Apa yang kalian cari? maksudnya apa?" tanya Hua Tian yang juga ada dalam ruangan itu.
"Kami terpaksa menyamar menjadi perampok, waktu itu untuk menyelidiki orang-orang bayaran itu menculik para gadis desa. Setelah kami mendapat informasi yang Akurat, bahwa sumber dari penculikan para gadis itu ada di sebuah penginapan di antara Blok Barat dan Blok Timur." jelas Ming Mei.
"Penginapan yang kalian maksud, apakah penginapan Mawar Gurun, yang di dekat penginapan itu ada bukit gurunnya?" tanya Patriak An yang mencoba menebak.
"Benar Patriak, penginapan Mawar Gurun." jawab Ming Mei.
"Dan sekarang ini Patriak Feng masih berada di sana, dia bersama perempuan bisu yang awal kedatangannya berpakaian aneh!" jelas Jingmi.
"Berpakaian aneh?" tanya Yan Qiu yang penasaran.
"Iya seperti dari negara barat." jawab Min Mei yang mengingat awal kedatangan Qiao Li.
"Apa mungkin ada hubungannya dengan Fang chen?" bisik Yan Qiu pada Hua Tian.
"Bisa jadi!" jawab Hua Tian yang juga penasaran.
"Yang kami khawatirkan, dua anggota kami di bawa oleh Daiyu si pemilik penginapan." kata salah satu anggota sekte Walet putih.
"Bukankah Patriak Feng ada di sana?" tanya Patriak Jingmi yang mengingatkan.
"Memang benar, tapi Daiyu mempunyai jurus pemindah energi. Itulah yang sangat kami khawatirkan! Karena dua anggota kami yang mereka tangkap, juga terkena jurus pemindah Energi!" jawab Ming Mei sedikit bergidik saat bergidik saat mengingat jurus itu.
"Jurus pemindah energi? jurus itu bisa membuat kita tak punya kemampuan lagi." kata Patriak Jingmi yang sedikit tahu tentang jurus itu.
"Baiklah sekarang lebih baik kalian lanjutkan makan dan istirahat yang cukup." kata Patriak An dengan sedikit berwibawa.
"Terima kasih Patriak, kami tak akan melupakan kebaikan kalian." ucap Ming Mei yang tak enak hati.
Sementara para anggota Walet putih makan dan beristirahat, Patriak An mengadakan pertemuan dadakan untuk pemuka sekte Bambu kuning.
"Kakak An, apa kita harus bantu sekte Walet putih?" tanya Patriak Jingmi saat mengawali pertemuan itu.
"Benar, sesama aliran putih kita harus membantu mereka!" seru Patriak An dengan semangat.
"Apa bukan karena saudari Feng?" tanya Patriak Jingmi yang sedikit cemburu, karena Patriak Jingmi pernah mendengar kedekatan Patriak An dengan Patriak Feng dari sekte Walet putih.
"Kamu ini bicara tentang apa adik Mi? kita itu harus tanamkan tolong-menolong diantara generasi muda kita. Kita kesampingkan masa lalu yang terpenting masa depan sekte kita. Kalau kita membantu mereka, suatu saat kita butuh bantuan mereka." jelas Patriak An.
Dan Hua Tian, Chen Kun, Yan Qiu, Patriak Jingmi dan Fang Chen mengangguk mengerti.
"Aku tugaskan Hua Tian, Yan Qiu dan Fang Chen untuk menyelesaikan misi di Penginapan Mawar Gurun." perintah Patriak An.
"Apa hanya mereka bertiga Patriak?" tanya Chen Kun yang merasa tak di libatkan.
"Iya, dan mereka nanti bersama satu anggota sekte Walet putih sebagai petunjuk lokasi penginapan mawar Gurun itu. Sedangkan kamu Kun'er, tugas kamu lebih banyak di sini, jadi kamu juga sama pentingnya dengan mereka." jelas Patriak An.
"Baiklah Patriak, saya mengerti." balas Chen Kun seraya menganggukkan kepalanya.
"Chen'er kamu bersedia aku tugaskan bersama Tian'er dan Qiu'er mengusut penginapan mawar Gurun itu.!" seru Patriak An pada Fang Chen.
"Baik Patriak!" jawab Fang Chen seraya menundukkan kepalanya.
"Saya juga penasaran Ayah, dengan sosok yang bernama Qiao Li itu. Kenapa dia berpakaian dari negara barat, seperti yang di pakai Fang Chen pada saat di ketemukan kemarin!" ucap Hua Tian pada Patriak An.
"Aku juga berpikiran demikian" kata Patriak Jingmi.
"Baiklah kita sudah sepakat, Qiu'er kamu persiapkan apa yang akan di bawa dalam perjalanan nantinya, sedangkan Chen Kun kamu panggil Ming mei kemari.!" perintah Patriak An.
"Baik Patriak!" ucap Yan Qiu dan Chen Kun bersamaan.
Dan mereka melakukan tugas masing-masing.
Yan Qiu membawa persediaan ramuan obat dan juga mencari sumber daya yang tersedia di lembah sungai kuning.
Sedangkan Chen Kun menuju ke gubuk di mana anggota Walet putih beristirahat.
Saat sampai di depan gubuk, nampak Ming Mei berbincang-bincang dengan anggota sekte yang lain.
"Kakak Kun, kenapa ke sini? ada yang bisa saya bantu?" tanya Ming mei yang kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Chen Kun.
"Pa...!" Chen Kun tak bisa melanjutkan kata-katanya saat menatap wajah cantik gadis yang menghampirinya dengan senyum termanisnya itu.
"Kakak mau bicara apa?" tanya Ming mei sekali lagi namun Chen Kun hanya terdiam terpaku menatap bola mata indah milik Ming Mei.
"Kakak Kun, hei...!" panggil Ming mei seraya mengibaskan tangannya di depan wajah Chen Kun.
"Eh, ma'af! apa tadi?" tanya Chen Kun yang sangat terkejut dan sedikit merona di wajahnya.
"Kakak ke sini mau apa?" tanya Ming mei dengan lemah lembut.
"Oiya, Patriak An ingin bertemu denganmu Ming Mei!" jawab Chen Kun yang sedikit terbata-bata.
"Oh, baiklah!" balas Ming mei.
"Kalian tetap di sini ya!" lanjut seru Ming Mei pada saudara seperguruannya.
"Baik nona!" jawab mereka seraya menganggukkan kepala mereka.
Kemudian Ming Mei melangkahkan kakinya dan di ikuti oleh Chen Kun.
Tak berapa lama, mereka telah sampai di tempat dimana Patriak An dan yang lainnya masih berkumpul.
"Ada gerangan apa Patriak An memanggil saya?" tanya Ming mei seraya menundukkan kepala dan menegadahkannya kembali.
"Ming mei, aku bermaksud mengutus putraku Hua Tian, Yan Qiu dan Murid baru Patriak Jingmi si Fang Chen untuk membebaskan dua saudara kalian. Dan kami mulai perjalanannya besok pagi. Apa kamu tidak keberatan jika kamu akan menemani mereka?" penjelasan sekaligus pertanyaan Patriak An pada Ming mei.
"Saya ucapkan terima kasih atas bantuan Patrik An dan yang lainnya. Biarkan nanti saudara seperguruan saya yang akan ikut dengan kalian." jawab Ming mei.
"Saudara kamu? kenapa bukan kamu saja?" tanya Hua Tian penasaran, namun hal itu membuat Yan Qiu yang baru datang dari persiapannya sedikit melirik pada Hua Tian.
"Bukannya saya takut, tapi Daiyu sangat mengenal wajah saya, nantiny malah akan menggangu misi kita. Jadi biar salah satu dari anggota sekte walet putih ya akan menemani kalian." penjelasan Ming mei.
Patriak An dan yang lainnya pun memahaminya.
Ada sedikit kelegaan di dada Yan Qiu, entah apa alasan alasannya karena Ming Mei yang tidak ikut dalam misi yang akan dia dan yang lain kerjakan.
"Ming mei, jadi tolong tunjukkan satu orang untuk melakukan perjalanan ke penginapan mawar Gurun adalah Hua Tian, Yan Qiu serta Fang Chen." jelas Patriak Jingmi yang menghampiri Ming mei.
"Baiklah Patriak, dan kalau sudah tidak ada yang di sampaikan lagi, saya undur diri untuk memilih siapa yang akan ikut dalam perjalanan menuju ke penginapan mawar Gurun." kata Ming mei.
"Iya sudah tidak ada, terima kasih dan silahkan kembali ke tempat istirahat kalian" ucap Patriak An.
Ming mei menundukkan kepala dan kemudian berbalik arah berjalan keluar ruangan, dengan melewati Chen Kun yang sedari tadi melihat dirinya.
...~¥~...
...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA....
...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....
...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....
...Terima kasih...
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Nindira
Lanjut Thor
2022-10-03
0
💞 Lily Biru 💞
semangat sayyy
2022-04-25
1