FRAGMEN 9: KISAH PERMAISURI PERTAMA

Wei Linglong duduk di tangga yang mengarah pada pintu utama. Hatinya jadi gelisah. Wei Linglong yakin kalau kepindahannya ke istana ini akan menimbulkan masalah untuknya. Xiaotan bilang, istana ini dibangun dan dirancang sendiri oleh Murong Qin. Bahkan dikatakan  kalau istana ini adalah istana terindah dan termegah kedua setelah Istana Yanxi. Dia yang bukan siapa-siapa tiba-tiba jadi penghuni baru Istana Fenghuang, bukankah terlalu aneh?

Rumor berkata kalau istana ini akan digunakan untuk tempat tinggal wanita Kaisar Mingzu yang dicintai suatu saat nanti. Paling tidak, jika tidak ada orang yang dicintainya, istana ini harus diberikan pada Permaisuri atau tetap dibiarkan menjadi miliknya sendiri, bukan diberikan pada seorang gadis dari kediaman jenderal yang terpaksa masuk istana.

“Xiaotan, bukankah ini aneh? Menurutmu, apa yang sebenarnya sedang direncanakan Yang Mulia?”

“Kenapa nyonya berpikir begitu?”

“Aku hanya merasa ini terlalu kebetulan. Tidak mungkin seseorang tiba-tiba memberiku tempat tinggal yang megah secara cuma-cuma?”

“Mungkin Yang Mulia terharu karena Pangeran Yu begitu dekat dengan nyonya, jadi menghadiahkan istana ini kepada nyonya.”

“Semudah itu? Kau sendiri yang bilang kalau Yang Mulia alias Murong Qin itu orang yang dingin dan kejam. Menurutmu, apa orang seperti itu bisa memberikan hartanya yang berharga kepada orang sepertiku?”

“Nyonya, kau terlalu banyak berpikir. Dia adalah Kaisar Mingzhu, apapun yang dia berikan apakah harus memerlukan alasan?”

Wei Linglong tetap tidak terhibur. Perkataan Xiaotan memang masuk akal, tapi hatinya tetap gelisah. Dia selalu merasa kalau Murong Qin pasti mempunyai rencana lain untuknya. Hati seorang wanita yang selama dua puluh dua tahun tidak pernah terbuka terhadap laki-laki tentu tidak akan mudah percaya pada seorang pria bernama Murong Qin. Terlebih pria itu adalah seorang pria beristri banyak dan seorang Kaisar yang sudah punya anak.

“Nyonya, barang-barangmu sudah di sini,” ucap pelayan yang tadi mengantar Wei Linglong. Di belakangnya ada beberapa orang pelayan lain yang membawa peti berisi pakaian dan barang-barang Wei Linglong yang baru dibawa dari Istana Dingin.

“Letakkan saja di sana.”

Setelah meletakkan barang-barang, para pelayan pergi. Mereka tidak bisa berlama-lama di Istana Fenghuang karena tugas mereka sudah selesai. Kaisar akan menghukum mereka kalau terlalu lama di sini. Wei Linglong menatap kepergian para pelayan dengan ekor matanya. Dia sendiri masih duduk di tangga.

“Nyonya, apa kita akan masuk sekarang?”

Wei Linglong tidak menjawab.

“Nyonya, jangan dipikirkan lagi. Nanti kau sakit.”

“Menurutmu, apa dia benar-benar tersentuh karena aku dekat dengan Murong Yu?”

“Benar. Yang Mulia mungkin merasa kalau nyonya bisa merawat Pangeran Yu dengan baik, menggantikan mendiang Permaisuri Hong.”

“Lalu apa hubungannya denganku?”

“Ah, sayang sekali nyonya sudah tidak ingat masa lalu. Dia salah satu kerabatmu.”

“Maksudmu?”

Wei Linglong mulai tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan ibu kandung Murong Yu alias Permaisuri Hong. Selama ini dia hanya mendengar sedikit cerita dari Xiaotan, itu pun ketika Murong Yu pertama kali datang ke Istana Dingin. Xiaotan mengatakan kalau Permaisuri Hong adalah kerabatnya. Wei Linglong berkesimpulan ada sesuatu yang tidak dia tahu.

