Dua

"Suster Rina.." panggil Dimas, salah satu perawat di rumah sakit jiwa itu.

"Yaa.." sahut suster Rina sambil membalikkan badannya ke arah orang yang memanggilnya itu.

"Ada pesan dari dokter Arief, suster Rina diminta untuk segera ke ruangannya." terang Dimas.

"Oh ya.. baik! Terima kasih ya, Mas.." ucap suster Rina.

"Oke.. siip!" sahut Dimas.

Suster Rina segera beranjak menuju ruangan direktur rumah sakit. Kembali dengan langkah cepat ia berjalan agar cepat sampai ke tempat tujuannya. Ia mengatur nafasnya begitu tiba di depan pintu ruangan direktur.

"Tok.. tok.. tok.." Suster Rina mengetuk pintu ruangan direktur dengan pelan.

"Masuuk.." ucap seseorang dari dalam. Perlahan suster Rina membuka pintu itu dan melangkahkan kakinya ke dalam ruangan.

"Selamat sore dok.." Belum sempat ia menyelesaikan sapaannya kepada dokter Arief, ia sudah terkejut lebih dulu melihat seseorang yang berada di hadapan dokter Arief.

"Sore suster Rina.." ucap dokter Arief.

"Rina.." ucap seseorang yang ada di hadapan suster Rina itu.

"A.. Adi.." ucap suster Rina.

"Loh.. kalian sudah saling kenal?!" tukas dokter Arief bingung.

...

"Ini ruangan direktur kami, pak dokter." ucap pak Rama, driver rumah sakit jiwa ini.

"Terima kasih banyak sudah mengantarkan saya sampai sini, pak." ucap dokter Adi berterima kasih kepada pak Rama yang sudah menjemputnya dari bandara dan mengantarkannya sampai di depan pintu ruangan direktur rumah sakit.

"Sudah tugas saya pak dokter.." sahut pak Rama sopan.

"Tok.. tok.. tok.." Pak Rama mengetuk pintu ruangan direktur pelan.

"Silahkan masuk.." sahut seseorang dari dalam ruangan.

"Mari masuk, pak dokter.." ucap pak Rama mempersilahkan dokter Adi untuk masuk. Dokter Adi perlahan masuk ke dalam ruangan itu. Dokter Arief menyambut kedatanganya dengan sangat baik layaknya seorang pahlawan.

"Silahkan duduk dokter Adi!" ucap dokter Arief ramah untuk mempersilahkan dokter Adi untuk duduk. Dokter Adi duduk di kursi yang ada di hadapan dokter Arief.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak karena dokter mau datang jauh-jauh ke sini untuk membantu kami di sini." Dokter Arief memulai pembicaraan.

"Sebenarnya sudah lama kami diminta oleh pihak keluarga pasien 208 ini untuk mencarikan dokter khusus yang menangani pasien 208 ini, terakhir dua tahun yang lalu ada dokter yang bersedia tapi hanya bertahan satu minggu karena pasien selalu menolak kehadiran dokter ini.." terang dokter Arief.

"Maaf dokter Arief, apakah pasien 208 ini tidak mempunyai nama?" tanya dokter Adi.

"Maksud dokter Adi?" ucap dokter Arief bingung.

"Dari tadi saya dengar dokter memanggilnya dengan sebutan 'Pasien 208' saya berpikir apakah pasien itu tidak punya nama." tukas dokter Adi. Dokter Arief terdiam sejenak.

"Maaf kalau saya salah, dok, tapi buat saya semua pasien punya hak untuk memiliki nama yang pantas daripada sekedar panggilan 'Pasien 208' karena mereka juga tidak menginginkan takdir yang buruk ini menimpa mereka." ungkap dokter Adi.

"Tidak.. dokter Adi tidak salah sama sekali, saya mohon maaf karena tidak memperlakukan pasien dengan baik." tukas dokter Arief.

"Kebiasaan ini berawal dari dua tahun yang lalu karena dokter yang terakhir menangani pasien memberi nama panggilan seperti itu. Saya terbawa sampai saat ini, saya minta maaf, saya akan lebih memperhatikan para pasien lebih baik lagi dari sekarang." ucap dokter Arief. Suasana di antara mereka menjadi sedikit agak canggung. Dokter Adi memang orang yang tegas dan selalu memegang teguh prinsipnya untuk menghargai setiap pasiennya walaupun pasiennya adalah orang-orang yang menderita sakit atau kerusakan pada mentalnya.

