9. Juan manja

Cellina menelepon anak buah Juan untuk menanyakan keberadaan laki-laki itu. Cellina belum menemukan Juan sejak dirinya bangun tadi pagi. Kata anak buah Juan, untuk saat ini Juan masih berada di lokasi proyek pembangunan. Juan sengaja menonaktifkan ponselnya karena pria itu sedang fokus membereskan masalah di sini.

Akhirnya sembari menunggu Juan datang, Cellina menghabiskan waktu dengan menikmati fasilitas hotel yang ada. Ia memulai aktivitasnya dengan memanggil staf hotel untuk memberikan pelayanan spa terbaik kepada dirinya. Cellina benar-benar merasa termanjakan karena kualitas pelayanan hotel yang baik.

Hingga menjelang sore hari, Cellina baru mendapat kabar dari salah satu anak buah Juan yang menginformasikan jika saat ini pria itu telah kembali ke hotel. Dengan stelan santai miliknya, kaki Cellina melangkah menuju kamar Juan yang terletak bersebelahan langsung dengannya.

Pertama kali masuk Cellina mendapati kondisi kamar yang masih dalam keadaan kosong. Cellina berhasil masuk ke dalam kamar Juan karena pada saat sebelum masuk tadi anak buah Juan memberikannya kunci password. Juan memang meminta anak buahnya untuk memanggilkan Cellina agar datang ke kamarnya.

'' Daddy,'' ucap Cellina berusaha mencari keberadaan Juan.

Tak ada sahutan hingga beberapa saat pintu kamar mandi terbuka. Tampak dari pintu kamar mandi ada Juan dengan handuk kecil di tangannya. Sepertinya laki-laki itu baru selesai mandi terbukti dari rambutnya yang masih basah.

Juan mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil putih yang disediakan dari hotel. Cellina menelan ludahnya sedikit merasa gugup karena penampakan Juan sehabis mandi yang begitu menggoda. Juan keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basah ditambah handuk besar putih yang melingkar di pinggangnya. Juan berjalan ke arah Cellina tanpa baju atasan dan sepertinya laki-laki itu memang belum berniat untuk berpakaian lengkap.

'' Daddy habis mandi? Kenapa tidak langsung pakai baju? Kalau daddy sakit bagaimana?'' ucap Cellina yang berusaha mengalihkan perasaan gugupnya.

'' Kepala ku sangat pusing Cellina dan aku juga sangat lelah,'' alih-alih menjawab pertanyaan Cellina, Juan malah menumpahkan segala kelelahannya.

'' Ya sudah sebaiknya daddy pakai baju dulu habis itu daddy makan,''

'' Aku tidak mau makan Cellina. Aku hanya ingin beristirahat,'' tolak Juan.

Sehabis berucap demikian, Juan menyodorkan handuk kecil miliknya kepada Cellina. Cellina menerima handuk kecil itu dan berniat menaruhnya di keranjang kotor. Namun sebelum itu terjadi ucapan Juan menghentikan langkah Cellina.

'' Tunggu Cellina! Handuk itu jangan langsung kau bawa pergi. Aku ingin kau mengeringkan rambut ku dulu,'' ucap Juan.

Cellina mengangguk patuh. Karena tinggi Juan yang menjulang akhirnya Cellina menyuruh Juan untuk duduk di ranjang agar gadis itu dapat menjangkau seluruh permukaan rambut Juan. Juan menuruti permintaan Cellina kemudian laki-laki itu duduk di sisi ranjang. Dengan telaten Cellina mulai mengeringkan rambut Juan.

'' Apa hari ini daddy sudah makan?'' tanya Cellina berusaha mencari topik pembicaraan agar dirinya tidak merasa canggung.

'' Terakhir aku makan kemarin malam saat bersama kamu,'' jawab Juan.

'' Astaga, kalau begitu daddy makan dulu ya?'' tawar Cellina.

Juan menggeleng, laki-laki itu malah menarik tubuh Cellina agar mendekat kepadanya. Didekapnya tubuh mungil tak begitu berisi itu. Juan juga menyandarkan kepalanya di bagian depan perut Cellina. Cellina sendiri merasa gugup karena posisinya bersama Juan sangat dekat.

'' Aku ingin istirahat Cellina, aku sangat mengantuk hari ini'' ucap Juan sedikit parau.

Mata laki-laki itu terasa sangat panas karena rasa mengantuk yang tak terkira. Kepalanya juga begitu terasa pusing akibat peristiwa kebakaran proyek pembangunan kemarin. Untuk saat ini Juan membutuhkan Cellina sebagai pengganti mamanya dikala ia merasa kacau.

'' Beristirahatlah dad. Aku akan membangunkan mu saat makan malam nanti,'' ucap Cellina.

'' Tapi aku mau kamu ikut tidur di samping ku,'' pinta Juan seperti mengiba kepada Cellina.

Cellina menahan ketawa saat melihat Juan yang bersikap seperti anak kecil. Kemarin-kemarin saja Juan mengatainya seperti bocah lalu sekarang, Juan bahkan terlihat lebih seperti balita yang sedang merengek kepada ibunya.

'' Ayo,'' ucap Juan sembari menarik tangan Cellina.

Juan bahkan melemparkan handuk kecil yang dipegang oleh Cellina ke sembarang arah. Untuk saat ini dirinya benar-benar ingin tidur. Melihat tingkah Juan, Cellina masih terbengong-bengong sehingga gadis itu hanya menurut saat Juan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

'' Tidurlah Cellina,'' ucap Juan kini sudah mendekap tubuh Cellina dalam pelukannya.

Jantung Cellina bergemuruh tidak mengerti dengan situasi ini. Juan sendiri juga merasa sangat nyaman ketika Cellina berada di sampingnya. Beruntung gadis itu mau menuruti permintaan Juan seperti biasanya.

'' Cellina,'' panggil Juan dalam gumaman laki-laki itu. Suara Juan begitu lirih karena saat ini wajah Juan berada di ceruk leher Cellina. Suara laki-laki itu tenggelam karena rasa kantuk sekaligus rasa nyaman karena aroma tubuh Cellina yang menenangkan.

'' Iya,'' balas Cellina.

'' Kenapa kamu tidak tidur?'' tanya Juan yang merasa yakin jika hanya dirinya saja yang mengantuk.

'' Apa daddy tidak berniat memakai baju?'' bukannya menjawab pertanyaan Juan, Cellina malah mengajukan pertanyaan juga.

'' Kenapa memangnya?'' tanya Juan balik.

'' Tidak apa-apa, tidurlah dad. Aku juga akan tidur,'' ucap Cellina akhirnya.

Setelah beberapa saat Juan benar-benar tertidur pulas dengan Cellina yang berada di dekapannya. Laki-laki itu tertidur hanya dengan memakai handuk sepinggang tanpa atasan maupun celana yang lebih layak. Cellina kesulitan untuk tidur entah karena dirinya sudah kebanyakan tidur seharian atau karena posisi intimnya bersama Juan.

Apapun itu tetapi Cellina merasa nyaman ketika melihat wajah damai tidur Juan. Sebisa mungkin dirinya menguatkan hati agar hatinya tidak jatuh pada pesona pria berumur di sampingnya ini.

'' Tidurlah dad, lihat seberapa lama dirimu nanti akan menikmati keindahan dunia ini,'' batin Cellina tersenyum smirk.

Berada di dekat Juan, membuat Cellina memiliki dua kepribadian. Gadis itu akan menjadi sangat penurut dan manja jika berada di dekat Juan namun akan kembali menjadi seperti jati dirinya yang dingin dan tidak suka bertele-tele ketika ia kembali menjadi Cellina cucu Michael.

Kematian kedua orang tua Cellina menjadi alasan terbesar gadis itu untuk mengungkap misteri dibaliknya. Jelas pada saat itu mobil ayahnya tidak sedang dalam kondisi rusak, lalu mengapa kecelakaan itu bisa terjadi.

Hukum hanya menetapkan jika kecelakaan itu terjadi karena ayah Cellina yang lalai. Ayahnya terduga menjadi penyebab kecelakaan dikarenakan pada saat menyetir ayah Cellina sedang mengantuk. Cellina jelas menyangkal hal itu karena sehari sebelum kejadian ayah Cellina sedang dalam kondisi yang baik-baik saja.

Akibat peristiwa itu mengubah sosok Cellina yang periang dan hangat menjadi gadis yang dingin dan suka memberontak. Entah ini ajaran kakeknya ataupun lingkungan yang membuat Cellina seperti ini. Cellina tidak tahu pasti kapan sandiwara ini akan berakhir tetapi yang jelas tujuannya hanya satu yaitu memusnahkan orang yang menyebabkan kedua orang tuanya tiada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!