Usaha cinta Chen kun

Ming mei kemudian melangkahkan kaki menuju ke gubuk di mana saudara-saudaranya dari sekte walet putih berkumpul.

"Caihong, kamu besok pagi ikut dalam misi ke penginapan mawar Gurun bersama Hua Tian, dan yang lainnya!" perintah Ming Mei pada salah satu anggota sekte Walet putih.

"Baik nona!" jawab Caihong.

"Caihong, nanti kalau kamu bertemu Patriak Feng, sampaikan pada beliau kalai kita ada di tempat yang aman." pesan Ming mei.

"Baik, nanti akan saya sampaikan.!" ucap Caihong dengan sedikit menunduk, untuk menandakan rasa hormatnya.

"Sekarang persiapkan diri kamu untuk perjalanan besok pagi!" seru Ming mei pada Caihong.

"Baik nona!" jawab Caihong yang kemudian masuk ke dalam gubuk.

"Untuk yang lainya, sebisa mungkin kita bantu sekte Bambu kuning dengan semampu kita. Entah itu dengan memasak maupun merawat dan mengobati para anggota yang sakit.!" seru Ming mei dan mereka berbaur dengan anggota sekte Bambu kuning yang sedang melakukan aktivitasnya.

Sementara itu Ming mei berjalan-jalan mengelilingi daerah lembah kuning sendirian.

Ming mei merasakan ada yang mengawasi dan mengikutinya diam-diam.

Di tempat yang sepi, dia membalikkan badannya dan berseru.

"Siapa itu..!"

"Ini aku Adik Mei!" jawab seorang laki-laki yang mengawasinya sedari tadi, yang tak lain adalah Chen Kun.

"Kakak Kun, kenapa kamu mengikutiku?" tanya Ming mei yang penasaran.

"Maaf aku hanya takut kalau Adik Mei tersesat" ucap Chen Kun yang basa-basi.

"Tersesat? saya kan sudah besar kakak!!" seru Ming Mei sembari tersenyum.

"Kali aja tersesat ke hatiku" kata lirik Chen Kun namun masih bisa di dengar oleh Ming mei.

"Eh kakak Kun? apa maksudnya?" tanya Ming mei yang penasaran.

"Ah, tidak ada apa-apa!" jawab Chen Kun sembari tersenyum.

"Kelihatan bohongnya! kakak Kun yang jujur ya!' seru Ming mei dengan pandangan memohon membuat Chen Kun tak berdaya.

"Saya mau tanya, apakah adik Mei sudah punya kekasih?" tanya Chne Kun sedikit penasaran.

"Kalau sudah punya kekasih kakak mau apa?" tanya Ming Mei sembari membelakangi Chen Kun dan mengulas senyumnya.

"Kalau begitu aku anggap kamu adik saja!" ucap Chen Kun sedikit kecewa.

"Kalau belum punya, kakak Kun mau apa?" tanya Ming Mei yang masih dengan senyum mengembangnya tanpa menoleh pada Chen Kun.

"Kalau belum, mau tidak jadi pendamping kakak?" tanya Chen Kun sedikit sumringah.

"Tapi sayangnya saya....!" jawab Ming Mei sembari membalikkan badan ke berhadapan dengan Chen Kun.

"Sayangnya kamu sudah punya kekasih?" Chen Kun yang mencoba menebak.

"Hmm...!" Ming mei tersenyum dan Chen Kun penasaran.

"Apa?" tanya Chen Kun.

"Saya belum punya kekasih!" jawab Ming mei dengan senyum manisnya.

"Kalau begitu, maukah jadi kekasihku?" tanya Chen Kun yang menatap Ming mei dengan tersenyum berharap.

"Kita berteman dulu ya kak!" ucap Ming mei sembari tersenyum.

"Hanya teman Mei'er?" tanya Chen Kun yang tidak puas dengan jawaban Ming Mei.

"Kak, kita kan baru bertemu dan juga baru kenal. Jadi kita berteman dulu ya, biar tahu pribadi masing-masing." kata Ming mei dan keduanya pun tersenyum.

"Berteman, ya sudah tidak apa-apa. Paling tidak ada harapan kami selalu bersama!" gumam Chen Kun dalam hati.

Keduanya pun berjalan bersama-sama berkeliling melihat pemandangan yang sangat indah di sekitaran lembah sungai kuning.

Sementara itu Hua Tian sibuk melatih beberapa jurus dari perguruan Bambu kuning pada murid-murid junior perguruan Bambu kuning.

Sedangkan Fang Chen yang juga berjalan-jalan, untuk melihat suasana.

Tanpa sengaja pandangannya tertuju pada Yan Qiu yan sedang berlatih mencoba mendalami ilmu pedangnya.

"Hop hiaaaaat...!!"

"Weeeet...!!"

"weeeet...!!"

"Weeeet...!!"

"weeeet...!!"

Tiba-tiba pandangannya kabur, dan di lihatnya ada sosok yang lain.

"Aaargghhh...! siapa perempuan itu!!" seru Fang Chen yang memegang kepalanya karena sakit yang tiba-tiba menderanya.

"Brugghh..!!"

Fang Chen jatuh pingsan.

Dalam tak sadarkan dirinya, dia melihat sosok perempuan yang tak lain Qiao Li (Rani) sedang berlatih pedang.

...☁️☁️☁️☁️...

Muncullah sesosok perempuan manis yang sedang berlatih ilmu pedang.

"Hop..! hiyaa....!!"

"Beeet....! beeett...!! beeet...!!"

Gadis itu mulai dengan gerakan-gerakan dasar ilmu pedang dari perguruan Darma putih.

Dan dia pun menggabungkan ilmu pedang dan tarian Dewi Cinta.

"Hmm...! aku seperti tahu ilmu itu! Lantas, gadis itu siapa?" tanya dalam hati Fang Chen yang terus menatap ke arah gadis itu.

...☁️☁️☁️☁️...

Tiba-tiba ada yang menggoyangkan tubuhnya.

"Chen'er...! Chen'er....! Bangun..!!"

"Chen'er...! Chen'er....! Bangun..!!"

Terdengar berkali-kali suara wanita yang memanggil namanya.

"Aaaghh..! Patriak Mi, sa..saya ada di mana?" tanya Fang Chen yang memegang kepalanya karena merasakan sakit yang teramat sangat.

"Kamu masih di perkampungan bambu kuning, kamu kenapa kok tiba-tiba pingsan?" tanya Patriak Jingmi pada Fang Chen.

"Entah kenapa saat melihat Qiu'er berlatih, saya seperti melihat seorang perempuan yang sepertinya sangat saya rindukan!" jawab Fang Chen yang masih memegang kepalanya.

"Qiu'er Cantik, apa kamu tak tertarik padanya?" tanya Patriak Jingmi yang penasaran.

"Saya tidak tahu Patriak! " seru Fang Chen yang kemudian berdiri dari duduknya.

"Bolehkah saya pinjam pedangnya, Patriak!" pinta Fang Chen yang menatap ke arah Patriak Jingmi.

"Kamu mau mengerjakan apa?" tanya patriak Jingmi yang penasaran, seraya menyerahkan pedangnya.

"Silahkan anda lihat sendiri." ucap Fang Chen yang bersikap siap siaga dan mulai dengan gerakan-gerakan ilmu pedang yang dia pelajari dari perguruan Darma putih.

Secara perlahan-lahan, Fang chen sedikit-sedikit mulai mengingatnya.

"Ilmu dari perguruan apa itu? kenapa gerakannya mudah dan tepat sasaran?" tanya dalam hati patriak Jingmi.

Kemudian Patriak Jingmi mengambil batang kayu dan mencoba melawan Fang Chen.

Laki-laki itu sedikit tersentak kaget, namun dia kemudian meladeni setiap serangan patriak Jingmi.

"Hiaaaat...!"

"Takk...!'"

"Takk...!"

"Takk...!'"

"Takk...!"

"Takk...!'"

"Takk...!"

Dan keduanya sama-sama terpukul mundur.

"Jurus apa dan dari perguruan mana itu?" tanya Patriak Jingmi yang penasaran.

"Saya juga tidak tahu Patriak! secara reflek saja saya bisa menggunakan jurus-jurus itu!" jawab Fang Chen yang kebingungan sendiri.

"Sepertinya sebelumnya kamu bukan orang sembarangan Chen'er!" gumam Patriak Jingmi.

"Patriak..! kakak Chen...!" panggil Yan Qiu yang setengah berlari menghampiri Patriak Jingmi dan juga Fang Chen yang sedang berlatih.

"Qiu'er, apa kamu sudah selesai dengan latihan kamu?" tanya Patriak Jingmi yang menoleh ke arah Yan Qiu.

"Sudah Patriak, dan saya tadi sempat melihat kakak Chen menggunakan jurus pedangnya. Hebat sekali, kakak belajar dari mana?" tanya Yan Qiu yang penasaran.

"Saya juga tidak tahu Qiu'er, jurus itu muncul begitu saja!" jawab Fang Chen.

"Sudahlah, sebaiknya kita kembali ke padepokan. Karena hari beranjak gelap!" seru Patriak Jingmi dan mereka bertiga melangkahkan kaki meninggalkan tempat mereka latihan.

Sedangkan Chen Kun dan Ming mei juga sudah kembali ke tempat mereka masing-masing.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA...

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Nindira

Nindira

Semangat terus thor

2022-10-03

0

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

kerennnn

2022-04-25

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

seru

2022-04-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!