Saga Amnesia bernama Fang chen

Apa kamu benar tak ingat nama kamu anak muda?" tanya Patriak An yang berada di samping Komisaris Saga dan memperhatikan laki-laki itu dengan seksama.

"Ti..tidak, aku sama sekali tidak ingat dengan namaku!" kata komisaris Saga seraya memandang Patriak An, Patriak Jingmi dan juga Yan Qiu bersamaan.

"Bagaimana kalau aku memberi nama kamu Fang Chen!" kata Patriak Jingmi saat duduk di samping Komisaris Saga.

"Nama yang bagus, sesuai dengan kemunculanmu. Pada saat adanya angin yang besar dan sungguh mengagumkan, karena angin itu bisa memporak porandakan apa yang ada di hadapannya." jelas Patriak An.

"Itulah yang aku maksudkan kakak An, dan semoga kamu itu orang baik yang akan memporak-porandakan orang-orang jahat dihadapannya. Dan aku mengangkat Fang Chen menjadi muridku. Bagaimana? kamu mau kan?" penjelasan dan tanya Patriak Jingmi seraya mengulas senyumnya.

Komisaris Saga memandang ke arah Yan Qiu dan dia melihat gadis itu yang sedang menganggukkan kepalanya.

"Baiklah saya mau jadi murid anda, dan mohon bimbingannya guru." ucap komisaris Saga yang sekarang bernama Fang Chen.

...****...

Hari berikutnya, Fang Chen sudah bisa menggerakkan tubuhnya, walaupun masih perlu orang lain.

Dan Yan Qiu selalu ada di setiap Fang Chen membutuhkannya.

"Nampaknya kakak Chen perlu sumber daya untuk memulihkan tubuhnya." ucap Yan Qiu pada Patriak Jingmi.

"Kau benar, tapi dimana kita dapatkan sumber daya itu?" tanya Patriak Jingmi yang sudah meneliti di dekat goa tak ada satu pun sumber daya yang bisa di manfaatkan untuk pemulihan tenaga.

"Oh, aku ingat. Ayah memberiku beberapa pil gingseng, sebentar aku ambilkan!" kata Yan Qiu yang kemudian mengambil kotak obatnya dan dia membuka kotak obat itu.

Diambilkan botol kecil yang tutupnya terbuat dari batang pohon kayu putih.

Yan Qiu membawanya dan menghampiri Fang chen, kemudian Yan Qiu memberikan satu butir pil gingseng pada Fang Chen.

Fang Chen kemudian menelan pil gingseng itu dan mulai merasakan perbedaan yang seknifikan di tubuhnya.

Tubuh Fang Chen berangsur-angsur pulih, dan dia sudah bisa bergerak tanpa bantuan orang lain.

...****...

Di hari berikutnya Yan Qiu memberikan lagi pil gingseng untuk Fang Chen, dan Fang Chen kini sudah hampir pulih kondisinya.

"Kakak Chen, temani aku mencari tanaman obat ya?" pinta Yan Qiu sedikit manja.

"Baiklah, lagi pula aku ingin melihat ke sekitar tempat ini. Mungkin ada sesuatu yang bisa membuat saya bisa mengingat masa lalu." kata Fang Chen dan mereka segera berpamitan dengan kedua Patriak dan anggota sekte Bambu kuning lainya.

Yan Qiu dan Fang Chen kemudianberjalan dengan saling beriringan.

"Qiu'er, sejak kapan kamu bisa mengobati orang?" tanya Fang Chen saat mereka berjalan.

"Sejak kecil, karena aku sering melihat ayahku yang seorang tabib istana sering meramu dan memeriksa orang-orang yang sedang sakit di rumah dan di istana kerajaan." jelas Yan Qiu yang tetap berjalan beriringan dengan Fang Chen.

"Oh..begitu" ucap Fang Chen.

"Sebentar ya kak!" seru Yan Qiu yang kemudian melihat-lihat beberapa tanaman obat.

Gadis itu memetiknya sesuai manfaat dan kebutuhannya.

Fang Chen membantu dengan petunjuk dari Yan Qiu. Ada semacam akar-akaran yang harus di gali dan diambil dari tanah.

Dengan susah payah Fang Chen menggalinya, dan kemudian memindahkannya pada keranjang milik Yan Qiu.

Dengan iseng Yan Qiu mencolek pipi Fang Chen, Fang Chen terkejut dan melihat Yan Qiu yang berlari menjauh.

"Ayo kejar aku kak Chen..!" seru Yan Qiu dari kejauhan.

"Hei... rupanya kamu mau main-main ya?" balas Fang Chen yang kemudian dia bangkit dari duduk jongkoknya dan mulai mengejar Yang Qiu.

"Ayo tangkap aku..!!" seru Yan Qiu dengan semangatnya.

"Qiu'er awas kau ya..!!" seru Fang Chen yang mengejar Yan Qiu, dan Yan Qiu terus berlari menghindari tangkapan Fang Chen.

Mereka kejar-kejaran seperti anak kecil yang sedang bermain.

Tanpa sengaja Yan Qiu hampir terjatuh dan Fang Chen menangkapnya dan kedua mata mereka beradu.

Ada degup jantung yang tak beraturan yang ada di dalam dada Yan Qiu saat memandang wajah Fang Chen dan lelaki itu.

Beberapa saat kemudian Fang Chen melihat rona merah di pipi gadis yang ada di depannya.

"Eh, ma'af!" ucap Fang Chen yang kemudian membantu Yan Qiu berdiri seperti semula dan kemudian mengambil keranjang yang berisi tanaman obat itu.

"Ah tidak apa-aku a ..aku juga minta ma'af karena mengganggumu tadi." ucap Yan Qiu seraya tersenyum.

"Ayo sebaiknya kita pulang, hari semakin sore. Dan semoga kita tidak kemalaman." kata Fang Chen yang melihat kearah langit.

"Iya ayo...!!" seru Yan Qiu yang kemudian keduanya melangkahkan kakinya untuk kembali ke goa.

Sementara itu di goa, ada dua pemuda yang berjalan mendekati goa.

Pemuda-pemuda itu tak lain Hua Tian dan Chen Kun yang pulang dari misi yang di jalankan mereka, yaitu mencari lokasi untuk sekte Bambu kuning menetap.

"Kakak Tian, kakak Kun...!!" panggil salah seorang dari anggota sekte Bambu kuning yang sedang latihan di luar goa.

Salah satu dari mereka masuk ke dalam goa untuk memberi tahukan kedatangan Hua Tian dan Chen Kun pada kedua Patriak sekte Bambu kuning.

"Patriak An, kakak Tian dan kakak Kun sudah kembali!" kata anggota sekte Bambu kuning itu yang melaporkan seraya menundukkan kepalanya.

"Jadi mereka sudah pulang. Baiklah kamu boleh kembali ke tempatmu.!" balas Patriak An.

Tak berapa lama, Hua Tian dan Chen Kun datang dengan wajah sumringah menghadap kedua Patriak yang menunggu mereka.

"Patriak An dan Patriak Jingmi, kami memberi hormat" ucap Chen kun seraya menundukkan kepala dan di ikuti dengan Hua Tian.

"Apa kalian sudah menemukan tempat yang cocok untuk tempat kita menetap?" tanya Patriak Jingmi yang penasaran.

"Iya kami sudah menemukan tempat yang di maksudkan. Tempatnya begitu subur, karena terdapat aliran sungai yang berwarna kuning."jawab Hua Tian semangat.

"Sungai berwarna kuning? jangan-jangan itu lembah sungai kuning!" kata Patriak Jingmi yang tahu tentang riwayat lembah sungai kuning.

"Adik Jingmi, kamu tahu tentang tempat yang di maksudkan?" tanya Patriak An yang penasaran.

"Iya, tempat itu menurut kabar yang saya ketahui adalah tempat yang sangat subur. Berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di sana." jelas Patriak Jingmi.

"Wah, jadi tak sabar rasanya. Kalian berdua istirahatlah lebih dulu, dan yang lainnya persiapan besok pagi kita berangkat menuju ketempat lembah Sungai Kuning yang di maksudkan Hua Tian dan Chen Kun.!" seru Patriak An dengan semangatnya.

"Baik Patriak!" jawab Hua Tian dan Chen Kun serta semua anggota yang berada dalam goa.

Hua Tian dan Chen Kun segera beristirahat, sedangkan yang lainnya melakukan tugas masing-masing.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

gegechan (ig:@aboutgege_)

gegechan (ig:@aboutgege_)

Kak Author keren, kakak cari referensi dulu kah waktu nulis novel ini?
.
.
.
Salam dari "Mystery" mari mampir dan saling mendukung

2022-07-03

3

Nindira

Nindira

Jangan lupa mampir di chat story terbaruku ya thor

2022-04-26

2

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

lanjut sobat

2022-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!