Melayani Penghuni kamar paling ujung

Sejenak kita kembali lihat apa yang terjadi pada Qiao Li.

Pagi hari sebelum matahari masih malu-malu untuk muncul ke permukaan.

Qiao Feng ibu angkat Qiao Li sudah beraktifitas di dapur, sedangkan Qiao Li membereskan tempat tidurnya.

Setelah selesai dengan urusannya, Qiao Li keluar dari kamar dan menuju dapur untuk membantu Qiao Feng memasak.

Sedangkan Ming Mei mengelap piring dan gelas yang semalam di cuci Qiao Li.

Dari kejauhan, terlihat Daiyu melangkahkan kakinya menuju ke ruang dapur.

"Bibi Feng, kalau sarapan sudah siap biar pelayan bisu itu yang mengantar sarapan buat mawar-mawarku di istananya." perintah Daiyu seraya menunjuk ke arah Qiao Li yang sedang mengiris sayuran.

"Baik nyonya" balas Qiao Feng yang kemudian meniup kuah sayur di sendok sayur dan menaruhnya diatas telapak tangannya,kemudian dia merasakan sayur yang dia masak.

Kemudian Qiao Feng menambahkan penyedap dan kembali menganduknya.

Setelah matang, Qiao Feng menyiapkannya makanan di atas mangkok dan juga piring. Tak lupa dengan minumannya.

"Li'er, kamu antarkan makanan ini ke kamar yang di ujung itu!" seru Qiao Feng seraya menunjuk ke arah pintu kamar paling ujung.

"Apa? kamar paling ujung? bukankah kamar itu kamar dimana semalam pemilik penginapan masuk bersama laki-laki dan laki-laki itu keluar dengan bersama gadis cantik itu?" tanya dalam hati Qiao Li penasaran.

Qiao Li melangkahkan kakinya menuju ke kamar paling ujung, melewati lorong penginapan seperti yang di katakan Qiao Feng.

Sesampainya di depan pintu kamar tersebut, Qiao Li mengetuk pintu.

"Tokk....tokk....tokkk....!!"

Beberapa saat kemudian ada seseorang yang membuka pintu.

"Ceklek..!"

Seorang perempuan cantik yang berbeda dengan wanita yang semalam dia lihat.

"Ada apa?" tanya perempuan itu.

"Pelayan ini bisu, nanti dia yang selalu mengantar makanan untuk kalian ya!" kata Daiyu yang ternyata sudah berdiri di belakang Qiao Li.

"Oh, baik nyonya!" kata perempuan itu.

Qiao Li di persilahkan masuk, dan membawa makanan itu lalu meletakkannya di atas meja.

Qiao Li melihat ada tiga perempuan cantik yang dua orang salah satunya yang di lihatnya semalam duduk di atas ranjang dan satu lagi yang membukakan pintu untuknya tadi.

"Makan yang banyak, jangan sampai kalian sakit. Mengerti!" seru Daiyu pada ketiga wanita itu.

"Mengerti Nyonya!" jawab ketiga perempuan itu yang kemudian mereka segera memakan makanan yang sudah di sajikan oleh Qiao Li.

"Bagus..! Kalian di sini belajar melayani para tamuku, kalau beruntung kalian bisa menjadi diangkat selir oleh paduka yang Mulia Jianshen" kata Daiyu pada ketiga perempuan di depannya.

Yang Mulia Jianshen atau lebih di kenal dengan kaisar Cheng Hua adalah Kaisar di Dinasti Ming. Kaisar Cheng Hua mempunyai dua istri yaitu permaisuri Wu dan selir Wan.

Kaisar Jianshen adalah kaisar yang suka main perempuan, karena itu dia mempunyai banyak selir.

Daiyu adalah salah satu pemasok selir untuk kaisar Jianshen.

"Qiao Li..! kamu ganti semua sprei ranjang kamar yang sudah kosong! Mengerti tidak..!!" seru Daiyu seraya memperagakan dengan bahasa isyarat.

Qiao Li mengangguk tanda mengerti. Dan dia melaksanakan perintah Daiyu.

"Aku harus bersabar, tidak apa-apalah aku jadi pesuruh Daiyu. Ini semua demi mencari keluargaku!" gumam dalam hati Qiao Li yang kemudian dia mengganti sprei ranjang di kamar-kamar yang sudah kosong.

Setelah melepas dan mengganti sprei pada enam kamar, Qiao Li bergegas melangkahkan kaki menuju ke sumur untuk mencuci kain Sprei tersebut.

"Qiu'er! kamu di panggil Nyonya Daiyu!" kata Ming Mei pada saat Qiao Li hendak mencuci Sprei-sprei itu dengan menepuk dan memberi bahasa isyarat.

Qiao Li menunjuk dirinya sendiri dan Ming Mei menganggukkan kepalanya.

Pelayan yang pura-pura bisu itu, kemudian bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ke tempat Daiyu berada.

