ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS

Nafasnya tampak tidak beraturan, keringat dingin membanjiri keningnya. Dengan tangan yang memegang dada, sejak tadi degup jantungnya berdetak sangat kencang.

"Gila!! Sial banget gue hari ini!." Zerlyn membuang nafasnya frustasi kemudian menghembuskannya secara kasar.

Dengan segera Zerlyn melangkah masuk kedalam mansionnya, namun terhenti saat Mang Asep memanggil dirinya.

"Non Zerlyn!." Panggil Mang Asep dipos securty.

Zerlyn berbalik dan mendapati Mang Asep dengan raut wajah ambigu.

"Ada apa Mang Asep?." Tanya Zerlyn.

"Anu Non, gimana yah saya bilangnya soalnya gak enak juga Non." Jawab Mang Asep bola matanya berputar kekanan dan kiri mencari pertanyaan yang menurutnya pas.

"Katakan saja ada apa Mang Asep?."

Mang Asep diam sejenak, lalu mengambil nafasnya secara dalam dan berbicara dengan lantang, hanya dengan satu kalimat tanpa jeda. Terbukti setelah mengucapkannya Mang Asep menghembuskan nafas secara kasar.

"Tolongin Pak Syam Non, Tuan Muda menghukumnya digudang belakang. Kalau begitu saya permisi."

Zerlyn melongo dan tidak paham ucapan dari Mang Asep yang berlalu begitu saja seperti ada ketakutan dalam dirinya.

Zerlyn masih berdiam diri ditempat, sejenak ia berpikir mengapa Pak Syam dihukum? Apa salahnya? Batin Zerlyn.

Karna penasaran, Zerlyn mengikuti arahan dari Mang Asep menuju gudang belakang yang bagi Zerlyn sendiri ia baru mengetahui jika dibelakang mansionnya terdapat gudang. Entah gudang apa?.

Langkahnya terus saja menyusuri halaman belakang mansion yang luas, sisi kanan kirinya terdapat taman dengan bunga bermekaran yang indah. Sekilas, Zerlyn teringat Ny.Hellen yang pernah bercerita dan mengatakan bahwa dirinya menyukai sebuah taman bunga.

Tangannya kemudian memetik bunga rose dan mencium bau harumnya.. "Ah, segarnya!!." Zerlyn terkekeh sendiri.

Pandangannya kemudian menyusuri ke setiap sudut dan sedikit menyipitkan matanya saat melihat bangunan megah berdiri tak jauh dari lokasi taman. Hanya saja bangunan itu sedikit menyeramkan dengan dekorasi dindingnya sudah berlumut dan bercat hitam.

Zerlyn mendekat dan masuk begitu saja, dengan berjalan pelan untuk melihat lebih detail bangunan tua tersebut.

Saat memasuki lebih dalam, Zerlyn dibuat terkejut telinganya tak sengaja mendengar suara rintihan kesakitan. Zerlyn merasa suara itu sangatlah tidak asing baginya.

"Astaga!! Pak Syam!." Teriak Zerlyn saat melihat Pak Syam kondisinya sangat miris, dibeberapa bagian tubuhnya terdapat banyak luka serta kedua tangannya terikat dengan rantai seperti sudah siap untuk dieksekusi.

Sontak semuanya melirik ke arah Zerlyn yang masih mengenakan seragam, penampilannya sangat berantakan dengan lutut serta roknya kotor, rambut ikat asal dan sepertinya Zerlyn tidak menyadari hal itu.

Zerlyn berjalan mendekat meski ia tau lantai itu kotor, disetiap sudut terdapat darah kering dan terlihat masih ada yang baru. Bau anyir begitu menyeruak diruangan tersebut, serta berbagai senjata lengkap tersedia ditempat.

Matanya begitu berbinar terang melihat perlengkapan senjata tersebut, bagai surga dunia untuk Zerlyn sendiri. Tak hentinya ia menatap kagum keindahan senjata tajam seperti pisau daging yang besar, darahnya kembali mendesir hebat.

Sebab, sudah lama tangan sucinya itu tidak melakukan hal yang membuat Zerlyn menyenangkan dengan aktivitas sebagai tukang jagal.

Sedetik kemudian Zerlyn tersadar dengan kekagumannya ketika mendengar suara Edgar yang tertahan karena menahan emosi.

"Berani sekali kau menginjakkan kakimu!."

Edgar sedikit merasa heran dengan Zerlyn, kenapa ditempat seperti ini ia seperti tidak ada rasa ketakutan sedikitpun? Hal ini membuat Edgar semakin curiga kepada Zerlyn. Apalagi dengan identitas miliknya yang tidak pernah muncul setiap kali Edgar mengecek informasi tentang Zerlyn.

