6. Acara bangun pagi

Satu bulan kini telah berlalu dan Cellina masih berlanjut bekerja dengan Juan Antonio. Kinerja Cellina semakin hari semakin bertambah dan hal itu semakin membuat Juan terkagum-kagum. Hampir setiap hari mereka selalu menghabiskan waktu bersama baik itu tentang pekerjaan maupun kebutuhan pribadi.

Selain menangani beberapa urusan kantor, Cellina juga diberi tugas oleh Juan untuk mengurus segala kebutuhan pribadi laki-laki itu. Mulai dari menyiapkan makanan, memasangkan dasi, mengikuti segala aktivitas Juan hingga membangunkan laki-laki itu di setiap pagi. Walaupun begitu, Cellina tetap tinggal di kamar yang berbeda meskipun mereka satu atap apartemen.

'' Daddy, bangunlah!! Kamu harus bangun dan berangkat ke kantor pagi,'' ucap Cellina di pagi hari. Seperti sekarang Juan sangat sulit dibangunkan meskipun Cellina sudah membunyikan alarm keras di telinga Juan.

Juan sama sekali tidak terpengaruh oleh bunyi berisik alarm yang Cellina sengaja tempelkan di telinganya. Cellina geleng-geleng kepala melihat tingkah Juan yang baru ia pahami setelah satu bulan interaksi mereka ini.

Cellina tiba-tiba tersenyum melupakan hasil temuannya kemarin-kemarin. Cellina sudah menemukan cara ampuh untuk membangunkan Juan tanpa harus repot-repot berteriak-teriak tidak jelas di depan laki-laki itu. Cellina pun mulai menjalankan aksinya untuk membangunkan Juan yang ia lihat seperti anak kecil yang keras kepala. Bagaimana tidak, Cellina sudah seperti ibu yang kesulitan membangunkan putranya.

'' Daddy, mau bangun sendiri atau mau aku bangunin?'' ucap Cellina berbisik di telinga Juan. Cellina mendekatkan wajahnya di samping wajah lelaki itu. Dengan jarak mereka yang begitu dekat, Cellina dapat mendengar jelas deru nafas Juan.

Cellina menatap ke seluruh sisi wajah Juan yang terpahat sempurna. Tidak munafik, Cellina juga menikmati keindahan makhluk Tuhan yang tersaji di hadapannya ini.

'' Daddy, ayo bangun! Aku hitung sampai tiga kali kalau Daddy masih tidak bangun, aku akan menggunakan cara yang kemarin untuk membangunkan daddy,'' ucap Cellina dengan penuh penekanan.

Juan hanya bergumam mendengar suara Cellina yang masih samar-samar di telinganya. Juan masih sangat mengantuk namun sikap Cellina sedari tadi cukup mengusik waktu tidurnya.

Karena belum ada respon lebih dari Juan, akhirnya Cellina memutuskan untuk melakukan hal kemarin yang ia terapkan kepada Juan. Cellina mendekatkan tubuh dan wajahnya ke arah Juan. Tak lupa Cellina juga menyingkap selimut yang masih membalut tubuh Juan dengan sempurna. Dan sekarang terpampanglah tubuh gagah Juan yang dilapisi piyama hitam miliknya.

Pandangan Cellina jatuh pada sasarannya. Cellina menggigit bibirnya pelan, ia sangat merasa yakin dengan apa yang akan ia lakukan sekarang. Dengan gerakan cepat, Cellina mendekatkan bibirnya pada objek tubuh Juan sebagai sasaran yang ia tuju. Setelah Cellina menempelkan bibirnya, gadis itu kemudian mulai menjalankan aksinya pada sisi tubuh Juan.

Juan tersentak kemudian mendesah keras karena merasa terkejut dengan aksi Cellina. Cellina belum mau melepaskan objek tubuh Juan dari bibirnya, gadis itu masih senantiasa menjalankan aksinya meskipun Juan sudah setengah sadar untuk bangun.

'' Cellina, hentikan ini! Apa yang kamu lakukan ha? Kamu dapat merusak masa depan ku kalau kau terus melakukannya,'' ucap Juan setelah terbangun. Juan merasa terkejut karena mendapati Cellina yang berada di atas tubuhnya.

'' Daddy terlalu berlebihan,'' dengus Cellina setelah melepaskan aksinya.

'' Kebiasaan banget sih kamu! Kenapa bangunin aku dengan cara seperti itu ha? Kayak enggak ada cara lain lagi,'' kesal Juan di pagi hari merasa pusing dengan tingkah Cellina.

