Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning

Chen'er, dimana Li'er?" tanya Qiao Feng yang khawatir.

"Ma'afkan aku Patriak Feng, aku tidak bisa menyelamatkan Li'er" kata Fang Chen dengan rasa sesalnya.

Seperti ada ikatan kuat dari dalam dada Fang Chen. Namun laki-laki itu tak mampu menafsirkannya.

"Gadis kecilku, Li'er!" ucap Qiao Feng dengan berkaca-kaca.

"Apa yang terjadi sebenarnya di sana tadi?" tanya Yan Qiu yang penasaran.

"Tadi saat aku hendak meraih tangan Li'er, Daiyu terlebih dulu meraih tubuh anak itu. Dan wanita sialan itu membawa Li'er masuk ke dalam kobaran api." jelas Fang Chen.

"Li'er...! gadis yang malang. Ternyata sampai di sini usiamu!" racau Patriak Feng yang langsung beramsumsi kalau Qiao Li sudah tewas bersama Daiyu.

"Yang tabah Patriak! mungkin ini sudah suratan takdir gadis cilik itu" kata Yan Qiu yang berusaha menenangkan Qiao Feng.

"Aku penasaran dengan gadis cilik itu. Kenapa dia pura-pura bisu dan juga menganggap Fang Chen ini ayahnya!" kata Qiao Feng yang memandang asap yang masih mengebul di sisa-sisa bangunan itu.

"Aku juga penasaran dengan bukit Piramida itu. Yang katanya bukit harta karun. Kenapa sama sekali tak ada jalan masuknya?" gumam Hua Tian yang memandang bukit Piramida yang tampak bersikap karena terkena sinar matahari pagi.

"Sebaiknya kita cek sekali lagi penginapan yang terbakar itu. mungkin saja ada petunjuk yang bisa kita dapatkan!" seru Caihong yang sedari tadi diam dan menatap puing-puing penginapan yang sudah jadi arang.

"Iya, sebaiknya kita periksa! mungkin saja ada sebuah petunjuk di sana!" kata Qioa Feng yang juga penasaran dengan bukit Piramida.

Mereka berlima kemudian menyusuri puing-puing itu, untuk mendapatkan petunjuk yang di harapkan.

Satu jam mereka mengais dan mengorek sisa kepakaran itu, tak juga mendapatkan satu pun petunjuk.

"Aneh, apakah sisa tulang Daiyu dan Li'er ada diantara tumpukan tulang-tulang itu?" tanya Fang Chen yang berusaha mengungkapkan misteri ini, namun dia tak mendapat jawabannya.

"Tidak ada yang kita temukan, lebih baik kita pergi dari sini. Perut kita perlu di isi!" kata Yan Qiu yang semuanya mengangguk setuju.

Mereka berlima meninggalkan penginapan mawar Gurun yang hanya tinggal puing-puingnya itu.

Dengan berjalan kaki, mereka melewati hamparan Padang pasir dan menuju ke blok timur dimana Sekte Bambu kuning dan sekte walet putih berada.

Dan akhirnya mereka berlima sampai di tepi Padang pasir saat malam hari. Dan kondisi mereka sangatlah lemah.

Dari pagi hingga malam mereka berjalan diatas gurun, tanpa makan dan minum. membuat tubuh mereka sangatlah lemas dan tak bertenaga lagi.

Stok sumber daya yang di bawa Yan Qiu juga sudah habis tak tersisa.

Saat ini mereka sudah berada di tepi sebuah desa perbatasan blok timur dan Padang pasir.

"Malam begini, apa masih ada rumah makan yang buka?" tanya Yan Qiu yang sangat kelelahan.

"Kalau tak ada rumah makan, Penginapan juga tidak apa-apa!" ucap Caihong yang tak kalah lelahnya.

"Aku kemarin sempat melihat keberadaan penginapan di daerah ini!" ucap Hua Tian yang yakin.

"Baiklah, ayo kita cari penginapan itu." ucap Fang Chen yang bersemangat.

Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya mereka mendapat petunjuk tentang penginapan yang di maksudkan.

"Itu dia penginapannya!" seru Yan Qiu yang bersemangat melangkahkan kakinya menuju ke arah penginapan yang di maksudkan.

Dan yang lainnya pun menyusul Yan Qiu.

"Permisi, ma'af apakah masih ada kamar untuk kami berlima?" tanya Yan Qiu saat tiba di penginapan.

"Ma'af, kamar yang kosong hanya tinggal dua." kata salah satu pelayan di penginapan itu.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Ini lebih baik dari pada tidak sama sekali!' ucap Hua Tian yang menerima dua kamar itu.

"Baiklah satu kamar untuk kalian tiga perempuan, dan satu kamar lagi untuk satu kamar kamu kaum pria" jelas Hua Tian seraya tersenyum.

"Nah begitu juga tidak apa-apa, kita saling menjaga." ucap Qiao Feng seraya menatap ke empat orang yang usia mereka jauh di bawahnya, dan mereka ada di depannya.

"Alangkah baiknya kalau kita pesan makan dan minuman lebih dulu!" usul Yan Qiu dan mereka sangat menyetujuinya.

"Mengapa kita sampai lupa hal terpenting ini! ha..ha..!" ucap Fang Chen dan semua ikut tertawa.

Kemudian mereka melangkahkan kaki mencari bangku yang kosong.

Yan Qiu dan Caihong segera memesan makanan untuk mereka.

"Apa kamarnya jadi tuan?" tanya pelayan penginapan itu memastikan.

"Tentu jadi pelayan, kami mengisi perut kami dulu. Seharian kami belum makan dan minum, jadi buatkan kami makanan yang banyak dan enak ya!" pesan Yan Qiu.

"Saya mengerti nona.Permisi!" ucap pelayan itu yang kemudian dia menuju ke dapur dan menyiapkan semua pesanan pelanggannya.

"Biasanya aku melayani, tapi saat ini aku di layani! he..he..!" canda Patriak Feng.

"Ha..ha..! Patriak bisa melucu juga!" ucap Caihong yang juga ikut tertawa.

"Ini caraku agar aku melupakan kesedihanku karena kematian Qiao Li." ucap Qiao Feng yang walaupun tertawa, namun masih tersirat kesedihan.

Tak berapa lama, dua pelayan membawa pesanan makanan dan minuman untuk mereka.

Dan mereka menyantap hidangan itu dengan lahapnya.

"Akhirnya kita bisa makan dan minum enak ya saudari Hong!" ucap Yan Qiu yang begitu semangatnya.

"Iya, rasanya seperti setahun kita tidak makan! he..he..!" balas Caihong setelah menghabiskan makanannya.

"Kita selesaikan makan kita, setelah itu kita istirahatkan tubuh kita. Dan besok kita mulai melakukan perjalanan menuju lembah sungai kuning." ucap Patriak Feng.

"Baik Patriak!" ucap dua laki-laki dan dua perempuan itu secara bersamaan.

Dan setelah makan, mereka berlima menuju ke kamar yang telah mereka pesan.

"Rasanya ingin mandi dengan air hangat!" ucap Yan Qiu saat masuk ke kamar mereka.

"Saudari Qiu, tadi aku lihat di samping ada bilik saunanya. Ayo kita kesana!" ucap Caihong dengan semangat.

"Wah, kebetulan sekali! Patriak, ayo kita ke sauna." ajak Yan Qiu.

"Sauna? hmmm... boleh juga!" ucap Qiao Feng yang mengulas senyumnya dan mereka keluar dari kamar yang mereka pesan.

Ketiganya kini menuju ke bilik sauna untuk perempuan.

Dan ternyata Hua Tian dan Fang Chen juga ke bilik sauna khusus laki-laki.

Selesai mandi sauna, mereka kembali ke kamar dan beristirahat di tempat masing-masing.

...****...

Keesokan harinya setelah sarapan, mereka berlima melanjutkan perjalanan menuju ke lembah sungai kuning.

Perjalanan yang mereka tempuh memakan waktu hampir satu hari menuju ke perkampungan sekte Bambu kuning.

"Akhirnya kita sampai juga!" seru Yan Qiu dengan semangat.

Dan mereka mempercepat langkah mereka.

Sesampainya di perkampungan sekte Bambu kuning, mereka di sambut oleh Patriak An dan Patriak Jingmi.

Semuanya bergantian menceritakan apa yang mereka jalani pada kedua Patriak bambu kuning itu.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA...

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Nindira

Nindira

Mampir thor

2022-10-07

0

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

semangat sayyy

2022-04-27

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like like like

2022-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!