LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE

Zerlyn sedang duduk termenung sendirian dihalte untuk menunggu bus ataupun angkutan umum. Sekolah itu sepi keseluruhannya sudah kembali kedalam markasnya masing masing.

Sekilas ia melirik jam ditangan kanan menunjukan pukul enam sore, sudah lama ia menunggu namun tak kunjung melihat satupun kendaraan yang lewat.

Tak lama, mobil hitam melaju mendekatinya kening Zerlyn mengkerut tidak mengenali mobil tersebut. Kemudian, si pemilik mobil itu keluar dengan mengenakan stelan jas rapih.

Tangan Zerlyn mengepal kuat, giginya beradu dan rahanganya mengeras serta mata yang tajam menatap pria jangkung itu. Emosinya memuncak tiba tiba berada di ujung kepalanya.

"Sialan!." Desis Zerlyn nafasnya memburu, dadanya naik turun menahan amarah yang bergejolak.

"Hai Nona, sedang apa disini? Ko sendirian? Hmmm.. Apa sedang menunggu seseorang?." Tanya Pria tersebut lalu duduk disamping Zerlyn.

Zerlyn berdiri lalu kakinya ia mundurkan beberapa langkah, mencari titik objek yang aman. "Basi! Katakan siapa Anda!."

Pria itu tertawa dengan santai lalu menjawabnya "Nona, tenanglah.. Saya tidak akan menyakiti Nona saya ini pria baik. Mari ikutlah, saya akan mengantar Nona ketempat tujuan. Tinggal sebutkan saja dimana alamat rumahnya." Jelas pria itu kemudian membuka pintu mobil depan.

"Ayo, silahkan Nona. Saya tidak bermaksud jahat seperti apa yang Nona pikirkan, saya merasa iba melihat gadis cantik seperti Nona berdiri sendiri." Sambungnya lagi saat Zerlyn tetap bergeming ditempat.

Zerlyn menatap disekitar lokasi dengan sedikit menyipitkan matanya dan tersenyum samar sesaat mendapatkan objek tertentu.

"Saya masih punya kedua kaki! Masih bisa berjalan! Dan terima kasih atas tawarannya, Tuan yang terhormat!." Tolak Zerlyn kemudian melangkah pergi dengan tergesa.

"Mau kemana Nona?." Tanya pria itu berjalan santai mengikuti langkah Zerlyn.

"Neraka!." Jawab Zerlyn singkat.

"Selain cantik, Nona juga ternyata sedikit galak. Tapi, saya suka." Balas Pria itu dengan sedikit terkekeh.

Zerlyn menghentikan langkahnya kemudian memutarkan tubuh ke belakang menatap pria tersebut dengan lekat "Apa mau anda! Katakan!."

"Oppss!! Santai saja Nona, sudah ku katakan saya hanya ingin berbaik hati menerima tumpangan." Ujar Pria itu masih bersikap santai.

"Cihh!! Saya tidak butuh tumpangan dari Anda!." Sinis Zerlyn sudah risih dengan kedatangan pria asing tersebut.

"Hmmm.. Tapi, kalau saya memaksa bagaimana? Takutnya nanti ada yang menculik anda Nona?."

"Menculik? Itu khusus pertanyaan untuk Anda Tuan yang terhomat!."

Pria itu kembali tertawa, tapi suaranya lebih keras membuat Zerlyn sedikit memundurkan langkahnya.

"Kenapa Nona? Apa takut dengan saya? Jangan Takut, saya tidak akan berbuat jahat." Pria itu berjalan pelan bersamaan dengan langkah Zerlyn yang mundur perlahan.

Zerlyn dibuat jengkel dan geram kemudian ia membentak dan berteriak dengan suara yang kian meninggi "BERHENTI!."

"Hmmm.. Anda sangat berani sekali Nona, Ah rasanya akan sangat menyenangkan jika saya bermain main sedikit."

Mata pria itu memberikan kode kepada anak buahnya, tepat berada di belakang Zerlyn yang entah sejak kapan sudah berada disana.

Dengan cepat Zerlyn bisa mengetahui kode lirikan matanya, segera menghindar saat anak buahnya akan membekap Zerlyn.

Segera Zerlyn meninju bagian perut dengan sikut tangan kanan, memutar tubuhnya kembali meninju bagian rahang dengan menggunakan kaki.

BBUGGHH!!!

Anak buahnya tersungkur, tak tinggal diam tangan Zerlyn berkali meninju bagian wajah hingga babak belur dan mengambil senjata genggam yang berada disisi pinggangnya.

Lalu mengarahkan kearah tiga pria didepannya.

"Wow!! Anda sangat hebat sekali Nona." Puji pria tersebut tersenyum miring melihat aksi keberanian dari Zerlyn.

"Jangan banyak bacot!." Pekik Zerlyn sinis.

"Serang gadis ingusan itu!." Perintahnya kepada anak buah disamping kiri kanannya.

Zerlyn mendesis "Hanya pecundang yang berani keroyokan!."

Pria tersebut tak mengindahkan ucapan Zerlyn dengan tidak sabar dia kembali menyuruh anak buahnya untuk segera melawan.

Zerlyn tidak takut menatap anak buah yang tubuhnya besar dan berotot tak sebanding dengan tubuh gadis SMA.

Dengan kaki memasang kuda kuda sudah siap untuk melawan keduanya. Bahkan untuk melawan 10 preman Zerlyn siap menghadapinya seorang diri.

Perkelahian itu begitu sengit, beruntungnya lokasi area di sekolah tersebut sudah sepi. Berkali kali Zerlyn menumbangkan musuhnya.

Nafasnya terasa sesak, dengan keringat deras membajiri tubuh letihnya. Pria asing tersebut memilih kabur disaat anak buahnya tumbang melawan Zerlyn.

Sejenak, Zerlyn mengatur nafasnya tak lupa kembali membereskan penampilan yang berantakan tak ingin sampai tau apa yang sudah terjadi padanya.

Setelah dirasa tenang, matanya mengedar ke sekeliling lokasi tempat pertarungan. Sekedar mengecek kembali jangan sampai ada yang terlewat dan ceroboh akibat ulahnya sendiri.

Kepalanya mengangguk menatap objek yang berada jauh dengan jaraknya, kemudian Zerlyn mengambil ponsel jadul disaku seragam dan mengetik beberapa pesan setelah terkirim, barulah ia kembali melanjutkan langkahnya dengan santai.

"Kau itu terlalu bodoh! Sama halnya dengan isi otakmu!." Batin Zerlyn.

___

Tubuh letihnya ia sandarkan diatas kapret bulu lembut, matanya menatap langit langit kamar milik suaminya. Sejenak matanya ia arahkan ke sisi ranjang, lalu membuang nafasnya kasar.

"Kenapa sih jadi seperti ini?." Gumam Zerlyn kemudian memilih tidur untuk menjemput mimpi.

Namun, baru saja akan menutup mata Zerlyn terkejut mendengar suara ketukan pintu. Apalagi saat ini ia tidur dibawah dengan beralaskan kapret.

Dengan panik dan tanpa bertanya siapa, Zerlyn melempar asal bantal serta selimutnya ke atas ranjang. Sebab, tidak ada yang tau jika Zerlyn dan Edgar sering tidur terpisah meski dalam satu kamar.

"Masuk!." Teriak Zerlyn tengah duduk santai di bawah.

Pintu terbuka menampilkan Bik Nur tersenyum menyambut Nyonya mudanya.

"Selamat malam Nona, maaf saya mengganggu waktu tidur anda. Nona, saya ingin menyampaikan jika besok saat berangkat sekolah Pak Syam akan mengantar serta menjemput anda Nona." Jelas Bik Nur menyampaikan pesannya langsung.

"Pesan dari siapa Bik?." Tanya Zerlyn heran.

"Tuan Muda Nona, dan tiga hari kedepan semuanya akan kembali pulang ke mansion." Jawab Bik Nur.

"Semuanya? Siapa?." Tanya Zerlyn kembali.

Bik Nur tersenyum "Tn.Muda Edgar, Ny.Hellen, Tn.Elmato, Tn.Muda Ezra serta Tn.Ken Nona." Jelas Bik Nur mengabsen satu persatu penghuni mansion.

"Termasuk Clara Velina Anastasya?." Tebak Zerlyn dan dianggukan oleh Bik Nur.

"Hmmm.. Bukankah Ezra itu sudah kuliah diluar negri?."

"Betul Nona, tapi saya dengar kabar akan pindah kesini untuk alasannya saya sendiri tidak tahu." Ujar Bik Nur.

"Hmmm.. Baiklah, Bibi boleh keluar."

"Baik, saya permisi Nona." Pamit Bik Nur.

Zerlyn mengangguk. Sesaat kepergian Bik Nur, Zerlyn termenung sejenak lalu membuang nafasnya frustasi.

"Hufftt!! Bisa pecah otak gue! Sialan!." Gerutu Zerlyn kemudian berdiri dan kembali mengambil selimut serta bantalnya untuk melajutkan alam mimpi.

___

Pagi pagi sekali Zerlyn sudah bersiap siap mengenakan seragamnya, tak lupa memberikan sedikit sentuhan liptin agar tidak terlalu pucat. Kemudian segera melangkah keluar menyambut penghuni mansion.

"Selamat pagi Bik." Sapa Zerlyn tersenyum hangat menyambut Bik Nur di bawah tangga seolah menunggu dirinya.

"Pagi kembali Non, ayo sarapan dulu. Bibi sudah siapkan roti betot dan segelas susu hangat." Ajak Bik Nur kemudian menuntunnya ke meja makan.

"Tumben sekali Non?." Sambung Bik Nur biasanya dijam seperti ini, Zerlyn masih mengerjakan rutintas hariannya.

"Hari ini ada jadwal ulangan Bik, jadi sepertinya Zerlyn pulangnya agak telat." Jelas Zerlyn.

"Baik Non, nanti kabari Pak Syam saja." Tegur Bik Nur.

"Laksanakan Bik, Zerlyn berangkat dulu." Pamitnya kemudian.

"Hati hati Non." Nasehat Bik Nur.

Zerlyn mengangguk lalu melangkah dengan riang, entahlah kenapa hatinya begitu sangat bahagia. Apalagi tidak ada kehadiran si penghuni itu membuat Zerlyn bebas melakukan apapun sesuai keinginannya.

"Selamat pagi Pak Syam, Mang Asep." Sapa Zerlyn menyapa keduanya.

"Eh, pagi Non." Jawab keduanya dengan serentak.

"Wahh!! Tumben pagi sekali Non?." Ucap Pak Syam keheranan.

"Iya, hari ini jadwalnya ada ujian serta kegiatan yang lainnya Pak." Jawab Zerlyn.

"Ohhh.. Yasudah, Ayo sekarang kita berangkat Non." Ajak Pak Syam kemudian membuka pintu mobil.

"Mang Asep, Zerlyn berangkat dulu." Pamitnya kepada Mang Asep yang saat itu tengah bersantai ditemani segelas kopi pahit kesukaannya.

"Siap Non, hati hati." Ujar Mang Asep seraya mendoakan Nyonya mudanya.

Dalam hatinya itu tak hentinya mengucapkan syukur. Majikannya, Edgar menikahi gadis seperti Zerlyn yang memiliki sifat lembut, ramah, serta tidak membedakan kasta.

🌿🌿🌿🌿🌿

Episodes
1 EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2 UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3 ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4 POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5 MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6 LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7 LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8 MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9 EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10 SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11 CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12 HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13 INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14 EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15 CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16 ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17 PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18 DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19 CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20 UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21 IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22 SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23 BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24 PERLAHAN TERKUAK
25 HAL YANG TIDAK TERDUGA
26 TIDAK MENYANGKA
27 HUKUMAN PART 1
28 HUKUMAN PART 2
29 HUKUMAN PART 3
30 SAMBUNGAN
31 GELISAH
32 KODE ALIEN
33 TEROR PRAT 1
34 TEROR PRAT 2
35 KEBENARAN YANG SALAH
36 AWAL DARI SEGALANYA
37 SANG KETUA YANG SADIS
38 AWALAN
39 PRAT2
40 HAYATI LELAH BANG
41 SEMAKIN RUMIT
42 SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43 INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44 MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45 TERLALU TERANG
46 PRAT2
47 PRAT3
48 PRAT4
49 PRAT5
50 JAGOAN NEON BERKUMPUL
51 JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52 PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53 CHAPTER FIFTY-THREE
54 CHAPTER FIFTY-FOUR
55 CHAPTER FIFTY-FIVE
56 CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57 CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58 CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59 CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60 CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61 MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64 MISI RIVAL
65 MISI PENYELAMATAN
66 MISI PENYELAMATAN 2
67 MISI PENYELAMATAN 3
68 MISI PENYELAMATAN 4
69 MISI PENYELAMATAN 5
70 INDAHNYA KEBERSAMAAN
71 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73 MENUNGGU KEAJAIBAN
74 ARWAH GENTAYANGAN
75 KEAJAIBAN
76 MEMBONGKAR IDENTITAS
77 MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78 HUKUMAN ANEH
79 ULAT BULU
80 KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81 AKHIR SEGALANYA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2
UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3
ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4
POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5
MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6
LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7
LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8
MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9
EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10
SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11
CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12
HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13
INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14
EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15
CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16
ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17
PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18
DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19
CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20
UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21
IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22
SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23
BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24
PERLAHAN TERKUAK
25
HAL YANG TIDAK TERDUGA
26
TIDAK MENYANGKA
27
HUKUMAN PART 1
28
HUKUMAN PART 2
29
HUKUMAN PART 3
30
SAMBUNGAN
31
GELISAH
32
KODE ALIEN
33
TEROR PRAT 1
34
TEROR PRAT 2
35
KEBENARAN YANG SALAH
36
AWAL DARI SEGALANYA
37
SANG KETUA YANG SADIS
38
AWALAN
39
PRAT2
40
HAYATI LELAH BANG
41
SEMAKIN RUMIT
42
SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43
INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44
MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45
TERLALU TERANG
46
PRAT2
47
PRAT3
48
PRAT4
49
PRAT5
50
JAGOAN NEON BERKUMPUL
51
JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52
PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53
CHAPTER FIFTY-THREE
54
CHAPTER FIFTY-FOUR
55
CHAPTER FIFTY-FIVE
56
CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57
CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58
CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59
CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60
CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61
MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64
MISI RIVAL
65
MISI PENYELAMATAN
66
MISI PENYELAMATAN 2
67
MISI PENYELAMATAN 3
68
MISI PENYELAMATAN 4
69
MISI PENYELAMATAN 5
70
INDAHNYA KEBERSAMAAN
71
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73
MENUNGGU KEAJAIBAN
74
ARWAH GENTAYANGAN
75
KEAJAIBAN
76
MEMBONGKAR IDENTITAS
77
MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78
HUKUMAN ANEH
79
ULAT BULU
80
KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81
AKHIR SEGALANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!