Sembilan Belas

Lia duduk di atas ranjangnya dan bersandar pada dinding, sementara itu dokter Adi duduk di kursi yang ada di samping ranjangnya. Dokter Adi mengeluarkan beberapa berkas tentang Lia dari dalam tas kerjanya.

"Kamu akan bekerja di sini?" tanya Lia. Dokter Adi mendongakkan kepalanya dan menatap Lia.

"Kamu tidak suka aku di sini?" ucap dokter Adi balik bertanya.

"Berikan saja obatku agar aku bisa tidur dan kamu bisa kembali bekerja." tukas Lia. Dokter Adi menggeleng.

"Aku tidak akan memberikanmu obat lagi." tolak dokter Adi. Lia menghela nafasnya.

"Aku ingin tidur." ucap Lia pelan.

"Apa aku perlu memelukmu agar kamu bisa tidur?" canda dokter Adi. Lia menatapnya tajam, dokter Adi tertawa-tawa kecil.

"Kamu mau berjalan-jalan di luar?" tawar dokter Adi.

"Sepertinya malam ini langitnya cerah. Mungkin saja setelah berjalan-jalan kamu bisa tidur dengan nyenyak." duga dokter Adi.

Akhirnya Lia mengikuti ajakan dokter Adi, dokter Adi mempersiapkan Lia untuk keluar, ia memakaikan sandal pada kedua kaki Lia.

"Kamu dokter pertama yang menyentuh kakiku." ucap Lia pelan. Dokter Adi hanya tersenyum lembut. Dokter Adi mengulurkan tangannya untuk membantu Lia turun dari ranjangnya, tapi Lia menolak uluran tangan itu.

"Tunggu dulu!" seru dokter Adi, ia mengeluarkan sebuah jaket berwarna biru tua dari tas kerjanya.

"Sudah kuduga jaket ini akan berguna!" gumamnya. Ia memberikan jaket itu pada Lia.

"Pakai ini supaya kamu tidak masuk angin!" perintah dokter Adi. Lia meraih jaket itu dan dokter Adi membantu Lia memakai jaket tersebut.

Mereka berjalan perlahan menuju taman rumah sakit, dokter Adi meraih tangan Lia dan menggandengnya. Lia yang terkejut menarik tangannya agar terlepas dari genggaman dokter Adi namun dokter Adi menahannya.

"Aku hanya memastikan agar kamu tidak kabur." ucap dokter Adi. Lia menghela nafasnya dan memasrahkan tangannya di gandeng oleh dokter Adi.

Mereka duduk di kursi taman yang pernah mereka duduki sebelumnya. Dokter Adi mengancingkan jaket yang di kenakan Lia. Sikap dokter Adi lagi-lagi membuatnya terkejut, ia menahan tangan dokter Adi, dokter Adi menatapnya.

"Aku hanya memastikan pasienku tidak kedinginan." terang dokter Adi. Lia pasrah!

Dokter Adi menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Lia." panggilnya pelan. Lia menoleh ke arahnya.

"Apa kamu bisa menceritakan padaku bagaimana semuanya bisa terjadi?" tanya dokter Adi. Lia terdiam, perlahan ia mendongakkan kepalanya, matanya menatap langit yang tampak cerah malam itu.

"Malam itu langitnya mendung, udaranya pun sangat dingin." ucap Lia memulai ceritanya. Dokter Adi menatap Lia dengan seksama.

"Aku pikir semuanya terjadi begitu saja. Aku pikir semuanya itu adalah sebuah 'kecelakaan' tapi ternyata mereka sudah merencanakannya dengan baik." ungkap Lia. Dokter Adi tersentak.

"Aku pulang dengan orang yang biasa menjemputku, kami pulang dengan motor yang sama, melewati jalan yang sama, tapi..." Suara Lia mulai terdengar bergetar tapi ekspresi wajahnya tampak datar. Lia mengalihkan pandangannya ke wajah dokter Adi.

"Empat orang berpura-pura menghadang motor yang kutumpangi."

"Berpura-pura?" tanya dokter Adi. Lia mengangguk pelan.

"Mereka membawaku ke gudang yang sudah lama kosong." Ceritanya terhenti, Lia terdiam untuk waktu yang cukup lama. Perlahan wajahnya menampaknya ekspresi marah, nafasnya mulai terdengar tidak beraturan.

"Kalau kamu tidak sanggup menceritakannya, kamu tidak..."

"Aku mengenal mereka semua, dok!" potong Lia.

"Aku mengenal baik mereka!" ulangnya. Nada suara dan cara bicaranya berubah, Lia tampak seperti sedang menahan sesuatu dalam dirinya.

Perlahan kedua tangan Lia bergerak dan mencengkram kedua lengannya, ia seperti orang yang sedang kedinginan, nafasnya menderu, Lia memalingkan pandanganya dan menundukan kepalanya. Dokter Adi menyadarinya, ia mengarahkan tubuh Lia agar menghadap ke arahnya.

"Lia! Lia.. lihat aku!" seru dokter Adi, tapi Lia mengabaikannya matanya malah terpejam dan ia tidak mau menatap dokter Adi. Cengkramannya pada kedua lengannya malah semakin kuat. Dokter Adi menarik kedua tangan Lia hingga melepaskan cengkramannya.

"Lia! Lihat aku!" seru dokter Adi lagi sambil mendongakkan kepala Lia. Perlahan Lia membuka matanya dan menatap kedua mata dokter Adi.

"Aku salah apa? Kenapa mereka berbuat seperti itu?" ucapnya lirih. Tiba-tiba saja tubuh Lia menjadi sangat lemah.

...

Dimas membantu dokter Adi memasang infus di tangan Lia dan menyuntikkan obat. Tiba-tiba saja Lia mengalami demam setelah mencoba menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada dokter Adi.

"Terima kasih, Dim!" ucap dokter Adi.

"Sama-sama, dok. Saya permisi, dok!" pamit Dimas.

"Oh iya, saya boleh minta bantuan sekali lagi, Dim?" tanya dokter Adi tiba-tiba.

"Apa itu, dok?" ucap Dimas balik bertanya.

"Tolong carikan aku semua data yang berkaitan dengan Lia, ya! Biodata lengkapnya, alamat dan nomor telepon keluarganya eem pokoknya semua yang berkaitan dengannya! Tapi yang paling penting alamat dan nomor telepon keluarganya." pinta dokter Adi.

"Baik, dok! Saya akan mencarikannya segera!" seru Dimas.

"Kalau kamu sudah dapat, tolong email-kan ke saya ya?!"

"Siap, dok!"

Dokter Adi kembali duduk di kursi kayu yang ada di samping ranjang Lia. Ia menatap Lia yang tergolek lemah di ranjangnya, matanya tertutup dengan sangat erat. Keringat dingin tampak membasahi kening Lia, dokter Adi mengusap kening Lia dengan handuk kecil.

"Ceritanya belum jelas." batin dokter Adi.

"Apa yang kamu maksud dengan berpura-pura?" gumam dokter Adi pelan. Tangannya perlahan membelai lembut rambut Lia yang berwarna hitam pekat.

"Hal yang paling menyakitkan adalah disakiti oleh orang terdekat." ucapnya dalam hati.

"Emm.. eee.." Lia tampak gusar, jemarinya bergerak-gerak, ia seperti sedang bermimpi buruk. Perlahan dokter Adi menyentuh jari-jari lembut itu dan menggenggamnya erat.

Dokter Adi mencondongkan tubuhnya ke depan, ia mendekatkan bibirnya pada telinga Lia.

"Tidak perlu khawatir, ada aku di sini." bisiknya lembut. Dokter Adi mencoba memberikan sugesti agar Lia bisa lebih tenang dan tangannya kembali membelai rambut Lia dengan lembut.

...

"Kurasa, aku harus menemui keluarga Lia!" ucap dokter Adi.

"Untuk apa?" tanya suster Rina.

"Keluarganya sudah mempercayakan pihak rumah sakit untuk mengobati Lia dengan cara apa pun. Mereka akan menyetujui semua keputusan rumah sakit demi kesembuhan Lia." tukas suster Rina.

"Semalam Lia menceritakan kejadian malam itu dan aku merasa ada yang kurang jelas dari ceritanya. Aku ingin menanyakan apa yang terjadi sejelas-jelasnya." terang dokter Adi.

"Apa kamu perlu bertindak sejauh itu?" tanya suster Rina lagi.

"Maksudmu?" Dokter Adi tampak bingung dengan pertanyaan suster Rina.

"Maksudku begini, kita di sini bertugas untuk mengobatinya bukan untuk menyelidiki kasus kriminal yang menimpanya, kan?! Sudah ada polisi yang menangani kasusnya itu." terang suster Rina.

"Aku butuh informasi lengkap mengenai pasienku dan dari situ baru aku bisa menentukan bagaimana caraku untuk mengobatinya." jelas dokter Adi.

"Bukankah sudah jelas kalau Lia korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh sekelompok orang." ucap suster Rina.

"Bukan cuma hal itu yang melukai hatinya sampai saat ini, tapi ada hal lain." tukas dokter Adi. Suster Rina terdiam menatap dokter Adi dan dokter Adi pun membalas tatapan suster Rina itu, sesaat mereka hanya saling memandang tanpa suara.

"Bukankah kamu yang menginginkan aku untuk bersungguh-sungguh menyembuhkan Lia?!" ucap dokter Adi. Suster Rina menatap dokter Adi dengan seksama.

"Apa benar niatmu bersungguh-sungguh menyembuhkan Lia hanya karena permintaanku itu?" tanya suster Rina tiba-tiba.

"Jadi, kamu berpikir ada alasan lain di balik ini semua?" ucap dokter Adi balik bertanya. Suster Rina menatap kedua mata dokter Adi seakan mencari kebenaran dari ucapannya.

"Apa kamu cemburu?" tanya dokter Adi pelan.

...

Terpopuler

Comments

Ay Fie

Ay Fie

up terus kak di tunggu

2020-07-07

2

Aaura Aryo

Aaura Aryo

Lanjuutt thoorrrr

2020-07-06

2

ᴳᴿ🐅𝐀⃝🥀¢ιмυт🏘⃝Aⁿᵘˢ⍣⃟ₛ ⁶⁰³💘

ᴳᴿ🐅𝐀⃝🥀¢ιмυт🏘⃝Aⁿᵘˢ⍣⃟ₛ ⁶⁰³💘

lanjut thor jangan lama2 upnya

2020-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
104 Seratus Tiga
105 Seratus Empat
106 Seratus Lima
107 Seratus Enam
108 Seratus Tujuh
109 Seratus Delapan
110 Seratus Sembilan
111 Seratus Sepuluh
112 Seratus Sebelas
113 Seratus Dua belas
114 Seratus Tiga Belas
115 Seratus Empat Belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus Enam Belas
118 Seratus Tujuh Belas
119 Seratus Delapan Belas
120 Seratus Sembilan Belas
121 Seratus Dua Puluh
122 Seratus Dua Puluh Satu
123 Seratus Dua puluh Dua
124 Seratus Dua Puluh Tiga
125 Seratus Dua Puluh Empat
126 Seratus Dua Puluh Lima
127 Seratus Dua Puluh Enam
128 Seratus Dua Puluh Tujuh
129 Seratus Dua Puluh Delapan
130 Seratus Dua Puluh Sembilan
131 Seratus Tiga Puluh
132 Seratus Tiga Puluh Satu
133 Seratus Tiga Puluh Dua
134 Seratus Tiga Puluh Tiga
135 Seratus Tiga Puluh Empat
136 Seratus Tiga Puluh Lima
137 Seratus Tiga Puluh Enam
138 Seratus Tiga Puluh Tujuh
139 Seratus Tiga Puluh Delapan
140 Seratus Tiga Puluh Sembilan
141 Seratus Empat Puluh
142 Seratus Empat Puluh Satu
143 Seratus Empat Puluh Dua
144 Seratus Empat Puluh Tiga
145 Seratus Empat Puluh Empat
146 Seratus Empat Puluh Lima
147 Seratus Empat Puluh Enam
148 Seratus Empat Puluh Tujuh
149 Seratus Empat Puluh Delapan
150 Seratus Empat Puluh Sembilan
151 Seratus Lima Puluh
152 Seratus Lima Puluh Satu
153 Seratus Lima Puluh Dua
154 Penutup
155 Episode Bonus
156 Dokter Cinta season 2
157 Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua
104
Seratus Tiga
105
Seratus Empat
106
Seratus Lima
107
Seratus Enam
108
Seratus Tujuh
109
Seratus Delapan
110
Seratus Sembilan
111
Seratus Sepuluh
112
Seratus Sebelas
113
Seratus Dua belas
114
Seratus Tiga Belas
115
Seratus Empat Belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus Enam Belas
118
Seratus Tujuh Belas
119
Seratus Delapan Belas
120
Seratus Sembilan Belas
121
Seratus Dua Puluh
122
Seratus Dua Puluh Satu
123
Seratus Dua puluh Dua
124
Seratus Dua Puluh Tiga
125
Seratus Dua Puluh Empat
126
Seratus Dua Puluh Lima
127
Seratus Dua Puluh Enam
128
Seratus Dua Puluh Tujuh
129
Seratus Dua Puluh Delapan
130
Seratus Dua Puluh Sembilan
131
Seratus Tiga Puluh
132
Seratus Tiga Puluh Satu
133
Seratus Tiga Puluh Dua
134
Seratus Tiga Puluh Tiga
135
Seratus Tiga Puluh Empat
136
Seratus Tiga Puluh Lima
137
Seratus Tiga Puluh Enam
138
Seratus Tiga Puluh Tujuh
139
Seratus Tiga Puluh Delapan
140
Seratus Tiga Puluh Sembilan
141
Seratus Empat Puluh
142
Seratus Empat Puluh Satu
143
Seratus Empat Puluh Dua
144
Seratus Empat Puluh Tiga
145
Seratus Empat Puluh Empat
146
Seratus Empat Puluh Lima
147
Seratus Empat Puluh Enam
148
Seratus Empat Puluh Tujuh
149
Seratus Empat Puluh Delapan
150
Seratus Empat Puluh Sembilan
151
Seratus Lima Puluh
152
Seratus Lima Puluh Satu
153
Seratus Lima Puluh Dua
154
Penutup
155
Episode Bonus
156
Dokter Cinta season 2
157
Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!