Di tangga Istana Fenghuang, Xiaotan dengan sukarela menceritakan kisah Permaisuri Pertama yang telah meninggal. Dia adalah seorang wanita dari keluarga terhormat yang telah memberikan Murong Qin seorang calon pewaris meskipun kelahirannya tidak pernah diinginkan. Wei Linglong pun mulai mendengarkan dengan saksama.

Enam tahun lalu, Murong Qin mempunyai seorang Permaisuri yang dipilih dari keluarga bangsawan. Permaisuri yang diangkat tersebut adalah seorang wanita muda yang sangat cantik dan berbakat. Pemilihan tersebut dilakukan oleh Ibu Suri sendiri. Sayangnya, Permaisuri yang cantik dan berbakat tetap tidak bisa menembus tebalnya dinding hati Murong Qin yang sudah terbiasa hidup tanpa wanita.

Sang Permaisuri Pertama bernama Wei Hongxue dan setelah diangkat bergelar Permaisuri Hong. Dia adalah wanita yang telah mematahkan hati banyak pria di Dinasti Yuan karena kecantikannya yang sangat luar biasa. Wei Hongxue masuk istana saat usianya dua puluh tahun, terpaut dua tahun lebih muda dari Murong Qin. Wei Hongxue sebenarnya adalah kakak sepupu dari Wei Wei Linglong.

Ibu Suri sangat licik. Dia memanfaatkan Permaisuri Hong untuk mendekati Murong Qin dan menjadi mata-mata. Dia mendapat banyak tekanan dari Ibu Suri, namun tetap berdiri kukuh di harem. Suatu ketika, pada malam tahun baru sekaligus peringatan hari pengangkatan Murong Qin sebagai Kaisar Mingzhu yang keempat tahun, seseorang menaburkan bubuk bunga musim semi pada arak Murong Qin. Saat itu sedang berlangsung perjamuan di Istana Yuyang yang terletak tak jauh dari komplek Istana Dalam.

Efek bubuk tersebut begitu luar biasa. Murong Qin yang saat itu tidak pernah menyentuh wanita tidak tahu harus melakukan apa. Entah bagaimana caranya dia tiba-tiba berjalan masuk ke istana Permaisuri Hong dan langsung menerkam pemilik istana tersebut. Permaisuri Hong tidak punya kekuatan untuk melawan hingga malam itu menjadi malam panjang yang terlihat membahagiakan namun sebenarnya sangat mengerikan.

Esok paginya, Murong Qin sadar kalau dia telah melakukan sesuatu yang telah melampaui batas. Dia marah dan langsung keluar dari istana Permaisuri Hong dan memerintahkan orang untuk mengurung Permaisuri Hong di istananya. Dia juga memerintahkan orang untuk menyelidiki orang yang telah membuatnya kehilangan kendali. Beberapa hari kemudian tersiar kabar kalau Permaisuri Hong adalah mata-mata Ibu Suri. Murong Qin semakin marah dan ingin mengasingkan Permaisuri Hong ke Istana Dingin. Dia percaya kalau Permaisuri Hong dan Ibu Suri sudah merencanakan semuanya sejak jauh-jauh hari.

Namun siapa sangka, sebelum Murong Qin melengserkan permaisurinya, sebuah berita mengejutkan datang dari Istana Dalam. Tabib Liang yang saat itu sudah menjadi tabib istana pergi ke Istana Yanxi untuk melapor dan berkata bahwa Permaisuri Hong telah mengandung.

Berita ini menyebar cepat hingga Murong Qin tidak bisa melengserkannya. Dia hanya bisa menaruh kemarahannya di dalam hatinya. Sejak saat itu, Murong Qin tidak pernah menginjakkan kaki di Istana Dalam dan hanya menjumpai Permaisuri Hong saat wanita itu meninggal setelah melahirkan.

Demi kestabilan politik kerajaan, satu tahun kemudian Ibu Suri mengangkat kembali seorang permaisuri baru untuk Kaisar Mingzhu. Wanita terpilihnya berasal dari keluarga besar bangsawan Lan bernama Lan Shiyi dan sekarang bergelar Permaisuri Yi. Sama seperti mendiang Permaisuri Hong, Permaisuri Yi juga bergandengan tangan dengan Ibu Suri. Sayangnya, Permaisuri Yi agak  bodoh dan naif.

