Berbeda..

HAPPY READING GUYS

****

Scout POV

Sial.Aku memaki saat mendapat panggilan dari rumah bahwa Kenny sakit. Apa-apaan? Dia tidak pernah sakit selama ini, dan berubah menjadi lemah hanya karna pria itu?

Aku masuk kedalam mobil dan duduk di kursi penumpang, aku menarik nafas dan membuangnya secara kasar. Mobil segera melaju. Aku memijit kepalaku, seharusnya aku bisa lebih lama di sana dan menikmati waktuku dengan melihat wajah menyedihkan Harry.

"KENAPA SANGAT LAMA?!!!" teriakku frustasi pada supir itu.

"Sekarang jam sibuk, sir"

"Oh my.."

Badanku bergetar karena khawatir... Sialan Ken... Sial. Dia selalu bisa membuat mood ku hancur. Sangat lama rasanya waktu bergerak. Sesampainya di kediaman, aku segera berlari masuk ke dalam rumah.

"Dokter Murphy akan segera datang, Sir" lapor pelayanku dan aku tetap berjalan dengan cepat menuju kamar seraya mengekorku.

Aku masuk ke dalam kamar, Ken berbarik di tempat tidur, meringkuk tanpa balutan selimut. Aku segera berlari dan duduk di sampingnya.

Wajahnya pucat, keringat membasahi tubuhnya. Nafasnya berhembus pendek. Apa dia akan mati? Aku menggelus wajahnya dan mengangkat kepalanya di pahaku.

"Ken....." bisikku

"Apa kita perlu membawanya ke rumah sakit?" tanya pelayan

"Tidak. Kita tunggu Murphy, kalau tidak membaik, kita bawa ke rumah sakit"

"Yes, Sir"

"Dia sudah makan?"

"Tidak, Tuan. Dia memakannya, namun memuntahkannya" Muntah?

"Tanggal berapa sekarang?"

"Tiga puluh tuan" Tiga puluh? Akhir bulan berarti.Aku tau Ken belum mendapat periodenya. Tiba-tiba dadaku bergemuruh. Aku tidak tau perasaan apa ini.

Dokter Murphy datang, dan aku berbisik kepadanya. Memastikan apa yang kucurigai terjadi.

Waktu berlalu begitu cepat, aku menanti Murphy selesai dengan Ken. Aku duduk tidak jauh dari mereka. Mengawasi. Lalu dia mulai menyimpan stetoskopnya. Aku berdiri menghampiri mereka.

"Bagaimana keadaanya dan...." pria tua itu tersenyum padaku.

"Maaf nak, dia hanya flu biasa. Itu terjadi karena pergantian musim dan dia tidak hamil, seperti yang kau curigai."

Aku menarik nafas. Apa aku kecewa?

"Yah... Aku pun berpikir begitu"

"Aku akan segera pergi, Nak"

"Terimakasih, Murphy"

"Tentu, Nak"

Setelah mengantar Murphy, aku duduk di samping Ken yang sedang berbaring. Mengelus rambutnya. Sial. Biasanya dia tidak pernah sakit begini.

"Ken..." bisikku.

"Harry...."

Apa?!!

"Harry... harry... Harry" Kenny mulai meracau. Sialan...Inilah kenapa aku selalu menghukummu.

"Kurang ajar..." aku menjambak kenny secara tiba tiba dan dia segera sadar dan meringis kesakitan.

"Sakit.... Kumohon.... Sakit...." Ken merintih kesakitan. Sialan. Setelah aku lari seperti orang kesetanan, dia malah memanggil nama pria lain di ranjangku.

Aku mendekatkan wajahku ke telinganya secara paksa dan membuat dia meringis kesakitan.

"Dengar Ken...." ucapku dalam dan penuh amarah. Dan Ken mulai terisak.

"Sekali lagi kau menyebut nama pria lain di ranjangku, tamat riwayatmu." dengan itu aku melepas genggaman tanganku dari rambutnya secara paksa.

Aku bangkit berdiri dan meninggalkan dia yang sendirian di sana. Kuhempaskan pintu itu sangat keras membuat pelayan di luar ruangan terkejut. Aku berhenti.

"Rawat dia" dengan itu aku pergi.

***

Kenny POV

Sudah lima hari berlalu, namun Scout belum pulang sejak kejadian itu. Aku tau sumber kemarahannya adalah aku yang mengingau nama Harry. Padahal itu bukanlah kesalahanku sepenuhnya, tidak ada yang sadar dalam keadaan tidur dan sakit seperti itu.

Aku berdiri di depan jendela, memandang halaman rumah Scout yang luas. Lalu seorang pelayan masuk kedalam kamar, membawa makan siang untukku.

"Scout belum pulang?" tanyaku. Sebenarnya aku tidak peduli, namun Scout tidak pernah tidak di rumah lebih dari 3 hari, kecuali itu saat dia dinas.

"Belum Nona"

"Baguslah..." bisikku, namun aku tau pelayan itu mendengarnya.

"Saat anda sakit, Tuan pulang ke rumah sangat tergesa-gesa. Tuan begitu khawatir pada Anda"

Khawatir? Dia hanya takut bonekanya rusak.

Saat aku hanya diam dan tidak membalas jawabannya, Pelayan itu segera berlalu. Aku menghela nafas. Menyerap sinar matahari yang menyengat. Harry...Aku merindukanmu.

*****

Aku mengisi waktuku dengan membaca dan menonton TV, Scout tidak pernah memperbolehkanku untuk bepergian tanpa izin dan pengawasannya.

Aku membolak-balikkan saluran TV. Tidak ada acara yang membuatku tergugah. Sebelum akhirnya aku menemukan berita tentang perusahan Harry. Wajahnya yang tampan hanya terlintas sebentar. Dia tersenyum hangat, manis dan menghayutkan. Sebentar aku merasa terhipnotis.

Sebelum wajah Scout muncul. Wajahnya yang datar dan angkuh. Dia tidak tersenyum, namun aku akui di tampan. Namun sangat kejam. Lalu wajah Scout berganti ke wajah penguasa sukses yang lain.

Aku menatap kosong pada TV, aku tidak tau bagaimana aku ke depannya. Impianku saat ini adalah bercerai dari Scout. Namun setelah itu, aku harus bagaimana? Berharap Harry akan menikahiku? Tidak mungkin.

Harry mungkin sudah melupan wanita menjijikkan sepertiku. Aku frustasi memikirkan diriku yang menyedihkanselama dua tahun ini.

Brakk.... Bunyi pintu terbuka membuatku tersentak. Aku melihat Scout yang berantakan. Kantung mata melingkar di wajahnya. Dia lebih kurus di banding yang terakhir kuingat. Rambutnya berantakan, sesaat dia masuk, bau alkohol bercampur dengan pewangi ruangan. Menyegat sekali. Scout bukan tipe pemabuk tapi tipe tangan besi.

Mungkin dulu aku akan ketakutan setiap Scout begini, namun aku sudah mati rasa. Mungkin setelah ini dia akan memaksa kehendaknya dan memukulku. Dia seorang tangan besi. Yang melampiaskan amarahnya padaku.

"Ken... " Di berjalan ke arah kamar mandi. Menanggalkan pakiannya hingga Scout polos. Dia membelakangiku dan menunggu dia kembali bicara.

"Pergilah besok belanja, jalan-jalan, dan mencari teman" dengan itu dia masuk kedalam kamar mandi. Aku tidak salah mendengar bukan? Scout mungkin hanya mabuk, dan mengatakan omong kosong begitu.

Dua puluh menit berlalu dan aku khawatir dia belum juga keluar dari kamar mandi. Aku turun dari tempat tidur. Kupakai sendalku dan berjalan menuju kamar mandi.

Kuketuk pintu dan memanggilnya. Tidak ada sahutan. Kuketuk lebih keras. Jantung ku berdegup dengan keras, kubuka segera pintunya dan melihat scout di bath tub yang tubuhnya tertanam dalam air

"SCOUT?!!!!"

***

Thanq you for reading gays, beri masukan dan komentarmu.-Love Ares

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Menarik sekali...

2023-10-23

1

Safna Nurita Yusuf

Safna Nurita Yusuf

sbenarnya 3thun y lalu aku permah baca cerita MRS.FOX.
skarang aku ulang lagi ceritanya nampak sperti author y profesional🥰🥰

2022-10-26

1

Safna Nurita Yusuf

Safna Nurita Yusuf

sayang baget sama scout😩

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Lembaran Baru
2 Tidak Terduga
3 Thankyou..
4 Berbeda..
5 Aku sedang Berusaha
6 Menyalahkan pada yang tak ada
7 Blind Date
8 Bertemu lagi...
9 Izinkan aku menyentuhmu
10 Aku akan berubah untukmu
11 Kembali mengingat
12 Menerkammu
13 Kegiatan normal 1
14 Badai di mulai..
15 Badai lain menggoncang
16 Rubah Pertama
17 Rubah yang lain
18 Lawan
19 Tipu Daya
20 Hadiah
21 Hari baik
22 Pelampiasan
23 Keegoisan
24 Lesung pipi
25 Alasan
26 Pria Lain
27 Panas
28 Perpisahan
29 Melewati Batas
30 Apa ini kesalahan?
31 Kesalahan
32 Perkara?
33 Penggoda.
34 Alasan
35 Happy Ending?
36 Kencan
37 Kencan (2)
38 Penjelasan
39 Kepercayaan
40 Just Do It
41 Permulaan.
42 Cerita Manipulasi
43 Play with you
44 Melangkah terlalu Jauh (2)
45 Badai...
46 Perlahan Retak
47 Kesalahpahaman?
48 Kacau
49 Saputangan
50 Mulai terbongkar
51 Kebenaran...
52 Bukan begitu....
53 Semakin memburuk..
54 Say something....
55 Devil
56 It's over..
57 Episode 58
58 Bagasi yang lain...
59 Kebenaran dan Keputusan
60 Hidup Baru
61 Episode 62
62 Welcome New York, Welcome New Story
63 Party
64 Lonely man..
65 Rujuk?
66 Another Chance (21+)
67 Don't Give Up
68 Mengertilah..
69 Can't Help Falling in Love with You
70 Beauty In white
71 Just Wiggle Baby
72 Truth or Dare? (21+)
73 New Home, New Guest
74 No Hope
75 Please....
76 My Man, My Love, My Husband
77 Tiga atau satu?
78 Fix You
79 Welcome Guys
80 The Last and last (21+)
81 Epilog
82 New Era,New Place, New Story
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Lembaran Baru
2
Tidak Terduga
3
Thankyou..
4
Berbeda..
5
Aku sedang Berusaha
6
Menyalahkan pada yang tak ada
7
Blind Date
8
Bertemu lagi...
9
Izinkan aku menyentuhmu
10
Aku akan berubah untukmu
11
Kembali mengingat
12
Menerkammu
13
Kegiatan normal 1
14
Badai di mulai..
15
Badai lain menggoncang
16
Rubah Pertama
17
Rubah yang lain
18
Lawan
19
Tipu Daya
20
Hadiah
21
Hari baik
22
Pelampiasan
23
Keegoisan
24
Lesung pipi
25
Alasan
26
Pria Lain
27
Panas
28
Perpisahan
29
Melewati Batas
30
Apa ini kesalahan?
31
Kesalahan
32
Perkara?
33
Penggoda.
34
Alasan
35
Happy Ending?
36
Kencan
37
Kencan (2)
38
Penjelasan
39
Kepercayaan
40
Just Do It
41
Permulaan.
42
Cerita Manipulasi
43
Play with you
44
Melangkah terlalu Jauh (2)
45
Badai...
46
Perlahan Retak
47
Kesalahpahaman?
48
Kacau
49
Saputangan
50
Mulai terbongkar
51
Kebenaran...
52
Bukan begitu....
53
Semakin memburuk..
54
Say something....
55
Devil
56
It's over..
57
Episode 58
58
Bagasi yang lain...
59
Kebenaran dan Keputusan
60
Hidup Baru
61
Episode 62
62
Welcome New York, Welcome New Story
63
Party
64
Lonely man..
65
Rujuk?
66
Another Chance (21+)
67
Don't Give Up
68
Mengertilah..
69
Can't Help Falling in Love with You
70
Beauty In white
71
Just Wiggle Baby
72
Truth or Dare? (21+)
73
New Home, New Guest
74
No Hope
75
Please....
76
My Man, My Love, My Husband
77
Tiga atau satu?
78
Fix You
79
Welcome Guys
80
The Last and last (21+)
81
Epilog
82
New Era,New Place, New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!