Because Of You
Because Of You
Part 1
Author: Aresss
****
11.30. London, England
"Kau yakin ingin kembali Harry?"ujar Mac menatap Harry, sahabatnya dan Harry tersenyum.
"Yah... Aku Yakin"
"Apa kau masih berharap bisa menemuinya?" Mac menatap Harry dengan pandangan sedih.
"Aku..... Sejujurnya aku tidak tau, Mac. Aku berharap tidak akan bertemu dia lagi, tapi aku tau, di hati terdalamku mengatakan yang lain." Harry mengesap wine miliknya. Berusaha menikmati panas alkohol untuk mengelabui pikirannya, bahwa dia tidak berharap bertemu wanita itu.
"Bung..." Mac memukul lengan Harry "Kau adalah orang yang terhebat yang kukenal. Kau tidak pernah ragu-ragu mengambil keputusan. Kau bisa mengambil jalanmu sendiri. Dan aku disini hanya bisa berdiam menantikan kisahmu selanjutnya. "
"Yah, aku pun menantikan kelanjutannya Mac..."
****
Bandara Internasional John Fo. Kennedy, 18.00
Harry turun dari jet pribadinya.Seorang wanita berambut panjang menghampiri Harry dan segera memeluk wanita tersebut dengan erat
"Sister!!"seru Harry
"Harry.."ujar Cassie, kakak Harry melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Harry "Astaga....Aku terkejut melihatmu.Lihat dirimu... Begitu kumal dan jelek.. Lihat pria brewokan ini... London benar-benar mengubah penampilanmu."
"Hanya penampilan luar, Cassie... Tidak dengan di dalam diriku" ujar Harry sendu dan Cassie segera mengigit bibirnya, bingung haris merespon apa.
Cassie melepaskan kedua tangannya dari bahu Harry, dan mereka segera berjalan menuju mobil yang menjemput merek. Dengan orang-orang yang membawa koper Mac
"Bagaimana keadaan bisnismu?"Tanya Harry.
"Oh God.. Seharusnya kau bertanya keadaanku dan bukan keadaan bisnis..... Dan satu lagi Harry, bisnis keluarga kita." Cassie memutar bola matanya dengan jengkel.
"Aku melihatmu baik-baik saja, maka dari itu kutanya keadaan bisnismu.... " Cassie melotot "Um... bisnis kita"
"Yah... Hebat, seperti biasa"
"Baguslah, dua tahun yang hebat."
"Tentu.Dan kau harus kembali ke posisimu Harry, sebagai pemimpin aslinya ." Cassie menghelas nafas.
"Yah.."
"Silahkan masuk mobil, Sir."Mereka akhirnya masuk kedalam mobil berwarna hitam dan duduk dikursi penumpang.Mobil itu segera bergerak maju, melintasi dan menembus malam yang menghampiri kota New York.
"New York tidak berubah" komentar Harry menatap kota metropolitan yang tidak pernah tidur itu.
"Luarnya tidak berubah, tapi dalamnya berubah Harry..."
"Yah... Kau benar."
"Ada pesta besok malam, sebuah perjamuan khusus atas pulangnya putra tunggal penerus Perusahaan Swell setelah dua tahun menghilang, Harry."
"Keren... " ujar Harry tidak tertarik.
"Kau harus bercukur dan tunjukkan hasil bersemedimu selama dua tahun, adikku sayang"
***
Kenny menatap Scout yang sudah memakai jas abu-abu untuk pergi bekerja. Kenny menatapnya dengan tatapan benci yang tidak bisa dia sembunyikan.
Kenny membencinya dengan segenap hatinya.Dia membenci Scout yang telah merebut semua kebahagiannya secara paksa. Dia merampas semuanya.
"Jangan menatapku begitu. Tatapanmu tidak bisa membunuhku" kata Scout dan memincing matanya menatap Kenny dari cermin. "Kau harus bangkit berjalan sayang, jangan hanya berbaring" ledek Scout. Bergerak saja Kenny kesulitan, apalagi berjalan. Itu semua karna Scout memalsa kehendaknya kepada Kenny yang menghacurkan dan merusak dirinya selama dua tahun ini.
"Datanglah sarapan denganku di bawah, aku menunggumu" Scout keluar dari kamar dan menutup pintu dengan kasar
Kenny terdiam seraya memandang dirinya yang di cermin. Dia nampak seperti mayat hidup. Dia berusaha bangkit dan berjalan. Rasa sakit langsung menghantam ujung pahanya dan seolah seluruh tubuhnya akan remuk jika bergerak lagi.
Akan tetapi, Kenny hanya tetap melawan rasa sakit, berjalan tanpa pakaian menuju kamar mandi. Sejenak dia berhenti dan berdiri melihat dirinya di cermin. Menyedihkan. Ingin dia menangis, namun dia sudah terlalu biasa dengan keadaan seperti ini, tenaganya terkuras habis, dia tidak sanggup bahkan untuk meneteskan satu air mata.
Kenny hanya berjalan perlahan dan mulai membersihkan dirinya. Memakai baju dan berjalan turun ke bawah. Semua kegiatan kecil itu meremukkan badan Kenny. Sakit, sakit sekali.. Namun sudah dua tahun dia menghadapi ini, dan pikirinnya sudah mati rasa akan itu semua.
Dia duduk di meja panjang yang sunyi itu dengan Scout yang duduk didepannya. Dia menerima nampan sarapannya dari pelayan. Mereka makan dalam diam. Hanya dentingan suara sendok yang beradu dengan piring mereka sendiri.
"Aku ingin mengenalkanmu, Kenny. Sudah saatnya kau kukenalkan sebagai isteriku kepada rekan kerjaku." Kenny menatap Scout tidak mengerti.
"Aku tidak paham" ucap Kenny pelan.
"Lusa, aku akan mengajakmu di perjamuan rekan bisnisku, sayang. Dan ada kejutan besar disana." Kejutan? Kejutan apa lagi? Tanya Kenny dalam hati. Pikirinya lari memikirkan kejutan apa yang diberikan Scout. Siksaan? Pukulan? Apa? Dia tidak mendengar apa lagi yang dikatan Scout.
"Sayang....Kau.Mendengarkan.Aku.Bukan?" ujar Scout penuh penekanan pada setiap katanya saat Kenny hanya diam.Ucapannya sangat mengancam. Kenny segera sadar saat dia tidak mendengar apa yang dikatakan Scout.
" Yah, aku mendengarnya" Lalu Scout memukul tangannya di meja dengan kuat membuat Kenny terlonjak kaget. Scout berjalan dan menuju Kenny dan tubuh Kenny bergetar ketakutan di setiap langkah Scout yang mendekatinya.
"Kau menjadi lebih bisu" Scout meremas kedua lengan Kenny dengan keras.
"Aw..."ringih Kenny kesakitan.Air matanya sudah beruraian dari matanya. "Hentikan Scout"
"Kau bisa bersuara kan,sayang?.Dan tatap aku jika aku sendag berbicara sayangku."ucap Scout penuh penekanan "TATAP AKU!!"bentak Scout dan Kenny segera mengangkap kepalanya dan menatap Scout.
"Yah..Aku...AKu...Aku men..men..dengarnya"ujar Kenny dengan suara tergagap penuh ketakutan. Scout segera melepas lengan Kenny dengan kasar. Dia menghirup udara dengan kasar.
"Aku tidak ingin memukul seseorang saat ini"
Scout mengusap air mata Kenny. Segera dia mengecup bibir Kenny.Dan kembali menatap Kenny
"Jangan menangis sayang.Aku tidak suka melihat kau menangis. Jika kau menuruti apa yang kukatakan, semua akan baik-baik saja"
"Yah..."
"Kuharap kau mempersiapkan dirimu untuk kejutan yang kuberi." Scout meremas pundaknya dengan keras dan membuat Kenny meringis lagi.
Kapan?Kapan semua penderitaan ini berakhir pada Kenny? Tidakkah Sang Pencipta merasa bahwa penderitaan selama dua tahun ini tidak cukup untuk Kenny?Apa dosanya?
***
"Sudah kukatakan cukur breokan mu sampai habis" ucap Cassie kesal. "Semua wanita jadi lari karna breokanmu itu" Padahal malah sebaliknya, janggut Harry yang dicukur tipis malah menambah pesona dan daya tariknya. Semua wanita berusaha mendekatinya tapi Harry hanya menunjukkan senyum sopan penolakan.
Harry melihat semua orang yang berlalu lalang di pesta ini.Dia meneguk wine yang dipegangnya.Dia sungguh kesal pada Cassie. Dan dia berharap bisa keluar dari pesta ini.
Sejak tadi Cassie mengenalkannya enam..Bukan..Mungkin delapan. Mungkin sembilan...Mungkin...ah tidak tau!.Sudah banyak wanita yang dikenalkan oleh Cassie pada Harry.
Semua sangat cantik. Sangat luar biasa cantiknua. Harry akui itu.Tapi dia tidak merasa apapun.Dia seolah mati rasa saat melihat semua wanita yang sangat canggih dan matang itu.
Musik Celina Dion-What A wonderful World- memenuhi ruangan ini. Pesta penyambutan formal sudah selesai, dan semua orang memenuhi ballroom hotel untuk berdansa.
Lalu dia menjelajah di sepanjang ruangan. Dia memijit pipinya yang pegal karena harus tersenyum pada semua orang.Lalu matanya menangkap Cassie yang tengah membawa dua wanita ke arahnya.Ke arahnya!
Dua wanita sekaligus?Astaga. Harry terasa jengah dan terganggu. Sebelum Cassie sampai kesini,dia harus pergi.Harus. Harry segera berjalan,dan menghilang di kerumunan ornag-orang.
Harry berjalan lebih jauh,dan menatap kebelakang.Dia tidak ada disana lagi. Harry segera menaruh gelas yang sejak tadi dipegangnya.
Harry berjalan lagi.Beberapa orang menyapanya dan dia berusaha keluar dari kerumunan manusia ini.Semuanya mengambil kegiatan masing-masing.
Harry sedikit menjauh dari keraimain.Dia agak sedikit ke sudut ballroom ini.Dia kembali menatap sekitar.Hanya beberapa orang disini.
Hingga matanya melihat ke sudut ruangan.Disana seorang wanita duduk sendirian.Wajahnya memandang sekitar dan sesekali menundukkan wajah...Seperti gelisah.Dan meremas-remas jemarinya
Harry melangkahkan kakinya maju.Dia seperti terhipnotis melihat wanita itu.Dia mengenakan long dress warna soft pink. Rambutnya digulung ke atas.
Anak rambutnya jauh didepan telinagnya.Memberikan kesan elegan dan dewasa.Dia terhipnotis dengan wajah itu.Tampilan sederhana dan elegan.Tidak menor.
Hingga indra penciumannya menyeruak masuk denagn wangi vanilla yang sangat menenangkan untuk Harry. Wangi yang dia rindukan.Dai mabuk kepayang hanya dengan wangi itu.
"Kenny?"
***
Kenny sejak tadi gelisah.Tangannya tidak henti berkeringat.Dia tidak suka tempat ini.Jantungnya berdetak keras. Rasa tertekan dan tidak nyaman.
Scout dan Kenny terlambat datang ke pesta ini. Entah untuk apa pesta ini diakan. Scout menyuruh Kenny untuk diam sebentar, untuk mencari tuan rumah pesta ini.
Dia tidak tahan lagi di pesta ini.Dia ingin segera pulang tapi takut Scout yang datang bersama ke pesta ini akan marah dan akan menyiksanya lagi.Dan Kenny takut hanya membayangkannya.
Dia melihat kesana kemari,dia meremas jari jemarinya ,jantungnya berdetak keras.Sialan. Kenny ingin minum obat penenang miliknya.Tapi dia tidak membawanya.
Scout tidak pernah membawanya kemana-mana, tidak pernah memperkenalkannya pada dunia tentangnya. Tapi kenapa tiba-tiba hari ini dia ingin memamerkan dirinya?
Kenapa disebut memamerkan? Karena Scout benar-benar mengubah penampilannya. Dia sangat berbeda dari Kenny yang biasanya. Dan Kenny tidak tau maksud Scout melakukannya.
"Kenny?"suara lembut yang sangat dikenal dan dirindukan Kenny membuat tubuh Kenny menegang.
Wangi itu...Wangi yang sangat dikenal Kenny.Wangi musk bercampur kayu-kayuan yang sangat menenangkan. Wangi yang dihapal mati olehnya. Dia membalikan badannya.
"Harry....."
****
Thankq for reading gais. Jika ada saran dan kritik silahkan beri di komen. :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Evans
penasaran sama ceritax/Doge/
2024-03-05
0
Darmiati Thamrin
langsung tekan tanda love
2024-02-22
0
Dwi Sasi
Penulis favorit ❤️❤️❤️
2023-10-23
0