Zerlyn baru saja sampai digerbang mansion, dia diam sejenak tak lama lamunannya buyar oleh suara kepemilikan dari Mang Asep. Karena takut terjadi hal yang tak diinginkan, kemudian mengetuk pintu kaca mobil.
TOK!TOK!
Zerlyn sedikit tersentak, lalu menurunkan kacanya.
"Iya Mang Asep? Ada apa?." Tanya Zerlyn keheranan.
"Loh, harusnya saya Nona yang berkata seperti itu?." Jawab Mang Asep.
"Memangnya saya kenapa?." Tanya Zerlyn kembali seolah belum sepenuhnya sadar.
"Nona sejak tadi nggak masuk, saya jadi takut Non." Balas Mang Asep yang membuat Zerlyn menjadi ambigu.
"Huhh??."
Mang Asep menepuk keningnya sendiri lalu menjelaskan kepada Zerlyn secara detail, barulah Zerlyn manggut mengerti.
"Jangan kelamaan diluar Non, nanti Tn. dan Ny.besar marahin Non." Nasehat Mang Asep memperingatinya.
Zerlyn melotot "Serius Mang Asep? Mereka sudah kembali?."
Mang Asep menggangguk sebagai jawabannya, Zerlyn kemudian segera menancap gas pikirannya berubah jadi kalut.
Dan benar saja, saat melihat pintu utama yang terbuka lebar Zerlyn membuang nafasnya secara kasar, kemudian melirik penampilannya.
"Hufft!!! Gak sia sia gue ngikutin saran dari loe."
FLASBACK ON.
Dirasa semuanya sudah aman, barulah keduanya segera keluar. Dan Zerlyn akan langsung mengendarai mobilnya sendiri karna terlalu kelamaan saat berada diluar. Namun, Fhai segera mengehentikan aksinya.
"Nona." Panggil Fhai.
"Ada apa lagi Fhai?." Jawab Zerlyn asal.
"Apa ingin pulang dalam keadaan seperti ini?." Tegur
Fhai menilai penampilan Zerlyn dari atas sampai bawah, agak miris dengan majikannya tersebut.
Zerlyn mematung sejenak, lalu mengikuti pandangan Fhai dan kembali melirik penampilannya yang sangat berantakan. Zerlyn membuang nafasnya gusar kemudian menepuk keningnya.
"Aduh!! Kenapa bisa lupa sih!." Sesal Zerlyn.
"Bersihkan sebisanya dulu Nona, saya akan menunggu Nona disini." Usul Fhai.
"Baiklah Fhai."
FLASBACK OFF.
___
Zerlyn sekali lagi memperhatikan penampilannya, berberapa luka sudah dia tutupi menggunakan jaket tebalnya yang selalu ia bawa. Tak terkecuali dibagian wajah terdapat bekas tamparan ia tutupi menggunakan makeup.
"Ferpect." Pujinya pada diri sendiri.
Tak ingin berlama, dan akan curiga padanya Zerlyn segera melangkah masuk dengan menundukkan kepalanya berpura pura ia tak melihat orang satupun disana. Namun sialnya, Ny.Hellen lebih dulu memanggil sebelum langkah Zerlyn masuk lebih dalam.
"Zerlyn." Panggil Ny.Hellen.
Zerlyn mendongkak lalu menatap Ny.Hellen agar duduk di sebelah Egdar. Zerlyn memutar bola matanya dengan pasrah kemudian ia menurut.
"Ia Nyonya?." Tanya Zerlyn sekilas melirik kesampingnya, tampak pria itu acuh dan menganggap seolah Zerlyn tidak ada didekatnya.
Tn.Elmato serta Ny.Hellen saling pandang melihat cara duduk suami istri tersebut, Tn.El hanya menganggkat bahunya kemudian berbisik ditelinga istrinya.
"Mungkin lagi merajuk, sudah lama kan tidak dikasih anu." Ny.Hellen terkekeh geli mendengar bisikan dari suaminya tersebut.
"Zerlyn, kamu itu hebat sekali bisa memenangkan kompentensi ajang bergensi ditahun pelajaran 2000/2001. Papah tidak menyangka kamu sangat hebat, cekatan, cerdik, dan cerdas." Jelas Tn.El memberinya pujian.
"Hingga kejuaraan tersebut bisa menyebar luas sampai negara A berkat pidato bahasa inggrismu. Papah bangga sama kamu tapi yang sangat disayangkan, kenapa penampilan kamu malah seperti ini?." Lanjutnya kemduian sedikit ada rasa sesal dalam benakknya.
Sama halnya dengan Ny.Hellen mengangguk membenarkan "Kenapa Zerlyn? Tidak biasanya penampilannya kamu rubah seperti itu?."
Zerlyn bingung harus menjawab seperti apa? Jawaban yang menurutnya itu pas, apalagi saat mendengar jika kejuaraan itu sampai terderngar di negara A. Ia sangat gugup bahkan tak bisa mengucapkan sepatah katapun, hanya menunduk dan pasrah. Tapi beruntungnya Ny.Hellen dan Tn.Elmato tidak curiga kepada wajahnya yang memiliki banyak perubahan tersebut.
Mendengar tak ada jawaban, Ny.Hellen segera angkat bicara "Zerlyn, maafkan kami memberikan pertanyaan yang terlalu banyak untukmu. Apalagi situasi kamu tidak memungkinkan, Ah. Mungkin itu sebabnya kami sangat bersemangat sampai tidak tau waktu. Sekarang beristrhatlah kau pasti sangat lelah bukan?. Usul Ny.Hellen kemudian memanggil Bik Nur.
"Bik, tolong antarkan Zerlyn kekamarnya." Perintah Ny.Hellen.
Tak lama, Bik Nur datang "Baik Nyonya, Ayo Non saya antarkan." Ajak Bik Nur.
Zerlyn menangguk lalu pamit pada keduanya "Tuan, Nyonya maaf saya belum bisa memberikan jawabannya mungkin lain waktu saya baru bisa."
Tn.Elmato mengangguk meski hatinya sedikit terusik, Zerlyn selalu memanggil dirinya Tuan. Entah sampai kapan sifat keras kepalanya tersebut bisa hilang?.
___
Saat sudah berada didalam kamar, Zerlyn menyuruh Bik Nur kembali menutup pintunya. Meski tak biasa, Namun Bik Nur menurut.
"Bik, disini ada p3k??." Tanya Zerlyn langsung ke intinya.
"Buat apa Non? Apa Non terluka?." Pekik Bik Nur terkejut.
"Stttt!!! Pelankan suaranya." Bisik Zerlyn membekap mulut Bik Nur kemudian menyeretnya kedalam kamar mandi.
"Cepat Bibi cariin, dan langsung berikan padaku tapi jangan katakan pada Tn.Elmato dan Ny.Hellen." Sambung Zerlyn masih berbisik ditelinga Bik Nur.
Bik Nur sedikit bergidik saat dirinya diseret paksa oleh Zerlyn sampai baru menyadari jika kekuatannya begitu besar seperti preman.
"Ada Non, tunggu sebentar." Ujar Bik Nur kemudian lari menuju tempat ruang penyimpanan obat. Tak lama, Bik Nur datang menyerahkannya pada Zerlyn.
"Oke terima kasih Bik, Udah keluar aku mau mandi." Tukas Zerlyn memgusir Bik Nur.
"Baik Non, Bibi permisi dulu." Pamit Bik Nur kemudian keluar kamar mandi bersaaman diotaknya berbagai macam ribuan pertanyaan kembali menyerangnya.
___
Selama 30 menit sudah, Zeryln baru selesai dengan ritualnya. Luka ditubuhnya sudah ia obati sendiri tak ingin sampai ketahuan, kapas bekas darah dan obat Zerlyn memasukan kedalam kantong plastik. Rencananya akan dibuang besok saat dirinya berangkat sekolah.
Setelah mengecek kembali dan sudah bersih seperti semula, Zerlyn perlahan melangkah keluar dan seperti bisanya ia akan mengintip sedikit.
"Hufft!! Untung sisinga itu belum ada." Gumam Zerlyn kemudian berjalan cepat dan mengambil tas sekolah untuk menyimpan harta berharganya.
"Diam disini ya! Jangan bandel!." Ujar Zerlyn terkekeh sendiri kemudian ia mengambil ponselnya dan segera berjalan sampai kakinya mentok diujung kaki sofa.
"Aduh!! Sialan!." Gerutu Zerlyn karena lelah tak ingin kembali berjalan, Zerlyn menaiki sofa yang empuk sambil jari tangannya mengetik beberapa pesan balasan sampai akhirnya tertidur sendiri. Entah terlalu nyaman atau kebablasan dengan mudahnya tidur ditempat yang tak seharusnya.
Pintu kamar utama terbuka, disaat akan merebahkan tubuhnya Edgar tidak melihat kucing liarnya tersebut. Biasanya akan selalu ada dibawah tidur beralaskan kapret.
Matanya kemudian mengedar kepenjuru sudut sampai mendengar dengkuran halus yang ia yakini itu adalah milik kucing liarnya.
Setelah di cek, benar saja Zerlyn tampak pulas tidur beralaskan sofa yang empuk. Rahang yang tiba tiba berubah menjadi mengeras, tangannya terkepal kuat.
"Woyy!." Teriak Edgar membangunkan Zerlyn. Namun Zerlyn yang sudah terlanjur ngantuk hanya menggeliat kecil.
"Cihh!! Dasar kebo!." Desis Edgar tak kehabisan akal, Edgar mendekatinya dan siap akan memukul Zerlyn tepat didepan wajahnya.
Namun kemudian Edgar urungkan melihat beberapa luka memar dan membiru serta pipinya terlihat seperti bengkak. Edgar berpikir, kenapa ia baru menyadarinya?.
Bersamaan Zerlyn segera bangun karena merasa seperti benda berat diatas tubuhnya. Seperti batu satu ton menindihnya, karna tak ingin hal buruk terjadi ia lantas membuka matanya dan melotot mendapati suaminya sudah berada diatas tubuhnya.
"Arghh!!!." Teriak Zerlyn melihat wajahnya begitu dekat dengan Edgar hal itu sontak membuatnya panik dan langsung membekap mulut Zerlyn menggunakan tangannya.
"Sttt!!! Jangan berisik! Kau tau bisa membangunkan seluruh dimansion gara gara teriakan cemprengmu?."
Zerlyn mengangguk lalu tangannya mengkode untuk supaya melepas bekapannya. Edgar segera melepas dan menjauh "Pindah sekarang! Kalau sampai berani menggunakan sofa lagi, kau tidur di luar!." Ancam Edgar kemudian merebahkan tubuhnya.
🌿🌿🌿🌿🌿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments