12. With Rania

'' Daddy mau kemana?'' tanya Cellina saat melihat Juan rapi dengan pakaian casualnya.

'' Ini bukan urusan mu. Aku hanya pergi sebentar dan kamu tidak perlu menunggu ku,'' jawab Juan sembari mengotak atik ponselnya.

Cellina menatap Juan dari atas hingga bawah. Meskipun Juan sudah berumur tetapi mengapa laki-laki ini begitu tampak muda. Jika bersanding dengan dirinya, Juan tidak terlihat seperti pria yang jauh lebih tua.

'' Ok, tapi nanti daddy pulang jam berapa? Aku akan menunggu daddy nanti,'' ucap Cellina menghampiri Juan. Gadis itu membenarkan kancing lengan kemeja Juan yang masih terbuka.

'' Tidak perlu Cellina. Malam ini tidurlah, aku akan pulang dini hari atau mungkin besok pagi,'' jawab Juan.

'' Tapi besok kita masih ada rapat pagi dad,'' peringat Cellina kepada Juan.

'' Aku tahu batasan ku Cellina. Jangan karena kita sudah dekat kamu jadi sering mengatur ku. Ingat! Aku orangnya paling tidak suka diatur maupun dibantah. Kamu tidak lupa akan hal itu kan?''

Cellina hanya mengulas senyum tipis menanggapi ucapan Juan. Terlihat sekali jika Cellina sedang menahan amarah. Entah karena perkataan Juan atau Cellina yang belum bisa mengendalikan Juan sepenuhnya.

Setelah semuanya rapi, Juan berpamitan dan meninggalkan Cellina sendiri di apartemennya. Untuk pertama kalinya setelah interaksi mereka selama hampir dua bulan hari ini Juan pergi tanpa mengajak Cellina. Cellina tidak keberatan hanya saja Cellina tidak ingin Juan menemui wanita lain sehingga mempersulit jalan Cellina untuk menaklukkan hati Juan.

Selepas Juan pergi, Cellina memasuki kamarnya. Kamar yang sudah ia tempati selama tinggal di apartemen Juan kini ia sulap menjadi kamar ternyamannya. Cellina melangkahkan kaki ke almari untuk mengambil pakaian ganti yang akan membuat tidurnya nyenyak nanti.

Setelah mengambil pakaian yang ia butuhkan, Cellina memasuki kamar mandi. Di dalam kamar mandi Cellina menyelesaikan beberapa ritual sebelum dirinya tidur seperti mencuci muka dan menggosok gigi. Hal ini sudah menjadi kebiasaan Cellina sejak kecil.

'' Huh, sebaiknya aku tidur daripada menunggu pria tua itu,'' gumam Cellina kemudian berjalan menuju ranjang miliknya.

Gadis itu sengaja mematikan lampu karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaannya. Cellina mulai memejamkan mata dan perlahan kesadarannya berkurang karena gadis itu mulai terhanyut dalam mimpinya.

Di lain tempat yang orang biasa menyebutnya sebuah kelab terdapat Juan dan teman-temannya. Ternyata laki-laki itu sengaja datang ke kelab tanpa mengajak Cellina karena ia ingin memenuhi undangan salah satu temannya. Selain ada teman-teman Juan, ada juga Rania sang tunangan.

'' Akhirnya kamu datang juga sayang,'' sambut Rania saat melihat tunangannya datang.

'' Hai bro!! Beberapa hari ini lo enggak datang ke kelab kenapa? Apa jangan-jangan lo udah tobat jadi manusia baik dan sok alim?'' tanya salah satu teman Juan.

'' Sory, kemarin-kemarin gue sibuk'' jawab Juan. Setelah mengatakan hal itu, tangan Juan langsung ditarik oleh Rania untuk mengambil tempat duduk yang ada. Rania akan menagih janji Juan yang akan bersenang-senang dengannya semalaman nanti.

'' Sayang malam ini kamu harus jadi milik aku,'' ucap Rania seraya mengecup bibir Juan singkat. Wanita itu baru saja duduk bersama Juan dan dengan beraninya Rania terus menggoda Juan.

'' Rania, kenapa kamu selalu agresif?'' tanya Juan.

'' Karena aku hanya melakukan ini kepada mu Juan. Aku sangat mencintai kamu dan berharap hubungan kita akan langgeng selamnya,''

'' Woyy, pada mesraan mulu!! Sini gabung, kita mau main truth or dare nih'' celetuk salah satu teman Juan dan Rania.

