Kalung tengkorak Hitam?" tanya Yan Qiu yang memikirkan sesuatu.
"Ada apa Qiu'er?" tanya Fang Chen yang kemudian menghampiri ketiga orang yang sedang berunding itu.
"Kak Tian menemukan kalung berliontin tengkorak hitam, itu artinya yang menyerang kita tadi anggota sekte tengkorak hitam." jelas Yan Qiu.
"Jadi itu masalahnya!" kata Fang Chen melihat kalung yang di pegang Yan Qiu.
"Iya, yang artinya kita harus segera meninggalkan tempat ini!" seru Hua Tian.
"Iya, biasanya mereka akan datang lagi dengan bala bantuan mereka!" kata Yan Qiu yang membenarkannya perkataan Hua Tian.
"Tunggu apa lagi, ayo kita pergi dari sini secepatnya!" seru Caihong yang siap melangkahkan kakinya dan diikuti yang lainnya.
"Walaupun kita punya kanuraga, tapi kita tak mungkin akan melawan ratusan orang hanya dengan kita berempat!" seru Hua Tian yang penuh perhitungan.
"Benar, sebaiknya kita percepat langkah kita!" seru Yan Qiu.
Dan mereka berempat melanjutkan perjalanan mereka.
Hampir setengah hari mereka berjalan dan sudah tak khawatir lagi dengan bala bantuan sekte tengkorak.
Tak berapa lama mereka melihat sebuah kereta kuda yang bermuatan aneka kamanan, dihadang oleh segerombolan orang yang akan merampok kereta kuda yang bermuata sayuran itu.
"Berhenti..!"
Seru orang yang menghadang rombongan kereta yang membawa bahan makanan itu.
Berhentilah rombongan itu, dan semua penumpang terkejut.
"Mau apa kalian! " seru salah satu dari rombongan kereta itu.
"Serahkan yang ada di dalam kerrta kalian!" seru salah satu yang menghadang itu.
Dan ternyata mereka itu perampok.
"Tidak akan kami seahkan!" seru salah satu penumpang kereta dan mereka satu persatu turun dari kereta.
"Kurang ajar! cari mati ya kalian!" seru gerombolan penghadang itu yang tak lain adalah perampok yang sering merampok kereta kuda.
Perkelahian pun tak terhindarkan.
Empat orang dari rombongan kereta itu kewalahan, dua diantara mereka tewas menghadapi sepuluh perampok itu.
Melihat pertarungan yang tak seimbang itu, Hua tian dan Fang Chen membantu penumpang kereta kuda itu.
"Saudara Chen, ayo kita bantu mereka!" seru Hua Tian.
"Iya saudara Tian!" jawab Fang Chen.
"Qiu'er dan Hong'er, kalian disini saja!" seru Hua Tian.
"Baik, hati-hatilah kalian!" balas Yan Qiu.
"Ya" Jawab Hua Tian dan Fang Chen seraya mengangguk.
Kedua laki-laki beda usia itu berlari menghampiri para perampok itu.
"Hai , Sepuluh orang melawan dua orang itu tak seimbang!" seru Hua Tian saat sudah mendekat.
"Siapa kau, beraninya ikut urusan kita!" seru salah satu perampok itu.
"Kami bukan siapa-siapa! tapi kami akan mencabut nyawa kalian!" seru Fang Chen yang geram.
"Cihh...! serang mereka!" seru pemimpin perampok itu.
Dan perkelahian itu pun tak terelakkan lagi.
"Hop hiaaat...!!"
"Bagh... bugh.....bagh....bugh..!"
"Aaaghh.....!"
Tak membutuhkan waktu yang lama, Hua Tian dan Fang Chen berhasil melumpuhkan para perampok itu.
"Sial! mundur!” seru pemimpin perampok itu. Dan mereka bergerak mundur dan berlari menjauhi tempat perkelahian itu.
"Terima kasih tuan, terima kasih!" ucap kusir kereta itu.
"Sama-sama, kalian hendak kemana?" tanya Fang Chen yang penasaran.
"Kami pengirim bahan makanan, dan tujuan kami ke penginapan Mawar Gurun" jawab orang yang bersama kusir itu.
"Penginapan mawar Gurun? bolehkah kami ikut ke sana?":tanya Hua Tian dengan semangat.
"Bo..boleh, kami juga masih butuh bantuan kalian bila nanti masih ada perampok lagi. Karena dua orang tadi adalah orang bayaran Nyonya Daiyu pemilik penginapan mawar Gurun itu." jelas kusir kereta kuda itu.
"Terima Kasih, kami juga membawa dua perempuan, dan biarkan mereka mengobati luka kalian. Dan aku akan mengendalikan kudanya, kalian beri arahan saja arah yang akan ditempuh!" jelas Hua Tian.
"Baik tuan!" jawab orang yang bersama kusir tadi.
Fang Chen melambaikan tangn pada Yan Qiu dan Caihong, yang pertanda mereka untuk mendekat.
"Apakah sudah aman kakak Chen?" tanya Yan Qiu yang sudah mendekat.
"Obatilah kedua paman ini, tujuan kita sama yaitu penginapan Mawar Gurun." jawab Fang Chen .
"Oh, kebetulan sekali. Tunggu apa lagi! ayo kita naik, dan aku akan mengobati luka-luka di tubuh kedua paman ini." kata Yan Qiu dan semua mengikutinya.
Mereka naik ke atas kereta, dan kereta itu di kendalikan oleh Hua Tian.
Perlahan-lahan kereta kuda itu bergerak menuju ke penginapan Mawar Gurun.
...****...
Sementara itu di penginapan mawar Gurun, lagi-lagi Qiao Li melihat transaksi jual beli manusia.
Kali ini Yang Ji dan Sashuang yang jadi korban perdagangan manusia itu.
Qiao Feng yang merupakan Patriak di sekte Walet putih, tak bisa berbuat apa-apa.
"Jika aku melawan, sama saja aku mengantarkan nyawaku. Disini aku sendirian, Yang Ji dan Sashuang sudah tak memiliki Kanuragan lagi!" Qiao Feng yang membatin pada saat sibuk di urusan dapur.
"Kakak Ji dan kakak Shuang, kalian mau di bawa kemana?" tanya dalam hati Qiao Li.
"Semoga kalian ditempatkan di tempat yang lebih baik!" Qiao Li yang membatin.
Gadis berusia tiga belas tahun itu kemudian kembali ke dapur, membantu Qiao Feng memasak di dapur.
Tak berapa lama datang Daiyu dengan kipas favoritnya.
"Hai pelayan bisu!" panggil Daiyu pada Qiao Li.
Qiao Li yang paham akan suara khas Daiyu pun menoleh dan kemudian menghampiri Daiyu.
"Hai kau! cepat kamu bersihkan semua yang ada di sana. Terutama kamar yang paling ujung itu!" perintah Daiyu seraya menunjuk ke arah yang di maksud.
Dan Qiau Li mengerti maksud dari Daiyu, gadis itu kemudian melakukan tugasnya dengan cekatan.
Walaupun berat untuk gadis seusianya, Qiao Li tetap mengerjakannya.
Sementara itu Qiao Feng juga melakukan tugasnya memasak di dapur, yang selalu repot.
"Hmmm ..! nampaknya aku harus cari orang untuk membantu mereka!" gumam dalam hati Daiyu yang kemudian mendekati Qiao Feng.
"Bibi Feng, apa kita menambah tenaga kerja lagi, untuk membantu kerja kalian?" tanya Daiyu yang di dengarkan oleh Qiao Feng.
"Itu lebih baik nyonya!" jawab Qiao Feng dengan mengulas senyumnya.
"Baiklah! Oiya, kamu juga harus bersiap-siap untuk kedatangan bahan makanan kita!' seru Daiyu seraya mengipasi tubuhnya dan kemudian melangkahkan kakinya ke ruang tamu, karena ada tamu yang datang.
Sementara itu Qiao Li sudah selesai dengan urusannya dan dia kembali membantu Qiao Feng untuk memasak.
"Li'er, apa kamu sudah selesai dengan tugas kamu?" tanya Qiao Feng pada Qiao Li yang menyiangi sayuran yang ada di hadapannya itu.
Qiao Li mengangguk dan terus menyiangi sayuran itu sampai habis.
...~¥~...
...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA...
...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....
...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
...Terima kasih...
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
up up up
2022-04-25
2
💞 Lily Biru 💞
semangat bestieeee
2022-04-25
2
💞 Lily Biru 💞
y... mundur duku
yeyy... mundur saja dlu
2022-04-25
1