7. Sakit Yang Di Sembunyikan

Dari earphone yang terpasang di telinga nya, alunan lagu rock terdengar, menemani pemuda ber kaca mata itu yang sedang menunggu di Koridor rumah sakit. Walau sesekali ia asik bermain handphone nya, tapi itu tetap tidak bisa menghilangkan kejenuhan dan kekhawatiran terhadap sahabatnya itu.

Akhirnya pintu terbuka dan seorang pemuda ber iris biru keluar dengan senyum ceria nya melihat wajah Arga yang kusut dan khawatir. "Kan dah ku bilang, kau nya aja yang terlalu khawatir. Aku gak apa apa kok! "

"Gimana kata dokter?" Tanya Arga langsung pada intinya.

"Ish, dah ku bilang gak apa apa kan? Kau nya saja yang terlalu khawatir. Pake repot repot anter aku ke rumah sakit segala." Taufan mengibaskan tangan nya, mencoba membuat Arga tak khawatir padanya.

"Gimana dengan virus itu? " Arga benar-benar menatap serius. Ini bukan waktu nya untuk bercanda. Ia tau Taufan sengaja menyembunyikan penyakit nya.

Wajah ceria Taufan kini berubah, hanya senyuman kecil yang tercetak di wajah nya. "Ternyata orang jenius memang sulit di bohongin. Untuk sekarang semuanya baik baik aja kok Ar, gak perlu terlalu mencemaskan ku begitu!" Sembur Taufan kemudian.

"Kampret aku benar-benar mengkhawatirkan mu baka!"

Tawa Taufan pecah. "Hahaha! Padahal kita nggak punya hubungan darah, tapi rasa nya aku jadi punya kakak yang bawel sekaligus overprotective. Sedangkan keluargaku sendiri... Entahlah. Aku masih hidup atau tidak mungkin mereka pun tak peduli." Taufan menghela nafas lalu tersenyum pahit.

Arga terdiam. Apa memang tidak ada orang lain selain dirinya yang mengakui keberadaan Taufan? Mungkin hidup Taufan lebih berat dari yang ia bayangkan selama ini. Jadi semua senyuman dan tawa pemuda itu selama ini hanya pelarian belaka, tawa dan senyuman serta kekonyolan yang ia lakukan selama ini hanyalah topeng belaka untuk menutupi rasa sakit dan derita nya.

Hendak ia berkata, begitu banyak yang ingin ia tanyakan. Tentang waktu, cobaan, takdir dan kehidupan. Walau setelahnya ia sadar, tidak ada yang harus ia katakan. Ia tau ia tak perlu mengatakan semua itu karena bukan dirinya yang paling mengerti Taufan, melainkan diri Taufan sendiri.

Sinar lampu mulai menyala di jalanan, matahari telah turun dari singgasana nya, membuat langit biru kini berubah warna menjadi gelap dengan semburat merah dan jingga yang masih sedikit tersisa. Sebuah mobil putih berhenti di depan kediaman Ravael. Dan Taufan keluar dari mobil itu.

"Makasih ya dah anter aku sampe rumah. Mau masuk dulu? "

"Sama sama, tapi lain kali aja lah aku mampir. Jadi aku mau langsung pulang aja."

"Baiklah, hati hati di jalan."

"Okeey!"

Mobil itu melaju meninggalkan Taufan yang masih melambaikan tangan sambil tersenyum ceria. Hingga saat mobil putih itu menghilang dari pandangan nya, Taufan melepas topeng nya saat itu juga.

Ekspresi nya kontras, lesu dan lelah kini mendominasi wajah nya.

Ia berjalan pelan memasuki rumah itu. Salam yang ia lontarkan kini hanyalah bisikan tanpa arti. Bahkan kini ia langsung menuju ke kamarnya tanpa menghampiri Hali dan Ken yang sedang menyantap makan malam.

Tubuh lemah nya limbang begitu bertemu kasur, menjatuhkan dirinya begitu saja dalam kamar yang gelap. Hanya cahaya remang remang sang luna yang menjadi penerangan kamar itu. Dingin nya angin malam ia biarkan mengenai kulit nya yang tampak pucat.

Sebenarnya ia lelah terus menyembunyikan semua itu.

"Sekarang apa yang harus kulakukan?" Bisik nya entah pada siapa.

Mata nya terpejam, membawa nya kembali teringat apa yang dokter katakan saat di rumah sakit tadi.