Qiao Li menganggukkan kepala-nya tanda memberi hormat pada Daiyu.

"Hei...! cuci semua pakaian saya! ingat sampai bersih dan jangan sampai di kotori lagi!" seru Daiyu seraya menunjuk satu keranjang penuh pakaian kotor.

"Astaga,..! pakaian begitu banyak, apa cuma punya dia?" tanya dalam hati Qiao Li yang terkejut dengan tumpukan baju yang menggunung di depannya.

"Kenapa diam? cepat cuci sana!!" seru Daiyu seraya mendorong tubuh Qiao Li.

Qiao Li pura-pura tak bisa menahan dorongan dari Daiyu, Qiao Li pura-pura jatuh.

"Brugh...!"

Qiao Li menahan bibirnya untuk tidak bersuara.

"Huh...! Rasakan..!!" umpat Daiyu yang kemudian berlalu dari hadapan Qiao Li.

Pelayan yang pura-pura bisu itu, kemudian bangkit dari jatuhnya dan membawa keranjang dengan setumpuk pakaian kotor itu.

Dengan terseok-seok, Keranjang yang berisi pakaian kotor itu di bawa Qiao Li ke sumur.

Ming Mei dan Qiao Feng hanya bisa memperhatikan, karena mereka juga sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri.

Beberapa menit kemudian, Qiao Li sudah sampai di sumur dan memulai acara mencuci kain Sprei dan juga pakaian kotor Daiyu.

Matahari sudah berada di atas kepala, pekerjaannya pun sudah selesai dikerjakannya.

"Krucuk...krucuk....krucuk...!!"

Bunyi suara perut Qiao Li yang minta di isi.

"Astaga, sedari pagi tadi aku belum makan! aku minta makanan sama bibi Feng saja dulu!" ucap dalam hati Qiao Li yang kemudian melangkahkan kaki menuju ke dapur.

"Kamu dari pagi belum makan Li'er, itu sudah aku siapkan buat kamu sedari tadi pagi!" kata Qiao Feng yang menunjukkan ke piring yang ada di bangku dapur.

Qiao Li menganggukkan kepalanya tanda mengucapkan terima kasih.

Kemudian dia mulai menghampiri makanannya.

Baru saja hendak memakan makannya, Daiyu datang dan memerintah kembali Qiao Li.

"Bibi Feng..! pelayan bisu kemana?" tanya Daiyu dengan menggerak-gerakkan kipasnya di depan dadanya.

"Di..dia sedang makan Nyonya!" jawab bibi Feng yang kemudian memanggil Qiao Li.

"Cepat panggil kesini!" seru Daiyu tanpa melihat Qiao Feng.

"Baik nyonya!" jawab Qiao Feng yang kemudian menghampiri Qiao Li.

"Li'er..!!"

Merasa namanya di panggil, Qiao Li menghampiri Qiao Feng.

"Kamu di panggil Nyonya!" kata Qiao Feng seraya menunjuk ke arah Daiyu.

Qiao Li mengerti dan menghampiri Daiyu.

"Hei pelayan bisu..! ingat kerjaan kamu! saat ini kan waktunya makan siang!" seru Daiyu saat melihat Qiao Li menghampirinya dan menunjuk ke arah kamar yang di ujung seperti tadi pagi.

Qiao Li mengangguk mengerti, dia segera mengambil nampan yang sudah di siapkan bibi Feng, untuk penghuni kamar yang paling ujung.

Dengan langkah gontai karena menahan lapar, Qiao Li mengantarkan makanan ke kamar paling ujung seperti lagi tadi.

Setelah melewati lorong penginapan, akhirnya Qiao Li sudah sampai di depan pintu kamar itu.

"Tokk...tokk....tokk...!!"

"Ceklek...!"

Perempuan yang semalam di lihat Qiao Li bersama dengan laki-laki tamu penginapan Mawar Gurun, membukakan pintu.

"Masuk..!!" serunya.

Qiao Li kemudian masuk dan kembali menaruh makanan diatas meja.

"Hei..! bawa itu sekalian!' seru perempuan yang lain seraya menunjuk ke bawah meja.

Qiao Li menunduk dan melihat apa yang di maksudkan oleh mereka.

"Oh, piring kotor!" kata dalam hati Qiao Li yang kemudian mengambil dan membawanya keluar dari kamar paling ujung itu.

Qiao Li kembali ke dapur dengan membawa nampan yang berisikan piring kotor.

"Di cuci nanti saja, sebaiknya kamu cepat makan. Kamu jangan sampai sakit, karena di sini jauh dari tabib!" kata Qiao Feng dan Qiao Li mengangguk tanda mengerti yang di maksudkan Qiao Feng.

Qiao Li kembali menghampiri makanannya, setelah berdoa kemudian dia memakannya dengan lahapnya

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA...

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

semangat sistaaa 💥

2022-04-23

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mantul 👍

2022-04-23

3

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-04-23

3

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!