"Tok.. tok.. tok.." Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang menyelamatkan mereka dari semua kecanggungan ini.

"Masuuuk.." seru dokter Arief.

Perlahan seorang perawat wanita masuk ke ruangan itu. Dokter Adi mengerutkan keningnya, ia merasa seperti mengenal perawat itu.

"Selamat sore, dok.." sapa perawat itu, ia tampak terkejut dengan sosok dokter Adi yang ada di hadapannya.

"Sore suster Rina.." ucap dokter Arief. Ucapan dokter Arief semakin meyakinkan dokter Adi kalau ia benar mengenal perawat itu.

"Rina.." ucapnya pelan.

"A.. Adi.." ucap perawat itu.

"Loh.. kalian sudah saling kenal?!" tukas dokter Arief bingung.

"Kami..."

"Kami satu sekolah saat SMA, dok" potong suster Rina.

"Waah.. pas sekali ya! Kalian bisa menjadi tim yang hebat." seru dokter Arief.

"Tim?" tanya dokter Adi pelan. Dokter Adi dan suster Rina saling berpandangan.

"Ya dokter Adi, suster Rina adalah perawat yang bertanggung jawab dengan pasien 2.. eeh maksud saya pasien yang akan dokter Adi tangani." terang dokter Arief.

"Suster Rina, ini dokter yang saya bicarakan tadi pagi. Dokter Adi yang sekarang akan menangani pasien itu. Tolong dibantu ya!" pinta dokter Arief kepada suster Rina.

"Baik, dok!" ucap suster Rina.

"Baik, dokter Adi, sekarang saya serahkan semua ke suster Rina ya. Suster Rina yang akan membantu dokter." ucap dokter Arief pada dokter Adi.

"Baik, dok!" sahut dokter Adi. Dari raut wajahnya, dokter Adi tampak sangat bersemangat, entah karena akan menangani pasien baru atau karena suster Rina?!

...

Suster Rina dan dokter Adi berjalan menelusuri lorong rumah sakit menuju kamar nomor 208. Sepanjang perjalanan menuju kamar 208, beberapa kali tampak dokter Adi memandangi suster Rina.

"Aku tidak menyangka kamu jadi perawat di rumah sakit jiwa.." ucap dokter Adi pelan.

"Aku juga tidak menyangka kalau kamu jadi dokter di rumah sakit jiwa.." tukas suster Rina membalikkan ucapan dokter Adi. Dokter Adi tertawa kecil.

"Sejak kapan kamu jadi perawat di sini?" tanya dokter Adi.

"Sudah sekitar 7 tahun." jawab suster Rina singkat.

"Aku senang melihat kamu baik-baik saja dan sekarang aku bisa bekerja sama denganmu di sini.." ucap dokter Adi. Dari wajahnya memang tampak betul kalau dokter Adi sangat bahagia, ekspresinya seperti anak kecil yang mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Aku juga akan senang sekali kalau kerja sama kita kali ini tidak sia-sia dan memberikan kesembuhan untuk pasien ini.." seru suster Rina datar. Ia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar 208.

"Kamu bisa melihat pasien itu dari sini dulu, kalau kamu sudah siap dengan segala macam respon yang akan diberikan oleh pasien, kamu boleh masuk." terang suster Rina.

Dokter Adi mengintip ke dalam kamar 208 melalui kaca yang ada di pintu kamar. Ia terdiam sejenak dan memperhatikan pasien yang akan ditanganinya itu, seketika wajahnya berubah menjadi serius sepertinya ia sedang menganalisis keadaan pasien tersebut. Melihat ekspresi wajah serius dokter Adi membuat jantung suster Rina berdetak lebih cepat. Dokter Adi bersikap layaknya pria tampan dalam drama korea.

"Cantik!" seru dokter Adi tiba-tiba, ekspresi wajahnya berubah menjadi konyol. Seketika imej tampan yang terbangun baik di benak suster Rina hancur berkeping-keping.

"Hemm..!!" geram suster Rina. Dokter Adi tertawa-tawa kecil.

...

Terpopuler

Comments

Krisna New

Krisna New

ada masa lalu apa dr. adit sma rina

2021-02-19

1

💞🌹fikadiani🌹💞

💞🌹fikadiani🌹💞

menarik

2020-11-09

0

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

mulai suka thor

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu
3 Dua
4 Tiga
5 Empat
6 Lima
7 Enam
8 Tujuh
9 Delapan
10 Sembilan
11 Sepuluh
12 Sebelas
13 Dua Belas
14 Tiga Belas
15 Empat Belas
16 Lima Belas
17 Enam Belas
18 Tujuh Belas
19 Delapan Belas
20 Sembilan Belas
21 Dua Puluh
22 Dua Puluh Satu
23 Dua Puluh Dua
24 Dua Puluh Tiga
25 Dua Puluh Empat
26 Dua Puluh Lima
27 Dua Puluh Enam
28 Dua Puluh Tujuh
29 Dua Puluh Delapan
30 Dua Puluh Sembilan
31 Tiga Puluh
32 Tiga Puluh Satu
33 Tiga Puluh Dua
34 Tiga Puluh Tiga
35 Tiga Puluh Empat
36 Tiga Puluh Lima
37 Tiga Puluh Enam
38 Tiga Puluh Tujuh
39 Tiga Puluh Delapan
40 Tiga Puluh Sembilan
41 Empat Puluh
42 Empat Puluh Satu
43 Empat Puluh Dua
44 Empat Puluh Tiga
45 Empat Puluh Empat
46 Empat Puluh Lima
47 Empat Puluh Enam
48 Empat Puluh Tujuh
49 Empat Puluh Delapan
50 Empat Puluh Sembilan
51 Lima Puluh
52 Lima Puluh Satu
53 Lima Puluh Dua
54 Lima Puluh Tiga
55 Lima Puluh Empat
56 Lima Puluh Lima
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Dua
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Tujuh Puluh Delapan
80 Tujuh Puluh Sembilan
81 Delapan Puluh
82 Delapan Puluh Satu
83 Delapan Puluh dua
84 Delapan Puluh Tiga
85 Delapan Puluh Empat
86 Delapan Puluh Lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan Puluh Tujuh
89 Delapan Puluh Delapan
90 Delapan Puluh Sembilan
91 Sembilan Puluh
92 Sembilan Puluh Satu
93 Sembilan Puluh Dua
94 Sembilan Puluh Tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan Puluh Lima
97 Sembilan Puluh Enam
98 Sembilan Puluh Tujuh
99 Sembilan Puluh Delapan
100 Sembilan Puluh Sembilan
101 Seratus
102 Seratus Satu
103 Seratus Dua
104 Seratus Tiga
105 Seratus Empat
106 Seratus Lima
107 Seratus Enam
108 Seratus Tujuh
109 Seratus Delapan
110 Seratus Sembilan
111 Seratus Sepuluh
112 Seratus Sebelas
113 Seratus Dua belas
114 Seratus Tiga Belas
115 Seratus Empat Belas
116 Seratus Lima Belas
117 Seratus Enam Belas
118 Seratus Tujuh Belas
119 Seratus Delapan Belas
120 Seratus Sembilan Belas
121 Seratus Dua Puluh
122 Seratus Dua Puluh Satu
123 Seratus Dua puluh Dua
124 Seratus Dua Puluh Tiga
125 Seratus Dua Puluh Empat
126 Seratus Dua Puluh Lima
127 Seratus Dua Puluh Enam
128 Seratus Dua Puluh Tujuh
129 Seratus Dua Puluh Delapan
130 Seratus Dua Puluh Sembilan
131 Seratus Tiga Puluh
132 Seratus Tiga Puluh Satu
133 Seratus Tiga Puluh Dua
134 Seratus Tiga Puluh Tiga
135 Seratus Tiga Puluh Empat
136 Seratus Tiga Puluh Lima
137 Seratus Tiga Puluh Enam
138 Seratus Tiga Puluh Tujuh
139 Seratus Tiga Puluh Delapan
140 Seratus Tiga Puluh Sembilan
141 Seratus Empat Puluh
142 Seratus Empat Puluh Satu
143 Seratus Empat Puluh Dua
144 Seratus Empat Puluh Tiga
145 Seratus Empat Puluh Empat
146 Seratus Empat Puluh Lima
147 Seratus Empat Puluh Enam
148 Seratus Empat Puluh Tujuh
149 Seratus Empat Puluh Delapan
150 Seratus Empat Puluh Sembilan
151 Seratus Lima Puluh
152 Seratus Lima Puluh Satu
153 Seratus Lima Puluh Dua
154 Penutup
155 Episode Bonus
156 Dokter Cinta season 2
157 Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog
2
Satu
3
Dua
4
Tiga
5
Empat
6
Lima
7
Enam
8
Tujuh
9
Delapan
10
Sembilan
11
Sepuluh
12
Sebelas
13
Dua Belas
14
Tiga Belas
15
Empat Belas
16
Lima Belas
17
Enam Belas
18
Tujuh Belas
19
Delapan Belas
20
Sembilan Belas
21
Dua Puluh
22
Dua Puluh Satu
23
Dua Puluh Dua
24
Dua Puluh Tiga
25
Dua Puluh Empat
26
Dua Puluh Lima
27
Dua Puluh Enam
28
Dua Puluh Tujuh
29
Dua Puluh Delapan
30
Dua Puluh Sembilan
31
Tiga Puluh
32
Tiga Puluh Satu
33
Tiga Puluh Dua
34
Tiga Puluh Tiga
35
Tiga Puluh Empat
36
Tiga Puluh Lima
37
Tiga Puluh Enam
38
Tiga Puluh Tujuh
39
Tiga Puluh Delapan
40
Tiga Puluh Sembilan
41
Empat Puluh
42
Empat Puluh Satu
43
Empat Puluh Dua
44
Empat Puluh Tiga
45
Empat Puluh Empat
46
Empat Puluh Lima
47
Empat Puluh Enam
48
Empat Puluh Tujuh
49
Empat Puluh Delapan
50
Empat Puluh Sembilan
51
Lima Puluh
52
Lima Puluh Satu
53
Lima Puluh Dua
54
Lima Puluh Tiga
55
Lima Puluh Empat
56
Lima Puluh Lima
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Dua
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Tujuh Puluh Delapan
80
Tujuh Puluh Sembilan
81
Delapan Puluh
82
Delapan Puluh Satu
83
Delapan Puluh dua
84
Delapan Puluh Tiga
85
Delapan Puluh Empat
86
Delapan Puluh Lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan Puluh Tujuh
89
Delapan Puluh Delapan
90
Delapan Puluh Sembilan
91
Sembilan Puluh
92
Sembilan Puluh Satu
93
Sembilan Puluh Dua
94
Sembilan Puluh Tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan Puluh Lima
97
Sembilan Puluh Enam
98
Sembilan Puluh Tujuh
99
Sembilan Puluh Delapan
100
Sembilan Puluh Sembilan
101
Seratus
102
Seratus Satu
103
Seratus Dua
104
Seratus Tiga
105
Seratus Empat
106
Seratus Lima
107
Seratus Enam
108
Seratus Tujuh
109
Seratus Delapan
110
Seratus Sembilan
111
Seratus Sepuluh
112
Seratus Sebelas
113
Seratus Dua belas
114
Seratus Tiga Belas
115
Seratus Empat Belas
116
Seratus Lima Belas
117
Seratus Enam Belas
118
Seratus Tujuh Belas
119
Seratus Delapan Belas
120
Seratus Sembilan Belas
121
Seratus Dua Puluh
122
Seratus Dua Puluh Satu
123
Seratus Dua puluh Dua
124
Seratus Dua Puluh Tiga
125
Seratus Dua Puluh Empat
126
Seratus Dua Puluh Lima
127
Seratus Dua Puluh Enam
128
Seratus Dua Puluh Tujuh
129
Seratus Dua Puluh Delapan
130
Seratus Dua Puluh Sembilan
131
Seratus Tiga Puluh
132
Seratus Tiga Puluh Satu
133
Seratus Tiga Puluh Dua
134
Seratus Tiga Puluh Tiga
135
Seratus Tiga Puluh Empat
136
Seratus Tiga Puluh Lima
137
Seratus Tiga Puluh Enam
138
Seratus Tiga Puluh Tujuh
139
Seratus Tiga Puluh Delapan
140
Seratus Tiga Puluh Sembilan
141
Seratus Empat Puluh
142
Seratus Empat Puluh Satu
143
Seratus Empat Puluh Dua
144
Seratus Empat Puluh Tiga
145
Seratus Empat Puluh Empat
146
Seratus Empat Puluh Lima
147
Seratus Empat Puluh Enam
148
Seratus Empat Puluh Tujuh
149
Seratus Empat Puluh Delapan
150
Seratus Empat Puluh Sembilan
151
Seratus Lima Puluh
152
Seratus Lima Puluh Satu
153
Seratus Lima Puluh Dua
154
Penutup
155
Episode Bonus
156
Dokter Cinta season 2
157
Dokter Cinta season 2 Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!