Hari ini adalah hari libur begitu pula dengan Cellina dan Juan yang mengikuti alurnya. Sejak pagi tadi Cellina sudah membangunkan Juan karena permintaan laki-laki itu. Juan sengaja bangun pagi karena dirinya ingin melakukan gym di waktu senggang.
'' Daddy, hari ini daddy ingin sarapan pagi dengan apa?'' tanya Cellina kepada Juan. Biarpun yang melakukan nge-gym hanya Juan tetapi Cellina juga turut menemani laki-laki itu.
'' Kalau sarapan makan kamu bagaimana?'' balas Juan yang masih asyik dengan pec deck fly machine nya.
Cellina tersipu malu dengan jawaban Juan. Cellina bukan wanita bodoh yang tidak mampu mengartikan ucapan Juan yang satu ini. Juan yang melihat Cellina tersipu pun juga ikut tersenyum. Rasanya sangat menyenangkan menggoda wanita cantik seperti Cellina. Cellina akan berekspresi dengan berbagai hal ketika Juan menggodanya. Berbeda dengan wanita kebanyakan yang apabila digoda Juan akan berakhir langsung di ranjang. Meskipun Juan tidak keberatan dengan hal itu tetapi rasanya Juan lebih menyukai wanita seperti Cellina yang tersipu dahulu jika ia goda.
'' Aku tahu daddy tidak akan melakukan hal itu. Buktinya sudah hampir dua bulan kita tinggal bersama, daddy tidak kunjung melakukannya'' jawab Cellina sebenarnya ragu dengan jawabannya sendiri.
'' Memangnya kamu sudah siap?'' tanya Juan.
'' Tentu saja. Tapi ada satu syarat sebelum kita melakukannya,''
'' Apa? Rumah? Perhiasan? Mobil? Atau tas dan baju branded?''
'' Aku ingin daddy melakukannya hanya bersama ku tidak dengan wanita lain lagi,'' ucap Cellina memandang Juan intens.
'' Hahahahah, wanita cantik seperti kamu itu banyak dan aku yakin dari mereka semua tidak akan ada yang mengajukan syarat seperti mu. Bisa tidur dengan ku adalah idaman bagi para wanita di luaran sana,'' jawab Juan membanggakan dirinya sendiri.
'' Ishhh daddy. Kita lihat saja, kalau daddy sudah jatuh cinta padaku semua akan berbalik dengan sendirinya,''
Juan kembali tertawa mendengar perkataan Cellina. Baginya untuk setia pada satu wanita itu adalah hal yang mustahil. Hanya mamanya lah yang menjadi wanita yang menempati tahta tertinggi di hatinya saat ini. Tunangannya Rania pun hanya ia jadikan mainan. Kalau Juan mau ia akan memakainya jika Juan bosan maka laki-laki itu akan membuangnya. Juan pun melanjutkan aktivitas nge-gym nya dan mengabaikan Cellina yang duduk setia menemaninya berolahraga.
'' Cellina, apa yang kau lakukan sedari tadi ha?'' tanya Juan yang melihat Cellina setelah beberapa saat hanya berjalan ringan di atas treadmill elektrik miliknya.
'' Aku sedang berolahraga dad. Apa daddy tidak bisa melihat aktivitas ku sekarang? Kan tadi daddy yang menyuruh ku berolahraga juga, '' jawab Cellina cuek. Niat awal Cellina hanya ingin menemani Juan namun laki-laki itu malah memaksa Cellina untuk nge-gym juga.
'' Itu yang dinamakan berolahraga?'' tanya Juan heran. Juan memang memaksa Cellina untuk ikutan berolahraga daripada melihat gadis itu yang hanya bengong melihat dirinya yang sibuk berolahraga. Juan ingin Cellina juga berolahraga agar gadis itu memiliki kegiatan dan tidak merasa bosan. Tetapi apa yang ia lihat sekarang benar-benar mengherankan. Sedari tadi yang dilakukan Cellina adalah berjalan pelan di atas treadmill elektrik itu.
'' Yang penting aku sudah berolahraga seperti yang daddy minta,''
'' Ok terserah kamu,'' jawab Juan pasrah.
Sudah lebih dari satu jam Juan dan Cellina berkutat dengan alat gym. Sesekali Juan menaikkan kecepatan laju treadmill elektrik Cellina agar gadis itu berolahraga dengan benar. Namun yang namanya gadis keras kepala tetaplah seperti itu, Cellina menghabiskan waktu satu jam dengan berjalan-jalan ringan di atas treadmill elektrik.
Keringat yang dihasilkan oleh Cellina tidak begitu banyak berbanding terbalik dengan Juan yang bermandikan keringat. Pakaian Juan yang hanya memakai kaos tipis terlihat basah kuyup akibat keringatnya yang berlebihan. Juan memang melakukan olahraga dengan benar metodenya. Sedangkan Cellina hanya mengikuti perkataan Juan tanpa melakukannya dengan sungguh-sungguh.
'' Cellina, sebelum kamu ke kota ini kamu berasal dari mana?'' tanya Juan yang sibuk mengelap keringatnya.
