KING MAFIA IS MY HUSBAND

KING MAFIA IS MY HUSBAND

EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO

PROLOG.

Aku tak pernah menyangka jika diusiaku sekarang sudah menjadi istri muda di keluarga Varessham. Seorang Keluarga miliarder, keluarga yang terpandang.

Menjadi istri rahasia seperti menjadi wanita simpanan, tidak ada yang tahu tekait mengenai perihal pernikahan ini, terkecuali hanya keluarga terdekat saja. Apalagi mengenai statusku yang masih sebagai pelajar.

Ya, siapa yang tak ingin tergiur menjadi istri di keluarga itu, meski banyak terkesiar kabar bahwa putra pertamanya memiliki sikap dingin, datar serta kejam.

Jika melakukan satu kesalahan hal terkecil, tangannya tak segan untuk membunuh langsung di tempat, serta dirinya tidak membedakan jenis kelamin tidak berpilih kasih, dengan hukuman yang rata. Menyiksa adalah hobinya.

Kekejamannya sudah melegenda sampai semuanya sudah tau keluarga Varessham, apalagi menyangkut nama putra pertamanya. Hanya dari mendengar namanya saja membuat mereka takluk tidak ada yang berani mengusik ataupun mengganggu ketenanangan jiwanya. Jika tidak, 'sicantik' akan siap menebas kepalamu.

Banyak yang bergidik ngeri melihat aksi brutalnya, banyak juga korban yang sudah ia bunuh hanya mengikuti sifat kegoisannya.

Memiliki wajah yang tampan, rahang tegas bibir tipis serta alis tebal dan mata yang tajam tak ada yang mengurungkan niat untuk sekedar menjauhi, atau bahkan dengan suka rela kaum hawa menyerahkannya begitu saja.

Sifatnya yang tegas serta tidak mudah bersentuhan dengan wanita manapun, menambah poin plus tersendiri dan membuat kaum hawa berlomba ingin segera memilikinya. Tidak peduli meski perlakuannya bertolak belakang dengan topeng wajah tampannya.

🌿🌿🌿🌿🌿

KOTA X.

SMA KEMBANG 7 RUPA.

Gadis itu berlari menuju kelasnya, larinya begitu tergesa gesa seperti dikejar setan. Sejenak langkahnya ia hentikan untuk mengatur nafasnya.

"Hufft!! Untung belum terlambat." Gumam Zerlyn menyeka keringat di keningnya.

"Loe kenapa Lyn?." Tanya Stella menilai penampilan Zerlyn dari atas sampai bawah sangat berantakan. "IeuWw!! Loe gak mandi yah?." Lanjut Stella dengan menutup hidungnya serta bibir yang mendelik sinis.

"Tuh mulut lama lama gue sumpel pake kaos kaki gue." Bantah Zerlyn dongkol dengan tuduhan Stella.

"Terus ini, kenapa penampilan loe kaya gembel gini sih? Biasanya juga pagi pagi loe gak urakan Lyn? Atau loe habis di kejar rentenir?." Tangan Stella memegang rambut Zerlyn lalu mengibaskannya serta merta memberikan banyak pertanyaan yang Stella lontarkan.

"Gue lagi kesel Stell, jangan mancing emosi gue!." Tukas Zerlyn melangkah masuk ke dalam kelasnya.

"What? Loe kesal sama siapa? Ngelampiaskannya sama gue, loe kira gue handiplast Lyn?." Ucap Stella dengan mengikuti langkah Zerlyn di depannya.

"Lama kelamaan gue rasanya pengen nonjok loe juga Stell." Zerlyn menatap Stella dengan senyuman miringnya.

"Idih!! Yang salah siapa, yang disalahkan siapa? Daripada gue, mending tuh si pantat panci." Usul Stella dengan kode mata menunjuk ke samping Zerlyn.

Zerlyn mengikuti pandangan Stella dan mendapati Alden sedang tidur lelapnya. Kacamata tebalnya miring mengikuti arahan kepala yang menyenderkan ke samping Zarlyn. Nafasnya beraturan, mata yang setengah terbuka jika dilihat dari dekat pria itu ternyata tampan. Hanya saja terhalang oleh kacamata besar yang bertengger di hidung mancungnya.

"Cieee sampai segitu ngeliatannya Lyn, awass cinta loe!!." Ucap Stella dengan menggoda Zerlyn.

Zerlyn hanya memutar bola matanya, kemudian Stella mendekati Alden dengan tangan memegan spidol hitam.

Kening Zerlyn memgkerut "Loe mau ngapain Stell?."

"Sttt!!! Diam loe Lyn." Stella melotot dengan jari telunjuk dibibirnya isyrat untuk jangan berisik.

Tangan Stella segera bermain dengan spidol di wajah Alden. Entah apa yang ia gambar hingga membuat keduanya terkikik geli.

KRRRIIINGGGG!!!!

Kedua aksinya terhenti kala bell sudah berbunyi nyaring, pertanda pelajaran akan segera di mulai.

Guru bertubuh tambun memasuki kelas IPA12, sesekali membetulkan letak kaca matanya menangkap objek disudut pojok paling belakang.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Buk!!!!."

"Tian, ambil dan kumpulkan Pr kemarin lalu simpan di atas meja saya. Zerlyn, bangunkan Alden!." Perintah Buk Yena.

Zerlyn sangat malas untuk membangunkan kebo disampingnya, mau tak mau Zerlyn akhirnya melakukan perintah dari Buk Yena, daripada pagi pagi ia terkena amukan singa miliknya. Sekilas, bibir Zerlyn tersenyum miring setelah mendapat ide konyol. Ia berdiri lalu menggebrak meja dengan keras.

BRAAKKK!!!!!

"Woy!! Bangun!." Teriak Zerlyn membangunkan Alden, yang terkejut malah seisi kelas serta Buk Tena memegang dadanya.

"Zerlyn!." Teriak Buk Tena melototkan matanya kepada Zerlyn yang masih berdiri di bangku paling belakang.

"Iya saya Buk?." Jawab Zerlyn santai.

"Bisakan bangunkannya biasa saja?." Tegur Buk Tena.

"Bisa Buk, tapi kalau cara biasa gak akan mempan. Ibu tau sendiri kan si Kebo ini bangunnya aja sangat susah?." Jelas Zerlyn.

Tak lama, Alden segera bangun dan mengucek matanya dengan menyingkirkan kacamata bulatnya lebih dulu. Sontak seisi kelas mentertawakannya.

Alden di buat bingung apalagi dengan nyawa yang sepenuhnya belum terkumpul, keningnya mengkerut tidak paham.

Kemudian, Buk Tena angkat bicara dan melerai suara tertawaan dari muridnya. "Alden! Berani sekali ya, kamu tidur di saat jam pelajaran saya berlangsung!."

Alden menundukan kepala, tangannya mengepal kuat entah merasa malu saat suara yang menggema itu mentertawakannya, atau hal lainnya membuat Alden setengah emosi.

"Maaf Buk." Jawab Alden dengan suara pelan.

"Keluar sekarang! Jangan mengikuti pelajaran saya sampai bel istrhat berbunyi dan sebagai hukumannya hormat dilapangan, jangan lupakan cuci wajahmu dengan bersih. Muka sudah jelek begitu, untuk apa di corat coret?." Jelas Buk Tena.

Alden melongo lalu tangan itu segera mengusap pipinya dan benar saja saat melihat telapak tangannya, sedikit ada noda hitam. Sekilas, ia melirik Zerlyn yang duduk disamping menatapnya dengan raut yang tak terbaca.

Mengetahui ada yang memperhatikannya, Zerlyn menatap sekilas "Apa? Loe nuduh gue?."

Alden tak menjawab, dengan segera ia bangun berdiri dan keluar kelas bersamaan dengan suara tertawa dan lemparan kertas padanya.

___

Buk Tena segera mulai pelajarannya, seisi kelas menjadi hening kembali. Guru galak itu tidak ada yang berani membantah apapun perintah darinya, termasuk saat Buk Tena memanggil Zerlyn.

