FRAGMEN 20: MENYANGKAL TUDUHAN

Orang pintar berkata kalau seorang raja diawasi ribuan pasang mata. Entah itu saat sedang duduk di pengadilan, saat berbicara, berjalan, makan, minum, bahkan mandi dan buang air pun juga tidak luput dari pengawasan. Seorang raja juga tidak memiliki banyak pilihan untuk kehidupan pribadinya sendiri, entah itu urusan cinta, keluarga, atau teman. Seorang raja juga selalu dituntut untuk tetap berhati-hati dan waspada di setiap waktu. Seorang raja tidak bisa mempercayai seseorang secara penuh.

Kehidupan yang sangat tidak nyaman seperti itu adalah harga yang harus dibayar oleh orang yang duduk di atas takhta. Tidak peduli seberapa hebat pun dia memerintah, tidak peduli seberapa kuat pun kemampuan yang dia miliki, seorang raja tetap tidak bisa memiliki kebebasan. Seorang raja adalah sebuah manekin hidup yang dipuja di singgasana, namun dicela ketika kuasanya tidak mampu menjangkau hati rakyat dan pejabat.

Pemikiran seorang raja juga harus selalu tajam. Dia harus bisa menganalisa keadaan dan bertindak sesuai situasi serta harus bisa merencanakan sesuatu secara matang. Tidak ada yang mudah bagi seorang raja. Bahkan dalam menjatuhkan hukuman pun, hanya mudah diucapkan saja, tetapi sangat berat dalam pertimbangannya.

Tindakan Murong Qin yang merobohkan Paviliun Baihua dalam semalam telah menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan para pejabat eselon empat. Kebanyakan dari mereka menyayangkan tindakan Kaisar mereka yang telah melakukan sesuatu tanpa berdiskusi terlebih dahulu. Bagaimana tidak, selama ini Paviliun Baihua dikenal sebagai rumah bordil paling terkenal di Kota Yongji. Di sana, tidak hanya para bangsawan hidung belang yang bersenang-senang, para pejabat yang memiliki kekuasaan dan kekayaan besar juga sering menggunakan tempat tersebut untuk berdiskusi ditemani wanita cantik dan alkohol.

Sekarang, tempat itu sudah roboh dan semua wanita cantik di sana dijadikan pelayan, otomatis aktivitas rutin setiap malam mereka juga terhenti. Secara tidak langsung, mereka telah kehilangan sumber informasi yang berharga. Mereka tidak lagi bisa melakukan transaksi secara sembunyi-sembunyi.

Pada sidang pengadilan hari ini, Murong Qin dicerca berbagai pertanyaan dari para menteri. Kabar perobohan gedung yang terjadi semalam menyebar luas dengan cepat. Mungkin, orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut memberitahu teman mereka, lalu teman dari teman mereka, lalu teman, dari teman dari teman mereka, atau keluarga mereka, atau atasan mereka, atau siapapun yang mereka temui di jalan. Lihat, bahkan para menteri yang biasanya sibuk dengan pekerjaan mereka saja menanyakan ini. Apa mereka benar-benar senggang?

Untung saja, Murong Qin mampu mengatasi para menteri hingga mereka merasa sungkan bertanya kembali. Dengan kepandaiannya, Murong Qin menjawab semua pertanyaan para menteri dengan cerdas. Alasan yang dia lontarkan juga terbilang logis, hampir tidak memiliki kejanggalan sama sekali.

Saat Perdana Menteri Xu menyebut nama Wei Linglong dalam peristiwa semalam, air muka Murong Qin agak sedikit berubah. Auranya sebagai Kaisar Mingzhu yang dingin menguar, menyebar ke seluruh penjuru aula. Menteri lain yang nyalinya tidak besar memilih menunduk. Hanya saja Perdana Menteri Xu ini yang terlalu berani. Kasim Liu yang berdiri di samping singgasana hanya bisa menunduk.

