Happy Reading Guys.
****
Kenny POV
"Harry..." aku berbisik dan mataku nanar oleh air mata. Aku menegakkan badanku. Harry... Yah Tuhan.. Betapa aku merindukan Harry. Dia lebih dewasa sekarang, janggut tipis yang menghiasi wajahnya menambah kemaskulinan Harry. Namun, sorot mata sendu itu membuatku meringis.
Aku ingin berjalan mendekatinya, memeluk, dan mencium wanginya sepuas hatiku. Tapi kami hanya lah bertatap tanpa melakukan apapun. Aku berharap dia memelukku, dan menghiburku. Kuharap dia bisa membaca kerinduan yang terlukis di mataku.
Namun aku tau, itu hanyalah di dalam bayanganku. Tidak mungkin Harry datang memelukku, seorang yang berkhianat dan meninggalkannya. Aku menghela nafas yang sejak tadi ku tahan.
"Hai.." ucap Harry akhirnya.
"Hallo....." ucapku serak. Emosi membuncah di dalam diriku. Aku berdehem keras dan menyapanya kembali dengan suara yang lebih mantap. "Hallo"
"Apa kabar?"
"Aku?" aku ingin mengatakan aku tidak baik-baik saja, tapi sungguh tidak pantas aku mengatakannya. "Aku baik... Kamu?"
Di tersenyum kecil.
"Baik... Sangat baik.."
"Mrs Sharp." suara baritton Scout mengejutkanku. Scout berada di samping kananku dengan lengannya melilit secara posesif di pinggangku.
Aku terkejut dan terperangah. Dan Harry hanya mengangkat sebelah alisnya, tanda keterkejutannya. Tak pernah sekali pun Scout bertingkah manis seperti ini. Mrs Sharp? Yang benar saja.
"Mrs. Sharp?" saut Harry.
"Oh. Anda Mr. Harry Smith, sang tuan rumah pesta ini?" Scout tidak menjawab pertanyaan Harry dan Harry pun tidak. "Maafkan atas keterlambatan kami akan pesta anda, Mr. Smith. Perkenalkan aku Scout Sharp dan ini isteri saya, Kenny Sharp. Senang atas undangan anda kepada kami dan selamat atas kembalinya anda."
****
Scout POV
Aku mengencangkan ikatan dasiku. Seharusnya tidak kutinggalkan Kenny sendirian. Para penjilat itu menahanku lebih lama. Andai mereka bukanlah kolega bisnisku, tidak akan sudi aku bicara pada penjilat gendut itu.
Tapi menyenangkan hati kolega bisnisku bukanlah tujuanku ke sini. Namun Kenny dan mantan kekasihnya. Aku ingin memamerkannya. Bukti kemenanganku atasnya.
Aku berjalan menyusuri ruangan yang penuh dengan para manusia itu untuk kembali ke tempat aku meninggalkan Kenny. Namun, saat aku mendekat sudah muncul kejutan lain. Bagus. Bagus sekali.
Aku tersenyum dan melangkahkan kaki mendekati mereka. Ahk... Tidak sabar diriku melihat wajah Harry. Aku yakin dia masih mencintai Kenny. But, sorry dude, dia sekarang isteri Scout Sharp.
"Mrs Sharp..." ucapku tegas namun lembut, aku segera melingkarkan tanganku pada pinggul Kenny yang ramping.
Dan... Suprise.. Lihat wajahmu sekarang. Begitu menyedihkan. Dia isteriku, Smith... Dia milikku. Dia punyaku. Dan dia adalah wanitaku dan bukan wanitamu lagi.
"Mrs Sharp?" sautnya dengan nada-nada yang sangat kusuka. Nada terkejutnya. Nada yang sangat indah.
Aku memperkenalkan diriku dengan nada yang kubuat sesopan mungkin. Aku meresap dan merekam bagaimana wajah Harry Smith sekarang. Oh.. Dan aku juga memperkenalkan Kenny Sharp, isteriku.
"Halo Mr. Sharp dan...." dia terdiam sebentar sebelum berdehem "Mrs Sharp. Terimakasih atas kunjungan dan waktu anda yang berharga. Kuharap kalian menikmati jamuan dan pestanya" Haha... Aku bisa membayangkan betapa terkejutnya dia. Aku meremas pinggul Kenny.
"Yah... Kami sangat menikmatinya..." aku dengan sengaja mengatakan 'kami' dengan penuh penekanan.
"Kalau begitu, nikmati waktu anda. Saya permisi. Sekali lagi, Terimakasih Mr.Sharp dan Mrs. Sharp" dengan itu, Harry berlalu dari kami. Pergi meninggalkan kami layaknya pecundang.
Kenny melepas tanganku dari pinggulnya, namun aku tidak mau. Aku tetap menahannya disana.
"Ini kejutaannya Mr.Sharp?" ucapnya nanar dan ketus
"Yah.. Kuharap kau menyukainya"
"Kau tega Scout, sungguh tega." aku tau dia akan menangis, namun Kenny tidaklah bodoh dengan tiba-tiba menangis di tengah kerumunan pesta ini. Dia akan menahannya dan menyiksa dirinya.
Aku mendekatkan Kenny ke diriku, membuat tubuhnya yang rapuh itu bersabdar sepenuhnya padaku. Dia rapuh, dan akulah yang membuatnya begitu karena dia pantas mendapatkannya.
"Aku ingin pulang" bisik Kenny. Suaranya begitu hancur dan sangat hancur Aku tidak pernah mendengar suara Kenny yang begini sejak dua tahun yang lalu.
Aku selalu berlaku kasar padanya, namun tidak pernah dia menunjukkan sisinya yang begini. Sisinya yang benar-benar hancur. Bahkan saat terkejamku padanya.
"Ken..." geramku rendah, mencoba mengancamnya agar tidak menangis.
"Scout... Aku ingin pulang" rengek Kenny, dan aku tidak ingat kapan terakhir kalinya dia memanggilku dengan namaku sendiri. Aku berhenti sejenak. Berusaha merekam suara Kenny saat menyebut namaku. "Kumohon... Aku ingin pulang"
"Baik. Mari kita pulang"
****
Kenny POV
Sepanjang perjalan pulang, aku hanya diam dan terus terisak tak memperdulikan supir dan Scout. Scout ada di sampingku. Aku hancur. Benar-benar hancur.
Scout memang ahlinya menghancurkan. Dia merusak dan menghancurkan fisik dan mentalku. Ini berat, terlalu berat untukku.
"Lap tangismu, Ken...." Scout menawarkan sapu tangan miliknya, namun aku menghiraukannya. Aku terlampau marah. Ini benar-benar di luar kendaliku. Dan Scout menarik tangannya kembali serta menggeram marah.
Aku sudah siap malam ini. Ini akan menjadi malam yang panjang dan penuh penyiksaan.
Aku tau Scout akan marah besar padaku dan segala amarahkan akan dilampiaskan padaku.
Kami keluar dari mobil sesampaonya di kediaman Scout. Aku melepas hillsku dan berjalan masuk lebih dulu, dimana pelayan sudah menunggu kami di depan rumah.
Aku melemparkan hillsku dan tas kecilku di lantai, tidak peduli lagi akan apapun. Aku berlari kecil menaiki tangga, tidak memperdulikan rasa sakit yang menusuk-nusuk seluruh badanku.
Sesampainya di kamar aku segera melemparkan diriku di tempat tidur dan membenamkan wajahku pada bantal. Aku menangis sejadi-jadinya. Menikmati waktu menangisku sebelum Scout datang menghukumku.
****
Thanq readers,saran dan kritik saya tampung. XOXO
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dwi Sasi
Hidup yg menyiksa
2023-10-23
0
Dwisur
next yg ke 3 kalinya...
2023-08-19
0
dewi
flashback..
2022-03-29
0