MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO

Zerlyn menghentakan kakinya kesal memikirkan bagaimana caranya untuk pulang? Sedangkan ia hanya memegang uang 10 ribu.

"Tuhan.. Aku haus, Aku lapar, pengen eskrim." Teriak Zerlyn dengan tangan diudara memegang uang 10ribu sontak uang itu bersinar karna efek cahaya matahari.

Zerlyn membayangkan cuaca panas seperti ini lebih enak memakan eskrim sambil duduk santai ditaman. Sejenak ia melupakan segudang pekerjaan yang sudah menumpuk.

Matanya menyipit, dengan senyuman merekah dibibirnya ia membayangkan uang 10ribu itu berubah menjadi berwarna merah.

Berkali kali ia mengecek penglihatannya, sesaat khayalannya itu benar benar menjadi kenyataan.

"Eh!! Kok jadi beneran?." Ujar Zerlyn yang tampak keheranan.

"Kau menghalangi jalanku!." Tegur Edgar dibelakangnya dengan uang 100ribu yang ia bentangkan.

Sejak tadi, Edgar mendengar ocehan gadis itu, entah merasa iba atau ada perasaan lain yang ada dalam hatinya secara tiba tiba datang begitu saja.

Zerlyn memutarkan tubuhnya dan menatap Edgar dengan jarak yang dekat, hingga membuat posisi mereka menjadi ambigu. Tangan kekar Edgar masih di belakang tubuh Zerlyn seperti sedang merangkul istrinya.

"Tuan, sejak kapan berdiri dibelakangku? Apa Tuan tadi mendengar semua ucapanku?." Tanya Zerlyn sedikit grogi apalagi jarak mereka hanya terhalang beberapa senti saja.

"Hmmm.. Pulanglah, saya akan keluar kota untuk beberapa hari dan ini gunakan dengan sebaiknya." Tangan Edgar meyerahkan uang tunai beberapa lembar dikepala Zerlyn yang tinggi tubuhnya mencapai dada bidangnya.

Tangan Zerlyn mengulur mengambil uang dikepalanya dan menghitung seluruhnya. "Tidak perlu Tuan, ini kebanyakan." Tolak Zerlyn yang akan mengembalikannya kepada Edgar.

"Ambil dan cepat pulang, Pak Syam sudah menunggu di belakangmu." Tukas Edgar melihat mobil terparkir dibelakang Zerlyn kemudian Pak Syam segera menghampiri keduanya.

"Selamat siang Tuan, Nyonya." Sapa Pak Syam supir pribadi.

"Eh, sejak kapan Pak Syam disini?." Tanya Zerlyn keheranan.

Pak Syam hanya meyengir kuda lalu menatap Egdar "Hati hati Tuan." Nasehat Pak Syam.

Edgar mengangguk lalu berjalan mendekat ke mobilnya, tak lama mobil mewah itu meleset meninggalkan Zerlyn dan Pak Syam.

Zerlyn sedikit melongo menatap kepergian suaminya, ada rasa hati yang seolah tak rela ditinggal begitu saja.

"Non! Nyonya Zerlyn." Tangan Pak Syam menepuk pundaknya. Refleks membuat Zerlyn terlonjak kaget.

"Eh, iya Pak Syam." Ujar Zerlyn dengan menetralkan keterkejutannya.

"Mari saya antar pulang Nyonya." Sambut Pak Syam.

"Jika dikantor jangan manggil aku Nyonya Pak Syam bisa bahaya." Tegur Zerlyn dengan pandangan kesekeliling kantor beruntungnya diluar kantor itu sepi.

"Loh, kenapa?." Tanya Pak Syam kebingungan.

"Nanti aku jelaskan, sekarang antar ke toko eskrim dulu." Pinta Zerlyn kemudian.

"Aduh!! Kita pulang saja yah Ny---"

"Sudah kubilang jangan panggil Nyonya! Panggil Zerlyn." Potong Zerlyn dengan cepat, ia sendiri risih dengan panggilan seperti itu.

"Saya gak enak, Non kan majikan saya dan jika Tuan Egdar tahu kepala saya bisa dipenggal Non." Jelas Pak Syam sekilas bahunya bergidik.

Zerlyn membuang nafasnya lalu kakinya berjalan dengan langkah terburu buru "Ayo Pak Syam." Ajak Zerlyn mendekat ke arah mobil yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia tidak ingin sampai oranglain tau tentang jati dirinya.

"Ke Maerot dulu ya Pak Syam." Pinta Zerlyn kembali.

"Tapi Non.." Ucap Pak Syam sedikit gugup dengan permintaan dari Zerlyn.

"Kenapa? Pak Syam mau? Nanti aku belikan juga sekalian untuk Mang Asep juga." Usul Zerlyn selalu teringat dengan kuncen gerbang mansionnya.

Pak Syam diam, tidak menjawab usulan Zerlyn, dirinya sibuk dengan pemikiran yang ada di otaknya. Takut, benar benar sangat takut.

"Ehhh!! Pak Syam, Stoopp Pak!!!." Pekik Zerlyn saat melintasi area Maerot.

Refleks Pak Syam yang tadinya sedang melamun, dibuat terkejut lalu mengerem mendadak.

CKKIITTT!!!!

DUKKK!!

"Aduhh!!." Ringis Zerlyn memegang keningnya akibat terbentur kursi didepannya.

Pak Syam melotot dan terkejut, keringat dinginnya langsung keluar sontak membalikan tubuhnya menatap Zerlyn yang masih memegang kening seraya mengusapnya dengan pelan.

"Nyonya!! Maafkan saya Nyonya.. Apa Nyonya baik baik saja?." Tanya Pak Syam benar benar sangat kwatir, dirinya bekerja sangat lalai hingga membuat majikannya terluka. Jika sampai Tuan Egdar tahu, tamat riwayatnya.

Zerlyn bisa merasakan aura ketakutan Pak Syam, mata sayu serta wajah pucat dan bibir yang bergetar menatap ke arahnya.

"Tidak apa apa Pak Syam, Pak Syam tunggu disini sebentar oke." Zerlyn berusaha tersenyum agar Pak Syam tidak terlalu mengkwatirkannya.

"Baik Non, tapi jangan lama lama ya Non.. Saya benar benar minta maaf." Sesal Pak Syam kembali.

Zerlyn tersenyum dan mengangguk lalu keluar dari mobilnya. Pak Syam tak henti hentinya berdoa untuk keselamatan Nyonya mudanya tersebut.

___

Zerlyn tampak sangat bahagia, akhirnya memakan eskrim itu tercapai sudah. Dengan tangannya memborong eksrim serta membeli yang lain untuk Pak Syam dan Mang Asep.

Disaat fokus mencari benda yang cocok dan menimbanginya, sebab ia bingung sendiri dengan kedua benda itu. Tak lama, telinganya mendengar suara yang tidak asing menurut Zerlyn sendiri.

Zerlyn menatap sekilas kesampingnya dan mendapati manusia setengah jadi jadian, dengan tangan yang memegang ponsel berada ditelinganya. Tampak asyik dan serius dengan obrolan tersebut sampai tidak sadar ada manusia kepo disisinya.

"Baik Tuan.. Akan saya cari informasi mengenai datanya."

Hanya kata kata itu yang terdengar ditelinga Zerlyn dan baru saja akan kembali menguping, ia gelegapan sendiri saat orang itu ternyata sudah selesai menelpon.

Zerlyn panik kemudian cepat berlari menuju kasir, tak ingin berlama lagi di Maerot. Mengingat, Pak Syam sudah menunggunya sejak tadi.

___

Langkahnya tampak tergesa gesa sampai tidak sadar Pak Syam berada di depan Maerot. Zerlyn melwatinya begitu saja sampai suara Pak Syam menghentikan langkahnya.

"Nyonya, biar saya yang bawa belanjaannya." Pinta Pak Syam dibelakang Zerlyn.

Zerlyn menoleh mendapati Pak Syam berdiri menunduk kemudian mengambil paksa belanjaan ditangannya.

Sementara Pak Syam menyimpan belanjaannya, Zerlyn segera masuk ke dalam mobil tanpa menunggu Pak Syam untuk membuka pintunya lebih dulu.

Pikiran Zerlyn melayang, ada apa dengan hari ini? Apa ia sial? Apa itu sebuah keburuntungan untuknya? Apalagi Edgar pergi begitu saja entah apa alasannya? Sedangkan besok adalah hari wekeend. Memikirkan hal itu, membuat Kepala Zerlyn pening dan memijat pelipisnya sejenak.

Pak Syam yang baru saja masuk dan melihat Visi Mirrornya lalu melirik sekilas kebelakang mendapati Zerlyn tengah memijat kepalanya sendiri.

"Masih sakit Nona? Saya kerumah sakit ya Non." Pinta Pak Syam yang sangat kwatir melihat Zerlyn.

"Tidak apa apa Pak Syam, ayo jalankan mobilnya Pak." Ujar Zerlyn kembali duduk dengan tenang.

"Baik Non." Ucap Pak Syam mencoba mengusir rasa ketakutannya dan berharap Zerlyn baik baik saja.

Dari sudut Maerot, bibir itu tersenyum menatap kepergian Zerlyn hingga tidak sadar ia meninggalkan benda berharganya yang terjatuh. Kemudian ia mengambil ponselnyax mengscroll nama yang menurutnya itu penting.

"Aku sudah mendapatkan informasinya, Ikuti mobil hitam mereka dijalan XX. Dan langsung kabari aku jika info itu sudah kalian dapatkan."

___

Selama dalam perjalanan itu hening, Pak Syam sekarang sudah fokus dengan pikirannya. Tampak hatinya sudah agak tenang.

Sedangkan Zerlyn mengotak atik ponsel jadulnya sekilas bibir itu tersenyum tipis, lalu kembali menaruh ponsel disaku seragamnya.

"Pak Syam." Panggil Zerlyn memecah keheningan dalam mobil tersebut.

"Iya Non." Jawab Pak Syam melirik Visi Mirrornya melihat Zerlyn tengah duduk santai.

"Singa itu berapa hari keluar kota Pak?." Tanya Zerlyn yang penasaran.

"Singa? Maaf, maksudnya siapa Non?." Ucap Pak Syam dengan hati hati.

"Suamiku Pak, Edgar." Tukas Zerlyn sebenarnya sangat malas mengatakan kata suami, namun tak ada cara lain dirinya tidak boleh egois. Jangan sampai ada yang tau bahwa sebenarnya hubungan mereka tidak seperti apa yang dibayangkan.

"Saya tidak tau Non, biasanya sih hanya tiga hari atau sekitar satu mingguan." Jelas Pak Syam mengingat ia adalah sopir pribadi yang sudah lama mengabdi pada keluarga Varessham termasuk Edgar. Jadi Pak Syam sudah tau bagaimana sikap tendangnya seperti apa.

"Tapi, bukannya besok hari Wekeend?."

"Iya saya tahu Non, biasanya Tuan Egdar itu sangat sibuk meskipun hari Wekeend dalam urusan bisnis, Tuan sangat giat bekerja dan bekerja sampai tidak memikirkan jodoh dalam hidupnya, tapi beruntung Nyonya besar menjodohkan Nona dengan Tuan Edgar."

"Dengan kehadiran Nona dikehidupan Egdar sedikit demi sedikit ada perubahan, dan saya sendiri menyukai kedatangan Nona." Jelas Pak Syam dengan panjang lebar.

"Memangnya, suamiku kerjanya apa Pak Syam?." Tanya Zerlyn kembali.

"Loh, memangnya Non tidak tau rupanya?." Pak Syam sedikit terkekeh, merasa lucu dengan pertanyaan yang Zerlyn lontarkan.

"Tidak Pak Syam, ya siapa tau Pak Syam tau?." Ujar Zerlyn dengan penuh harap.

"Tuan itu pemilik perusahaan Varessham, keluarga miliarder yang terkenal diberbagai daerah, luar, dalam bahkn sampai negri Non. Saya sendiri sangat bangga dan senang sekali bisa bekerja bersama keluarga Varessham."

"Mengingat keluarga kaya raya itu sangat baik kepada saya, sampai saya merasa berhutang budi." Cerita Pak Syam yang membuat Zerlyn tidak puas dengan jawabannya.

Zerlyn memilih diam kembali daripada harus bertanya lebih jauh.

🌿🌿🌿🌿🌿

Episodes
1 EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2 UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3 ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4 POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5 MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6 LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7 LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8 MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9 EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10 SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11 CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12 HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13 INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14 EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15 CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16 ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17 PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18 DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19 CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20 UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21 IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22 SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23 BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24 PERLAHAN TERKUAK
25 HAL YANG TIDAK TERDUGA
26 TIDAK MENYANGKA
27 HUKUMAN PART 1
28 HUKUMAN PART 2
29 HUKUMAN PART 3
30 SAMBUNGAN
31 GELISAH
32 KODE ALIEN
33 TEROR PRAT 1
34 TEROR PRAT 2
35 KEBENARAN YANG SALAH
36 AWAL DARI SEGALANYA
37 SANG KETUA YANG SADIS
38 AWALAN
39 PRAT2
40 HAYATI LELAH BANG
41 SEMAKIN RUMIT
42 SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43 INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44 MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45 TERLALU TERANG
46 PRAT2
47 PRAT3
48 PRAT4
49 PRAT5
50 JAGOAN NEON BERKUMPUL
51 JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52 PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53 CHAPTER FIFTY-THREE
54 CHAPTER FIFTY-FOUR
55 CHAPTER FIFTY-FIVE
56 CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57 CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58 CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59 CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60 CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61 MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63 KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64 MISI RIVAL
65 MISI PENYELAMATAN
66 MISI PENYELAMATAN 2
67 MISI PENYELAMATAN 3
68 MISI PENYELAMATAN 4
69 MISI PENYELAMATAN 5
70 INDAHNYA KEBERSAMAAN
71 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72 DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73 MENUNGGU KEAJAIBAN
74 ARWAH GENTAYANGAN
75 KEAJAIBAN
76 MEMBONGKAR IDENTITAS
77 MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78 HUKUMAN ANEH
79 ULAT BULU
80 KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81 AKHIR SEGALANYA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
EL COMIENZO DE LA HISTORIA DEL CAPÍTULO UNO
2
UNA IRA SIN FIN CAPITULO DOS
3
ESPOSA GUSTO AYUDA CAPITULO TRES
4
POR QUÉ SATANÁS ESTÁ SIEMPRE EN TODAS PARTES? CAPÍTULO CUATRO
5
MI VISTA NUNCA SE EQUIVOCARÁ CAPITULO CINCO
6
LA PÉRDIDA ES PESADA CAPÍTULO SEIS
7
LENTAMENTE APARECE EL TEORÍA CAPITULO SIETE
8
MÁS EN CORREGIR INFORMACIÓN SOBRE USTED CAPÍTULO OCHO
9
EL JUEGO EMPIEZA PRONTO CAPITULO NUEVE
10
SEGUNDOS DE ATAQUE CAPITULO DIEZ
11
CAPÍTULO ONCE ATAQUE DE REGRESO PART TWO
12
HAY UN SABOR MAS CAPITULO DOCE
13
INICIO DEL PUNTO DE LUZ CAPÍTULO TRECE
14
EN BUSCA DE RESPUESTAS CAPÍTULO CATORCE
15
CAPÍTULO QUINCE ATAQUE DE DEVOLUCIÓN
16
ESE PROBLEMA COMO NUNCA TERMINA CAPITULO DIECISÉIS
17
PROBLEMAS QUE AÚN CONTINUAN CAPÍTULO DIECISIETE
18
DESARROLLANDO UNA NUEVA ESTRATEGIA CAPÍTULO DIECIOCHO
19
CAPÍTULO DIECINUEVE PENSAMIENTOS
20
UNA VIDA ABURRIDA CAPÍTULO TWENTY
21
IBLIS CANTIK BAB DUA PULUH SATU
22
SEMAKIN DEKAT BAB DUA PULUH DUA
23
BIDADARI BUSUK BAB DUA PULUH TIGA
24
PERLAHAN TERKUAK
25
HAL YANG TIDAK TERDUGA
26
TIDAK MENYANGKA
27
HUKUMAN PART 1
28
HUKUMAN PART 2
29
HUKUMAN PART 3
30
SAMBUNGAN
31
GELISAH
32
KODE ALIEN
33
TEROR PRAT 1
34
TEROR PRAT 2
35
KEBENARAN YANG SALAH
36
AWAL DARI SEGALANYA
37
SANG KETUA YANG SADIS
38
AWALAN
39
PRAT2
40
HAYATI LELAH BANG
41
SEMAKIN RUMIT
42
SANGGUPKAH BERTAHAN MESKI DIDERA RASA SAKIT
43
INDAH NAMUN TERASA PAHIT
44
MENIKMATI KEHIDUPAN YANG BEBAS
45
TERLALU TERANG
46
PRAT2
47
PRAT3
48
PRAT4
49
PRAT5
50
JAGOAN NEON BERKUMPUL
51
JAGOAN NEON BERKUMPUL 2
52
PERSEMBUNYIAN BERSAMA PENUNGGU HUTAN
53
CHAPTER FIFTY-THREE
54
CHAPTER FIFTY-FOUR
55
CHAPTER FIFTY-FIVE
56
CHAPTER FIFTY-SIX BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS
57
CHAPTER FIFTY-SEVEN BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 2
58
CHAPTER FIFTY-EIGHT BERMAIN DI ISTANA RAJA IBLIS 3
59
CHAPTER FIFTY-NEINE PERGI MUNGKIN ITU LEBIH BAIK
60
CPHAPTER SIXTY MENYUSUN STRATEGI BARU
61
MENYUSUN STRATEGI BARU 2
62
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT
63
KECURIGAAN YANG SEMAKIN KUAT 2
64
MISI RIVAL
65
MISI PENYELAMATAN
66
MISI PENYELAMATAN 2
67
MISI PENYELAMATAN 3
68
MISI PENYELAMATAN 4
69
MISI PENYELAMATAN 5
70
INDAHNYA KEBERSAMAAN
71
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU
72
DUA PEMIMPIN MAFIA BERSATU 2
73
MENUNGGU KEAJAIBAN
74
ARWAH GENTAYANGAN
75
KEAJAIBAN
76
MEMBONGKAR IDENTITAS
77
MEMBONGKAR IDENTITAS 2
78
HUKUMAN ANEH
79
ULAT BULU
80
KABAR BAHAGIA BERUJUNG DUKA
81
AKHIR SEGALANYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!