Jika Zerlyn adalah gadis biasa tidak mungkin ia menyembunyikan identitas miliknya. Tapi kenapa setiap kali Edgar kembali mencari informasi tentangnya selalu menampilkan Unknwon Error?. Batin Edgar.

"Kenapa? Apa itu salah? Kenapa Tuan selalu menghukum orang yang tidak pernah bersalah?." Tanya Zerlyn geram.

Edgar tersenyum miring menatap Zerlyn sangat berani melawan dirinya "Apa katamu? Kau tau apa tentang kesalahannya Hah?!!."

"Hei Tuan! Aku tidak tau dan tidak mau tau! Yang aku tau Pak Syam itu selalu baik padaku! Tidak mungkin melakukan kesalahan yang membuat Tuan sampai seperti ini!." Suara Zerlyn kian meninggi bersamaan dengan emosi yang ia pendam sejak tadi.

"Wow!! Anda berani sekali melawan suamimu sendiri Nona." Puji Miller yang baru pertama kali melihat seorang gadis berani melawan seorang raja singa.

Zerlyn melirik ke arah samping Edgar, pria tampan yang bertubuh tinggi sedang menatapnya dengan tatapan tak terbaca serta bibir itu tersenyum samar.

"Siapa Kau!." Ujar Zerlyn berdecak pinggang menatap Miller yang tengah berdiri santai.

Miller terkekeh kemudian memajukan langkahnya mendekati Zerlyn, sedetik kemudian terhenti saat mendengar suara milik Zerlyn berteriak dengan tegas.

"Berhenti ditempat!." Zerlyn menatap tajam kearah Miller dengan pandangan awas dan siaga satu.

Miller, Edgar serta Ken sekilas melihat mata Zerlyn yang berubah sangat tajam serta tatapan membunuh miliknya. Edgar semakin dibuat penasaran dengan Zerlyn siapakah sebenarnya Zerlyn?.

"Hallo Nona, perkenalkan saya Miller Morrison sahabat sekaligus rekan bisnis dari suamimu, Edgar." Sapa Miller memperkenalkan dirinya sendiri.

"Kau tau Nona, suamimu adalah pemilik perusahaan Varessham serta memiliki bisnis di dunia bawah yang sangat ditakuti. Death Blood, itulah namanya dan mereka semua sudah tau siapa Edgar serta nama Death Blood. Tapi, baru pertama kali ini ada yang berani melawan suaminya sendiri apalagi itu adalah istri rahasianya." Sambung Miller terkekeh kemudian menatap Edgar disamping sedang menatap tajam dirinya.

Zerlyn diam sejenak mencerna ucapan dari Miller yang mengatakan dunia bawah? Kenapa Zerlyn baru mengetahuinya sekarang, apakah selama ini mereka yang selalu mengejar dirinya ada hubungannya dengan Edgar?.

Dan sebelum mengenal Edgar, hidup Zerlyn sangatlah tenang serta damai namun sepersekian detik semuanya berubah.

"Jangan katakan kalau Tuan .. " Ucap Zerlyn menggantungkan kalimatnya, benar benar sangat sulit diterima akal pikirnya. Jika benar itu kenyataannya, maka Zerlyn harus lebih waspada dan kembali meningkatkan keamanan untuk dirinya sendiri.

"Kenapa? Kau sekarang sudah mengetahuinya bukan? Lalu, untuk apa bertanya kembali?." Edgar dapat melihat raut wajah kecewa dari Zerlyn.

Zerlyn menggeleng pelan, perlahan sedikit demi sedikit ia sudah tau siapa Edgar. Otaknya terus saja berkelena mencerna kejadian demi kejadian hari ini yang seketika membuat pikirannya menjadi pening.

"Aku tidak menyangka ternyata yang berdiri didepanku adalah jelmaan sosok iblis!." Bentak Zerlyn tidak sadar akan ucapannya.

"Kau sudah mengetahui dari awal bukan? Dan faktanya itu tidak berbeda dengan apa yang oranglain katakan tentangku! Sekarang, apa kau menyesal istriku bahwa suamimu adalah seorang Mafia?." Ujar Edgar mencengkram dagu Zerlyn dengan kuat serta menekan kata suami dan istri.

"Lepaskan tanganmu sialan!." Geram Zerlyn tidak takut sedikitpun terhadap Edgar meski itu adalah suaminya sendiri.

Suasana berubah menjadi sedikit mencekam melihat suami istri itu bertengkar hebat. Dan jangan lupakan sikap Edgar yang tidak melihat status baik itu wanita atau pun laki laki dimatanya itu sama, berhak mendapatkan hukuman darinya jika sampai ada yang berani mengusik ataupun melawan.

"Hei! Ed, dia istrimu! Kau bisa saja membunuhnya!." Tegur Miller sedikit iba melihat gadis yang masih mengenakan seragam tersebut, tangan kekar Edgar mencengkram kuat rahang Zerlyn.

"Sialan!." Edgar langsung melepas cengkramannya mengingat teguran dari Miller.

Zerlyn langsung mengambil nafas secara dalam dalam lalu mengusap lehernya yang bekas cengkramannya berwarna kebiruan.

"Lepaskan Pak Syam sekarang!." Tegas Zerlyn.

Zerlyn benar benar muak, ingin secepatnya pergi dari tempat neraka tersebut. Tapi kembali ia urungkan mengingat harus melepaskan Pak Syam sebagai tujuan awalnya.

Edgar tersenyum sinis "Silahkan kalau kau memang bisa melepaskannya."

Zerlyn mengepalkan tangannya, kemudian melirik ke arah Pak Syam. Hati Zerlyn teriris sangat iba melihat kondisinya, kemudian pandangan Zerlyn melirik rantai besi sepertinya akan memakan waktu cukup lama jika Zerlyn melepas ikatan rantainya.

Dengan membalikkan tubuhnya lalu berjalan kedepan untuk mengambil senjata api. Edgar melotot tajam melihat senjata tersebut sudah berada dalam genggaman tangan Zerlyn.

"Berani sekali kau menyentuh benda milikku! Simpan kembali atau kau yang akan jadi target selanjutnya!." Ancam Edgar geram melihat aksi nekat dari Zerlyn.

Zerlyn tidak menghiraukan ancaman dari Edgar, dengan tangan siap menembak membuat Pak Syam menggelengkan kepalanya memohon jangan menembak dirinya.

"Tolong.. Maafkan saya Non, saya tidak bersalah!!! Bukan saya pelakunya." Lirih Pak Syam bahunya bergetar hebat.

Zerlyn mengkerutkan keningnya kemudian menatap Pak Syam dengan lekat "Apa maksudnya Pak Syam?."

"Bukan saya pelakunya Non, bukan saya." Jawab Pak Syam terus saja membela dirinya sendiri meski Zerlyn sendiri tidak tau apa permasalahannya.

Tak ingin membuang waktu lama, Zerlyn segera menembak rantai yang berada diatas kepala Pak Syam.

DORRR!!!!

"Arghhh!!!."

Mendengar suara tembakan, ruangan itu kembali menegang suasananya berubah menjadi sedikit memanas berbagai ribuan pertanyaan ada di otak mereka yang melihat aksi Zerlyn menembak rantai besi hingga terputus membuat Pak Syam refleks langsung jatuh ke bawah.

"Hei!." Pekik Edgar segera merebut senjata ditangan Zerlyn.

"Sekali lagi kau berani seperti itu, kepalamu sendiri yang akan aku tembak!." Sambung Edgar dengan membentak Zerlyn.

"Oh Ya? Tuan pikir, saya takut?." Tantang Zerlyn.

"Non, sudah Non saya tidak apa apa mari kita keluar sekarang." Ajak Pak Syam kemudian berdiri dengan tertatih.

Zerlyn berbalik kemudian membantu Pak Syam untuk berdiri.

"Pak Syam tidak apa apa?." Tanya Zerlyn melihat wajah tuanya berubah bentuk menjadi tidak beraturan serta banyak lebam kebiruan dibeberapa titik.

"Tidak Non, tapi ini apa bisa dibuka?." Jawab Pak Syam dengan menunjuk kearah borgol ditangannya.

Zerlyn melirik sekilas kearah borgol yang sepertinya harus menggunakan kunci nomor digital untuk membukanya.

"Apa Tuan yang melakukannya?." Zerlyn menatap tajam Edgar.

Edgar tidak menjawab, hanya menatap Zerlyn dengan sinis. Emosi Zerlyn kembali meningkat dan segera merebut senjata ditangan Edgar.

"Kembalikan gadis bodoh!." Teriak Edgar.

Zerlyn tersenyum kecut "Kau ingin aku mengembalikannya? Hmmm.. Baiklah."

Zerlyn kembali menembak ke arah borgol namun berkali kali menembak, hasilnya nihil yang ada Pak Syam gemetar ketakutan.

"****!." Umpat Zerlyn melempar senjata ditangannya dengan asal.

"Non, jangan menembak lagi saya takut Non." Ujar Pak Syam dengan mengiba.

"Percuma Nona mau sampai berkali kali menembak tidak akan ada gunanya." Tegur Ken yang sejak tadi berdiam diri menyaksikan adegan demi adegan dari Zerlyn.

"Sialan!." Pekik Zerlyn kemudian mengambil ponsel didalam tasnya. Dengan terpaksa Zerlyn melakukannya untuk membobol dan segera mendapatkan kunci nomor gital.

Dengan cekatan dan cepat jari jemari lentik itu mengotak atik ponsel canggihnya, mengscrool kemudian menekan beberapa nomor serta angka. Tak membutuhkan waktu lama, Zerlyn menemukan kunci sandinya.

"6897." Teriak Zerlyn kepada Pak Syam.

Ketiga pria dewasa tersebut terkejut, kenapa bisa mengetahui kode sandi rahasianya?.

"Apa maksudnya Non?." Tanya Pak Syam tidak mengerti ucapan dari Zerlyn.

"Itu kodenya Pak Syam, cepetan!." Jawab Zerlyn.

"Tapi saya tidak mengerti tombolnya yang mana Non?." Tanya Pak Syam kembali dengan kebingungan.

Zerlyn menjitak keningnya sendiri kemudian berjalan mendekati Pak Syam lalu menekan beberapa tombol tersembunyi dalam borgol tersebut.

Pak Syam melotot melihat Zerlyn dengan cekatan membuka borgol di kedua tangannya. "Wah!! Non sangat hebat, terima kasih Non."

Zerlyn mengatur nafasnya sejenak kemudian mengangguk sebagai jawabannya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Episodes
1 EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2 UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3 ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4 POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5 MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6 LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7 LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8 MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9 EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10 SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11 CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12 HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13 INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14 EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15 CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16 ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17 PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18 DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19 CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20 UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21 IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22 SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23 BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24 PERLAHAN TERKUAK
25 HAL YANG TIDAK TERDUGA
26 TIDAK MENYANGKA
27 HUKUMAN PART 1
28 HUKUMAN PART 2
29 HUKUMAN PART 3
30 SAMBUNGAN
31 GELISAH
32 KODE ALIEN
33 TEROR PRAT 1
34 TEROR PRAT 2
35 KEBENARAN YANG SALAH
36 AWAL DARI SEGALANYA
37 SANG KETUA YANG SADIS
38 AWALAN
39 PRAT2
40 HAYATI LELAH BANG
41 SEMAKIN RUMIT
42 SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43 INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44 MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45 TERLALU TERANG
46 PRAT2
47 PRAT3
48 PRAT4
49 PRAT5
50 JAGOAN NEON BERKUMPUL
51 JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52 PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53 CHAPTER FIFTY-THREE
54 CHAPTER FIFTY-FOUR
55 CHAPTER FIFTY-FIVE
56 CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57 CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58 CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59 CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60 CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61 MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64 MISI RIVAL
65 MISI PENYELAMATAN
66 MISI PENYELAMATAN 2
67 MISI PENYELAMATAN 3
68 MISI PENYELAMATAN 4
69 MISI PENYELAMATAN 5
70 INDAHNYA KEBERSAMAAN
71 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73 MENUNGGU KEAJAIBAN
74 ARWAH GENTAYANGAN
75 KEAJAIBAN
76 MEMBONGKAR IDENTITAS
77 MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78 HUKUMAN ANEH
79 ULAT BULU
80 KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81 AKHIR SEGALANYA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2
UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3
ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4
POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5
MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6
LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7
LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8
MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9
EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10
SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11
CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12
HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13
INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14
EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15
CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16
ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17
PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18
DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19
CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20
UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21
IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22
SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23
BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24
PERLAHAN TERKUAK
25
HAL YANG TIDAK TERDUGA
26
TIDAK MENYANGKA
27
HUKUMAN PART 1
28
HUKUMAN PART 2
29
HUKUMAN PART 3
30
SAMBUNGAN
31
GELISAH
32
KODE ALIEN
33
TEROR PRAT 1
34
TEROR PRAT 2
35
KEBENARAN YANG SALAH
36
AWAL DARI SEGALANYA
37
SANG KETUA YANG SADIS
38
AWALAN
39
PRAT2
40
HAYATI LELAH BANG
41
SEMAKIN RUMIT
42
SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43
INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44
MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45
TERLALU TERANG
46
PRAT2
47
PRAT3
48
PRAT4
49
PRAT5
50
JAGOAN NEON BERKUMPUL
51
JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52
PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53
CHAPTER FIFTY-THREE
54
CHAPTER FIFTY-FOUR
55
CHAPTER FIFTY-FIVE
56
CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57
CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58
CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59
CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60
CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61
MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64
MISI RIVAL
65
MISI PENYELAMATAN
66
MISI PENYELAMATAN 2
67
MISI PENYELAMATAN 3
68
MISI PENYELAMATAN 4
69
MISI PENYELAMATAN 5
70
INDAHNYA KEBERSAMAAN
71
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73
MENUNGGU KEAJAIBAN
74
ARWAH GENTAYANGAN
75
KEAJAIBAN
76
MEMBONGKAR IDENTITAS
77
MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78
HUKUMAN ANEH
79
ULAT BULU
80
KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81
AKHIR SEGALANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!