Imitasi Dua Hati

Imitasi Dua Hati

My Man

Sarah berlari ke sana sini dalam kamar bedakan kecil sebuah asrama yang disediakan perusahaan tempat ia bekerja, sebuah tempat dengan ukuran 5 x 5 dengan satu kamar, satu kamar mandi dan ruang samping yang bisa disebut dapur yang ia gunakan sebagai pantri.  kamar bedakan yang terbuat dari lantai kayu membuat suara riuh seakan menggambarkan kepanikan sang penghuni yang kesana kesini.

“cepetan Sar!” teriak Daren

“ntar loe ketinggalan bis!” lanjutnya

Sedang Sarah masih sibuk mempersiapkan pakaian dan beberapa barang penting yang akan dia bawa selama seminggu ia cuti di tempat sang bibi.

“iya gue dah siap, bentar lagi!” teriaknya dari dalam

“Ntar kalau kesorean, loe bakalan dapat bis malam!” ucap Daren lagi yang sudah siap menunggunya di depan dengan suara motor yang sudah menyala.

“iya.. iya..!” Sarah keluar dengan membawa tas besar

 “Penerbangan loe jam berapa?” Tanya sarah balik pada Daren

“Ntar jam delapan gue udah cek in, ntar gue telpon loe kalau dah mau berangkat!” Daren membantu Sarah menaikkan tas besarnya ke motor.

 “loe janji ya..?” ucap Sarah yang merasa tak rela melepas sang sahabat.

“pasti nyai!” jawab Daren dengan panggilan khasnya.

Bergegas Daren mengendarai motornya menuju terminal karena ia tak ingin sang sahabat ketinggalan bis.

Selama di Perjalanan menuju terminal, Sarah meneteskan air mata. Ia sangat tidak ingin kehilangan sahabat bulenya tersebut, karena selama ini dia hanya memiliki Daren yang sangat memahaminya.

Perjalanan terasa begitu cepat, karena Sarah tak rela berpisah dengan Daren. Entah karena perasaannya yang selalu membuatnya betah bersama Daren, atau memang jarak yang mereka tempuh yang Sarah anggap dekat, tapi waktu seakan begitu singkat hingga akhirnya ia menginjakkan kakinya di terminal perpisahan ia dan Daren.

Ingin rasanya Sarah memeluk Daren, karena mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya melihat sang sahabat yang sekaligus orang yang ia sayangi. Tapi Daren seakan tak mempermasalahkan perpisahan mereka. Ia terlihat biasa dan tak mempu memahami isi hati Sarah yang terpatri  untuknya.

“cepetan! Nanti loe ketinggalan” ucap Daren menurunkan tas Sarah  dan menyuruhnya cepat

Sarah pun berlari menuju loket dan alhasil, Sarah ketinggalan bis sore. Ia pun terpaksa menunggu bis malam.

Karena Daren juga harus pergi, maka malam itu ia menunggu bis sendirian. Padahal seperti biasa sahabatnya itulah yang selalu menemaninya menunggu bis seperti sekarang.

“Huh..” Keluh Sarah menunduk memainkan kedua kakinya.

Rasa bosan dan lelah menyatu, mengiringi perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Sepi sendiri menunggu disana, sedih karena akan berpisah dengan sahabat, dan galau karena harus kembali ke rumah sang tante yang memiliki sebuah rencana yang akhir akhir ini seakan meledakkan kepalanya.

Ting tong! Suara pesan masuk di ponsel miliknya. Sebuah pesan dari lelaki yang tangisi.

‘dah dapat bis?’ Tulis pesan Daren

‘udah, Cuma nunggu bentar lagi baru berangkat’ jawab Sarah

‘Banyak penumpangnya?’ tanya Daren khawatir

‘Cuma gue’ jawab Sarah singkat

‘Hati – Hati!’ jawab Daren

‘iya.. ‘ jawab Sarah malas

‘Gue malas banget pulang’ jawab Sarah lagi

‘Jangan terlalu dipikir!’ jawab Daren

‘Coba aja loe gak balik, gue bakalan pinjam loe’ balas Sarah

‘Gue?’ Tanya Daren

‘iya.. gue pinjam beberapa bulan buat jadi suami gue’ balasnya dengan icon tertawa

‘hahaha.. iya.. gue pasti bantu loe, tapi gimana lagi, masalah loe barengan sama gue harus balik!’ jelasnya

‘iya.. kemana ya gue nyari solusinya?’ jawab Sarah

‘susah nyai, bibi loe memang rada sedikit gila sih.. hahahaha’ jawabnya lengkap dengan icon tertawa lebar

‘loe tau tempat sewa suami gak?’ candanya

Tiba tiba bis malam yang akan Sarah tumpangi datang. Sarah memasuki bis dan mengambil duduk di tengah. Suasana sangat mengerikan, karena malam itu dia hanya sendirian. Seakan seperti sebuah film horor dimana ia akan berakhir menjadi korban penculikan.

‘ntar gue tanya mbah google’ jawab Daren dengan tertawa kembali pada pesannya

‘Serius.. klo gak dapat calon suami dalam bulan bulan ini, gue bakalan dikawinin ma tante gue sama pria yang kemarin gue tunjukin ke loe’ jawabnya

‘hahahha.. gue gak setuju banget loe ma dia!!!’ jawab Daren

‘gue bingung..’ Jawab Sarah

‘loe bilang aja kita pacaran, ntar gue balik ngelamar loe, buat ngulur waktu’ jelas Daren

‘Percuma, tante gue kan tau loe cuma sohib gue’ jelasnya

‘iya sih..’ jawab Daren

‘loe dah cek in ya?’ jawab Sarah

‘iya, tapi delay.. jadi masih lama’ Jawab Daren

----

Sarah menyandarkan dirinya membuat posisi senyaman mungkin karena perjalanan masih jauh, karena dinginnya cuaca malam itu, tanpa ia sadar ia pun terlelap. Perjalanan yang memakan waktu 1 jam, membuatnya lupa dan larut sendiri dalam mimpi.