Melihat gelagat Ibu Suri yang licik, keluarga Wei akhirnya memutuskan hubungan dengannya dan memilih berjalan di samping Murong Qin sang Kaisar Mingzhu. Apalagi sejak dahulu, keluarga Wei memang tidak benar-benar berniat terlibat politik kerajaan dan memilih menjadi abdi militer. Tidak heran jika ayah Wei Linglong, Jenderal Wei Yun sangat setia pada Kaisar Mingzhu dan langsung memberikan plakat perintah militernya tanpa ragu.

Setelah mendengar cerita tersebut, Wei Linglong merasa kalau kakak sepupunya yang telah meninggal itu tidak bersalah. Entah mengapa dia merasa kalau Wei Hongxue adalah perempuan bijaksana yang baik. Dia tidak mungkin berkolusi dengan Ibu Suri.

Jika dia menginginkan kekuasaan, maka posisinya saat itu sudah sangat kuat. Di belakangnya ada keluarga Wei yang berlatar belakang militer, ditambah para pejabat yang setia dan selalu berjalan di pihaknya.

Jika dia memang berkolusi dengan Ibu Suri, Wei Hongxue pasti tidak akan mengorbankan dirinya sendiri dan melahirkan anak yang dia dapat dari hasil hubungan satu malam dengan Murong Qin.

Keluarganya juga pasti marah dan sudah membantu Ibu Suri untuk menjatuhkan Kaisar Mingzhu saat itu. Kenyataan justru menunjukkan kalau Wei Hongxue sama sekali tidak berpihak pada siapapun dan dia hanyalah korban. Keluarga Wei juga sedari dulu tidak pernah ingin terlibat politik istana dan perebutan kekuasaan. Jika bukan karena terpaksa, mereka tidak akan membiarkan putri-putri mereka masuk ke istana.

“Aku yakin kakak sepupuku tidak bersalah. Dia pasti hanya kambing hitam yang dikorbankan.”

“Nyonya, setelah Permaisuri Hong meninggal, semua orang di istana ini dilarang mengungkit kisahnya. Aku kasihan pada Pangeran Yu karena dia tidak bisa mengetahui sosok seperti apakah ibu kandungnya.”

“Benar juga. Dia masih kecil. Tidak seharusnya dia merasa terasing dan tidak mengenali ibu kandungnya sendiri. Di mana kakak sepupuku dimakamkan?”

“Permaisuri Hong dimakamkan di makam keluarga kerajaan.”

Wei Linglong mengangguk-ngangguk. Bagi Murong Qin, Permaisuri Hong mungkin sudah melakukan kesalahan fatal. Tapi, gelarnya sebagai permaisuri tidak dicopot meskipun dia sudah meninggal. Padahal, saat Permaisuri Hong masih hidup, Murong Qin begitu bersemangat ingin mencabut gelar dan menurunkan posisinya. Ini menunjukkan ada suatu kebenaran yang disembunyikan olehnya dan tidak boleh diketahui orang lain.

Kisah kakak sepupunya yang diceritakan Xiaotan membuat Wei Linglong semakin tidak bersemangat. Dia semakin ingin pulang ke masa depan. Seorang gadis biasa yang hanya tahu bertani tidak memiliki kemampuan untuk bertarung di dalam harem yang kejam. Kisah-kisah wanita istana yang Wei Linglong tahu dari buku dan drama sudah cukup membuatnya emosi. Jika dia harus terlibat langsung, dia khawatir tidak bisa bertahan.

“Nyonya? Nyonya?”

“Ah ya?”

“Kau melamun lagi. Nyonya tidak usah berpikir yang tidak-tidak. Ayo kita hidup dengan baik di tempat tinggal baru ini. Tuan Jenderal Besar pasti bahagia kalau tahu nyonya baik-baik saja.”

“Xiaotan, menurutmu aku bisa hidup dengan baik di sini?”

“Tentu saja! Ada aku Xiaotan, Pangeran Yu, Yang Mulia, juga Tuan Adipati Jing.”

Wei Linglong ingin mencoba hidup dengan baik. Dia sudah diberi kesempatan untuk bernapas lagi meskipun bukan di masa depan. Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup satu kali lagi. Jika dia menyia-nyiakannya, suatu saat Tuhan mungkin akan mengambil hidupnya kembali dan dia bisa benar-benar mati.

Satu-satunya jalan untuk hidup dengan baik di sini adalah menghindari pertarungan di harem. Wei Linglong tidak akan terlibat persaingan posisi dengan seratus selir dan tujuh puluh Nona Bangsawan yang dipelihara di Istana Dalam. Untungnya, Istana Fenghuang terisolir dari istana lain dan tidak bisa dimasuki orang sembarangan. Selain Istana Yanxi, jarak antara Istana Fenghuang dengan istana lain sangat jauh dan berada di komplek yang berbeda.