Flashback

Taufan baru saja menyelesaikan serangkaian pemeriksaan medis. Diantara nya tes darah dan rontgen thorax. Kini ia hanya duduk gelisah sambil menunggu hasil dari dokter yang pernah merawatnya dulu, sekaligus teman mendiang ayah nya.

Ia terkesiap saat dokter di hadapan nya menatapnya intens sambil menghela nafas berat.

"Kenapa kau baru cek-up sekarang? " Tanya lelaki paruh baya itu.

Taufan hanya tertawa kikuk sambil menggaruk pipi nya yang tak gatal. "Y-ya, ku kira semuanya baik baik saja."

"Setelah kau pingsan, sesak nafas dan batuk darah, baru kau memeriksakan kesehatan mu? Aku bahkan tidak menemukan riwayat pemeriksaan mu beberapa tahun terakhir." Ucap dokter Tadashi.

"Itu karena aku gak pernah sakit." Jawab Taufan polos.

"Padahal aku sering menghubungi Hali untuk menyuruh mu cek-up tapi tak ada respon."

Ekspresi Taufan berubah suram. "Maaf, itu karena hubungan kami sedikit renggang. Untuk seterusnya anda bisa menghubungi nomor ku saja."

"Ekspresi dokter Tadashi melunak. " Baiklah, untuk berikutnya kau harus melakukan pemeriksaan rutin. Jadi untuk hasil pemeriksaan kali ini..." Dokter Tadashi menjeda ucapan nya. Ia kembali memandang hasil pemeriksaan Taufan.

Beliau kembali menarik nafas panjang. " Aku akan membahas inti dari penyakit mu, bakteri streptococcus pnumoniae. Penyebab pneumonia mu sudah semakin parah, itu juga yang membuat mu mengalami batuk darah dan sesak nafas." Ucapan itu hanya di tanggapi anggukan pelan tanpa arti.

Tubuh Taufan menegang terlalu takut menerima kenyataan." Bagaimana aku bisa terkena penyakit seperti itu?"

"Aku menduga menduga pneumonia itu berasal dari cidera dada yang pernah kau alami dulu. Maka dari itu aku meminta mu untuk melakukan pemeriksaan rutin. Tapi justru tidak ada respon."

Taufan hanya terdiam sambil menundukkan kepala nya mendengar itu. Tidak ada kata yang bisa ia ucapkan.

Normal pov

Mata nya memandang sayu, pikiran nya di penuhi kabut membuatnya tak bisa berpikir jernih. Tubuh nya bangkit, berjalan linglung menuju meja belajar nya yang langsung menghadap dunia luar.

Wajah nya tersinari cahaya bulan purnama malam itu, tangan nya mengambil sebuah benda di laci meja yang tampak berkilau terkena cahaya bulan. Sisi tajam benda itu di hadapkan ke pergelangan tangan nya dimana darah mengalir cepat.

"Apa begini akan lebih baik?"

TBC

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

Hmmm... Lagi - lagi kamu memasang topengmu kembali, padahal sudah jelas ada rasa sakit yang kamu sembunyikan dalam diam.

2023-04-21

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

Hahaha ngakak, temannya sakit sempat - sempatnya di Umpat Baka. Namanya juga terlalu cemas ya, jadinya seperti itu. Ampun dah 😂🤣

2023-04-21

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Sefati Winari

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Sefati Winari

Tangan dan hati jalan semua itu, mencoba menenangkan diri tapi tetap masih cemas juga. Karena orang yang sudah di kenali, akan sulit sekali untuk bersikap biasa saja.