'' Ini cara terampuh untuk membangunkan daddy. Lihat, daddy sekarang sudah bangunkan,'' ucap Cellina tersenyum puas.

Juan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tingkah Cellina benar-benar sangat kekanak-kanakan. Walaupun Cellina mahir dalam urusan pekerjaan seperti orang pada umumnya namun Cellina tetaplah bocah ingusan yang suka semaunya sendiri.

Juan meringis dan hal itu membuat Cellina khawatir. Cellina berpikir apa yang ia lakukan terlalu berlebihan? Cellina bisa kena masalah kalau hal itu sampai terjadi.

'' Apa itu sakit dad?'' tanya Cellina yang ikut meringis karena Juan yang juga meringis.

'' Lihatlah,'' geram Juan sembari menunjukkan bagian atas dadanya yang memerah. Juan merasa kesal karena cara ampuh membangunkannya adalah dengan cara menggigit salah satu bagian tubuh laki-laki itu. Dan kali ini Cellina melancarkan aksinya dengan cara menggigit dada Juan. Gigi Cellina terbilang kecil namun rasa sakit akibat gigitan gadis itu sangat luar biasa.

'' Baiklah, aku minta maaf. Tapi tolong kedepannya, daddy bangunlah sendiri. Apa daddy tidak malu? Usia daddy sudah 36 tahun dan daddy masih sangat sulit dibangunkan seperti anak kecil,'' ceramah Cellina yang hanya dianggap angin lalu oleh Juan.

'' Pergilah dari kamar ku!'' usir Juan kepada Cellina.

'' Tidak mau! Nanti daddy lanjut tidur lagi,'' jawab Cellina.

'' Pergilah dan siapkan sarapan segera! Tadi malam aku lupa makan karena kesibukan ku dan pagi ini aku sangat lapar,'' ucap Juan lagi.

'' Daddy serius? Awas saja kalau daddy lanjut tidur lagi! Aku akan tetap di sini sampai daddy selesai bersiap,'' kekeh Cellina.

'' Pergilah Cellina! Jangan sampai menu sarapan pagi ini diganti dengan tubuh mu. Setidaknya aku masih memiliki tenaga untuk membuat mu lemas dan tidak bisa berjalan,'' ucap Juan tersenyum smirk.

Cellina setengah melotot mendengar ucapan Juan. Cellina bukan anak kecil lagi yang tidak mampu untuk menafsirkan perkataan Juan barusan. Daripada Cellina berakhir tragis di bawah Juan, lebih baik Cellina menuruti perintah Juan untuk membuatkannya sarapan.

'' Lebih baik aku membuatkan Daddy sarapan saja!'' ucap Cellina kemudian meninggalkan kamar Juan. Juan menghela nafas setelah Cellina menghilang di balik pintu kamarnya.

Tentang ucapan Juan yang barusan tidaklah berbohong. Selain perutnya yang minta diisi, birahinya pun juga demikian. Setiap kali melihat Cellina di pagi hari selalu saja Juan ingin membawa Cellina untuk berada di bawahnya. Juan tidak bisa memungkiri, walaupun Cellina tidak sedang menggoda dirinya tetapi laki-laki itu tetap menginginkan Cellina.

'' Dasar gampangan,'' gumam Juan menertawakan dirinya sendiri. Juan kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk melakukan ritual mandi. Selain menyegarkan, sesuatu juga harus Juan tuntaskan karena hal ini sangat menyiksanya. Apalagi sesuatu itu jika bukan tentang kebutuhan lelakinya yang tidak tersalurkan. Juan menghela nafas Cellina masih terbilang muda, tidak mungkin Juan melakukan hal itu dengan bocah. Juan bukan pedofil yang akan melampiaskan nafsunya kepada bocah seperti laki-laki bejat kebanyakan.

Di luar kamar Cellina berdecak kesal. Bukan ini saatnya untuk menghancurkan Juan, Cellina masihlah harus tetap bersandiwara di depan Juan. Namun setiap kali gadis itu melihat wajah polos Juan, tujuannya kemari hampir saja terlupakan. Bisa saja jika saat ini Cellina melenyapkan nyawa Juan, namun misteri kematian kedua orang tuanya belum terungkap pasti. Meskipun Juan adalah pembunuh itu namun Cellina tetap ingin membalaskan dendam kepada Juan dengan cara perlahan. Cellina harus tetap berpura-pura menjadi gadis manja nan polos di depan Juan. Tidak tahu saja Juan jika Cellina mampu memenggal kepala laki-laki itu dengan sebuah samurai koleksinya.

''Cih,'' decak Cellina kemudian pergi ke dapur dengan malas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!