“Yang Mulia, apakah benar Nona Wei, putri Jenderal Besar Yun menjadi wanita penghibur di Paviliun Baihua?” tanya Perdana Menteri Xu. Bicaranya yang arogan membuat Murong Qin jengah. Kalau saja dia bukan Perdana Menteri, Murong Qin mungkin sudah mengirimnya sebagai bupati ke daerah terpencil.

“Siapa Nona Wei?” Murong Qin bertanya balik.

“Putri Jenderal Yun, Nona Besar Wei Linglong, adik dari Adipati Jing,” jawab Perdana Menteri Xu.

“Tidak perlu kau terangkan sedetail itu.”

“Yang Mulia, apakah kabar tersebut benar?”

“Tidak.”

“Maksud Yang Mulia?”

“Aku tidak bisa menjawabmu karena aku tidak tahu siapa Nona Besar Wei.”

“Ah?”

Menteri Personalia kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Perdana Menteri Xu, “Perdana Menteri, sekarang dia adalah Selir Chun.” Perdana Menteri Xu kemudian meralat ucapannya.

“Maksud hamba, Selir Chun, Yang Mulia.”

“Memangnya apa yang dia lakukan?”

“Bukankah Selir Chun melarikan diri dari istana, kemudian dia sampai di Paviliun Baihua dan menjadi wanita penghibur di sana?”

“Tidak.”

“Yang Mulia,”

“Aku sudah bilang hanya salah paham.”

“Apakah Yang Mulia sudah memeriksanya dengan jelas?”

“Menurutmu apa selir kecil sepertinya berani berbuat macam-macam?”

Pertanyaan menohon Murong Qin dibarengi dengan tatapan tajam. Niat Perdana Menteri Xu jelas terlihat sekali. Semua orang di istana sudah sangat tahu kalau Perdana Menteri Xu memiliki ketidaksukaan kepada Jenderal Yun. Saat Jenderal Yun pulang dari peperangan dan bersiap menerima penghargaan dari Murong Qin, Perdana Menteri Xu memilih tidak hadir pada hari tersebut.

Konflik antara Perdana Menteri Xu dan Jenderal Yun bermula pada tiga tahun lalu. Saat itu, Jenderal Yun meminta tambahan pasukan untuk membantu pertempuran melawan bangsa asing di wilayah utara, namun dipersulit Perdana Menteri Xu dengan alasan bahwa pasukan yang tersisa harus digunakan pada saat yang sangat genting. Padahal, saat itu keadaan ibukota sedang aman sementara rakyat di wilayah utara sedang sengsara karena serangan dari bangsa asing.

Jenderal Yun yang saat itu berada dalam kebimbangan terpaksa menggunakan pasukan keluarga Wei dan meminta bantuan dari Jenderal Yongning serta meminjam sepuluh ribu pasukan militer darinya. Barulah setelah bertempur selama satu minggu, wilayah perbatasan utara dapat dikuasai kembali dan seluruh rakyatnya diberikan pertolongan. Utusan Jenderal Yun kembali ke ibukota membawa berita kemenangan dan meminta Kaisar Mingzhu untuk memberikan bantuan berupa ransum dan gandum agar para rakyat di wilayah utara tidak kelaparan.

Kemudian pada saat Jenderal Yun kembali ke ibukota, dia disambut dengan meriah. Dia juga sering hadir di pengadilan istana, membahas keadaan negara bersama para menteri. Pada suatu masa di tahun keduanya kembali, Jenderal Yun diminta meminjamkan pasukan militer untuk menangkap bandit-bandit gunung atas permintaan Perdana Menteri Xu. Jenderal Yun kemudian menolak permintaan tersebut karena pasukan militer bukanlah pasukan penjaga keamanan yang bertugas menangkap pencuri.

Mereka berjuang hidup dan mati di medan perang, tidak boleh melakukan pekerjaan yang bukan tugas mereka. Menangkap bandit seharusnya dilakukan oleh pasukan Biro Keamanan Kota yang berada di bawah naungan Kementrian Keamanan. Jenderal Yun menganggap Perdana Menteri Xu terlalu merendahkan tantara militer yang dia pimpin. Bahkan Kaisar juga setuju dengan pemikiran Jenderal Yun. Sejak itulah, ketegangan antara Jenderal Yun dan Perdana Menteri Xu semakin memuncak. Mereka sering berseberangan pendapat ketika berada di pengadilan.

Tidak ada yang tahu pasti mengenai dendam terselubung apa yang dimiliki Perdana Menteri Xu kepada Jenderal Yun. Mereka semua memilih tidak ikut campur karena sama-sama bimbang. Baik Jenderal Yun maupun Perdana Menteri Xu, dua-duanya adalah orang yang menjadi penyokong besar dalam pemerintahan Kaisar Mingzhu. Mereka sama-sama memiliki kontribusi besar dalam kemakmuran rakyat Dinasti Yuan.

Murong Qin yang penglihatannya tajam tentu saja mengetahui hal ini. Akan tetapi, dia memilih menjadi penonton saja, dia ingin melihat sejauh mana Perdana Menteri Xu dan Jenderal Yun melanjutkan ketegangan mereka. Murong Qin bisa menerima fakta kalau keduanya bermusuhan, tetapi jika sampai melibatkan orang yang tidak berdosa seperti keluarga, dia tidak bisa tinggal diam.

“Yang Mulia, dia adalah putri Jenderal Yun. Meskipun Jenderal Yun sudah pensiun, tetapi dia menempatkan putrinya di istana, bahkan hendak melarikan diri. Yang Mulia, bagaimana jika Selir Chun adalah mata-mata?”

“Katakan sekali lagi!” bentak Murong Qin.

“Yang Mulia, mohon mengertilah kekhawatiran hamba.”

“Dia pergi bersamaku. Perdana Menteri, apa sudah jelas?”

“Ah?”

“Kenapa? Apa aku tidak boleh berjalan-jalan bersama selirku?”

Melihat Kaisar Mingzhu-nya begitu melindungi Wei Linglong, Perdana Menteri Xu akhirnya memutuskan untuk mundur terlebih dahulu. Suasana hati Murong Qin tiba-tiba berubah buruk hanya karena dia menyebutkan namanya dan mengungkit kejadiannya. Kaisar Mingzhu yang sekarang sudah berbeda dengan yang dulu. Matanya lebih tajam daripada mata panah dan kata-katanya lebih kejam dan menohok jika ada yang membuatnya tidak senang.

Lebih baik, Perdana Menteri Xu mengalah terlebih dahulu.

Murong Qin lantas berusaha menata emosinya kembali. Pengadilan hari ini tampak sangat membosankan. Bukan hanya persoalan semalam, tetapi juga karena hari ini, adinya, Murong Yan, yang lahir dari perut Ibu Suri mengirim surat bahwa dia akan kembali ke ibukota usai menempuh studi di luar ibukota selama dua tahun terakhir.

Ketika seorang anak dari Permaisuri Kaisar sebelumnya ada di ibukota, apalagi membawa pencapaian luar biasa, mau tidak mau pengadilan akan sedikit goyah. Perubahan bisa saja terjadi.  Murong Qin memang tidak pernah bermusuhan dengan Murong Yan karena dia tahu bahwa posisinya sebagai Kaisar tidak akan mungkin digantikan oleh Murong Yan meskipun dia adalah putra Ibu Suri. Murong Qin hanya tidak suka karena Murong Yan secara tidak langsung membuatnya terikat dengan Ibu Suri pada saat-saat tertentu.

Tetapi siapa yang tahu isi hati manusia?

Terutama para pejabat ini. Hati mereka kerap kali goyah setiap kali perkataan mereka tidak dituruti. Murong Qin selalu bersikap waspada pada seluruh keluarga kerajaan karena begitulah sifat alami dari seorang Kaisar. Dia selalu punya keyakinan kalau seseorang pasti sedang merencanakan sesuatu untuk menggulingkan dirinya dengan memanfaatkan posisi Murong Yan.

Satu-satunya hal yang tidak dia khawatirkan adalah sifat Murong  Yan. Adiknya itu bersifat terbuka dan selalu mengatakan isi hatinya secara langsung. Dia tidak mempunyai obsesi terhadap kekuasaan, tidak menuntut hak apapaun. Murong Yan hanya meminta hidupnya diselamatkan saja, tidak diganggu oleh penjahat politik. Studinya ke luar ibukota pun sebenarnya untuk menghindari provokasi dari mereka yang akalnya licik.

Jadi, Murong Qin menyetujui kepergiannya. Hari ini dia mendapat surat kabar dari Murong Yan, namun hatinya malah terasa kusut. Situasinya sekarang agak berbeda dengan satu tahun lalu. Sekarang, Murong Qin memegang kendali pasukan militer yang diserahkan oleh Jenderal Yun dan dia secara tidak langsung telah menguatkan posisinya sendiri sebagai Kaisar Dinasti Yuan. Ibu Suri yang pendendam itu pasti tidak akan tinggal diam. Murong Qin khawatir kalau Murong Yan akan kembali diperalat oleh ibu kandungnya sendiri.

Emosinya tidak kembali ke semula. Murong Qin lantas membubarkan pengadilan padahal waktunya belum berakhir. Kasim Liu mengerahkan seluruh tenaganya untuk berteriak, "Bubar!" dan dalam waktu beberapa menit, seluruh aula pengadilan langsung menjadi kosong.

***

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-10-20

1

Putri

Putri

dialognya di tambah thor jangan hanya narasi
💪💪

2022-05-18

3

Ayla nur

Ayla nur

up lagi thor

2022-04-21

3

lihat semua
Episodes
1 FRAGMEN 1: HARI UNTUK LINGLONG
2 FRAGMEN 2: ISTANA DINGIN
3 FRAGMEN 3: INGIN KEMBALI
4 FRAGMEN 4: AKAR TERATAI DUA JUTA DOLAR
5 FRAGMEN 5: ANAK KECIL YANG MANIS
6 FRAGMEN 6: BERTEMU KAISAR
7 FRAGMEN 7: IDENTITAS YANG TERBONGKAR
8 FRAGMEN 8: ISTANA BARU
9 FRAGMEN 9: KISAH PERMAISURI PERTAMA
10 FRAGMEN 10: KEDATANGAN TAMU
11 FRAGMEN 11: UNDANGAN PERJAMUAN
12 FRAGMEN 12: MENOLAK TERLIBAT
13 FRAGMEN 13: LATAR BELAKANG
14 FRAGMEN 14: SISI LAIN
15 FRAGMEN 15: SELIR PENGANGGURAN
16 FRAGMEN 16: HADIAH PERJAMUAN
17 FRAGMEN 17: GAGAK YANG KEHILANGAN SUARA
18 FRAGMEN 18: PAVILIUN BAIHUA
19 FRAGMEN 19: MEMBAWANYA PULANG
20 FRAGMEN 20: MENYANGKAL TUDUHAN
21 FRAGMEN 21: BERPIKIR
22 FRAGMEN 22: MULAI BERTINDAK
23 FRAGMEN 23: SOSOK PANGERAN
24 FRAGMEN 24: TERKENA MARAH
25 FRAGMEN 25: MEMULAI PERJALANAN
26 FRAGMEN 26: NILAI KESEDERHANAAN
27 FRAGMEN 27: SUNGAI BEKU JIANGZHOU
28 FRAGMEN 28: DESA KECIL JIANZHU
29 FRAGMEN 29: MALAM MUSIM DINGIN DI JIAZHU
30 FRAGMEN 30: MEMULAI PEMBANGUNAN
31 FRAGMEN 31: KETIDAKSEDERHANAAN IDENTITAS
32 FRAGMEN 32: ANTARA KEHORMATAN DAN KEJUTAN
33 FRAGMEN 33: TIDAK BISA TENANG
34 FRAGMEN 34: MENGAKHIRI PERJALANAN
35 FRAGMEN 35: SURAT PEMBERITAHUAN
36 FRAGMEN 36: RACUN TUJUH WARNA
37 FRAGMEN 37: TAMU DARI NEGERI LAIN
38 FRAGMEN 38: KEJUTAN DI AWAL MUSIM SEMI
39 FRAGMEN 39: DUA WANITA
40 FRAGMEN 40: RATU LI ADALAH SAUDARAKU
41 FRAGMEN 41: MENGANCAM TANPA MENYENTUH
42 FRAGMEN 42: ARENA BERPASIR
43 FRAGMEN 43: SAMPAI JUMPA LAGI
44 FRAGMEN 44: LANGKAH KAKI MISTERIUS
45 FRAGMEN 45: HAMPIR KEHILANGAN DIA
46 FRAGMEN 46: TIDAK BISA MENUTUP MATA
47 FRAGMEN 47: PERINGATAN KECIL
48 FRAGMEN 48: TIDAK SADAR
49 FRAGMEN 49: RUANG RAHASIA DAN PERASAAN TIDAK KARUAN
50 FRAGMEN 50: TUGAS SUCI DARI YANG MULIA
51 FRAGMEN 51: BAJAK MEMBAJAK
52 FRAGMEN 52: MASUK JEBAKAN
53 FRAGMEN 53: SERANGAN BALASAN
54 FRAGMEN 54: BELAJAR MEMAHAMI
55 FRAGMEN 55: SEBUAH PENOLAKAN
56 FRAGMEN 56: MEMBERIKAN POSISI
57 FRAGMEN 57: RAHASIA TUJUH TAHUN
58 FRAGMEN 58: PROFESOR QIN
59 FRAGMEN 59: OPERASI SAPU BERSIH
60 FRAGMEN 60: ORANG YANG HARUS WASPADA
61 FRAGMEN 61: PENJAHAT TAK TERSENTUH
62 FRAGMEN 62: MENGHAJAR PRIA TAMPAN
63 FRAGMEN 63: KETIKA PERASAAN ITU DATANG
64 FRAGMEN 64: BERPURA-PURA
65 FRAGMEN 65: DIA TERLUKA
66 FRAGMEN 66: MEMELUKNYA
67 FRAGMEN 67: BERMAIN TRIK
68 FRAGMEN 68: ORANG YANG LEBIH PINTAR
69 FRAGMEN 69: TANGAN BERTUAH
70 FRAGMEN 70: DARAH TAK BERTUAN
71 FRAGMEN 71: OPERASI SAPU BERSIH (2)
72 FRAGMEN 72: MENANGKAP PENJAHAT CANTIK
73 FRAGMEN 73: MEREBUT NAGA EMAS YUAN
74 FRAGMEN 74: LONGQIN
75 FRAGMEN 75: LONGQIN DALAM PURNAMA
76 FRAGMEN 76: PENYAKIT RINDU
77 FRAGMEN 77: KENCAN MUSIM PANAS
78 FRAGMEN 78: DI BALIK LAYAR
79 FRAGMEN 79: KEANEHAN
80 FRAGMEN 80: BADAI BARU
81 FRGAMEN 81: TIDAK BAIK
82 FRAGMEN 82: HANYA KAMU
83 FRAGMEN 83: LAPORAN PERANG
84 FRAGMEN 84: ADU STRATEGI
85 FRAGMEN 85: MENUNDA RENCANA
86 FRAGMEN 86: MALAM KELAM
87 FRAGMEN 87: HAMPIR KALAH
88 FRAGMEN 88: DUA SITUASI
89 FRAGMEN 89: MEDAN YANG SESUNGGUHNYA
90 FRAGMEN 90: MELON KEBERUNTUNGAN
91 FRAGMEN 91: BERITA UNTUK KAISAR
92 FRAGMEN 92: TRIK
93 FRAGMEN 93: SERGAPAN
94 FRAGMEN 94: HADIAH PERTEMUAN
95 FRAGMEN 95: MENGAIS RINDU
96 FRAGMEN 96: KEKHAWATIRAN SEPERTI PISAU BERMATA DUA
97 FRAGMEN 97: SATU LANGKAH LEBIH DEKAT
98 FRAGMEN 98: LICIK YANG SESUNGGUHNYA
99 FRAGMEN 99: DALANG SEMUA DALANG
100 FRAGMEN 100: MENUAI KARMA
101 SIDE STORY 1: LIKE A DREAM
102 SIDE STORY 2: FORECAST
103 SIDE STORY 3: SOMETHING ELSE
104 HALO KARYA BARU!
105 Mampir Dulu Yuk!
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
FRAGMEN 1: HARI UNTUK LINGLONG
2
FRAGMEN 2: ISTANA DINGIN
3
FRAGMEN 3: INGIN KEMBALI
4
FRAGMEN 4: AKAR TERATAI DUA JUTA DOLAR
5
FRAGMEN 5: ANAK KECIL YANG MANIS
6
FRAGMEN 6: BERTEMU KAISAR
7
FRAGMEN 7: IDENTITAS YANG TERBONGKAR
8
FRAGMEN 8: ISTANA BARU
9
FRAGMEN 9: KISAH PERMAISURI PERTAMA
10
FRAGMEN 10: KEDATANGAN TAMU
11
FRAGMEN 11: UNDANGAN PERJAMUAN
12
FRAGMEN 12: MENOLAK TERLIBAT
13
FRAGMEN 13: LATAR BELAKANG
14
FRAGMEN 14: SISI LAIN
15
FRAGMEN 15: SELIR PENGANGGURAN
16
FRAGMEN 16: HADIAH PERJAMUAN
17
FRAGMEN 17: GAGAK YANG KEHILANGAN SUARA
18
FRAGMEN 18: PAVILIUN BAIHUA
19
FRAGMEN 19: MEMBAWANYA PULANG
20
FRAGMEN 20: MENYANGKAL TUDUHAN
21
FRAGMEN 21: BERPIKIR
22
FRAGMEN 22: MULAI BERTINDAK
23
FRAGMEN 23: SOSOK PANGERAN
24
FRAGMEN 24: TERKENA MARAH
25
FRAGMEN 25: MEMULAI PERJALANAN
26
FRAGMEN 26: NILAI KESEDERHANAAN
27
FRAGMEN 27: SUNGAI BEKU JIANGZHOU
28
FRAGMEN 28: DESA KECIL JIANZHU
29
FRAGMEN 29: MALAM MUSIM DINGIN DI JIAZHU
30
FRAGMEN 30: MEMULAI PEMBANGUNAN
31
FRAGMEN 31: KETIDAKSEDERHANAAN IDENTITAS
32
FRAGMEN 32: ANTARA KEHORMATAN DAN KEJUTAN
33
FRAGMEN 33: TIDAK BISA TENANG
34
FRAGMEN 34: MENGAKHIRI PERJALANAN
35
FRAGMEN 35: SURAT PEMBERITAHUAN
36
FRAGMEN 36: RACUN TUJUH WARNA
37
FRAGMEN 37: TAMU DARI NEGERI LAIN
38
FRAGMEN 38: KEJUTAN DI AWAL MUSIM SEMI
39
FRAGMEN 39: DUA WANITA
40
FRAGMEN 40: RATU LI ADALAH SAUDARAKU
41
FRAGMEN 41: MENGANCAM TANPA MENYENTUH
42
FRAGMEN 42: ARENA BERPASIR
43
FRAGMEN 43: SAMPAI JUMPA LAGI
44
FRAGMEN 44: LANGKAH KAKI MISTERIUS
45
FRAGMEN 45: HAMPIR KEHILANGAN DIA
46
FRAGMEN 46: TIDAK BISA MENUTUP MATA
47
FRAGMEN 47: PERINGATAN KECIL
48
FRAGMEN 48: TIDAK SADAR
49
FRAGMEN 49: RUANG RAHASIA DAN PERASAAN TIDAK KARUAN
50
FRAGMEN 50: TUGAS SUCI DARI YANG MULIA
51
FRAGMEN 51: BAJAK MEMBAJAK
52
FRAGMEN 52: MASUK JEBAKAN
53
FRAGMEN 53: SERANGAN BALASAN
54
FRAGMEN 54: BELAJAR MEMAHAMI
55
FRAGMEN 55: SEBUAH PENOLAKAN
56
FRAGMEN 56: MEMBERIKAN POSISI
57
FRAGMEN 57: RAHASIA TUJUH TAHUN
58
FRAGMEN 58: PROFESOR QIN
59
FRAGMEN 59: OPERASI SAPU BERSIH
60
FRAGMEN 60: ORANG YANG HARUS WASPADA
61
FRAGMEN 61: PENJAHAT TAK TERSENTUH
62
FRAGMEN 62: MENGHAJAR PRIA TAMPAN
63
FRAGMEN 63: KETIKA PERASAAN ITU DATANG
64
FRAGMEN 64: BERPURA-PURA
65
FRAGMEN 65: DIA TERLUKA
66
FRAGMEN 66: MEMELUKNYA
67
FRAGMEN 67: BERMAIN TRIK
68
FRAGMEN 68: ORANG YANG LEBIH PINTAR
69
FRAGMEN 69: TANGAN BERTUAH
70
FRAGMEN 70: DARAH TAK BERTUAN
71
FRAGMEN 71: OPERASI SAPU BERSIH (2)
72
FRAGMEN 72: MENANGKAP PENJAHAT CANTIK
73
FRAGMEN 73: MEREBUT NAGA EMAS YUAN
74
FRAGMEN 74: LONGQIN
75
FRAGMEN 75: LONGQIN DALAM PURNAMA
76
FRAGMEN 76: PENYAKIT RINDU
77
FRAGMEN 77: KENCAN MUSIM PANAS
78
FRAGMEN 78: DI BALIK LAYAR
79
FRAGMEN 79: KEANEHAN
80
FRAGMEN 80: BADAI BARU
81
FRGAMEN 81: TIDAK BAIK
82
FRAGMEN 82: HANYA KAMU
83
FRAGMEN 83: LAPORAN PERANG
84
FRAGMEN 84: ADU STRATEGI
85
FRAGMEN 85: MENUNDA RENCANA
86
FRAGMEN 86: MALAM KELAM
87
FRAGMEN 87: HAMPIR KALAH
88
FRAGMEN 88: DUA SITUASI
89
FRAGMEN 89: MEDAN YANG SESUNGGUHNYA
90
FRAGMEN 90: MELON KEBERUNTUNGAN
91
FRAGMEN 91: BERITA UNTUK KAISAR
92
FRAGMEN 92: TRIK
93
FRAGMEN 93: SERGAPAN
94
FRAGMEN 94: HADIAH PERTEMUAN
95
FRAGMEN 95: MENGAIS RINDU
96
FRAGMEN 96: KEKHAWATIRAN SEPERTI PISAU BERMATA DUA
97
FRAGMEN 97: SATU LANGKAH LEBIH DEKAT
98
FRAGMEN 98: LICIK YANG SESUNGGUHNYA
99
FRAGMEN 99: DALANG SEMUA DALANG
100
FRAGMEN 100: MENUAI KARMA
101
SIDE STORY 1: LIKE A DREAM
102
SIDE STORY 2: FORECAST
103
SIDE STORY 3: SOMETHING ELSE
104
HALO KARYA BARU!
105
Mampir Dulu Yuk!
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!