2023-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Sakit
3 2. Yasha
4 3. Menyembunyikan
5 4. kau tidak sendirian
6 5. Blue
7 6. Musik
8 7. Sakit Yang Di Sembunyikan
9 8. Keberuntungan
10 9. Panti Asuhan
11 10. Bunga Dan Musik
12 11. Veitch!
13 12. Batas
14 13. Pelarian
15 14. Gadis Dalam Kabut
16 15. Kehangatan Dalam Api
17 16. Kehilangan
18 17. Beradu Dengan Sakit
19 18. Benarkah aku hanya menganggapnya beban?
20 19. Kenangan
21 20. Preman
22 21. 'Apa aku benar-benar membenci nya?'
23 22. Di malam itu
24 23. Kepergian si keping salju
25 24. Putus Asa
26 25. Rapuhnya Sang Pengumbar Tawa
27 26. Daijoubu
28 27. Bertahan Untuk Orang Orang Yang Ku Sayang
29 28. Tak bisa memaafkan
30 29. Tak Akan Bisa
31 30. Hati Yang Keras
32 31. Sakit Hati
33 32. Perayaan kecil
34 33. Pilihan
35 34. Tak Membedakan
36 35. Setitik harapan
37 36. Membangunkan
38 37. Perpustakaan
39 38. Ancaman
40 39. Fakta yang terbongkar
41 40. Mengorbankan
42 41. Perjuangan
43 42. Perjuangan (part 2)
44 43. Perjuangan (part 3)
45 44. Pertolongan
46 45. Penyesalan
47 46. Memilih untuk tetap bertahan
48 47. Rapuhnya
49 48. Emosi
50 49. Harapan yang di berikan
51 50. Rindu dan alasan untuk bertahan
52 51. Melepas rindu
53 52. Emosi yang tak tertahan
54 53. Rapuhnya
55 54. Perginya Sang Pengumbar Tawa
56 55. Guna Nya Seorang Teman
57 56. Janji Untuk Terus Bersama
58 57. Ethan
59 58. Sesal Yang Di Rasa
60 59. Suatu Kebetulan
61 60. Bertaruh Dengan Waktu
62 61. Kembali
63 62. Terimakasih
64 63. Menjenguk
65 64. Drama
66 65. Demi kebaikan
67 66. Sedikit Permainan
68 67. Makna keberadaan
69 68. Bagimu, aku ini apa?
70 69. Bertemu Denganmu
71 70. Bertemu Denganmu (part 2)
72 71. Rumah!
73 72. Rumah! (part 2)
74 73. Perayaan
75 74. Kisah dari pertengkaran
76 75. Apa tersampaikan?
77 76. EPILOG: Perpisahan
78 !PENGUMUMAN!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Prolog
2
1. Sakit
3
2. Yasha
4
3. Menyembunyikan
5
4. kau tidak sendirian
6
5. Blue
7
6. Musik
8
7. Sakit Yang Di Sembunyikan
9
8. Keberuntungan
10
9. Panti Asuhan
11
10. Bunga Dan Musik
12
11. Veitch!
13
12. Batas
14
13. Pelarian
15
14. Gadis Dalam Kabut
16
15. Kehangatan Dalam Api
17
16. Kehilangan
18
17. Beradu Dengan Sakit
19
18. Benarkah aku hanya menganggapnya beban?
20
19. Kenangan
21
20. Preman
22
21. 'Apa aku benar-benar membenci nya?'
23
22. Di malam itu
24
23. Kepergian si keping salju
25
24. Putus Asa
26
25. Rapuhnya Sang Pengumbar Tawa
27
26. Daijoubu
28
27. Bertahan Untuk Orang Orang Yang Ku Sayang
29
28. Tak bisa memaafkan
30
29. Tak Akan Bisa
31
30. Hati Yang Keras
32
31. Sakit Hati
33
32. Perayaan kecil
34
33. Pilihan
35
34. Tak Membedakan
36
35. Setitik harapan
37
36. Membangunkan
38
37. Perpustakaan
39
38. Ancaman
40
39. Fakta yang terbongkar
41
40. Mengorbankan
42
41. Perjuangan
43
42. Perjuangan (part 2)
44
43. Perjuangan (part 3)
45
44. Pertolongan
46
45. Penyesalan
47
46. Memilih untuk tetap bertahan
48
47. Rapuhnya
49
48. Emosi
50
49. Harapan yang di berikan
51
50. Rindu dan alasan untuk bertahan
52
51. Melepas rindu
53
52. Emosi yang tak tertahan
54
53. Rapuhnya
55
54. Perginya Sang Pengumbar Tawa
56
55. Guna Nya Seorang Teman
57
56. Janji Untuk Terus Bersama
58
57. Ethan
59
58. Sesal Yang Di Rasa
60
59. Suatu Kebetulan
61
60. Bertaruh Dengan Waktu
62
61. Kembali
63
62. Terimakasih
64
63. Menjenguk
65
64. Drama
66
65. Demi kebaikan
67
66. Sedikit Permainan
68
67. Makna keberadaan
69
68. Bagimu, aku ini apa?
70
69. Bertemu Denganmu
71
70. Bertemu Denganmu (part 2)
72
71. Rumah!
73
72. Rumah! (part 2)
74
73. Perayaan
75
74. Kisah dari pertengkaran
76
75. Apa tersampaikan?
77
76. EPILOG: Perpisahan
78
!PENGUMUMAN!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!