Lima

"Hmm.. memang seharusnya aku pulang naik angkutan umum saja!" gerutu suster Rina. Dokter Adi tertawa.

"Sudahlah, temani aku makan sebentar!" bujuk dokter Adi. Sekali lagi dengan terpaksa suster Rina menuruti keinginan dokter Adi.

"Kamu mau makan apa?" tanya dokter Adi.

"Kan aku hanya menemani kamu saja." tukas suster Rina.

"Maksudku kamu menemani aku tuh ikut makan juga." terang dokter Adi. Suster Rina menggeleng.

"Ga mau!" tolaknya.

"Kalau gitu aku ga mau mengantar kamu pulang!" seru dokter Adi.

"Ya sudah aku pulang sendiri!" tukas suster Rina sambil beranjak dari kursinya tapi segera dokter Adi meraih tangannya.

"Kumohon..! Kamu kan tahu, dari dulu aku tidak bisa makan sendirian. Di rumah hanya ada aku sendiri. Please..!" pinta dokter Adi. Ia memasang wajah memelas. Suster Rina menghela nafas panjang.

"Dari dulu selalu begini!" gumam suster Rina.

"Aku kan sudah bilang, aku masih Adi yang sama." Suster Rina menatap kedua bola mata dokter Adi.

"Kalau kamu masih Adi yang sama, aku tidak akan mau bekerja sama denganmu!" tukas suster Rina. Perlahan ia melepaskan tangannya dari genggaman dokter Adi dan kembali duduk di kursinya.

"Jadi aku harus bagaimana?" tanya dokter Adi. Ekspresi wajahnya berubah menjadi serius. Sesaat mereka hanya saling menatap.

"Lakukan apa yang menurutmu baik, kamu sudah dewasa pasti kamu sudah tahu apa yang seharusnya kamu lakukan." ucap suster Rina pelan. Dokter Adi menundukkan kepalanya sesaat lalu ia kembali menatap suster Rina dengan seksama.

"Ijinkan aku menebus semua kesalahanku dulu, Rin!" pinta dokter Adi. Ucapan dokter Adi itu membuat suster Rina tersentak.

"Kesalahan apa?" tanyanya.

"Rin..!" Dokter Adi meraih kedua tangan suster Rina dan menggenggamnya erat.

"Aku selalu dihantui oleh mimpi tentang peristiwa waktu itu, Rin." ungkap dokter Adi.

"Aku tidak bisa melupakannya, Rin. Aku tidak bisa melupakanmu!" lanjutnya.

"Kau pikir aku bisa melupakannya?" ucap suster Rina. Sejenak suasana di antara mereka menjadi sangat hening, mereka hanya saling memandang satu sama lain.

"Biarkan aku menebus kesalahanku, Rin." ucap dokter Adi dengan suara berbisik. Suaranya terdengar bergetar.

"Dengan cara?" tanya suster Rina.

"Menikahlah denganku!" pinta dokter Adi. Suster Rina tampak terkejut mendengar ucapan dokter Adi barusan, jantungnya berdegup kencang. Ia menatap dokter Adi dengan seksama seolah mencari tahu keseriusan dari ucapan dokter Adi.

"Baiklah!" ucap suster Rina pelan. Sontak dokter Adi terkejut mendengar ucapan suster Rina barusan.

"Aku akan bersedia menikah denganmu kalau kamu berhasil menyembuhkan Lia." lanjut suster Rina.

"Kamu serius?" tanya dokter Adi tidak percaya. Suster Rina mengangguk. Dokter Adi menatap kedua bola mata suster Rina, perlahan senyumnya terkembang.

"Aku pasti menyembuhkannya!" serunya yakin.

...

Dokter Adi meminggirkan mobilnya dan berhenti tepat di pinggir sebuah persimpangan jalan.

"Di mana rumahmu, biar aku antarkan sampai depan pintu." ucap dokter Adi. Suster Rina menggeleng.

"Di sini saja." ucapnya pelan.

"Masa calon suamimu tidak boleh mengetahui di mana calon istrinya tinggal." rengek dokter Adi.

"Kita belum punya hubungan apa-apa! Semuanya baru akan dimulai kalau kamu sudah berhasil menyambuhkan Lia!" seru suster Rina.

"Baiklah!" ucap dokter Adi dengan suara lirih.

Suster Rina menunggu mobil dokter Adi meninggalkan tempat itu baru ia berjalan menuju rumahnya. Ia tidak mau dokter Adi mengetahui tempat tinggalnya.

"Mama pulang!" serunya begitu masuk ke dalam rumah sederhananya.

Sesaat kemudian muncul seorang gadis remaja berumur 15 tahun dari balik sebuah pintu kamar.

"Mama pulang lama sekali!" gerutu gadis berambut ikal itu. Ia mengambil tas yang di bawa suster Rina lalu menaruhnya di kamar.

"Mama tadi bertemu dengan teman lama mama, lalu mama menemaninya makan dulu." terang suster Rina.

"Kamu sudah makan Din?" tanya suster Rina.

"Sudah ma, tadi Dina masak mie instan."

"Kamu ini makan mie instan terus." omel suster Rina.

...

Dokter Adi memeriksa berkas-berkas yang berkaitan dengan Lia. Ia mempelajari setiap reaksi yang diberikan oleh Lia kepada setiap dokter yang pernah menanganinya. Ia tampak sangat bersemangat mencari cara untuk menyembuhkan Lia karena tawaran suster Rina.

"Cantik!" gumam dokter Adi. Ia memandangi foto Lia sebelum keadaanya seperti sekarang ini. Lia memang gadis yang cantik, kulitnya bersih, rambut lurusnya berwarna hitam pekat, dan bibir mungilnya berwarna merah muda, ia tampak sangat sempurna.

Tanpa disadarinya, dokter Adi sudah memandangi foto itu lama sekali. Ia berpikir keras bagaimana cara agar Lia mau didekatinya, trauma yang dialami Lia sangat berat.

...

Dokter Adi sudah bersiap di depan pintu kamar 208. Dari pagi-pagi sekali ia sudah berada di sana untuk memperhatikan perilaku Lia. Ketika terbangun dari tidurnya Lia langsung beranjak dari ranjangnya lalu duduk di pojok kamar seperti biasanya dan tidak berpindah lagi.

"Dok!" sapa suster Rina yang baru saja tiba di depan kamar 208. Dokter Adi membalas sapaan suster Rina hanya dengan senyuman dan kembali mengamati Lia dengan seksama.

"Dia akan terus seperti itu sampai aku membujuknya untuk melakukan hal lain." ungkap suster Rina.

"Hmm.." gumam dokter Adi. Suster Rina menatap dokter Adi. Pagi ini dokter Adi terlihat berbeda sekali, ia tampak sangat tampan dengan wajah seriusnya itu. Sedang asyik menatap wajah tampan dokter Adi pagi itu, tiba-tiba dokter Adi menoleh pada suster Rina membuat suster Rina salah tingkah.

"Dari tadi kamu menatapku?" tanya dokter Adi.

"Tidak!" bantah suster Rina. Dokter Adi mendekatkan wajahnya pada wajah suster Rina.

"Aku bisa merasakannya!" bisik dokter Adi.

"Sudahlah!" seru suster Rina, ia menggeser tubuhnya beberapa langkah dari dokter Adi.

"Heeeiiii!! Kenapa kamu menjauh seperti itu?" seru dokter Adi kesal.

"Kamu menakutkan!" ucap suster Rina. Dokter Adi tertawa terbahak-bahak.

Dokter Adi kembali memperhatikan Lia dari luar kamarnya dan suster Rina pun mengikutinya.

"Aku ingin mulai mendekatinya secara personal." ucap dokter Adi tiba-tiba.

"Biarkan aku berinteraksi berdua saja dengannya." tambahnya.

"Apa kamu tidak takut dengan reaksinya?" tanya suster Rina. Dokter Adi menggeleng.

"Apa pun yang terjadi padaku atau Lia, kamu jangan membantu kami sebelum aku minta." perintah dokter Adi. Suster Rina tersentak mendengar ucapan dokter Adi barusan.

"Ka.. kamu yakin?" tanya suster Rina. Dokter Adi menatap suster Rina, wajahnya tampak sangat serius.

"Kamu berharap aku bisa menyembuhkannya kan?!" ucap dokter Adi. Suster Rina mengangguk pelan.

"Biarkan aku mengobatinya dengan menggunakan caraku sendiri." Suster Rina terdiam, sesaat ia tampak seperti bukan Adi yang dikenalnya dulu. Dengan wajah serius serta tekat kuatnya itu, ia tampak sangat berbeda dengan Adi yang menjadi kekasihnya saat SMA. Sesaat mereka hanya saling berpandangan.

"Tenang saja, cintaku padamu tidak akan berkurang untukmu walaupun aku menghabiskan waktu dengannya!" seru dokter Adi. Seketika wajahnya berubah menjadi konyol dan merusak penilaian baik suster Rina barusan.

...

Terpopuler

Comments

💞🌹fikadiani🌹💞

💞🌹fikadiani🌹💞

wah yg diperkosa trnyta Rina ya,smpaj punya anak usia 15thn😥

kyknya seru nich😍

2020-11-09

0

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

lanjut thor

2020-10-20

0

Ami Usrekk

Ami Usrekk

lanjut roman romannya kaya lucu hehheiii

2020-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
104 Seratus Tiga
105 Seratus Empat
106 Seratus Lima
107 Seratus Enam
108 Seratus Tujuh
109 Seratus Delapan
110 Seratus Sembilan
111 Seratus Sepuluh
112 Seratus Sebelas
113 Seratus Dua belas
114 Seratus Tiga Belas
115 Seratus Empat Belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus Enam Belas
118 Seratus Tujuh Belas
119 Seratus Delapan Belas
120 Seratus Sembilan Belas
121 Seratus Dua Puluh
122 Seratus Dua Puluh Satu
123 Seratus Dua puluh Dua
124 Seratus Dua Puluh Tiga
125 Seratus Dua Puluh Empat
126 Seratus Dua Puluh Lima
127 Seratus Dua Puluh Enam
128 Seratus Dua Puluh Tujuh
129 Seratus Dua Puluh Delapan
130 Seratus Dua Puluh Sembilan
131 Seratus Tiga Puluh
132 Seratus Tiga Puluh Satu
133 Seratus Tiga Puluh Dua
134 Seratus Tiga Puluh Tiga
135 Seratus Tiga Puluh Empat
136 Seratus Tiga Puluh Lima
137 Seratus Tiga Puluh Enam
138 Seratus Tiga Puluh Tujuh
139 Seratus Tiga Puluh Delapan
140 Seratus Tiga Puluh Sembilan
141 Seratus Empat Puluh
142 Seratus Empat Puluh Satu
143 Seratus Empat Puluh Dua
144 Seratus Empat Puluh Tiga
145 Seratus Empat Puluh Empat
146 Seratus Empat Puluh Lima
147 Seratus Empat Puluh Enam
148 Seratus Empat Puluh Tujuh
149 Seratus Empat Puluh Delapan
150 Seratus Empat Puluh Sembilan
151 Seratus Lima Puluh
152 Seratus Lima Puluh Satu
153 Seratus Lima Puluh Dua
154 Penutup
155 Episode Bonus
156 Dokter Cinta season 2
157 Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua
104
Seratus Tiga
105
Seratus Empat
106
Seratus Lima
107
Seratus Enam
108
Seratus Tujuh
109
Seratus Delapan
110
Seratus Sembilan
111
Seratus Sepuluh
112
Seratus Sebelas
113
Seratus Dua belas
114
Seratus Tiga Belas
115
Seratus Empat Belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus Enam Belas
118
Seratus Tujuh Belas
119
Seratus Delapan Belas
120
Seratus Sembilan Belas
121
Seratus Dua Puluh
122
Seratus Dua Puluh Satu
123
Seratus Dua puluh Dua
124
Seratus Dua Puluh Tiga
125
Seratus Dua Puluh Empat
126
Seratus Dua Puluh Lima
127
Seratus Dua Puluh Enam
128
Seratus Dua Puluh Tujuh
129
Seratus Dua Puluh Delapan
130
Seratus Dua Puluh Sembilan
131
Seratus Tiga Puluh
132
Seratus Tiga Puluh Satu
133
Seratus Tiga Puluh Dua
134
Seratus Tiga Puluh Tiga
135
Seratus Tiga Puluh Empat
136
Seratus Tiga Puluh Lima
137
Seratus Tiga Puluh Enam
138
Seratus Tiga Puluh Tujuh
139
Seratus Tiga Puluh Delapan
140
Seratus Tiga Puluh Sembilan
141
Seratus Empat Puluh
142
Seratus Empat Puluh Satu
143
Seratus Empat Puluh Dua
144
Seratus Empat Puluh Tiga
145
Seratus Empat Puluh Empat
146
Seratus Empat Puluh Lima
147
Seratus Empat Puluh Enam
148
Seratus Empat Puluh Tujuh
149
Seratus Empat Puluh Delapan
150
Seratus Empat Puluh Sembilan
151
Seratus Lima Puluh
152
Seratus Lima Puluh Satu
153
Seratus Lima Puluh Dua
154
Penutup
155
Episode Bonus
156
Dokter Cinta season 2
157
Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!