat bintang aku selalu merasa tenang. Hanya pada bintang lah aku bisa melepaskan kerinduan ku kepada mama dan papa yang sudah bahagia di sana,''

Juan mengerti, laki-laki itu semakin mengeratkan genggaman tangannya kepada Cellina. Seolah tidak ingin melepaskan, Juan juga menarik tubuh Cellina agar menempel kepada laki-laki itu.

'' Dalam hidup kehilangan adalah suatu hal yang biasa. Tinggal bagaimana kita menyikapi makna kehilangan itu. Aku tahu, mengikhlaskan dengan kata tidak semudah mengikhlaskan dengan perbuatan,'' tutur Juan dengan kata-kata mutiaranya.

'' Apa daddy pernah merasakan kehilangan?'' tanya Cellina.

'' Lebih tepatnya aku selalu berusaha ikhlas jadi aku tidak terlalu merasakan arti kehilangan itu,''

Cellina menatap manik mata Juan, entah mengapa Juan terlihat seperti angel yang bersinar di bawah malam. Cellina menyukai manik mata itu. Rasanya seperti ia melihat bintang yang selama ini selalu ia puja ketika gadis itu bersedih ataupun saat merindukan kedua orang tuanya.

'' Kalau aku pergi, apa daddy juga akan merasa kehilangan?'' tanya Cellina ngawur.

'' Aku tidak akan pernah merasa kehilangan kamu Cellina,'' jawab Juan.

'' Aku tahu itu,'' jawab Cellina lesu. Ia pikir Juan akan melontarkan gombalan romantis yang akan menerbangkan hatinya dan ternyata itu salah.

'' Aku tidak akan pernah merasa kehilangan kamu Cellina karena mulai sekarang kamu adalah milikku. Kamu cuma milikku Cellina, dan aku berjanji selamanya aku tidak akan membiarkan siapapun bakal memisahkan dirimu dariku,'' lanjut Juan dengan menatap dalam mata Cellina.

Terpopuler

Comments

yumi chan

yumi chan

mkin demdm berakhir cinta..

2022-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!