Mungkin, ini adalah keberuntungan yang diberikan kepada Wei Linglong di tengah kemalangannya. Istana megah ini sekarang adalah miliknya. Sebagai pemilik, dia harus menjaganya dengan baik. Tidak apa-apa jika Murong Qin sering datang ke sini selama pria itu tidak macam-macam padanya.

“Xiaotan, bantu aku membawa barang-barang itu!”

Mata Xiaotan berbinar.

“Nyonya, kau sudah memutuskannya?”

“Ada istana yang megah, kenapa harus disia-siakan? Ayo, bantu aku menatanya!”

Xiaotan dan Wei Linglong bahu membahu menata barang-barang yang dipindahkan dari Istana Dingin. Mata mereka silau karena perabotan yang ada di dalam Istana Fenghuang benar-benar bercahaya. Ini bukan lagi istana emas, tapi istana rubi yang nilainya sangat tinggi!

Ada banyak lukisan mahal tergantung di dinding istana. Katanya, lukisan itu didapat dari para seniman dan kolektor legendaris dari beberapa dinasti. Harganya bernilai ribuan tael perak. Wei Linglong tertawa kecil. Baginya, lukisan-lukisan itu  tidak sebanding dengan akar teratainya yang seharga dua juta dolar.

Selain lukisan, di dalam sana juga terdapat guci dari keramik dan porselen yang sangat berharga. Guci-guci tersebut dibuat oleh perajin terkenal dan bernilai ratusan tael perak. Ini juga masih tidak sebanding dengan akar teratai dua juta dolar yang dijual Wei Linglong.

“Ah.. Tempat tidurnya nyaman sekali.”

Wei Linglong berbaring di atas ranjang yang ditutupi sprei sutera kualitas tinggi. Xiaotan hanya tersenyum melihat tingkah laku majikannya. Selama dua bulan lebih ini, Wei Linglong tidak cukup tidur dengan nyenyak karena ranjang di Istana Dingin keras hingga membuat tubuhnya sering pegal-pegal. Mulai malam nanti, dia bisa tidur nyenyak seperti saat hidup di abad 21 miliknya.

Dia memejamkan matanya. Udara segar yang merasuk lewat jendela merasuk ke dalam pikirannya. Setelah hari ini, beberapa orang mungkin akan datang ke sini dan melabraknya. Wei Linglong harus mempersiapkan diri karena orang-orang itu pasti tidak tahu malu dan paling merasa benar sendiri.

Otaknya tiba-tiba teringat sesuatu. Seharian ini, dia belum bertemu Murong Yu. Bocah itu pasti sedang bermain sendirian di istana lain. Seandainya diperbolehkan, dia ingin membawa Murong Yu tinggal di sini bersamanya. Dengan begitu, dia bisa mengawasinya tumbuh besar. Terkait caranya akan dia pikirkan nanti.

...***...

...Kuis untuk para pembaca kesayangan Otor:...

...Apa yang menyebabkan Murong Qin tidak mencabut gelar Permaisuri Hong setelah dia meninggal? ...

...A. Dia sudah jatuh cinta...

...B. Murong Qin tidak ingin menambah musuh...

...C. Murong Qin tahu rahasia Permaisuri Hong...

...D. Murong Qin merasa bersalah...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemagat

2024-01-29

0

inda Permatasari

inda Permatasari

c

2024-01-20

0

Yanti Marbun

Yanti Marbun

c

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 FRAGMEN 1: HARI UNTUK LINGLONG
2 FRAGMEN 2: ISTANA DINGIN
3 FRAGMEN 3: INGIN KEMBALI
4 FRAGMEN 4: AKAR TERATAI DUA JUTA DOLAR
5 FRAGMEN 5: ANAK KECIL YANG MANIS
6 FRAGMEN 6: BERTEMU KAISAR
7 FRAGMEN 7: IDENTITAS YANG TERBONGKAR
8 FRAGMEN 8: ISTANA BARU
9 FRAGMEN 9: KISAH PERMAISURI PERTAMA
10 FRAGMEN 10: KEDATANGAN TAMU
11 FRAGMEN 11: UNDANGAN PERJAMUAN
12 FRAGMEN 12: MENOLAK TERLIBAT
13 FRAGMEN 13: LATAR BELAKANG
14 FRAGMEN 14: SISI LAIN
15 FRAGMEN 15: SELIR PENGANGGURAN
16 FRAGMEN 16: HADIAH PERJAMUAN
17 FRAGMEN 17: GAGAK YANG KEHILANGAN SUARA
18 FRAGMEN 18: PAVILIUN BAIHUA
19 FRAGMEN 19: MEMBAWANYA PULANG
20 FRAGMEN 20: MENYANGKAL TUDUHAN
21 FRAGMEN 21: BERPIKIR
22 FRAGMEN 22: MULAI BERTINDAK
23 FRAGMEN 23: SOSOK PANGERAN
24 FRAGMEN 24: TERKENA MARAH
25 FRAGMEN 25: MEMULAI PERJALANAN
26 FRAGMEN 26: NILAI KESEDERHANAAN
27 FRAGMEN 27: SUNGAI BEKU JIANGZHOU
28 FRAGMEN 28: DESA KECIL JIANZHU
29 FRAGMEN 29: MALAM MUSIM DINGIN DI JIAZHU
30 FRAGMEN 30: MEMULAI PEMBANGUNAN
31 FRAGMEN 31: KETIDAKSEDERHANAAN IDENTITAS
32 FRAGMEN 32: ANTARA KEHORMATAN DAN KEJUTAN
33 FRAGMEN 33: TIDAK BISA TENANG
34 FRAGMEN 34: MENGAKHIRI PERJALANAN
35 FRAGMEN 35: SURAT PEMBERITAHUAN
36 FRAGMEN 36: RACUN TUJUH WARNA
37 FRAGMEN 37: TAMU DARI NEGERI LAIN
38 FRAGMEN 38: KEJUTAN DI AWAL MUSIM SEMI
39 FRAGMEN 39: DUA WANITA
40 FRAGMEN 40: RATU LI ADALAH SAUDARAKU
41 FRAGMEN 41: MENGANCAM TANPA MENYENTUH
42 FRAGMEN 42: ARENA BERPASIR
43 FRAGMEN 43: SAMPAI JUMPA LAGI
44 FRAGMEN 44: LANGKAH KAKI MISTERIUS
45 FRAGMEN 45: HAMPIR KEHILANGAN DIA
46 FRAGMEN 46: TIDAK BISA MENUTUP MATA
47 FRAGMEN 47: PERINGATAN KECIL
48 FRAGMEN 48: TIDAK SADAR
49 FRAGMEN 49: RUANG RAHASIA DAN PERASAAN TIDAK KARUAN
50 FRAGMEN 50: TUGAS SUCI DARI YANG MULIA
51 FRAGMEN 51: BAJAK MEMBAJAK
52 FRAGMEN 52: MASUK JEBAKAN
53 FRAGMEN 53: SERANGAN BALASAN
54 FRAGMEN 54: BELAJAR MEMAHAMI
55 FRAGMEN 55: SEBUAH PENOLAKAN
56 FRAGMEN 56: MEMBERIKAN POSISI
57 FRAGMEN 57: RAHASIA TUJUH TAHUN
58 FRAGMEN 58: PROFESOR QIN
59 FRAGMEN 59: OPERASI SAPU BERSIH
60 FRAGMEN 60: ORANG YANG HARUS WASPADA
61 FRAGMEN 61: PENJAHAT TAK TERSENTUH
62 FRAGMEN 62: MENGHAJAR PRIA TAMPAN
63 FRAGMEN 63: KETIKA PERASAAN ITU DATANG
64 FRAGMEN 64: BERPURA-PURA
65 FRAGMEN 65: DIA TERLUKA
66 FRAGMEN 66: MEMELUKNYA
67 FRAGMEN 67: BERMAIN TRIK
68 FRAGMEN 68: ORANG YANG LEBIH PINTAR
69 FRAGMEN 69: TANGAN BERTUAH
70 FRAGMEN 70: DARAH TAK BERTUAN
71 FRAGMEN 71: OPERASI SAPU BERSIH (2)
72 FRAGMEN 72: MENANGKAP PENJAHAT CANTIK
73 FRAGMEN 73: MEREBUT NAGA EMAS YUAN
74 FRAGMEN 74: LONGQIN
75 FRAGMEN 75: LONGQIN DALAM PURNAMA
76 FRAGMEN 76: PENYAKIT RINDU
77 FRAGMEN 77: KENCAN MUSIM PANAS
78 FRAGMEN 78: DI BALIK LAYAR
79 FRAGMEN 79: KEANEHAN
80 FRAGMEN 80: BADAI BARU
81 FRGAMEN 81: TIDAK BAIK
82 FRAGMEN 82: HANYA KAMU
83 FRAGMEN 83: LAPORAN PERANG
84 FRAGMEN 84: ADU STRATEGI
85 FRAGMEN 85: MENUNDA RENCANA
86 FRAGMEN 86: MALAM KELAM
87 FRAGMEN 87: HAMPIR KALAH
88 FRAGMEN 88: DUA SITUASI
89 FRAGMEN 89: MEDAN YANG SESUNGGUHNYA
90 FRAGMEN 90: MELON KEBERUNTUNGAN
91 FRAGMEN 91: BERITA UNTUK KAISAR
92 FRAGMEN 92: TRIK
93 FRAGMEN 93: SERGAPAN
94 FRAGMEN 94: HADIAH PERTEMUAN
95 FRAGMEN 95: MENGAIS RINDU
96 FRAGMEN 96: KEKHAWATIRAN SEPERTI PISAU BERMATA DUA
97 FRAGMEN 97: SATU LANGKAH LEBIH DEKAT
98 FRAGMEN 98: LICIK YANG SESUNGGUHNYA
99 FRAGMEN 99: DALANG SEMUA DALANG
100 FRAGMEN 100: MENUAI KARMA
101 SIDE STORY 1: LIKE A DREAM
102 SIDE STORY 2: FORECAST
103 SIDE STORY 3: SOMETHING ELSE
104 HALO KARYA BARU!
105 Mampir Dulu Yuk!
106 Pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
FRAGMEN 1: HARI UNTUK LINGLONG
2
FRAGMEN 2: ISTANA DINGIN
3
FRAGMEN 3: INGIN KEMBALI
4
FRAGMEN 4: AKAR TERATAI DUA JUTA DOLAR
5
FRAGMEN 5: ANAK KECIL YANG MANIS
6
FRAGMEN 6: BERTEMU KAISAR
7
FRAGMEN 7: IDENTITAS YANG TERBONGKAR
8
FRAGMEN 8: ISTANA BARU
9
FRAGMEN 9: KISAH PERMAISURI PERTAMA
10
FRAGMEN 10: KEDATANGAN TAMU
11
FRAGMEN 11: UNDANGAN PERJAMUAN
12
FRAGMEN 12: MENOLAK TERLIBAT
13
FRAGMEN 13: LATAR BELAKANG
14
FRAGMEN 14: SISI LAIN
15
FRAGMEN 15: SELIR PENGANGGURAN
16
FRAGMEN 16: HADIAH PERJAMUAN
17
FRAGMEN 17: GAGAK YANG KEHILANGAN SUARA
18
FRAGMEN 18: PAVILIUN BAIHUA
19
FRAGMEN 19: MEMBAWANYA PULANG
20
FRAGMEN 20: MENYANGKAL TUDUHAN
21
FRAGMEN 21: BERPIKIR
22
FRAGMEN 22: MULAI BERTINDAK
23
FRAGMEN 23: SOSOK PANGERAN
24
FRAGMEN 24: TERKENA MARAH
25
FRAGMEN 25: MEMULAI PERJALANAN
26
FRAGMEN 26: NILAI KESEDERHANAAN
27
FRAGMEN 27: SUNGAI BEKU JIANGZHOU
28
FRAGMEN 28: DESA KECIL JIANZHU
29
FRAGMEN 29: MALAM MUSIM DINGIN DI JIAZHU
30
FRAGMEN 30: MEMULAI PEMBANGUNAN
31
FRAGMEN 31: KETIDAKSEDERHANAAN IDENTITAS
32
FRAGMEN 32: ANTARA KEHORMATAN DAN KEJUTAN
33
FRAGMEN 33: TIDAK BISA TENANG
34
FRAGMEN 34: MENGAKHIRI PERJALANAN
35
FRAGMEN 35: SURAT PEMBERITAHUAN
36
FRAGMEN 36: RACUN TUJUH WARNA
37
FRAGMEN 37: TAMU DARI NEGERI LAIN
38
FRAGMEN 38: KEJUTAN DI AWAL MUSIM SEMI
39
FRAGMEN 39: DUA WANITA
40
FRAGMEN 40: RATU LI ADALAH SAUDARAKU
41
FRAGMEN 41: MENGANCAM TANPA MENYENTUH
42
FRAGMEN 42: ARENA BERPASIR
43
FRAGMEN 43: SAMPAI JUMPA LAGI
44
FRAGMEN 44: LANGKAH KAKI MISTERIUS
45
FRAGMEN 45: HAMPIR KEHILANGAN DIA
46
FRAGMEN 46: TIDAK BISA MENUTUP MATA
47
FRAGMEN 47: PERINGATAN KECIL
48
FRAGMEN 48: TIDAK SADAR
49
FRAGMEN 49: RUANG RAHASIA DAN PERASAAN TIDAK KARUAN
50
FRAGMEN 50: TUGAS SUCI DARI YANG MULIA
51
FRAGMEN 51: BAJAK MEMBAJAK
52
FRAGMEN 52: MASUK JEBAKAN
53
FRAGMEN 53: SERANGAN BALASAN
54
FRAGMEN 54: BELAJAR MEMAHAMI
55
FRAGMEN 55: SEBUAH PENOLAKAN
56
FRAGMEN 56: MEMBERIKAN POSISI
57
FRAGMEN 57: RAHASIA TUJUH TAHUN
58
FRAGMEN 58: PROFESOR QIN
59
FRAGMEN 59: OPERASI SAPU BERSIH
60
FRAGMEN 60: ORANG YANG HARUS WASPADA
61
FRAGMEN 61: PENJAHAT TAK TERSENTUH
62
FRAGMEN 62: MENGHAJAR PRIA TAMPAN
63
FRAGMEN 63: KETIKA PERASAAN ITU DATANG
64
FRAGMEN 64: BERPURA-PURA
65
FRAGMEN 65: DIA TERLUKA
66
FRAGMEN 66: MEMELUKNYA
67
FRAGMEN 67: BERMAIN TRIK
68
FRAGMEN 68: ORANG YANG LEBIH PINTAR
69
FRAGMEN 69: TANGAN BERTUAH
70
FRAGMEN 70: DARAH TAK BERTUAN
71
FRAGMEN 71: OPERASI SAPU BERSIH (2)
72
FRAGMEN 72: MENANGKAP PENJAHAT CANTIK
73
FRAGMEN 73: MEREBUT NAGA EMAS YUAN
74
FRAGMEN 74: LONGQIN
75
FRAGMEN 75: LONGQIN DALAM PURNAMA
76
FRAGMEN 76: PENYAKIT RINDU
77
FRAGMEN 77: KENCAN MUSIM PANAS
78
FRAGMEN 78: DI BALIK LAYAR
79
FRAGMEN 79: KEANEHAN
80
FRAGMEN 80: BADAI BARU
81
FRGAMEN 81: TIDAK BAIK
82
FRAGMEN 82: HANYA KAMU
83
FRAGMEN 83: LAPORAN PERANG
84
FRAGMEN 84: ADU STRATEGI
85
FRAGMEN 85: MENUNDA RENCANA
86
FRAGMEN 86: MALAM KELAM
87
FRAGMEN 87: HAMPIR KALAH
88
FRAGMEN 88: DUA SITUASI
89
FRAGMEN 89: MEDAN YANG SESUNGGUHNYA
90
FRAGMEN 90: MELON KEBERUNTUNGAN
91
FRAGMEN 91: BERITA UNTUK KAISAR
92
FRAGMEN 92: TRIK
93
FRAGMEN 93: SERGAPAN
94
FRAGMEN 94: HADIAH PERTEMUAN
95
FRAGMEN 95: MENGAIS RINDU
96
FRAGMEN 96: KEKHAWATIRAN SEPERTI PISAU BERMATA DUA
97
FRAGMEN 97: SATU LANGKAH LEBIH DEKAT
98
FRAGMEN 98: LICIK YANG SESUNGGUHNYA
99
FRAGMEN 99: DALANG SEMUA DALANG
100
FRAGMEN 100: MENUAI KARMA
101
SIDE STORY 1: LIKE A DREAM
102
SIDE STORY 2: FORECAST
103
SIDE STORY 3: SOMETHING ELSE
104
HALO KARYA BARU!
105
Mampir Dulu Yuk!
106
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!