'' Kalian lupa sama usia atau bagaimana ha? Ingat umur dong,'' sahut salah satu teman lagi.

'' Tenang. Kita mainnya juga akan ada adegan dewasanya kok,'' jawab teman Juan yang lain.

Dari obrolan mereka akhirnya Juan sepakat mengikuti acara permainan sederhana tersebut. Truth or dare kali ini tentang hukuman dan kejujuran ala orang dewasa. Dengan senang hati Juan selalu memilih dare karena baginya laki-laki itu suka tantangan.

Permainan mereka semakin larut. Juan merasa betah di tempat seperti ini ditambah ada Rania yang membuatnya semakin tidak merasa bosan. Hingga saatnya permainan itu harus diakhiri bukan karena mereka sudah lelah dan mengantuk melainkan mereka sudah dalam keadaan yang sedang berkabut gairah.

Akibat permainan dewasa yang mereka lakukan, kini satu persatu teman Juan sudah memesan kamar. Juan dan Rania sendiri juga tidak kalah dengan teman-temannya. Dirasa kesadaran Rania yang tinggal sedikit, wanita itu mengajak Juan untuk check in di salah satu kamar VIP kelab.

Tidak ada penolakan dari Juan karena memang laki-laki itu sedang ingin. Rania terus menggoda dan Juan yang gampangan berakhirlah mereka saat ini melakukan aktivitas terlarang semestinya. Mengindahkan hal baik, Juan tidak perduli selama dirinya bisa puas mengapa ia harus menolaknya.

'' Sayang kenapa harus pakai benda sialan itu sih?'' tanya Rania disela-sela aktivitas panas mereka.

Rania bertanya kepada Juan yang saat ini tengah berada di atasnya. Rania mendengus sebal melihat Juan yang sibuk membuka pembungkus sebuah pengaman.

'' Berapa lama kau tidur dengan ku Rania? Bukankah aku sudah terbiasa melakukan ini?'' jawab Juan setelah berhasil membuka bungkusnya.

'' Aku ingin memiliki anak dari mu Juan. Setelah memiliki anak, aku juga ingin menikah dengan mu. Kita pasti menjadi pasangan paling romantis di seluruh dunia mengingat aku dan kamu sama-sama tampan dan cantik,'' ucap Rania.

'' Berhenti berkhayal sesuatu yang tidak mungkin Rania. Aku sangat tidak menyukai anak kecil dan kau tahu itu. Aku lebih menyukai kehidupan ku yang bebas daripada kehidupan yang terikat dengan sebuah pernikahan,'' jawab Juan.

'' Huh!! Aku bahkan masih setia dengan mu meskipun kau sering melakukan hal ini dengan ****** mu yang lain,'' kesal Rania dengan bibir yang setengah mengerucut.

'' Berhenti mengeluh Rania atau kita sudahi kegiatan ini?''

'' Tidak,,, tidak, jangan lakukan itu Juan. Aku minta maaf mari kita lakukan ini sampai pagi seperti biasanya,'' ucap Rania dan berlanjut lah kegiatan mereka itu.

'' Sial!! Tidak mungkin aku melepaskanmu Juan setelah aku bersusah payah membawa mu ke kamar VIP ini,'' batin Rania tidak ingin usahanya menggoda Juan berakhir karena mood laki-laki itu yang buruk.

Juan dan Rania memang sering melakukan hal ini mengingat mereka adalah pasangan dewasa yang sama-sama memiliki kebutuhan. Meskipun Juan juga sering melakukan hal tersebut dengan wanita lain namun Rania tidak merasa keberatan. Selama Juan masih menganggapnya tunangan, sampai kapanpun Rania tidak akan melepaskan sumber emasnya itu.

Juan sendiri juga senang-senang saja melakukan hal ini dengan Rania atau wanita manapun. Selagi wanita itu tidak macam-macam dan selalu membuat Juan puas, maka Juan akan tetap mempertahankannya. Seperti hubungannya dengan Rania selama ini, tidak ada cinta untuk Rania karena hati Juan tidak semudah itu untuk ditaklukkan. Dan Juan akan dengan senang hati memakai Rania karena kehebatan wanita itu tentang kepuasan yang selalu Juan butuhkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!