Tujuh

Suster Rina berjalan pelan menyusuri lorong kamar pasien, seperti biasanya, suster Rina memeriksa terlebih dahulu keadaan pasien spesialnya di kamar 208 sebelum pulang. Ia menghentikan langkah kakinya tepat di depan kamar 208 dan perlahan ia mengintip ke dalam ruangan melalui kaca yang ada di pintu kamar tersebut. Seketika ia terpaku melihat apa yang ada di depan matanya. Tampak dokter Adi duduk di lantai, tepat di hadapan pasien spesialnya yang juga duduk di lantai sambil memeluk kedua kakinya dan membenamkan kepalanya di antar kedua kakinya tersebut. Suster Rina hanya bisa terdiam sambil terus mengawasi apa yang terjadi, di dalam hatinya, ia sangat takut kejadian tadi pagi terulang kembali.

"Trrrttt... trrrrtttt..." Tiba-tiba ponsel yang ada di saku kemeja suster Rina bergetar. Suster Rina merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. Tertulis 'Dina' pada layar ponselnya.

"Ya Din!" seru suster Rina.

"Iya, ini mama sudah mau pulang." terang suster Rina pada si penelepon. Tak berapa lama kemudian suster Rina menutup panggilan masuk di ponselnya itu dan beranjak dari tempatnya.

...

Dokter Adi melirik jam yang tergantung di dinding ruangan kerjanya. Ia tampak seperti sedang memikirkan sesuatu yang serius dan sesaat kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menyusuri lorong rumah sakit dan langkahnya terhenti begitu melewati ruangan perawat, ia memperhatikan apa yang ada di dalam ruangan itu. Ya! Perempuan yang dicintainya-lah yang menarik perhatiannya hingga langkahnya terhenti.

Di dalam ruang perawat itu tampak suster Rina sedang sibuk dengan pekerjaannya dan beberapa kali tampak ia berdiskusi dengan perawat lainnya. Dokter Adi menghela nafas panjang.

"Dokter Adi.." Terdengar seseorang memanggil namanya dari belakang tubuhnya. Suara itu sontak membuat dokter Adi terkejut dan memecahkan lamunannya. Dokter Adi membalikkan tubuhnya menghadap orang yang memanggilnya barusan.

"Eh hai!" sahut dokter Adi gugup, ternyata yang memanggilnya adalah perawat bernama Dimas.

"Sepertinya dokter sedang memperhatikan seseorang.." terka Dimas.

"Tidak! Saya sedang memperhatikan pekerjaan perawat-perawat." tukas dokter Adi.

"Pekerjaannya atau perawatnya, dok?" canda Dimas. Dokter Adi tertawa.

"Sudahlah saya mau control dulu!" seru dokter Adi. Ia menepuk pundak Dimas dan sesaat kemudian meninggalkannya tapi sebelum melangkah, lagi-lagi sejenak matanya tertuju pada seseorang yang masih berada di dalam ruangan perawat itu.

Dokter Adi melanjutkan langkahnya kembali dan menuju ke kamar-kamar pasien. Ia memperhatikan setiap kamar pasien yang dilaluinya. Setiap pasien punya cerita masa lalunya masing-masing hingga sampai pada saat di mana mereka harus terkurung di tempat ini. Langkahnya terhenti lagi, kali ini tepat di depan pintu kamar 208. Dokter Adi merogoh saku jas kerjanya dan mengeluarkan kumpulan kunci. Ia memasukkan sebuah kunci ke dalam lubang kunci pintu kamar 208.

Dokter Adi melangkah masuk ke dalam kamar 208 dengan perlahan. Ia berusaha untuk tidak menimbulkan bunyi agar pasien yang ada di kamar itu tidak terusik. Ia terdiam sejenak memperhatikan pasiennya yang sedang meringkuk di pojok ruangan, tangannya tampak sangat erat memeluk kedua kakinya. Dokter Adi melangkah mendekati pasiennya itu dan duduk di hadapannya. Matanya tak henti-hentinya memandangi pasien yang ada di hadapannya itu dan beberapa kali ia menghela nafas panjangnya.

"Aku masih bingung bagaimana cara membuatmu mau berobat." ucap dokter Adi dengan suara berbisik. Tak ada respon sedikitpun dari pasien yang ada diajaknya berbicara.

"Aku tahu selama ini kamu sadar." ucapnya lagi.

"Aku tidak tahu mengapa kamu seperti ini, tapi aku yakin kamu sengaja melakukannya kan?!" Dokter Adi memandangi pasiennya itu dengan seksama. Perlahan wanita berambut lurus itu mengangkat kepalanya dan menatap wajah dokter Adi. Ekspresi wajahnya tampak sangat menakutkan dengan separuh wajah tertutup rambut hitamnya, matanya menatap tajam ke arah dokter Adi.

Dokter Adi terkejut dengan respon dari pasiennya itu, ia tidak menyangka kalau pasiennya akan memberikan ekspresi semengerikan itu padanya yang berusaha untuk membuatnya sembuh, tatapan wanita itu seakan ingin membunuhnya. Perlahan dokter Adi berusaha untuk tersenyum pada pasien cantiknya itu.

"Aku benci orang tersenyum padaku." Seketika jantung dokter Adi seperti berhenti berdetak sejenak. Ia sangat terkejut mendengar pasien yang selalu merespon negatif pada semua dokter yang merawatnya, tapi sore ini untuk pertama kalinya berbicara padanya walaupun dengan ekspresi menyeramkan dan nada bicara yang seperti sedang mengancam orang lain.

Dokter Adi menghapus senyum dari bibirnya dan wajahnya pun berubah menjadi sangat serius. Ia tidak mau kalah dengan pasiennya dengan membalas tatapan tajam pasiennya itu. Sesaat mereka hanya saling menatap dalam keheningan.

...

Dimas masuk ke dalam ruangan perawat dan langsung bergabung dengan perawat lain yang tampak sedang berdiskusi.

"Hei, aku punya berita besar!" bisiknya pada rekan-rekan kerjanya itu.

"Apaan?" tanya suster Indah.

"Barusan dokter Adi berdiri di depan ruangan ini." jawab Dimas memulai pembicaraan.

"Terus?" tanya suster Indah antusias.

"Beliau memperhatikan ke dalam sini lamaaa sekali!" terang Dimas.

"Sepertinya beliau memperhatikan salah satu dari kalian." tambahnya.

"Woaaahh!!" seru suster Indah.

"Memang apa anehnya kalau beliau memperhatikan salah satu dari kami?" tukas suster Rina datar.

"Ish.. Rina ini!" Suster Indah tampak kesal.

"Bagaimana kalau ternyata dokter Adi menyukai salah satu dari kalian?!" ucap Dimas.

"Bagus dong kalau dokter Adi menyukai salah satu dari kami?! Kalau perlu beliau menyukai kita semua agar beliau bisa betah bekerja di sini dan menyembuhkan banyak pasien." terang Rina.

"Lebih bagus lagi kalau dokter Adi menemukan jodohnya di sini, jadi beliau tidak perlu pergi lagi dari rumah sakit ini." tukas Dimas.

"Kamu kan teman SMAnya Rin, gimana kalau kamu saja yang jadi kekasih dokter Adi?!" tawar Dimas. Suster Rina tersentak mendengar ucapan Dimas barusan dan langsung melemparkan tatapan tajam pada Dimas.

"Jangan-jangan kamu ya mantannya dokter Adi sewaktu SMA itu?" terka suster Indah. Deg! Seketika jantung suster Rina seperti berhenti berdetak sesaat. Suster Rina memalingkan tatapan matanya kepada suster Indah.

"Apa menurutmu seorang seperti dokter Adi akan memacari orang sepertiku?" tanya suster Rina. Suster Indah dan Dimas terdiam.

"Mantan pacarnya di SMA itu banyak. Dulu dia terkenal playboy di sekolah. Wanita yang dipacarinya cantik-cantik dan pasti wanita-wanita populer bukan seperti aku." tukas suster Rina sambil membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Terus.. terus.." seru suster Indah.

"Aku bukan mantan pacarnya tapi mantan temannya" ungkap suster Rina, di pandanginya kedua temannya itu bergantian.

"Maksudnya?" tanya Dimas dan suster Indah bersamaan, mereka tampak terkejut.

"Kami tidak pernah akur ketika bertemu dan terakhir kami bertemu pun saat acara kelulusan setelah itu kami tidak pernah saling menghubungi satu sama lain apalagi bertemu." Suster Rina tersenyum pada kedua temannya itu.

"Jadi, mungkin wanita yang menarik perhatian dokter Adi tadi itu Indah!" canda suster Rina sambil menunjuk suster Indah dengan telunjuknya.

"Waaaahhh!!" seru Dimas. Suster Indah terbahak-bahak dan wajahnya tampak memerah.

"Sudah ah, aku mau pulang! Bye..!!" pamit suster Rina dan kemudian beranjak keluar dari ruang perawat.

Suster Rina berjalan pelan menyusuri lorong kamar pasien, seperti biasanya, suster Rina memeriksa terlebih dahulu keadaan pasien spesialnya di kamar 208 sebelum pulang. Ia menghentikan langkah kakinya tepat di depan kamar 208 dan perlahan ia mengintip ke dalam ruangan melalui kaca yang ada di pintu kamar tersebut. Seketika ia terpaku melihat apa yang ada di depan matanya.

...

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

lanjut

2020-10-21

0

Catur Priyati

Catur Priyati

ada apa ya

2020-08-31

1

Esw_Gee

Esw_Gee

done ku boomlike+rate

di tunggu feedback nya 💕

2020-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
104 Seratus Tiga
105 Seratus Empat
106 Seratus Lima
107 Seratus Enam
108 Seratus Tujuh
109 Seratus Delapan
110 Seratus Sembilan
111 Seratus Sepuluh
112 Seratus Sebelas
113 Seratus Dua belas
114 Seratus Tiga Belas
115 Seratus Empat Belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus Enam Belas
118 Seratus Tujuh Belas
119 Seratus Delapan Belas
120 Seratus Sembilan Belas
121 Seratus Dua Puluh
122 Seratus Dua Puluh Satu
123 Seratus Dua puluh Dua
124 Seratus Dua Puluh Tiga
125 Seratus Dua Puluh Empat
126 Seratus Dua Puluh Lima
127 Seratus Dua Puluh Enam
128 Seratus Dua Puluh Tujuh
129 Seratus Dua Puluh Delapan
130 Seratus Dua Puluh Sembilan
131 Seratus Tiga Puluh
132 Seratus Tiga Puluh Satu
133 Seratus Tiga Puluh Dua
134 Seratus Tiga Puluh Tiga
135 Seratus Tiga Puluh Empat
136 Seratus Tiga Puluh Lima
137 Seratus Tiga Puluh Enam
138 Seratus Tiga Puluh Tujuh
139 Seratus Tiga Puluh Delapan
140 Seratus Tiga Puluh Sembilan
141 Seratus Empat Puluh
142 Seratus Empat Puluh Satu
143 Seratus Empat Puluh Dua
144 Seratus Empat Puluh Tiga
145 Seratus Empat Puluh Empat
146 Seratus Empat Puluh Lima
147 Seratus Empat Puluh Enam
148 Seratus Empat Puluh Tujuh
149 Seratus Empat Puluh Delapan
150 Seratus Empat Puluh Sembilan
151 Seratus Lima Puluh
152 Seratus Lima Puluh Satu
153 Seratus Lima Puluh Dua
154 Penutup
155 Episode Bonus
156 Dokter Cinta season 2
157 Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua
104
Seratus Tiga
105
Seratus Empat
106
Seratus Lima
107
Seratus Enam
108
Seratus Tujuh
109
Seratus Delapan
110
Seratus Sembilan
111
Seratus Sepuluh
112
Seratus Sebelas
113
Seratus Dua belas
114
Seratus Tiga Belas
115
Seratus Empat Belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus Enam Belas
118
Seratus Tujuh Belas
119
Seratus Delapan Belas
120
Seratus Sembilan Belas
121
Seratus Dua Puluh
122
Seratus Dua Puluh Satu
123
Seratus Dua puluh Dua
124
Seratus Dua Puluh Tiga
125
Seratus Dua Puluh Empat
126
Seratus Dua Puluh Lima
127
Seratus Dua Puluh Enam
128
Seratus Dua Puluh Tujuh
129
Seratus Dua Puluh Delapan
130
Seratus Dua Puluh Sembilan
131
Seratus Tiga Puluh
132
Seratus Tiga Puluh Satu
133
Seratus Tiga Puluh Dua
134
Seratus Tiga Puluh Tiga
135
Seratus Tiga Puluh Empat
136
Seratus Tiga Puluh Lima
137
Seratus Tiga Puluh Enam
138
Seratus Tiga Puluh Tujuh
139
Seratus Tiga Puluh Delapan
140
Seratus Tiga Puluh Sembilan
141
Seratus Empat Puluh
142
Seratus Empat Puluh Satu
143
Seratus Empat Puluh Dua
144
Seratus Empat Puluh Tiga
145
Seratus Empat Puluh Empat
146
Seratus Empat Puluh Lima
147
Seratus Empat Puluh Enam
148
Seratus Empat Puluh Tujuh
149
Seratus Empat Puluh Delapan
150
Seratus Empat Puluh Sembilan
151
Seratus Lima Puluh
152
Seratus Lima Puluh Satu
153
Seratus Lima Puluh Dua
154
Penutup
155
Episode Bonus
156
Dokter Cinta season 2
157
Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!