Dalam hati Cellina mengumpat pelan. Sepertinya Rania benar-benar menguji kesabarannya. Selepas mengatai Cellina sebagai pelakor kini gadis itu menjadi pusat perhatian karena suara keras Rania yang menghebohkan sehingga pandangan tamu pesta tertuju kepada Cellina dan Rania.
'' Rania, apa yang terjadi?'' tanya salah satu teman Rania yang melihat sahabatnya sedang memiliki masalah dengan seorang gadis yang ia ketahui datang bersama Juan.
'' Aku hanya menyapa pelakor tunangan ku,'' jawab Rania tersenyum sinis.
Karena tidak ingin menjadi pusat perhatian lebih, Cellina memutuskan diri untuk beranjak dari tempatnya. Jika bukan dirinya saat ini berada di tempat umum, Cellina pasti akan membalas Rania dengan seringainya.
'' Permisi, saya harus pergi dari sini,'' pamit Cellina. Namun sebelum dirinya menjauh, tubuh Cellina ditahan oleh sahabat Rania.
'' Tunggu dulu nona. Perkenalkan namaku Stella, dan aku adalah sahabat Rania dan juga Juan. Aku pernah bertemu dengan mu dan yang ku tahu kau hanyalah asisten Juan. Apa benar begitu?'' ucap Stella yang mengaku sebagai sahabat Rania dan juga Juan.
Cellina hanya mengangguk. Sungguh jika dirinya bisa berbuat lebih, Cellina akan meninggalkan tempat ini dengan cepat. Ia muak berada di pesta dengan kumpulan orang-orang munafik seperti Rania dan Stella yang terlihat jelas dari raut wajahnya berusaha ingin menjatuhkan Cellina.
'' Karena kau adalah asisten Juan maka kau harus melakukan sesuatu di pesta ini,'' ucap Stella terkesan biasa namun menyiratkan keangkuhan seolah ingin merendahkan Cellina.
'' Apa maksud Nona Stella?'' tanya Cellina masih berusaha ramah dengan tetap menampilkan senyum walau senyum masam yang terbit.
'' Buat tamu pesta terpesona terhadap anda baru kami percaya kalau anda bisa meninggalkan pesta ini tanpa cap pelakor seperti yang sahabat saya tuduhkan,'' jelas Stella.
Rania menyikut lengan sahabatnya karena telah berkata demikian. Apa maksudnya coba Stella mengatakan hal itu? Ingin rasanya Rania memaki Stella juga seperti dirinya yang memaki Cellina tadi.
Cellina jelas pintar menangkap maksud yang diucapkan oleh Stella. Stella berniat menjatuhkannya di depan umum. Cellina tahu jika dirinya akan dipermalukan di tempat pesta dengan cara alay seperti membuat Cellina menjadi manusia yang terlihat bodoh di tengah-tengah pesta.
'' Aku akan melakukan hal itu. Nona Rania dan Nona Stella akan melihat jika semua tamu pesta akan melihat ku dan menjadikan aku sebagai pusat perhatian mereka malam ini,'' jawab Cellina angkuh.
Cellina berjalan berlalu meninggalkan Stella dan juga Rania. Gadis itu tidak kehabisan akal untuk mengatasi semut-semut kecil pengganggu seperti Rania dan juga Stella.
'' Stella, apa-apaan kau ha? Aku belum puas memakinya. Bisa-bisanya kau biarkan dia pergi sementara aku masih menyimpan amarah kepada gadis jelata itu,'' amuk Rania kepada Stella.
'' Rania, gunakan otakmu. Kau lihat! Sebentar lagi gadis itu akan memalukan dirinya sendiri di acara pesta. Dia hanya gadis biasa, mana mungkin gadis sepertinya mampu menarik perhatian tamu pesta?'' ucap Stella tenang.
'' Dia bisa menggoda Juan dengan mudah otomatis dia juga bisa mengambil perhatian tamu. Kau yakin dia yang akan malu? Atau justru kita karena telah salah meremehkan gadis rendahan seperti dia,'' jawab Rania.
'' Percaya padaku. Tidak ada 5 menit gadis itu akan kena usir security. Jadi kita tidak perlu repot-repot mendepaknya dari pesta,'' jawab Stella, sedikit membuat amarah Rania mereda.
...****************...
Menjadi pusat perhatian adalah suatu hal yang belum biasa Cellina dapatkan. Meskipun dulu saat masih tinggal bersama kakeknya, Cellina cukup terkenal namun gadis itu sangat cuek. Berbeda dengan sekarang, Cellina harus mengambil simpati seluruh tamu pesta agar Rania dan Stella bungkam.
'' Selamat malam semua, perkenalkan nama saya adalah Cellina. Saya adalah asisten Tuan Juan jika kalian bertanya siapa identitas saya,'' ucap Cellina menggunakan sebuah mic. Suara Cellina memenuhi seluruh area pesta saat ini.
'' Apa yang akan kau lakukan di tengah-tengah pesta seperti ini nona? Apa kau berniat mempermalukan diri mu sendiri?'' ucap salah satu tamu pesta.
'' Sungguh ironis! Bagaimana bisa Juan memiliki asisten pribadi gila seperti wanita yang berdiri di tengah pesta itu,'' sahut salah satu tamu yang lain.
Cellina menjadi bahan pembicaraan seluruh tamu pesta malam ini akibat tingkahnya yang dengan berani mengambil mic dan berbicara di depan umum. Menurut mereka, bukan orang sembarangan yang diperbolehkan berbicara lebih di pesta kecuali pembawa acara dan juga pemilik pesta itu sendiri. Karena ulah Cellina inilah seluruh pasang mata jadi menatapnya.
'' Lihat Rania! Belum apa-apa gadis itu sudah mendapat cemoohan. Aku yakin pulang dari pesta ini gadis itu akan terkena serangan mental. Jadi berterimakasih lah kepada ku karena kau tidak harus merepotkan diri untuk menyingkirkan gadis jelata yang bernama Cellina itu,'' bisik Stella kepada Rania yang berada di sudut lain pesta. Kedua wanita itu masih asyik menunggu detik-detik dimana Cellina akan merasa malu.
Cellina melihat dari sudut matanya jika saat ini Rania dan Stella tengah tersenyum mengejek ke arahnya. Belum berhenti gunjingan yang Cellina dapatkan, Cellina malah mendapat perkataan kasar yang menyuruhnya untuk meninggalkan pesta.
'' Berhenti kalian bertanya-tanya mengapa saya tiba-tiba berbicara di sini. Saya hanya melaksanakan perintah dari Nona Stella dan Nona Rania yang berdiri di sisi kanan barisan pesta. Mereka ingin saya menghibur kalian semua malam ini. Jikapun saya menolak bisa dipastikan jika mereka akan merasa kecewa pada saya,'' jelas Cellina.
Selesai berucap demikian, Cellina mengambil langkah anggun dan berjalan menuju sebuah panggung yang ada di ujung pesta itu. Panggung ini sepi karena katanya sang artis yang akan menjadi penghibur berhalangan hadir. Jadilah pesta ini berakhir hanya pada sambutan sang pemilik pesta tadi kemudian disusul acara makan-makan.
Cellina menaikkan sedikit gaun hitam panjangnya saat tanjakan panggung berhasil ia lalui. Cellina berdiri di tengah panggung sekarang. Gadis itu membungkuk hormat dan santun memperlihatkan kepribadian Cellina yang seperti putri mahkota. Dengan sangat percaya diri Cellina menduduki sebuah bangku piano yang menganggur indah tanpa sang pemain.
'' Just for you,'' setelah mengatakan itu Cellina menggerakkan jari jemarinya untuk memainkan piano.
Lagu Islamey by Balakirev menjadi persembahan atas hiburan yang Cellina lakukan. Dengan tangan lentiknya, Cellina berhasil memainkan lagu yang konon katanya lagu ini digunakan untuk menunjukkan bakat oleh pianis - pianis terkenal. Tidak mudah untuk pianis baru mencoba memainkan lagu ini. Dan Cellina lah yang sangat pandai memainkannya di pesta ini.
'' Kau lihat Stella! Gadis itu bisa menarik perhatian tamu pesta hanya dengan permainan pianonya,'' decak Rania merasa tidak terima.
'' Sepertinya kita salah meremehkan gadis itu,'' jawab Stella merasa terbungkam setelah melihat kepiawaian Cellina memainkan lagu Islamey by Balakirev.
'' Kita pergi dari sini kalau kau tidak ingin menanggung malu. Cellina sengaja menyebut nama kita agar tamu pesta mengira bahwa dirinya sedang tertindas oleh kita,'' ucap Rania kemudian pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments