Bayangan Istri

"Kakak Chen yang bawa keranjangnya ya!" pinta Yan Qiu seraya tersenyum.

"Iya Qiu'er, ini kan kewajiban aku" ucap Fang Chen yang juga mengulas senyum.

"Duh senyumnya, andai kamu jadi kekasihku!" ucap Yan Qiu dalam hati.

"Biar cepat sampai, ayo balapan lari!" seru Yan Qiu yang mulai bersiap untuk berlari.

"Baik, aku kejar kamu..!" seru Fang An yang kemudian mengejar Yan Qiu yang telah mendahuluinya.

"Ayo kejar aku kak!" seru Yan Qiu dari kejauhan.

"Hop hiaaa...!!"

Fang Chen tanpa sadar menggunakan ilmu meringankan tubuh dari perguruan Darma Putih, tempatnya menimba ilmu beladiri bersama Qiao Li saat mereka masih remaja.

Akhirnya Fang Chen berhasil menyusul Yan Qiu, dan hal itu membuat Yan Qiu semakin penasaran dengan Fang Chen.

"Aku bisa mendahuluimu Qiu'er..!" seru Fang Chen dengan tetap berlari mengiringi Yan Qiu.

"Kakak Chen...! ternyata kamu hebat juga!" balas Yan Qiu yang terus memandangi wajah tampan dan dewasa Fang Chen.

Yan Qiu tak menyadari kalau di depannya ada lubang kecil yang tak terlalu dalam, namun bisa membuat kaki gadis itu terkilir.

"Aauuuww...!!"

Jerit Yan Qiu yang kesakitan, saat kaki kanannya masuk ke dalam lubang itu.

"Qiu'er..! kamu tak apa-apa?" tanya Fang Chen yang khawatir.

"Sepertinya kakiku terkilir kak!" jawab Yan Qiu yang kemudian sedikit mengangkat tubuhnya untuk meluruskan kakinya.

"Tahan rasa sakitnya sebentar ya!" pinta Fang Chen yang kemudian melepas alas kaki Yan Qiu dan memeriksa bagian yang terkilir.

Fang Chen melakukan gerakan yang biasa dia lakukan kalau terkilir saat setelah latihan di akademi bersama teman-temannya.

"Klek....!!"

"Aauww..!"

Teriak Yan Qiu dengan meringis kesakitan. Tapi setelah itu dia tak merasakan sakitnya lagi.

"Hei, kamu bisa juga ya mengobati orang!" seru Yang Qiu yang merasa senang karena sakitnya berkurang.

"Tidak tahu, kenapa aku begitu saja bisa menyembuhkan sakit terkilir kamu Qiu'er?" tanya Fang Chen yang juga heran.

"Mungkin ini keahlian kak Chen sebelum kak Chen hilang ingatan." jawab Yan Qiu dan Fang Chen mengangguk mengiyakan jawaban Yan Qiu.

"Iya, bisa saja. Kamu jangan berjalan dulu, aku akan membopong kamu sampai ke Goa." kata Fang Chen yang kemudian bangkit dan bersiap mengangkat tubuh Yan Qiu.

"Terima kasih, tapi kamu tidak berkeberatan kan!?" tanya Yan Qiu yang sebenarnya sangat menyukainya, namun masih mengkhawatirkan kesehatan Fang Chen.

"Tidak apa-apa!" jawab Fang Chen yang kemudian mulai melangkahkan kakinya.

Yan Qiu mengulas senyum saat melihat wajah tampan Fang Chen dari gendongan Fang Chen.

Tiba-tiba Fang Chen merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.

Dia menurunkan Yan Qiu di atas rumput.

"Aaaghh..!!"

Yan Qiu mengerang kesakitan.

"Kakak Chen, ka..kamu kenapa?" tanya Yan Qiu yang khawatir.

"Ti..tidak tahu, kepalaku rasanya sakit dan gelap!" jawab Fang Chen yang terus meremas kepalanya karena merasakan sakit yang luar biasa.

Tiba-tiba muncul sebuah bayangan dimana dia menggendong seorang gadis yang wajahnya tak terlihat.

📆Flashback On

Ini bayangan yang muncul di pikiran Fang Chen pada saat sakit kepala menderanya.

Kejadian dimana Fang Chen(inspektur Saga) mencari kekasihnya Rani yang hilang.

Lokasi kejadian di Air terjun dekat perguruan Darma Putih.

"Raniii....! Ranii......!" panggil inspektur Saga yang sangat khawatir.

"Rani...Rani...!! Di mana kamu sayang...!!" kembali Inspektur saga berseru di antara kegelapan dengan cahaya lampu senter di tangannya.

"Ranii.....!!" Panggil Inspektur Saga saat sudah mendekat ke air terjun.

Inspektur Saga seperti mendengar sesuatu yang mencurigakan.

"Rani itu kah kamu...!!" seru Inspektur Saga sambil mengarahkan sorot lampu senternya ke arah pohon yang di lihatnya ada bayangan seseorang.

"Kak Sagaaaa...!" panggil Rani dari pohon di mana dia metik buah langit.

Karena terkejut, Rani terpeleset dan jatuh ke dalam kolam dekat air terjun.

"Byuuuuurrr....!! air kolam yang tadinya tenang, jadi bergelombang mana kala tubuh mungil Rani tercebur di dalamnya.

"Raniiii.....!!" seru Inspektur Saga yang tanpa pikir panjang langsung melempar lampu senter dan melepas alas sepatunya, kemudian menceburkan diri ke kolam dan berenang hendak menolong Rani.

Dengan cepat dan sekuat tenaga Inspektur Saga berenang dan meraih tubuh Rani.

"Eh..apa ini? apakah kak Saga mengira aku akan tenggelam karena nggak bisa berenang? Baiklah, ini kesempatanku menjahili kak Saga he..he.." gumam Rani dalam hati sambil tersenyum.

Kemudian Inspektur Saga berenang dengan tangan kiri membawa Rani sampai ke tepi kolam.

Inspektur Saga membopong Rani ke tempat yang lebih kering dekat lampu senter yang dia lemparkan tadi.

"Rani...sadar sayang..!!" panggil Inspektur Saga yang panik.

Inspektur Saga mengusap wajah Rani yang terkulai, ditepuknya ke dua pipi Rani, dan kemudian di usap-usapnya kedua punggung tangan gadis itu secara bergantian.

Lalu inspektur Saga menciumi punggung tangan Rani.

"Bangun sayang...!" serunya.

Dan kemudian menaruh kedua telapak tangannya di dada Rani dan menekan agar air dalam tubuh gadis itu keluar.

"Bangun sayang...bangun..!! jangan buat kakak khawatir..!!" seru Inspektur Saga.

"Mungkin dengan nafas buatan kamu bisa bangun..!" seru Inspektur Saga.

"Hei..rupanya mencari kesempatan dalam kesempitan ya..tak kan ku biarkan..!" gumam Rani dalam hati saat mendengar inspektur Saga mengucapkan nafas buatan.

Dan pada saat Inspektur Saga berjongkok untuk posisi siap memberi nafas buatan pada Rani, tiba-tiba terdengar suara dari gadis itu.

"Hukk...Hukk.. huuk...!! Rani pura-pura batuk.

"Akhirnya kamu sadar sayang..!!" kata Inspektur Saga yang kemudian memeluk dan mencium kening gadis pujaannya itu.

"Ahh...! kak Saga pelukanmu hangat sekali..!" seru dalam hati Rani.

"Kak dingiin..!" seru Rani yang kemudian gadis itu terkulai lemas, pura-pura pingsan.

"Rani..Rani...!!" panggil Inspektur Saga, yang kemudian dia membaringkan Rani di atas rumput.

Inspektur Saga bergegas memakai kembali alas kaki dan mengambil lampu senternya.

Setelah itu dia membopong tubuh Rani dan berjalan menembus gelapnya malam dengan jalan menurun menuju ke arah perguruan Darma Putih.

📆Flashback Off

"Aaaghh...! Ra..Rani?" ucap Fang Chen yang masih memegang kepalanya dan dia pun pingsan karena rasa sakit yang ada di kepalanya.

"Kak Chen...!!" panggil Yan Qiu yang kemudian menghampiri tubuh Fang Chen yang tergeletak tak berdaya.

"Kak Chen, kamu tadi sebut nama Rani, siapa dia? apa dia kekasih kamu?" pertanyaan demi pertanyaan ada di benak Yan Qiu yang membuat dadanya terasa sesak.

Yan Qiu kemudian mengambil beberapa daun mint dan daun kayu putih dari keranjang tanaman obatnya.

Kemudian Yan Qiu menghaluskannya di atas batu dan mengoleskannya pada hidung dan kening Fang Chen.

Tak berapa lama Fang Chen membuka kedua matanya.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

🥰

2022-05-10

1

Nindira

Nindira

Next up

2022-04-26

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut kak

2022-04-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!