Dihadang sekte kalajengking merah

"Sudah-sudah, sebaiknya kita istirahat lagi ya!" ucap Patriak An.

Dan semuanya pun menurutin ucapan Patriak An.

Keesokan harinya, semuanya sudah bersiap diri dan bersiap melakukan perjalanan menuju ke lembah sungai kuning.

"Kamu sudah bisa jalan sendiri Qiu'er?" tanya Gang Chen ketika melihat Yan Qiu yang sudah mulai berjalan, walaupun tertatih-tatih.

"Iya kakak Chen, aku tak mau merepotkan siapapun!" jawab Yan Qiu seraya mengulas senyum.

"Baguslah, jadi perjalanan kita tak akan ada hambatannya!" ucap Hua Tian yang membuat Yan Qiu kaget tak percaya.

"Kakak Tian, mengapa kamu bicara begitu?" tanya Yan Qiu yang tak percaya dengan ucapan Hua Tian yang sedikit menyakitkan.

"Kan benar! tak perlu lagi yang repot-repot gendong kamu!" seru Hua Tian yang kemudian mengambil bekalnya dan menghampiri patriak An dan juga Chen Kun.

"Kak Tian, jadi sakit ku ini merepotkan kalian?" gumam Yan Qiu yang bersedih.

"Sudahlah Qiu'er, lebih baik kita berangkat. Jangan hiraukan kata Tian'er! " kata Patriak Jingmi sembari menepuk pundak Yan Qiu.

"Iya Patriak" jawab Yan Qiu dengan menganggukkan kepalanya.

"Qiu'er, apa kamu sudah sehat dan pulih?" tanya Fan Chen saat menghampiri Yan Qiu.

"Sedikit sakit, tapi tak apa-apa. Jangan khawatir!" jawab Yan Qiu yang tetap memaksa berjalan walaupun tertatih.

"Jangan di paksakan kalau memang sakit!" seru Fang Chen yang khawatir.

"Sudah tidak apa-apa. Aku tak mau merepotkan kalian kok!" balas Yan Qiu yang terus melangkahkan kakinya.

Fang Chen ikut melangkahkan kaki mengikuti perjalanan menuju ke Lembah Sungai Kuning.

Dia berjalan mensejajarkan dirinya dengan Yan Qiu dan Patriak Jingmi.

Dalam perjalanan itu, pada awalnya mereka biasa saja, tanpa di duga ada yang menghadang mereka.

"Berhenti...!!" seru salah seorang yang menghadang mereka.

"Hao ran dan Ju long, Perguruan Kalajengking merah..!" seru Patriak An saat mengetahui salah dua diantara orang yang menghadangnya.

"Mau apa mereka menghadang kita?" tanya Hua Tian dengan rasa penasaran.

"Kita lihat saja, apa yang mereka inginkan!" seru Chen Kun yang ke tiganya memang berada di barisan pertama.

"Hua Tian, menyerahkan kalian..!" seru seseorang yang bernama Hao Ran dengan suara lantangnya.

"Menyerah? untuk apa?" tanya Patriak An penasaran.

"Menyerah dan bergabunglah dengan Blok Barat, maka kamu tak akan berpindah - pindah tempat seperti ini!" seru seorang yang bernama Ju long.

"Bergabung dengan para penjahat seperti kami? cihh...! lebih baik langkahi dulu mayatku!" seru Hua Tian yang geram dan maju dengan membusungkan dada.

"Anak ingusan..! mau mati ya!" seru Hao Ran dengan geram dan dia juga maju, siap menyerang Hua Tian.

"Serang mereka...!!" seru Ju Long pada puluhan orang yang di bawanya.

Mereka mengepung anggota sekte Bambu kuning yang juga berjumlah puluhan orang juga.

Dan pertempuran itu pun terjadi,

Patriak An dan Hua Tian melawan Hao ran dan Ju long.

Sedangkan Chen Kun,dan murid serta anggota sekte Bambu kuning lainnya ikut melawan dengan sekuat tenaga mereka.

Patriak Jingmi dan juga Fan Chen melindungi Yan Qiu dari serangan-serangan lawan mereka.

