'' Rom, menurut mu bagaimana? Setelah sekian lama aku mengenal Cellina, akhirnya hari ini aku berani meresmikan perasaan ku untuk mencintai Cellina,'' ucap Juan berbinar. Juan sengaja datang berkunjung ke kantor Romy tanpa Cellina.
Juan sengaja tidak mengajak Cellina karena laki-laki itu ingin berkonsultasi tentang percintaannya kepada sang sahabat. Tentu jika ia mengajak Cellina maka semuanya akan terbongkar. Juan tidak ingin Cellina mengetahui perasaannya sebelum dirinya sendiri yang mengungkapkan.
'' Jadi kau sudah mengungkapkannya kepada Cellina?'' tanya Romy. Dengan sedikit heran, Romy menyahuti obrolan Juan tentang cinta yang sebelumnya mana pernah mereka bahas.
'' Ya belum dong. Aku harus mempersiapkan sesuatu yang matang agar Cellina tidak menolak ku nantinya,'' ucap Juan bangga.
'' Kau yakin Cellina juga menyukai mu? Secara usia kalian kan terlampau jauh,'' timpal Romy.
'' Apa kau tidak berkaca? Usia mu dengan Sherly juga terpaut jauh. Aku heran, bagaimana bisa kedua orang tua Sherly rela anaknya dijodohkan dengan bandot tua seperti mu. Bayangkan, 15 tahun apa itu tidak seperti ayah dan anak,'' ucap Juan mengejek Romy.
Romy memang mengakui hal itu. Saat ini usianya yang sudah 38 tahun terpaksa mengikuti perjodohan bisnis demi sebuah keuntungan.
'' Sudahlah kita memang penyuka gaun muda bukan?'' ucap Romy.
'' Tapi setidaknya aku masih terlihat muda, jadi Cellina tidak akan malu jika memperkenalkan ku sebagai kekasihnya,'' jawab Juan enteng.
'' Jadi apa rencana mu untuk menembak Cellina?'' tanya Romy mengalihkan pertanyaan.
Romy rela membatalkan jadwal meeting nya demi memberikan saran terbaik untuk Juan sahabatnya. Maklum tidak biasanya Juan jatuh cinta hingga seheboh ini. Maka dari itu, Romy berusaha mengimbanginya.
'' Aku akan mengajaknya candle light dinner di tempat outdoor yang menyajikan pemandangan super mewah,'' ucap Juan sembari membayangkan. Hanya membayangkan tetapi berhasil membuat Juan senyum-senyum sendiri.
'' Apa itu tidak terlalu alay untuk pria seusia mu? Itu lebih cocok untuk Cellina dengan pria sebayanya,''
'' Kau ini! Kenapa tidak mendukung ku sih? Ini ide sudah aku pikirkan selama satu minggu penuh. Dan gara-gara hal ini aku tidak fokus dengan pekerjaan ku,'' gerutu Juan.
'' Mengapa tidak langsung kau hamili saja si Cellina. Itu adalah cara terbaik agar kalian segera bersama,'' saran Romy.
'' Aku tidak seperti mu Rom,'' dengus Juan.
Juan tahu mengapa Romy memberikan saran seperti itu karena yang Juan tahu jika Romy telah melakukannya terlebih dahulu kepada Sherly. Juan ingat waktu malam mereka yang bertemu di pesta kelab, Romy menarik tangan Sherly dan membawa gadis itu ke mansionnya.
Romy memaksa Sherly untuk melayaninya dengan paksa karena amarah Romy yang tidak terima dengan kedekatan Sherly dan Haidar. Juan sedikit meringis mendengar cerita itu langsung dari sang pelaku yang tak lain adalah Romy sendiri. Dengan entengnya Romy berkata, setelah satu minggu ia melakukan itu, Sherly dinyatakan hamil anaknya.
'' Jadi sekarang bagaimana kondisi kehamilan Sherly?''
'' Dia masih sering menangisi kepergian mantan kekasihnya,'' jawab Romy.
'' Memangnya apa yang terjadi dengan mantan kekasih Sherly?'' tanya Juan yang sepertinya melewatkan bagian yang ini.
'' Dia sudah mati karena sebuah kecelakaan,'' jawab Romy.
'' Dan kau yang menyabotasenya?'' selidik Juan.
'' Bukan aku tapi anak buah ku,'' jawab Romy enteng.
