Kembali mengingat

Happy Reading Gays, Terimakasih untuk membaca novel ini :') Terharu aku tuh

****

Kenny POV

Kembali 2,5 Tahun Lalu.

Aku kembali melihat cincin yang melingkari jemariku. Oh Tuhan.. Lagi-lagi aku berguling-guling riang di tempat tidurku. Kejadian sudah lewat seminggu. Harry, kekasihku.. Ummm, lebih tepatnya tunanganku. Dia melamarku secara tertutup. Kami akan membicarakannya dengan keluarga segera. Namun. akhir-akhir ini aku sangat kesulitan bertemu orang tuaku.

Yah.. Harry pun sama, dia belum memiliki kesempatan yang sama. Sejujurnya aku pun belum pernah menemui orang tua Harry, sang penguasa perbisnisan di US. Sangat sibuk. Tentu Harry pun sibuk, orangtuaku juga, hanya aku yang tidak sibuk.

Lalu aku termenung di tempat tidur. Inilah kadang pergolakan di dalam hatiku. Apakah orang tua Harry akan menerimaku? Aku hanya seorang pemusik lepas dan juga penulis lepas. Bukan lulusan universitas ternama seperti Harry. Hah... Apa aku akan di terima? Harry pernah menenangkanku bahwa orangtuanya akan menyukaiku.

Sejujurnya itu tidak membuatku tenang, aku pernah bertemu kakaknya, Cassie. Dia ramah padaku, sangat ramah. Tapi ada jarak tak tertembus. Well, itu wajar menurutku. Darah orang orang pebisnis mengalir pada mereka, terlatih untuk tidak langsung percaya pada orang baru di temui.

Lalu bunyi ribut terdengar di bawah, pertanda Ayahku sudah pulang. Aku melihat jam sudah pukul 12 malam lewat. Aku keluar dari kamar dan bermaksud turun ke bawah menemui mereka. Akan tetapi, aku menghentikan langkahku saat Ayah dan Ibuku cekcok di dapur.

"Ben.... Aku sudah bilang sejak awal jangan menerima kasus itu?" ucap Ibuku frustasi. Ayahku seorang pengacara dan Ibu adalah sekretarisnya sendiri.

"Samantha, tenanglah"

"TENANG!!!!" suara teriakan ibuku diikuti suara gelas yang dibanting ke lantai hingga pecah.

"Kau gila, Benzamin!!!! Gila. Kau menyuruhku tenang."

"Samantha, Kenny bisa bangun"

"Inilah kenapa sejak dulu aku ingin bercerai denganmu, sikap sok tau dan gegabahmu, Ben." Oh?Cerai?

"Aku akan mengurus semuanya, aku berjanji."

"Mengurus?Hah? Mengurus katamu?!! Kau tau nominal yang kau curi? Kau tau dengan siapa kau berhadapan? Keluarga Sharp!!! dan kau tau siapa taruhannya kan? Kenny, putrimu sendiri."

Apa yang mereka bicarakan?

"Kita akan mengirim Kenny pulang ke rumah bibiku di Forks sampai keadaannya tenang."

Apa-apaan?

"Nah, sekarang kau membahayakan nyawa keluargamu sendiri, Ben. Kau benar-benar tidak memakai pikiranmu."

"DIAM!!!! Berhenti menginaku, aku pun sedang kalut, harusnya kau membantuku." begitulah Ayah berteriak keras yang sangat mengejutkanku. Aku jarang mendengar ayah seperti itu karena sosoknya sangat tenang dan berwibawa.

Lalu yang terdengar setelahnya adalah suara isakan tangis Ibu. Aku tetap dalam posisiku. Entah mengapa, aku merasa aku berhak tau akan hal ini. Aku bukan lagi anak kecil, aku sudah hampir berusia 24 tahun. Mereka tidak bisa asal membawaku dalam masalah mereka tanpa aku mengetahui detailnya.

Aku berjalan menuju dapur lalu berhenti di pintu pembatas dapur dan ruang tamu. Aku melihat Ibuku menangis dan Ayah berdiir membelakangiku dengan tanggannya bertopang di wastafel.

"Hei.." sapaku dingin, lalu mereka berdua melihatku.

"Ken..." ucap Ibuku kalap dan segera menghapus air mata dan ingusnya. "Kenapa belum tidur, sayang? Kau lapar?" ucap Ibuku seramah dan seceria mungkin. Tapi, yang ada hanya keliatan menyedihkan. Ibuku selalu cantik dan rapi. Teratur dan keren. Sampai aku melihat sosok ini. Dan sama halnya dengan Ayah. Benar-benar bukan gaya mereka berpenampilan seperti orang menyedihkan.

"Apa yang terjadi?" tanyaku

"Oh.. Tidak ada. Hanya pertengkaran kecil dengan Ayahmu yang keras kepala ini." ucap Ibu sambil berdiri. "Bukan begitu, Ben?"

"Aku sudah 24 tahun dan jangan perlakukan aku seperti anak kecil. Aku mendengar kalian bertengkar dan membawa-bawa namaku. Jadi, apa yang terjadi, Dad?"

Lalu lama aku saling bertatapan dengan Ayah.

"Semua baik......"

"Samantha...Di berhak tau." potong Ayahku.

"Ben?!!!!" lalu Ibu berteriak kencang.

"Ada masalah dengan beberapa orang yang membenci Ayah dan Ibumu. Dan itu cukup melibatkanmu di dalamnya. Tapi semua akan baik-baik saja. Kau harus ke Forks besok, okeh?"

"Masalah apa?"

"Ini rahasia antara pengacara dan sang client, Kenny."

"Kalo aku tidak mau ke Forks?" Aku tidak akan pergi ke mana pun.

"Ken.. Jangan berdebat dengan kami. Kau bukan anak kecil lagi atau remaja yang sedang pubertas." potong Ibuku. Dia berjalan menghampiriku.

"Kalian memberlakukanku seperti itu sejak dulu jadi wajar aku bertingkah seperti itu. Seperti anak kecil." ujarku dingin dan setengah berteriak.

"Ken!!" teriak Ayah keras dan kencang. "Dengarkan saja apa yang kami katakan, bereskan barangmu. Suka atau tidak suka, besok kau akan ke sana di penerbangan terakhir. Jangan membantah. Aku butuh tidur. Selamat malam" lalu Ayah dan Ibu pergi naik ke atas meninggalkanku dengan sejuta pertanyaan.

****

Aku duduk diam di bandara saat malam hari. Hujan deras mengguyur kota New York. Aku sebenarnya tidak ingin, namun ibuku meraung-raung memohon padaku bahwa aku harus pergi. Dan merahasiakan kepergianku pada siapapun. Itu membuatku kalut dan bingung. Yang akhirnya membuatku memilih Forks. Aku memberitahu Harry bahwa aku akan pergi ke rumah bibiku beberapa hari, tapi tidak memberitahu di mana. Tampaknya pun dia tidak penasaran, karena yah... Harry sudah sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya akhir-akhir ini.

Aku sudah duduk di sini lebih dari dua jam setelah kepergian orangtuaku. Aku akan pergi dengan penerbangan terakhir jam 1 pagi. Aku mematikan mengecilkan volume musicku. Lalu mulai memejamkan mata. Akhir-akhir ini menjadi melelahkan. Aku tau sedang terjadi hal yang tidak mengenakkan pada orangtuaku, tapi aku tau betapa keras kepalanya mereka. Tapi mereka menyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja.

"Mrs.Cullen?" seseorang memanggilku dengan suara nyaris seperti bisikan di tengah malam ini. Aku membuka mata dan langsung waspada saat melihat beberapa pria bersetalan jas rapi. Aku segera berdiri dan waspada dan bandara ini sangat sepi. Entah mengapa tubuhku mengatakan ada ancaman di sini.

"Mrs.Cullen? Siapa? Kalian salah orang." ucapku sesantai mungkin, namun gagal.Nah kan... Aku benci diriku.

"Anda putri dari Almarhum Mr.Benzamin Cullen?"

"Well.. Aku harus bergegas, penerbanganku akan berangkat." aku menarik koperku hendak pergi namun segera sadar. Almarhum?

"Apa maksudmu almarhum?"

***

Begitulah hari berlalu dan hari datangnya pemakaman orangtuaku. Aku tidak percaya akan apa yang terjadi. Aku bahkan tidak sanggup menangis karena tidak percaya dengan apa yang terjadi. Aku melihat nisan itu lagi dan tumpukan tanah yang masih segar, pertanda bahwa mayat ayah dan ibuku masih segar. Hah.. Bisa-bisanya aku perpikir seperti itu.

Aku terus menatap nisan itu dalam diam, hingga gerimis mulai turun. Aku tetap di sana dalam diam, merasakan bahwa bumi pun sama sedihnya denganku. Lalu sebuah payung hitam menaungi diriku. Lalu aku melihat siapa itu.

Scout Damian Sharp

Wajah bengisnya menatap kosong ke depan. Hanya dengan menatap wajahnya kita bisa mengetahui bahwa dia adalah manusia berhati dingin dan kejam. Dan kau tau apa yang lucu, teman? Dia akan menikah denganku. Kontrak bodoh oleh orangtuaku. Seharusnya aku curiga sejak mereka berkelahi dan membawa-bawa namaku. Tapi, aku terlalu percaya pada meraka.

Tapi aku yakin bahwa pria ini adalah penyebab semua kemalangan ini. Semua kemalangan yang terjadi padaku. Lalu aku menatapnya, lekat dan lama. Lalu emosi membuncah padaku. Rasa marah dan kesedihan luar biasa. Aku menangis kencang dan sekencang mungkin. Lalu aku menampar Scout dengan tanganku yang berlumpur oleh tanah kubur ayah dan ibuku.

"Itu tamparan mewakili keluargaku, b*jingan" teriakku dan lalu menangis lagi dan lagi. Kemarahanku membuncah saat dia tidak bergeming dan hanya diam seperti patung, menatapku penuh cemooh.

****

Mrs.Fox

Terpopuler

Comments

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Masih banyak misteri

2023-10-23

1

Nina Melati

Nina Melati

keren, suka ceritanya

2022-11-23

0

Nur Yanti

Nur Yanti

ini kedua kalinya baca cerita novel ini.. tetap saja tegang 😁

2022-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Lembaran Baru
2 Tidak Terduga
3 Thankyou..
4 Berbeda..
5 Aku sedang Berusaha
6 Menyalahkan pada yang tak ada
7 Blind Date
8 Bertemu lagi...
9 Izinkan aku menyentuhmu
10 Aku akan berubah untukmu
11 Kembali mengingat
12 Menerkammu
13 Kegiatan normal 1
14 Badai di mulai..
15 Badai lain menggoncang
16 Rubah Pertama
17 Rubah yang lain
18 Lawan
19 Tipu Daya
20 Hadiah
21 Hari baik
22 Pelampiasan
23 Keegoisan
24 Lesung pipi
25 Alasan
26 Pria Lain
27 Panas
28 Perpisahan
29 Melewati Batas
30 Apa ini kesalahan?
31 Kesalahan
32 Perkara?
33 Penggoda.
34 Alasan
35 Happy Ending?
36 Kencan
37 Kencan (2)
38 Penjelasan
39 Kepercayaan
40 Just Do It
41 Permulaan.
42 Cerita Manipulasi
43 Play with you
44 Melangkah terlalu Jauh (2)
45 Badai...
46 Perlahan Retak
47 Kesalahpahaman?
48 Kacau
49 Saputangan
50 Mulai terbongkar
51 Kebenaran...
52 Bukan begitu....
53 Semakin memburuk..
54 Say something....
55 Devil
56 It's over..
57 Episode 58
58 Bagasi yang lain...
59 Kebenaran dan Keputusan
60 Hidup Baru
61 Episode 62
62 Welcome New York, Welcome New Story
63 Party
64 Lonely man..
65 Rujuk?
66 Another Chance (21+)
67 Don't Give Up
68 Mengertilah..
69 Can't Help Falling in Love with You
70 Beauty In white
71 Just Wiggle Baby
72 Truth or Dare? (21+)
73 New Home, New Guest
74 No Hope
75 Please....
76 My Man, My Love, My Husband
77 Tiga atau satu?
78 Fix You
79 Welcome Guys
80 The Last and last (21+)
81 Epilog
82 New Era,New Place, New Story
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Lembaran Baru
2
Tidak Terduga
3
Thankyou..
4
Berbeda..
5
Aku sedang Berusaha
6
Menyalahkan pada yang tak ada
7
Blind Date
8
Bertemu lagi...
9
Izinkan aku menyentuhmu
10
Aku akan berubah untukmu
11
Kembali mengingat
12
Menerkammu
13
Kegiatan normal 1
14
Badai di mulai..
15
Badai lain menggoncang
16
Rubah Pertama
17
Rubah yang lain
18
Lawan
19
Tipu Daya
20
Hadiah
21
Hari baik
22
Pelampiasan
23
Keegoisan
24
Lesung pipi
25
Alasan
26
Pria Lain
27
Panas
28
Perpisahan
29
Melewati Batas
30
Apa ini kesalahan?
31
Kesalahan
32
Perkara?
33
Penggoda.
34
Alasan
35
Happy Ending?
36
Kencan
37
Kencan (2)
38
Penjelasan
39
Kepercayaan
40
Just Do It
41
Permulaan.
42
Cerita Manipulasi
43
Play with you
44
Melangkah terlalu Jauh (2)
45
Badai...
46
Perlahan Retak
47
Kesalahpahaman?
48
Kacau
49
Saputangan
50
Mulai terbongkar
51
Kebenaran...
52
Bukan begitu....
53
Semakin memburuk..
54
Say something....
55
Devil
56
It's over..
57
Episode 58
58
Bagasi yang lain...
59
Kebenaran dan Keputusan
60
Hidup Baru
61
Episode 62
62
Welcome New York, Welcome New Story
63
Party
64
Lonely man..
65
Rujuk?
66
Another Chance (21+)
67
Don't Give Up
68
Mengertilah..
69
Can't Help Falling in Love with You
70
Beauty In white
71
Just Wiggle Baby
72
Truth or Dare? (21+)
73
New Home, New Guest
74
No Hope
75
Please....
76
My Man, My Love, My Husband
77
Tiga atau satu?
78
Fix You
79
Welcome Guys
80
The Last and last (21+)
81
Epilog
82
New Era,New Place, New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!