"Hop hiaaaat....!!"

"Bagh...!!"

"Bugh...!!"

"Aaghh....!"

"Bagh....!"

"Bugh...!"

"Aaghh...!"

Banyak dari anggota perguruan kalajengking merah yang terkapar, tak sedikit pula anggota sekte Bambu kuning yang terluka.

Sementara itu Hao ran dan Ju long yang terpukul mundur, tiba-tiba melempar masing-masing satu pisau yang sudah dilumuri racun.

"Tian'er awaaas.....!!" seru Patriak An pada putranya Hua Tian, untuk menghindari lemparan pisau itu.

Patriak An dan Hua Tian berhasil menghindari serangan itu, namun tidak dengan Chen Kun dan salah seorang anggota sekte Bambu kuning.

"Seeett....!!"

"Jlebb.....!'"

"Aaaghh...!"

Pisau yang dilumuri racun itu, menancap di dada Chen Kun dan salah satu anggota sekte Bambu kuning itu.

"Kun'er....!!" seru Patriak An dan juga Hua Tian, yang sontak membuat semua anggota Sekte Bambu kuning mengalihkan perhatiannya pada Chen Kun.

Kesempatan itulah di manfaatkan Hao ran dan Ju Long dan anggota perguruan Kalajengking Merah untuk melarikan diri.

"Hai, jangan lari..!!" seru beberapa orang anggota sekte Bambu kuning, mereka berusaha mengejar namun di cegah oleh Patriak An.

"Biarkan mereka lari, dasar pengecut mereka! " seru Patriak An yang sudah menghampiri Chen Kun dan Chang Yi, korban pisau beracun.

Sementara itu Yan Qiu sudah siap memberikan pertolongan pertamanya , dia menempelkan beberapa ramuan di dada Chen Kun dan Chang Yi.

"Racunnya bukan racun mematikkan! Kerja racun ini hanya membengkakkan. Harus sering di bersihkan biar tidak inveksi." jelas Yan Qiu yang sudah selesai mengobati kedua temannya itu.

"Kamu masih bisa berjalan, Chen Kun dan Chang Yi?" tanya Patriak Jingmi yang sedikit merasa khawatir.

"Aaghh..!!" masih bisa Patriak!" jawab Chen Kun dengan menahan rasa sakitnya.

"Saya masih sanggup berjalan, sebaiknya kita berjalan lagi!" ucap Chang Yi yang kini bangkit dari duduk mereka.

"Baiklah kita jalan pelan-pelan saja! dan cari tempat berteduh untuk kita istirahat makan siang!" perintah Patriak Jingmi.

"Baik Patriak...!!" seru semuanya tanpa terkecuali.

Dan merekapun melanjutkan perjalanan mereka.

Perlahan namun pasti, mereka melewati area persawahan dan perkampungan kecil.

Mereka pun beristirahat untuk melepas lelah dan lapar serta dahaga.

Yan Qiu di bantu Fang Chen membersihkan luka di dada Chen Kun dan Chang Yi.

Setelah selesai, mereka kembali mengobatinya.

"Qiu'er, terima Kasih" ucap Chen Kun saat Yan Qiu selesai mengobatinya.

"Ini sudah kewajiban saya Kakak Kun!" jawab Yan Qiu seraya mengulas senyumnya.

Dan Chen Kun membalas dengan senyuman pula.

"Ini makanan dan minuman untuk kamu Kun'er." kata Fang Chen seraya memberikan sepiring nasi berserta lauknya dan segelas minuman.

Sementara itu Yan Qiu menghampiri Chang Yi dan mulai mengobatinya.

Dan Fang Chen mengambilkan makanan dan minuman untuk Chang Yi.

Kemudian makanan dan minuman itu diberikan pada Chang Yi.

"Chen'er dan Qiu'er, sebaiknya kalian segera makan dan minum. Kalian juga butuh asupan makanan buat tenaga berjalan sampai ke tujuan kita! " kata Patriak Jingmi pada Fang Chen dan Yan Qiu.

"Iya patriak!" jawab Fang Chen dan Yan Qiu bersama'an dan keduanya segera mengambil makanan dan minuman secara bersama-sama.

Dan hal itu tak luput dari penglihatan Hua Tian, lelaki itu tak henti-hentinya mendengus kesal.

"Suatu hari nanti ,aku akan buat perhitungan denganmu Fang Chen!" gerutu dalam hati Hua Tian.

Setelah selesai dan cukup makan dan istirahat, rombongan Sekte Bambu kuning itu kembali melakukan perjalanannya mereka.

Mereka menyusuri hutan dan juga bukit, hingga tiba waktu matahari tergelincir di ufuk barat.

Dan mereka membuat tenda dan juga perapian untuk anggota laki-laki, dan untuk yang perempuan menyiapkan makan malam mereka.

Malam ini mereka bermalam di hutan yang lebat dan dingin.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel PENDEKAR PEDANG AZUYA....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUN...

Terpopuler

Comments

Nindira

Nindira

Aku juga udah kasih hadiah untuk mendukungmu thor

2022-04-26

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut kak

2022-04-22

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

up

2022-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bersandiwara
2 Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3 Mengintai
4 Sekte bambu kuning
5 Saga siuman
6 Saga Amnesia bernama Fang chen
7 Bayangan Istri
8 Bibit cemburu Hua tian
9 Dihadang sekte kalajengking merah
10 Melayani Penghuni kamar paling ujung
11 ketua perampok wanita
12 Peringatan Pemilik Penginapan
13 Desa Bambu kuning
14 Perundingan
15 Usaha cinta Chen kun
16 Kalung berliontin tengkorak hitam
17 Menuju ke penginapan
18 Menanti Badai gurun
19 Terbongkarnya sandiwara
20 Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21 Tempat rahasia di bukit piramida
22 Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23 Keluar dari Bukit Piramida
24 Pendekar Bercadar
25 Mengejar Pendekar bercadar
26 Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27 Pertemuan Anak dan Ibu
28 Bertemu Sahabat Lama Ayah
29 Kenangan di Pulau Tengah Laut
30 Prahara di Pulau Tengah Laut
31 Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32 Menuju Gubuk Air Terjun
33 Xin Xin dan Chang Yi
34 Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35 Kisah Pedang Azuya
36 Asmara Chang Yi
37 Masih Chiang Yi
38 Persiapan Meninggalkan Gubuk
39 Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40 Misi Kemanusiaan
41 Kenangan saat bersama Nenek Wan
42 Pelajaran Dari Ibunda
43 Masih Pelajaran Dari Ibu
44 Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45 Ayumi Gadis abad XXX
46 Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47 Usaha Membebaskan Diri
48 Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49 Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50 Cerita Xin xin
51 Nama dari Ramalan
52 Leon Berganti Hai Jun
53 Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54 Berpisah dengan Hai Jun
55 Terjebak di Sarang Penyamun
56 Chiang Yi menemukan Batu Impian
57 Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58 Bertemu dengan Hai Jun
59 Menghindari Badai Gurun Pasir
60 Cerita dari Daiyu
61 Ledakan Bola Impian
62 Penginapan di Desa Shengcun
63 Tiba di Desa Bambu Kuning
64 Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65 Hua Tian Yang Bercerita
66 Masih Cerita Hua Tian
67 Masih Cerita Hua Tian ll
68 Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69 Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70 Menjalankan Misi
71 Mulai Membangun Kembali Penginapan
72 Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73 Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74 Keinginan Ju Long
75 Keinginan Xin xin
76 Xin Xin yang di Culik
77 Nama Untuk Penginapan yang Baru
78 Membebaskan Xin xin
79 Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80 Xin Xin bertemu Fang Chen
81 Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82 Berlatih melempar kerikil
83 Alam bawah sadar Fang Chen
84 Masih dialam bawah sadar
85 Ingatan Fang Chen yang pulih
86 Melatih jurus Pedang
87 Latihan Yang keras
88 Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89 Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90 Masuk Sarang sekte Musang Merah
91 Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92 Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93 Ketua Jubah Hitam
94 Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95 Yan Qiu Terluka
96 Cerita Yan Qiu
97 Bunga Tidur
98 Bunga Tidur ll
99 Bertemu Dua patriak
100 Kedua Patriak Terluka
101 Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102 Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103 Perkampungan Barat
104 Di Pelelangan
105 Qiao Li melawan Ju Long
106 Qiao Li siuman
107 Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108 Masa lalu Pedang Azuya
109 Mulai latihan
110 Jurus Pengendalian Air
111 Teori jurus Pengendalian Angin
112 Latihan bersama
113 Masih Latihan Bersama
114 Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115 Membantu Sekte Pengemis
116 Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117 Perjalanan ke Gurun pasir
118 Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119 Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120 Ju Long yang telah siuman
121 Perpisahan Keluarga
122 Makan siang bersama Patriak
123 Menjaga Penginapan Pintu Naga
124 Melawan dua orang berambut putih
125 Diserang Sekte Rambut Putih
126 Perlawanan Qiao Li
127 Air melawan Bumi
128 Suami Daiyu
129 Pertemuan kembali
130 Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131 Perjalanan Qiao Li
132 Melawan Macan dan Serigala
133 Roh Pangeran Zhu You
134 Sekte Salju Abadi
135 Teman Masa Kecil Pangeran
136 Melanjutkan Perjalanan
137 Masuk ke Desa Bambu Kuning
138 Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139 Mengalahkan Bing Wen
140 Bing Wen yang Siuman
141 Empat bola Impian dari Bing Wen
142 Membuka segel Pedang Azuya
143 Membebaskan Pangeran You
144 Saling menautkan hati
145 PENDEKAR PEDANG AZUYA
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bersandiwara
2
Bekerja di Penginapan Mawar Gurun
3
Mengintai
4
Sekte bambu kuning
5
Saga siuman
6
Saga Amnesia bernama Fang chen
7
Bayangan Istri
8
Bibit cemburu Hua tian
9
Dihadang sekte kalajengking merah
10
Melayani Penghuni kamar paling ujung
11
ketua perampok wanita
12
Peringatan Pemilik Penginapan
13
Desa Bambu kuning
14
Perundingan
15
Usaha cinta Chen kun
16
Kalung berliontin tengkorak hitam
17
Menuju ke penginapan
18
Menanti Badai gurun
19
Terbongkarnya sandiwara
20
Perjalanan kembali ke sungai lembah kuning
21
Tempat rahasia di bukit piramida
22
Batu Impian dan Jurus Pemindah Energi
23
Keluar dari Bukit Piramida
24
Pendekar Bercadar
25
Mengejar Pendekar bercadar
26
Masih Mengejar Pendekar Bercadar
27
Pertemuan Anak dan Ibu
28
Bertemu Sahabat Lama Ayah
29
Kenangan di Pulau Tengah Laut
30
Prahara di Pulau Tengah Laut
31
Masih Dengan Prahara di Pulau Tengah Laut
32
Menuju Gubuk Air Terjun
33
Xin Xin dan Chang Yi
34
Menceritakan Pertemuan dengan Fang chen
35
Kisah Pedang Azuya
36
Asmara Chang Yi
37
Masih Chiang Yi
38
Persiapan Meninggalkan Gubuk
39
Menghadapi Anggota Sekte Kalajengking Merah
40
Misi Kemanusiaan
41
Kenangan saat bersama Nenek Wan
42
Pelajaran Dari Ibunda
43
Masih Pelajaran Dari Ibu
44
Gadis abad XXX (Reinkarnasi kekasih Chiang Yi)
45
Ayumi Gadis abad XXX
46
Di Serang Perampok : Ayumi dan Qiao Li di culik
47
Usaha Membebaskan Diri
48
Granat Gas Air Mata dan Pistol Air Cabe
49
Kembali Berkumpul, Ungkapan hati Chiang Yi
50
Cerita Xin xin
51
Nama dari Ramalan
52
Leon Berganti Hai Jun
53
Pertengkaran Saudara : Memperebutkan Pendekar Bercadar
54
Berpisah dengan Hai Jun
55
Terjebak di Sarang Penyamun
56
Chiang Yi menemukan Batu Impian
57
Tekat menjadi Pendekar Bercadar
58
Bertemu dengan Hai Jun
59
Menghindari Badai Gurun Pasir
60
Cerita dari Daiyu
61
Ledakan Bola Impian
62
Penginapan di Desa Shengcun
63
Tiba di Desa Bambu Kuning
64
Pertemuan di Sekte Bambu Kuning
65
Hua Tian Yang Bercerita
66
Masih Cerita Hua Tian
67
Masih Cerita Hua Tian ll
68
Qiao Li Memancing Masa lalu Fang Chen
69
Hasil keputusan Pertemuan Aliran Putih
70
Menjalankan Misi
71
Mulai Membangun Kembali Penginapan
72
Xin Xin ditolong Seorang Pemuda
73
Ju Long Nama Untuk Si Pemuda
74
Keinginan Ju Long
75
Keinginan Xin xin
76
Xin Xin yang di Culik
77
Nama Untuk Penginapan yang Baru
78
Membebaskan Xin xin
79
Xin Xin menceritakan pertemuannya dengan Ju long
80
Xin Xin bertemu Fang Chen
81
Usaha Xin Xin untuk Kembalikan Ingatan Fang Chen
82
Berlatih melempar kerikil
83
Alam bawah sadar Fang Chen
84
Masih dialam bawah sadar
85
Ingatan Fang Chen yang pulih
86
Melatih jurus Pedang
87
Latihan Yang keras
88
Xin Xin menyerahkan Pedang Azuya pada Qiao Li
89
Awal Perjalanan Bertemu Musang Merah
90
Masuk Sarang sekte Musang Merah
91
Mengalahkan Ketua Sekte Musang Merah
92
Dikepung Gerombolan berjubah Hitam
93
Ketua Jubah Hitam
94
Membantu Rombongan dari Sekte Bambu kuning
95
Yan Qiu Terluka
96
Cerita Yan Qiu
97
Bunga Tidur
98
Bunga Tidur ll
99
Bertemu Dua patriak
100
Kedua Patriak Terluka
101
Kembali ke Perguruan Serigala Hitam
102
Berhasil Mengalahkan Sekte Serigala Hitam
103
Perkampungan Barat
104
Di Pelelangan
105
Qiao Li melawan Ju Long
106
Qiao Li siuman
107
Kisah Si Nenek Air dan Kakek Angin
108
Masa lalu Pedang Azuya
109
Mulai latihan
110
Jurus Pengendalian Air
111
Teori jurus Pengendalian Angin
112
Latihan bersama
113
Masih Latihan Bersama
114
Meninggalkan Kakek angin dan Nenek Air
115
Membantu Sekte Pengemis
116
Kembali melawan anggota sekte Kalajengking Merah
117
Perjalanan ke Gurun pasir
118
Menjauhkan Pedang Naga dari Ju Long
119
Membuat Ju Long terlepas dari pengaruh pedang Naga
120
Ju Long yang telah siuman
121
Perpisahan Keluarga
122
Makan siang bersama Patriak
123
Menjaga Penginapan Pintu Naga
124
Melawan dua orang berambut putih
125
Diserang Sekte Rambut Putih
126
Perlawanan Qiao Li
127
Air melawan Bumi
128
Suami Daiyu
129
Pertemuan kembali
130
Kembalinya Pengurus Penginapan Pintu Naga
131
Perjalanan Qiao Li
132
Melawan Macan dan Serigala
133
Roh Pangeran Zhu You
134
Sekte Salju Abadi
135
Teman Masa Kecil Pangeran
136
Melanjutkan Perjalanan
137
Masuk ke Desa Bambu Kuning
138
Pedang Azuya dan Pedang Naga Kembali Beradu
139
Mengalahkan Bing Wen
140
Bing Wen yang Siuman
141
Empat bola Impian dari Bing Wen
142
Membuka segel Pedang Azuya
143
Membebaskan Pangeran You
144
Saling menautkan hati
145
PENDEKAR PEDANG AZUYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!