...****************...
Setelah puas berkonsultasi, Juan memantapkan hatinya untuk menyatakan cintanya kepada Cellina. Juan sudah memikirkan banyak kejutan agar dirinya mendapat predikat pria idaman bagi Cellina. Meskipun cara menembak Juan tergolong cara lebay tetapi seumur hidup ia hanya melakukannya untuk Cellina.
Dengan sebuket bunga gardenia di tangannya, Juan yakin jika Cellina bakal luluh terhadapnya. Hari ini Juan sengaja meliburkan Cellina di tengah aktivitas kantor yang padat. Juan tidak perduli dengan pekerjaannya yang terpenting jalannya untuk menembak Cellina berjalan lancar. Meskipun Juan tidak perduli dengan pekerjaannya, akan ada banyak bawahannya yang menghandle semua itu. Juan hanya tinggal menikmati dan menunggu laporannya saja.
Sekarang Juan sedang berdiri di depan pintu apartemennya. Memang rencana awal Juan adalah menemui Cellina yang berada di dalam apartemennya. Juan akan menyatakan cintanya di apartemen setelah itu ia akan mengajak Cellina untuk candle light dinner. Mungkin terkesan biasa karena Juan menembak Cellina di apartemen, namun dari apartemen inilah saksi percintaannya dengan Cellina terekam jelas.
Tanpa menekan bel, Juan langsung menerobos masuk ke dalam apartemen miliknya. Pandangan laki-laki itu mengedar mencari sosok seseorang yang sangat ingin ia temui. Karena suasana ruang tamu apartemen yang sepi, Juan memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Cellina. Juan berpikir mungkin gadis itu tengah berada di kamarnya saat ini.
Baru satu langkah Juan hendak menuju kamar Cellina. Juan mendapatkan telepon dari seseorang. Juan merogoh sakunya untuk mengambil ponsel tersebut. Tertera nama Cellina sebagai si pemanggil.
'' Halo, apa daddy sudah pulang ke apartemen?'' tanya Cellina terlebih dahulu. Cellina bahkan tidak membiarkan Juan untuk sekedar mengatakan kata halo. Sepertinya gadis itu sedang berada di suasana yang ramai dan terburu-buru.
'' Aku sedang berada di depan pintu kamar mu. Kau dimana Cellina ha? Mentang-mentang aku memberikan mu cuti jadi kau bisa pergi seenaknya tanpa seizin ku. Apa yang kau lakukan di luaran sana Cellina?'' cecar Juan merasa menyesal karena telah memberikan kebebasan kepada Cellina. Harusnya Juan tidak pergi meninggalkan Cellina seharian, kalau seperti gagal sudah rencana Juan kali ini.
'' Aku minta maaf dad. Aku sedang pergi ke luar, beri aku waktu sampai besok nanti aku pulang,'' ucap Cellina.
'' Kau dimana? Aku akan menyusul mu,''
'' Hanya sampai besok. Please sekali aja, aku ingin surprise ku untuk daddy berjalan lancar,''
'' Cepatlah pulang kalau begitu,''
Juan mengakhiri panggilannya bersama Cellina. Ia cukup mencoba bersabar karena tergiur dengan iming-iming surprise yang akan diberikan oleh Cellina. Dalam hati Juan merasa deg-degan, apakah Cellina akan memberikannya sebuah kejutan lebih besar darinya? Juan rasa sebentar lagi dirinya tidak akan lagi menyandang gelar playboy karena wanitanya sekarang hanyalah Cellina.
Belum sempat Juan menaruh ponselnya kembali ke dalam saku, ponselnya kembali berdering. Juan melihat nama Rania yang tertera di layar ponselnya.
'' Halo,'' jawab Juan.
'' Juan, temui aku sekarang juga'' ucap Rania seperti tak terbantahkan.
'' Aku lelah Rania. Aku sudah memutuskan hubungan kita, jadi berhenti menganggu ku,''
Dua hari yang lalu Juan memang sudah memutuskan Rania secara sepihak. Bukan perkara sulit untuk membuat hubungannya bersama Rania putus hanya saja wanita itu masih tidak terima karena keputusan Juan yang mendadak itu.
'' Ini tentang Cellina. Percaya sama aku, kamu pasti tidak percaya aku melihat Cellina di tempat lain,''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments