Kalung berliontin tengkorak hitam

Keesokan harinya setelah semuanya sarapan, Hua Tian, Yan Qiu, Fang Chen dan juga Caihong melangkahkan kaki mereka meninggalkan perkampungan Bambu kuning.

Mereka melakukan perjalanan itu dengan berjalan kaki dan sesekali berlari dengan meringankan tubuh ke arah gurun pasir.

Dalam perjalanan itu mereka melewati sebuah perkampungan.

"Kakak Tian, kakak Chen, sebaiknya kita istirahat sebentar di kampung ini." kata Yan Qiu yang sudah merasa kelelahan.

"Benar, apalagi bekal makan dan minum kita sudah habis. Paling tidak kita mampir ke warung makan sebentar!" seru Caihong.

"Bagaimana Saudara Chen?" tanya Hua Tian pada Fang Chen.

"Iya, memang kita harus istirahat untuk memulihkan stamina kita!" jawab Fang Chen dan semuanya setuju mencari warung di sekitar kampung itu.

Sesampainya di warung, mereka segera memesan makanan dan minuman.

Tiba-tiba ada segerombolan laki-laki berpakaian seram datang dan memesan makanan serta minuman.

"Ha ..ha...! kakak pertama bagaimana kalau kita ke penginapan Mawar Gurun!" kata orang yang berbadan agak kecil.

"Ada apa memangnya di sana?" tanya orang yang di panggil kakak pertama itu.

"Apa kakak belum tahu, tentang penginapan itu?" tanya laki-laki yang lainya.

"Aku juga belum tahu" kata laki-laki yang berbadan kurus.

"Konon katanya di sana ada harta Karun bisa tujuh turunan belebihi harta kaisar!" seru laki-laki yang berbadan kecil itu.

"Oiya, menarik juga! ayo kita kesana! tentunya setelah kita makan sepuasnya di sini!" ucap yang di panggil kakak pertama itu.

Mereka pun makan dengan lahapnya.

Tanpa mereka sadari, perbincangan mereka di dengar oleh Hua Tian, dan yang lainnya.

Setelah Hua Tian membayar makanan, Yan Qiu dan yang lainnya keluar dari rumah makan itu. Dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.

"Apa kalian pembicaraan mereka tadi?" tanya Hua Tian pada yang lainnya.

"Iya kami mendengarnya. Karena itulah kenapa ketua kami menyamar untuk menyelidiki seperti apa penginapan itu!' kata Caihong yang tanpa menghentikan langkah mereka.

"Setelah mendengar cerita mereka, dan cerita Ming Mei, Aku semakin penasaran. Karena ketua Feng sampai menyamar segala! " seru Fang Chen yang sedari tadi menyimak.

"Benar, Aku juga ingin menyamar sebagai pelayan. Menggantikan Ming mei kalau bisa!" ucap Yan Qiu yang sedari tadi berpikiran keras.

"Iya, kira coba melamar pekerjaan di sana! dan kita bisa membebaskan saudara seperguruanku di sana!" ucap Caihong yang juga ikut berpikir keras.

"Drapp....drapp....drapp...!"

Ada segerombolan orang berkuda yang datang dari arah belakang mereka.

Keempat orang itu menepi untuk memberi jalan pada mereka.

"Berhenti...!" seru salah satu dari mereka.

Dan gerombolan itu pun berhenti, mengikuti arahan pemimpinnya.

"Kalian berempat!" seru pimpinan mereka yang turun dari kudanya dan menghampiri Hua Tian dan yang lainnya.

Hua Tian dan yang lainnya saling bertatapan seolah saling memberi kode

"Siapa kalian dan hendak kemana?" tanya pimpinan gerombolan itu.

Ternyata mereka adalah gerombolan yang berada di warung makan tadi.

"Kami hanya pengembara, dan tujuan kami hanya mencari tempat yang aman!" jawab Hua Tian yang tak mengatakan hal yang sebenarnya.

"Kurang ajar! jalan ini adalah jalan menuju ke gurun pasir!. Apa kalian mendengarkan percakapan kami tadi hah..!!" seru laki-laki berbadan keci yang kemudian turun dari kuda mereka.

"Ma'af kami tak tahu jalan ke gurun pasir, kami hanya mengikuti langkah kami saja!" ucap Fang Chen seraya menangkupkan kedua telapak tangannya, untuk memberi penghormatan.

"Kami tak percaya dengan ucapan kalian! serang mereka!" seru laki-laki yang tadi sering di sebut Kakak pertama.

"Qiu'er dan Hong'er kalian menepilah! Biar aku dan saudara chen yang melawan mereka." Seru Hua Tian yang sudah bersiap dengan pukulan tangan kosongnya.

"Baik kak Tian" jawab Yan Qiu dan Caihong bersamaan dan mereka berdua menepi.

"Hopp...hiaaa...!!"

"Bagh...! Bugh...! Bagh....! Bugh...!!"

"Aaaghhh...!"

"Bagh...! Bugh...! Bagh....! Bugh...!!"

"Aaaghhh...!"

Sekali dua kali Fang Chen dan Hua Tian tersudut, namun beberapa saat kemudian keduanya mampu mengalahkan gerombolan itu.

Tiba-tiba beberapa orang diantara mereka membawa belati.

"Awas mereka bawa belati!" seru Yan Qiu saat mengetahui hal itu.

Hua Tian dan Fang Chen semakin waspada.

Hua Tian mengeluarkan pedangnya, sedangkan Fang Chen yang belum mempunyai senjata, sementara dia melawan dengan tangan kosong.

Bunyi pedang dan belati saling bertautan memecahkan suasana.

"Ting....Ting....Ting...Ting....!!"

"Sreet..!!"

Fang Chen terkena sayatan belati dari laki-laki yang di panggil kakak pertama itu.

"Sial..!" Fang Chen menggerutu.

"Kakak Chen,Tangkap..!" seru Yan Qiu yang kemudian melemparkan pedang miliknya.

"Hap..!" pedang itu berpindah ke tangan Fang Chen.

Fang Chen kemudian bersiap dengan gerakan-gerakan bela diri yang di pelajarinya di perguruan Darma putih.

"Hop hiaaat....!!"

"Ting....Ting....Ting...Ting....!!"

"Ting....Ting....Ting...Ting....!!"

"Sreet..!"

Fang Chen berhasil melukai beberapa orang dari mereka.

Dan demikian pula dengan Hua Tian yang juga dapat melumpuhkan mereka.

Mengetahui keadaannya tak berimbang, orang yang mereka panggil kakak pertama menyuruh mereka untuk mundur.

"Mundur..!" semuanya mundur dan meninggalkan ke empat lawannya.

"Kakak Chen, kamu tak apa-apa?" tanya Qiu'er yang langsung menghampiri Fang Chen.

"Aku tak apa-apa Qiu'er!" jawab Fang Chen seraya memegang lengannya yang berdarah karena terkena sayatan belati laki-laki yang di panggil kakak pertama tadi.

Sementara itu, Hua Tian menemukan sebuah kalung berliontin tengkorak berwarna hitam.

"Tengkorak hitam!" Hua Tian yang membatin.

Kemudian dia membalikkan badan dan melihat pemandangan yang tak diinginkannya.

Yan Qiu memaksa mengobati Fang Chen dengan tatapan yang seolah ingin memiliki Fang Chen.

"Qiu'er, apa kamu tak tahu perasaanku?" tanya dalam hati Hua Tian.

Tiba-tiba pundaknya ada yang menepuk, dan Hua Tian pun menoleh.

"Kakak Tian, apa yang kamu temukan?" tanya seorang gadis yang tak lain adalah Caihong.

"Hong'er, mengagetkan saja!" seru Hua Tian.

"Ma'af, apa yang kakak temukan?" tanya Caihong lagi.

"Oh ini, sepertinya mereka dari sekte tengkorak hitam." jawab Hua Tian seraya menunjukkan kalung yang baru di temukannya itu.

"Benar, ini kalung adalah identitas mereka!" ucap Caihong yang membenarkannya.

"Kamu tahu, sekte ini yang telah membunuh keluarga Patriak Jingmi. Namun karena sekte ini mendapat perlindungan dari kerajaan, maka mereka tidak di bubarkan dan malah semakin berkembang luas." jelas Hua Tian yang merasa kesal.

"Saya turut prihatin atas peristiwa yang menimpa Patriak Jingmi." kata Caihong.

"Kakak Tian, saudara Hong! apa yang kalian rundingkan?" tanya Yan Qiu yang telah selesai mengobati Fang Chen.

"Ini, kakak Tian menemukan kalung berliontin tengkorak hitam." jawab Caihong seraya menunjukkan kalung berliontin tengkorak hitam itu pada Yan Qiu.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA...

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Nindira

Nindira

Next up

2022-10-03

0

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

up up uo

2022-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!