'' Dari kota tetangga, aku yatim piatu dan sebelumnya aku besar di sebuah panti asuhan,'' karang cerita Cellina yang tidak sepenuhnya salah. Dirinya memang benar anak yatim piatu bukan?
'' Lalu mengapa kau bisa sepintar ini? Maksud ku bagaimana kau bisa melakukannya?'' tanya Juan.
'' Mungkin aku mewarisi gen pintar dari kedua orang tua ku,'' jawab Cellina lagi.
Cellina mematikan treadmill elektrik yang ia pakai. Percuma berolahraga kalau dirinya benar-benar tidak berniat. Cellina memang malas jika disuruh berolahraga di ruangan seperti ini. Ia lebih menyukai kegiatan di luar seperti mendaki atau berkuda.
'' Baguslah, aku beruntung memiliki pegawai serba bisa seperti dirimu. Akhir-akhir ini aku tidak terlalu sering bekerja keras karena kamu selalu ada di samping ku. Kamu beruntung karena berhasil mendapatkan kepercayaan ku dengan waktu yang singkat,'' ucap Juan.
Cellina mendengus mendengar ucapan Juan. Moodnya sedang buruk karena Juan tak kunjung jatuh cinta kepadanya. Padahal dirinya sudah berusaha namun menaklukkan hati seorang playboy memang benar-benar sulit.
'' Cellina, aku lapar'' ucap Juan setelah selesai menghabiskan satu botol air minum yang disediakan oleh Cellina sebelum mereka nge-gym tadi.
'' Daddy mau makan apa?'' ucap Cellina melembut. Ia tidak ingin membuang waktu berharganya untuk marah karena sibuk memikirkan perasaan Juan.
'' Aku ingin makan macaroni schotel. Apa kamu bisa membuatnya?'' tanya Juan.
Cellina mengangguk sebagai jawaban. Gadis itu kini menatap Juan yang berkali-kali lebih menggoda dari biasanya. Pakaiannya yang tipis dan basah berhasil mencetak lekuk tubuh Juan dengan sempurna. Cellina benar-benar terkagum dengan bentuk tubuh Juan yang sepertinya hangat untuk dipeluk.
'' Kenapa memandangi ku seperti itu?'' tanya Juan yang tahu jika Cellina memandanginya sedari tadi.
'' Ck inilah alasan mengapa aku lebih suka berolahraga di rumah. Lihat saja! Aku sudah sangat sering melihat wanita yang menatap ku seperti mu sekarang. Aku yakin pasti wanita-wanita seperti mu sedang berimajinasi kotor tentang tubuh ku. Iya kan?'' lanjut Juan lagi.
'' Iya benar,'' ucap Cellina menatap lapar ke arah tubuh Juan.
'' Tubuh daddy memang idaman setiap wanita. Boleh aku memegangnya sebentar?'' tanya Cellina dengan mata puppy eyes nya.
'' Tidak bisa Cellina, aku sudah sangat lapar sekarang'' tolak Juan.
Cellina mengindahkan ucapan Juan barusan. Bukannya menjauh Cellina malah melangkah maju mendekati Juan. Tangannya terulur untuk menjelajahi dada dan perut Juan yang menjadi incarannya sedari tadi. Tangan kecil nan mulus Cellina kini sedang menari-nari menikmati betapa gagahnya Juan saat ini.
'' Sangat keras,'' gumam Cellina dengan tangan yang sibuk meraba dada dan perut Juan.
'' Aku sangat menyukainya dad,'' lanjut Cellina lagi.
Juan menahan nafas saat mendapati rangsangan ringan dari Cellina. Entah mengapa hanya Cellina yang mampu membangkitkan gairahnya hanya dengan sentuhan lembut tangan gadis itu. Dari sekian banyak wanita yang pernah bersama Juan, tidak ada satupun dari mereka yang berhasil mempengaruhi Juan seperti yang ia alami sekarang bersama Cellina ini.
'' Cellina, jangan memancing ku,'' geram Juan yang melihat Cellina tidak mau menghentikan aktivitasnya.
'' I love your body dad,'' ucap Cellina sensual.
Tanpa aba-aba Juan langsung menyambar bibir Cellina yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya. Juan melahap bibir itu tanpa ampun mengindahkan Cellina yang mulai kehabisan nafas. Cellina masih belum siap saat mendapat serangan tiba-tiba dari Juan. Gadis itu masih belum cukup pengalaman untuk merasakan hal seperti ini.
'' Daddy hentikan,'' ucap Cellina terbata-bata. Juan menulikan diri tidak mendengar perkataan Cellina.
Cellina menepuk-nepuk pundak Juan pertanda gadis itu sudah mulai kehabisan nafas. Cellina yakin jika hal ini diteruskan dirinya akan berakhir tinggal nama. Ia tidak mau sebelum dendamnya terbalaskan dirinya sudah mati terlebih dahulu.
'' Tolong buatkan aku sarapan sekarang juga,'' ucap Juan menyudahi ciumannya bersama Cellina. Laki-laki itu mengelap bibir bengkak Cellina yang penuh Saliva keduanya.
'' ****, dia begitu seksi'' batin Juan melihat Cellina yang terengah-engah karena ulahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments