CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN

Zerlyn benar benar tidak fokus apalagi sejak tadi otaknya masih berkelana mencari jawaban. Sekilas, ia melirik ke samping tempat duduk dan terlihat keningnya mengkerut keheranan.

"Kemana dia?." Batin Zerlyn kemudian kepalanya menggeleng pelan kenapa ia sampai memikirkan sipantat panci itu?.

Iseng, Zerlyn meraba bawah mejanya dan mendapati buku milik Alden dan memeriksa tulisan dalam buku tersebut.

"Kenapa harus aku pah? Bahkan aku tidak pernah mengerti apapun tentang perusahaan. Dan sampai harus meminta bantuan kepada MrZ? Dan itupun harus aku? Aku ingin hidup normal seperti yang lainnya pah, bermain bebas tanpa harus memikirkan bisnis."

Zerlyn terus mengulang dan mengulang membaca setiap makna kata katanya apalagi saat membaca kata "meminta bantuan kepada MrZ".

"Ah, sial! Kenapa sudah lama sekali aku tidak pernah mengeceknya kembali? Tapi, apa nama perusahaannya? Dan meminta bantuan soal apa?." Batin Zerlyn dalam hatinya.

Tangannya terus mencari setiap lembar demi lembar namun tidak menemukan apapun, seluruhnya kosong. Hal itu membuat Zerlyn penasaran apa selama ini Alden tidak pernah mencatat ataupun mengerjakan tugas lainnya?.

"Zerlyn!." Panggil Buk Tuty guru bahasa inggris sejak tadi memperhatikan Zerlyn yang tengah sibuk sendiri.

Zerlyn terkejut kemudian mendongkak wajahnya melihat Buk Tuty didepan dengan tampang yang garang "Iya Buk?."

"Kau tidak memperhatikan saya saat menerangkan didepan?." Tanya Buk Tuty.

"Memperhatikan kok Buk?." Jawab Zerlyn menelan slavinanya.

"Mampus loe Lyn, loe juga sih ngapain buka buku si pantat panci segala. Jangan jangan loe naksir atau kangen yah?." Bisik Stella dibelakang Zerlyn dengan sedikit menggodanya.

"Diem loe!." Geram Zerlyn memajukan bibirnya.

"Berdiri, dan jelaskan apa saja yang barusan sudah saya terangkan materi pelajaran hari ini." Ujar Buk Tuty.

Zerlyn melotot dan menggaruk lehernya tidak gatal, sedikit kikuk dan tidak berani menjawab.

"Kenapa diam?." Tanya Buk Tuty.

"Maaf Buk, saya tidak tahu." Jawab Zerlyn dengan kepala menunduk.

Semua kelas itu menyoraki Zerlyn dan melemparkan benda apa saja didepan mereka kepadanya.

"Huhhhh!!! So pintar sih!!."

"Mentang mentang jadi murid kesayangan."

"Mampus loe!."

Zerlyn geram dan emosi, tangannya mengepal kuat ingin rasanya merobek mulut menjijikan mereka.

"Diam kalian semua!." Teriak Buk Tuty mencoba melerai, kemudian kembali menatap Zerlyn dengan serius.

"Keluar sekarang! Nilai kamu saya kurangi dan keliling lapangan sampai bel pulang berbunyi!." Perintah Buk Tuty.

Mau tak mau, Zerlyn melangkah keluar dengan perasaan dongkol dan berkeliling lapangan sesuai dengan perintah dari Buk Tuty.

___

Zerlyn tengah duduk lesu di kursi halte menunggu angkutan umum yang lewat. Sejenak, ia jadi teringat dengan kejadian waktu lalu, dalam hatinya Zerlyn berdoa semoga tidak bertemu dengan orang seperti mereka.

Tak lama, ponselnya berdering setelah mengecek ternyata sopir pribadinya yang menelpon.

📞 "Hallo Pak Syam." Sapa Zerlyn ia berpikir Pak Syam bisa menjemputnya, namun ternyata yang mengangkat adalah Bik Nur.

|| "Hallo Nona, ini Bibi. Untuk saat ini Pak Syam belum bisa menjemput."

📞 "Ah, baiklah Bik tidak apa apa."

|| "Cepat pulang Non, Tuan muda sedang ngamuk."

📞 "Kenapa Bik?."

|| "Saya tidak tau Non, Bibi tutup dulu telponnya ya Non, cepat cepat pulang." Perintah Bik Nur kemudian mematikan sambungan telepon.

"Sial! Gak bosan apa ngamuk terus?." Gerutu Zerlyn mengumpati Edgar dalam hatinya.

Baru saja berdiri dan akan melangkah pergi, sedetik kemudian langkahnya terhenti saat mendengar suara yang Zerlyn sangat ia kenali.

"Loe?." Zerlyn sedikit terkejut mendapati Alden menghadang langkahnya.

"Hai Zerlyn." Sapa Alden dengan menyenderkan tubuhnya ke body mobil.

"Minggir gue mau balik!." Tukas Zerlyn mengibaskan tangan sebagai kode mengusir.

"Ouh, kebetulan dong! Ayo, gue anter." Ajak Alden yang secara tiba tiba dan menyebut kata "Gue".

"Gak perlu! Makasih!." Tolak Zerlyn.

"Bukankah loe sedang buru buru hari ini Zerlyn? Akibat ulah suamimu, si Edgar itu sedang mengamuk?." Tanya Alden tersenyum miring.

Zerlyn kaget kenapa Alden bisa mengetahui sisi kehidupannya? Dan bisa mengetahui jika ia saat ini adalah statusnya sebagai istri?.

"Kenapa? Kaget? Gue bisa tau segalanya tentang loe Zerlyn?." Ucap Alden seolah mengetahui keterkejutan dari Zerlyn.

"Brengs@! Apa mau loe Alden!." Geram Zerlyn menahan emosinya.

Alden tersenyum puas kemudian tertawa melihat raut wajah Zerlyn berubah seperti kesetanan.

"Apa yang gue ucapkan itu adalah benar Zerlyn?." Alden merasa pancingannya kali ini berhasil membuat Zerlyn marah padanya.

Zerlyn yang sudah terlewat emosi segera meninju Alden hingga sudut bibirnya tampak robek.

BUGGHHH!!!

"Loe jangan pernah mengusik kehidupan gue sialan!." Ujar Zerlyn melihat Alden tersenyum miring kemudian mengusap ujung bibirnya yang berdarah.

"Wow!! Loe sangat hebat Zerlyn, benar dugaanku loe adalah gadis ma--."

PLAAKKK!!!

Belum kalimat Alden selesai, Zerlyn segera menamparnya. Zerlyn benar benar sangat emosi apalagi mengungkit identitas aslinya, dirinya tidak akan pernah terima jika sampai menyebutnya gadis Mafia.

Ya, itu dulu berbeda dengan sekarang yang ingin benar benar berubah, ingin mendapatkan kehidupan yang tenang, damai tanpa ada musuh dibelakangnya.

"Berani juga loe sama gue!." Geram Alden kemudian memanggil anak buahnya yang berada didalam mobil untuk menghajar Zerlyn.

Sedangkan Alden menonton adegan demi adegan dan menyiarkannya secara Live di Ig miliknya. Zerlyn melihat hal itu sangat marah sampai tidak bisa berpikir jernih.

Dengan gerakan cepat untuk membasmi anak buah dari Alden hingga melumpuhkan seluruhnya, pertarungan melawan satu banding empat dengan perawakan masing masing memiliki badan yang kekar.

Namun Zerlyn tak menghiraukannya, dengan sesekali gerakan ia bisa melumpuhkan mereka. Dengan teknik di beberapa titik anggota tubuhnya lalu mematahkan bagian tulang kering.

BUGGGHHHH!!!

KRAAKKK!!!

"Arghhh!!!!."

Teriakan anak buahnya begitu melengking ke udara bersamaan dengan suara tulang patah dari mereka, hal itu membuat Alden sedikit bergidik. Tapi terbayar saat yang menonton aksi tersebut sampai ribuan, Alden tersenyum sangat puas.

Tak lama, Zerlyn kemudian mengambil senjata api milik salah satu diantara mereka dan menembak ke arah ponselnya hingga terjatuh beberapa kilo meter sebelum akhirnya retak dan pecah.

DOORRRR!!!!

"Arghh!!! Sialan!." Alden mengepalkan tangannya, kemudian mengambil senjata api yang ia sembunyikan dibalik seragam Sma miliknya.

"Lebih baik loe mati Zerlyn sialan!." Teriak Alden kemudian menarik pelatuknya siap menembak Zerlyn.

DORRR!!!!!

Dengan sigap, Zerlyn berhasil menghindar kemudian membalas menembak Alden sesekali berjalan mundur mencari tempat berlindung.

DORRRR!!!!

"Shiitt!!." Umpat Zerlyn tembakannya meleset jauh dari posisi Alden.

Pertarungan itu begitu sengit, keduanya tidak mau kalah dan sama sama berada di garis terdepan. Hingga membuat Zerlyn bosan serta jengah sendiri, ingin mengehentikan permainan konyolnya tersebut.

Apalagi, disaat melihat pelurunya hanya tersisa tinggal satu lagi. Tak lama, terdengar suara Alden berteriak mengejek dirinya.

"Menyerahlah Zerlyn! Tempat ini sudah gue kepung! Loe mau lari kemana lagi Hah!." Teriak Alden diiringi suara tertawa.

Zerlyn kemudian sedikit mengintip ditempat persembunyiannya untuk sekedar mengecek, dan benar apa yang di katakan oleh Alden.

Banyak anak buahnya berjejer rapih mengepung tempat tersebut dengan senjata api yang lengkap. Zerlyn dibuat geram, ia berpikir ternyata si pantat panci sangat licik sedangkan dirinya hanya seorang diri melawan mereka.

Tak ingin membuang banyak waktu lagi, perlahan Zerlyn mengambil senjata yang teronggok tak jauh berada dekat dengan posisinya. Senjata itu sendiri milik anak buah dari Alden yang sempat terlempar.

Dengan mengatur kecepatan dan arah angin, Zerlyn bersiap menembak bersamaan dengan anak buah Alden akan bergerak untuk mengecek tempat persembunyian dari Zerlyn.

DORRRRR!!!!

DORRR!!!

Dua kali, Zerlyn menembak dan pas tepat mengenai kaki mereka hingga membuat keadaan kembali panik, dengan segera diantara mereka mengarahkan senjata kepada Zerlyn bersiap menyerang balik.

Zerlyn berpikir, ia pasti akan kalah melawan mereka mengingat begitu banyaknya anak buah dari Alden. Hingga otaknya berinisiatif untuk kabur mengambil langkah seribu.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Episodes
1 EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2 UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3 ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4 POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5 MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6 LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7 LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8 MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9 EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10 SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11 CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12 HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13 INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14 EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15 CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16 ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17 PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18 DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19 CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20 UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21 IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22 SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23 BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24 PERLAHAN TERKUAK
25 HAL YANG TIDAK TERDUGA
26 TIDAK MENYANGKA
27 HUKUMAN PART 1
28 HUKUMAN PART 2
29 HUKUMAN PART 3
30 SAMBUNGAN
31 GELISAH
32 KODE ALIEN
33 TEROR PRAT 1
34 TEROR PRAT 2
35 KEBENARAN YANG SALAH
36 AWAL DARI SEGALANYA
37 SANG KETUA YANG SADIS
38 AWALAN
39 PRAT2
40 HAYATI LELAH BANG
41 SEMAKIN RUMIT
42 SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43 INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44 MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45 TERLALU TERANG
46 PRAT2
47 PRAT3
48 PRAT4
49 PRAT5
50 JAGOAN NEON BERKUMPUL
51 JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52 PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53 CHAPTER FIFTY-THREE
54 CHAPTER FIFTY-FOUR
55 CHAPTER FIFTY-FIVE
56 CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57 CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58 CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59 CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60 CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61 MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64 MISI RIVAL
65 MISI PENYELAMATAN
66 MISI PENYELAMATAN 2
67 MISI PENYELAMATAN 3
68 MISI PENYELAMATAN 4
69 MISI PENYELAMATAN 5
70 INDAHNYA KEBERSAMAAN
71 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73 MENUNGGU KEAJAIBAN
74 ARWAH GENTAYANGAN
75 KEAJAIBAN
76 MEMBONGKAR IDENTITAS
77 MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78 HUKUMAN ANEH
79 ULAT BULU
80 KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81 AKHIR SEGALANYA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2
UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3
ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4
POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5
MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6
LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7
LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8
MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9
EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10
SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11
CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12
HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13
INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14
EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15
CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16
ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17
PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18
DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19
CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20
UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21
IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22
SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23
BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24
PERLAHAN TERKUAK
25
HAL YANG TIDAK TERDUGA
26
TIDAK MENYANGKA
27
HUKUMAN PART 1
28
HUKUMAN PART 2
29
HUKUMAN PART 3
30
SAMBUNGAN
31
GELISAH
32
KODE ALIEN
33
TEROR PRAT 1
34
TEROR PRAT 2
35
KEBENARAN YANG SALAH
36
AWAL DARI SEGALANYA
37
SANG KETUA YANG SADIS
38
AWALAN
39
PRAT2
40
HAYATI LELAH BANG
41
SEMAKIN RUMIT
42
SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43
INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44
MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45
TERLALU TERANG
46
PRAT2
47
PRAT3
48
PRAT4
49
PRAT5
50
JAGOAN NEON BERKUMPUL
51
JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52
PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53
CHAPTER FIFTY-THREE
54
CHAPTER FIFTY-FOUR
55
CHAPTER FIFTY-FIVE
56
CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57
CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58
CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59
CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60
CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61
MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64
MISI RIVAL
65
MISI PENYELAMATAN
66
MISI PENYELAMATAN 2
67
MISI PENYELAMATAN 3
68
MISI PENYELAMATAN 4
69
MISI PENYELAMATAN 5
70
INDAHNYA KEBERSAMAAN
71
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73
MENUNGGU KEAJAIBAN
74
ARWAH GENTAYANGAN
75
KEAJAIBAN
76
MEMBONGKAR IDENTITAS
77
MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78
HUKUMAN ANEH
79
ULAT BULU
80
KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81
AKHIR SEGALANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!