"Zerlyn! Ke depan sekarang, jelaskan yang tadi ibu terangkan serta berikan contoh dan jangan lupakan isi soal dipapan." Perintah Buk Tena yang sudah biasa merintahkan kepada Zerlyn.

Zerlyn adalah siswi pintar di SMA KEMBANG 7 RUPA seluruh SMA itu sudah tau akan kepintarannya, membanggakan nama sekolah dengan segudang prestasi yang ia capai. Tapi, tidak bagi Zerlyn ia sendiri jengah dengan guru yang terlalu membanggakan serta begitu memanjakannya.

Zerlyn tidak menyukai hal seperti itu, ia lebih menyukai hal hal yang tertutup. Maka tak heran jika kembali mengadakan lomba ataupun yang bersangkutan dengan nama 'prestasi', Zerlyn akan langsung membungkam mulut siapa saja yang berani membocorkan pengumaman pemenang jika ia jadi juaranya. Tak peduli itu gurunya sekalipun.

Memiliki otak yang cerdas, berIQ tinggi tak membuat Zerlyn angkuh. Justru Zerlyn sering menutupinya, ia sendiri sangat risih apalagi melihat ribuan pasang mata yang menatapnya kagum atau hal lain sebagainya.

___

Alden masih setia menghormat bersamaan terik matahari membakar kulitnya, ia tak gentar ataupun mengeluh sedikitpun. Keringat deras membanjiri tubuhnya, sesekali dalam hatinya berkecamuk memikirkan siapa yang iseng kepadanya?.

Lagi pula, bagi Alden memang itu biasa menjadi makanannya sehari hari. Tapi kali ini pikirannya berbeda, merasa seperti ada dendam dalam hatinya.

"Nih!!." Tangan itu mengulur tepat disampingnya, membuyarkan lamunan Alden. Alden sontak menoleh ke arah samping mendapati Zerlyn menatapnya dengan iba.

"Tidak perlu dan tidak perlu berbaik padaku, jika Zerlyn tidak ingin menjadi bahan hujatan nanti." Tolak Alden lalu kembali menghormat.

"Really? Kalau nggak, gue buang!! Loe gak perlu dengar ucapan sampah mereka." Ucap Zerlyn menyakinkan pada Alden. Ia tak ingin sampai Alden berburuk sangka padanya.

Alden segera mengambilnya "Jangan, sayang daripada dibuang." Ia segera meminun air dingin itu sampai tersisa setengah. "Hmmm, terima kasih." Tak lupa ia mengucapkan setengah hati dari bibirnya.

"Sudah waktunya istrhat, jangan terlalu setia sama tiang. Loe mau ninggalin dia juga akan tetap berdiri ditempat." Kata Zerlyn segera melangkah menuju kantin menemui Stella yang lebih menunggu, daripada harus menemani Zerlyn.

Alden bengong sejeka mencerna ucapan Zerlyn. Apa maksudnya? Batin Alden.

Sepanjang koridor, banyak pasang mata menatap ke arahnya. Bisik bisik tetangga mulai terdengar di telinga Zerlyn yang sejak tadi ia mencoba diam dan sabar. Namun akhirnya, Zerlyn sendiri sampai jengah serta akhirnya berteriak membentaknya.

"DIAM KALIAN SEMUA!." Suara lantang milik Zerlyn menggema di setiap sudut koridor membuat semuanya menjadi bungkam, sekilas bahunya banyak yang bergidik mendengar teriakan Zerlyn seperti bukan dirinya.

"PUNYA MULUT ITU GUNANYA MAKAN! BUKAN BACOT SANA SINI! TIDAK BERGUNA!." Lanjut Zerlyn kemudian melanjutkan langkahnya.

Sontak bisik bisik tetangga itu berdiam diri, sepanjang koridor menjadi hening seketika. Memang, seluruhnya sudah tau akan sifat galak dari Zerlyn, sebenarnya tidak ada yang ingin berursan dengannya, hanya saja mulut itu seolah gatal apalagi melihat Zerlyn memberikan minuman kepada Alden. Si cupu pantat panci.

🌿🌿🌿🌿🌿

Terpopuler

Comments

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

ini begron nya lokal apa luar, kalau luarr jangan pake bahasa loe gue, apa lagi tema nya mafia,

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2 UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3 ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4 POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5 MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6 LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7 LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8 MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9 EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10 SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11 CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12 HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13 INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14 EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15 CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16 ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17 PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18 DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19 CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20 UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21 IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22 SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23 BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24 PERLAHAN TERKUAK
25 HAL YANG TIDAK TERDUGA
26 TIDAK MENYANGKA
27 HUKUMAN PART 1
28 HUKUMAN PART 2
29 HUKUMAN PART 3
30 SAMBUNGAN
31 GELISAH
32 KODE ALIEN
33 TEROR PRAT 1
34 TEROR PRAT 2
35 KEBENARAN YANG SALAH
36 AWAL DARI SEGALANYA
37 SANG KETUA YANG SADIS
38 AWALAN
39 PRAT2
40 HAYATI LELAH BANG
41 SEMAKIN RUMIT
42 SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43 INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44 MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45 TERLALU TERANG
46 PRAT2
47 PRAT3
48 PRAT4
49 PRAT5
50 JAGOAN NEON BERKUMPUL
51 JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52 PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53 CHAPTER FIFTY-THREE
54 CHAPTER FIFTY-FOUR
55 CHAPTER FIFTY-FIVE
56 CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57 CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58 CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59 CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60 CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61 MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64 MISI RIVAL
65 MISI PENYELAMATAN
66 MISI PENYELAMATAN 2
67 MISI PENYELAMATAN 3
68 MISI PENYELAMATAN 4
69 MISI PENYELAMATAN 5
70 INDAHNYA KEBERSAMAAN
71 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73 MENUNGGU KEAJAIBAN
74 ARWAH GENTAYANGAN
75 KEAJAIBAN
76 MEMBONGKAR IDENTITAS
77 MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78 HUKUMAN ANEH
79 ULAT BULU
80 KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81 AKHIR SEGALANYA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2
UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3
ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4
POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5
MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6
LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7
LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8
MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9
EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10
SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11
CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12
HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13
INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14
EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15
CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16
ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17
PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18
DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19
CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20
UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21
IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22
SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23
BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24
PERLAHAN TERKUAK
25
HAL YANG TIDAK TERDUGA
26
TIDAK MENYANGKA
27
HUKUMAN PART 1
28
HUKUMAN PART 2
29
HUKUMAN PART 3
30
SAMBUNGAN
31
GELISAH
32
KODE ALIEN
33
TEROR PRAT 1
34
TEROR PRAT 2
35
KEBENARAN YANG SALAH
36
AWAL DARI SEGALANYA
37
SANG KETUA YANG SADIS
38
AWALAN
39
PRAT2
40
HAYATI LELAH BANG
41
SEMAKIN RUMIT
42
SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43
INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44
MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45
TERLALU TERANG
46
PRAT2
47
PRAT3
48
PRAT4
49
PRAT5
50
JAGOAN NEON BERKUMPUL
51
JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52
PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53
CHAPTER FIFTY-THREE
54
CHAPTER FIFTY-FOUR
55
CHAPTER FIFTY-FIVE
56
CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57
CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58
CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59
CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60
CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61
MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64
MISI RIVAL
65
MISI PENYELAMATAN
66
MISI PENYELAMATAN 2
67
MISI PENYELAMATAN 3
68
MISI PENYELAMATAN 4
69
MISI PENYELAMATAN 5
70
INDAHNYA KEBERSAMAAN
71
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73
MENUNGGU KEAJAIBAN
74
ARWAH GENTAYANGAN
75
KEAJAIBAN
76
MEMBONGKAR IDENTITAS
77
MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78
HUKUMAN ANEH
79
ULAT BULU
80
KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81
AKHIR SEGALANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!