Seorang lelaki dewasa dengan penampilan kantoran yang begitu rapi menghentikan perjalanan bis yang mencegat di tengah perjalanan. Tampak mobil yang ia tumpangi seperti tak berfungsi. Bis pun perlahan dan berhenti dan lelaki itu memasuki bis tersebut yang terkesan kosong.

Karena lelah menunggu sedari sore, lelaki itu mencoba menyembunyikan tubuhnya di kursi kursi bis tersebut. Ia ingin beristirahat karena lelah akan mobilnya yang mendadak mogok sore itu.

Suara nyaring khas telpon smartphone jadul terdengar membahana membuat Sarah terbangun dari tidur nyenyaknya.

“Halo..”

“Udah di jalan te” lanjutnya

“Iya.. ntar aja kita omongin itu kalau saya dah dirumah ya..” lanjut Sarah dengan ekspresi begitu malas

“Iya te” Sarah menutup telponnya setelah mendengar ceramah panjang dari sang tante.

“Huh...” suara keluh nafas Sarah kembali terdengar

Dia pun kembali menghubungi Daren

“Di, barusan tante gue telpon lagi” keluhnya pada sang teman

“Terus?”

 “Dia ngasih gue waktu sampai bulan depan, kalau gak! bulan depan proses pertemuan dan lamaran bakalan dilaksanakan” suara sedih Sarah sangat terdengar jelas

 “Wah.. tante loe gak main main kalau punya rencana buat loe” jawab Daren merasakan kesedihan sarah.

“Gue harus gimana? gue gak mau merit ma tu cowok, loe tau sendiri kan, kalau gue masih punya cita cita buat diri gue sendiri, tapi selain alasan itu, gue memang gak sudi banget merit ma tu orang” keluhnya lagi

“Iya.. gue tau, loe tenang dulu ya..! jangan panik! N jangan mikir yang gak gak ya?” tegas Daren

Lelaki itu merasa takut jika si sahabat akan tidak mampu menahan hidupnya, ia takut Sarah mengambil jalan yang 'tidak tidak'.

“Iya.. ya udah! gue bentar lagi nyampe, ntar kalau dah mau berangkat telpon gue ya!”

Sarah menyadari ada supir bus yang sedang mendengarkan pembicaraannya yang kurang nyaman untuk didengar orang lain.

Saat mendekati tujuannya, Sarah sibuk membenahi tas tasnya karena sebentar lagi ia akan turun. Ia memasukkan syal dan power bank yang masih tersambung dengan ponselnya.

“Saya turun disini pak” pinta Sarah pada supir bis tanpa menyadari, ponsel tersebut lepas dari kabel charger.

Sarah melambaikan tangan pada Yuni yang telah terlihat menunggunya. Bis pun berhenti tepat di depan Yuni.

Melihat adik sepupunya yang menunggu disana. Ia menyerahkan tas miliknya untuk dibawa, ia pun menaiki motor Yuni, berlalu dari sana tanpa menyadari adanya pemumpang lain di bis itu.

Bis pun kembali melanjutkan perjalanan menuju terminal terakhir.

Kriiinggg... kriiiinnggg.. krriiiinnnggg.. suara telpon memekik telinga

Andre yang dari tadi santai melihat perkembangan berita ekonomi melalui tablet miliknya terkejut. Suara telpon itu

berasal dari kursi depan yang beberapa kursi di depannya

Ia melangkah ke depan untuk melihat suara telpon tersebut yang tak henti hentinya berdering. Ia melihat sebuah HP sederhana dan tertulis yang menghubungi dengan nama ‘My man’

Andre membiarkannya. Kemudian HP itu terus berdering, hingga ia tidak tahan dengan suara memekik tersebut dan mematikannya. Tanpa ia sadari, Adre justru memasukkan HP tersebut kedalam saku celananya.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Salam buat kakak kakak pembaca yang baik hati

Semoga cerita ini mampu hadir di hati para kakak semua

Terima kasih jika sudi membaca dan saya sangat berterima kasih banget jika kakak semua menjadikan Novel ini sebagai favorit. H_A

Terpopuler

Comments

ummah intan

ummah intan

baru bab awal dah suka ma ceritanya

2024-07-31

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ku nyimak dulu

2023-07-03

0

Oesdhieah_Yhanty

Oesdhieah_Yhanty

kangeenn sm Sarah and Andre..jd baca ulang🤭🤭🤭🤭

2022-07-27

2

lihat semua
Episodes
1 My Man
2 Ponsel jadul
3 Pertemuan Pertama
4 Masalah kita sama
5 Menyusun Kerja Sama
6 Deal!
7 Persiapan pernikahan
8 Kengerian Di Hari H
9 Malam pertama kita
10 Teriakan pengantin baru
11 Kecupan Palsu
12 Obrolan bersama mertua
13 Nyaman di Pangkuan Mu
14 Kembali ke kehidupan semula
15 Rumah sederhana atau Resiko?
16 Mesum di Kamar sepupu
17 Sarapan ala pengantin Muda
18 Perhatian Palsu disaat Krisis
19 Rumah Baru
20 Tetangga yang membuyarkan Rencana
21 Imbas Krisis
22 Berbedanya istriku
23 Perubahan Andre
24 Tak nyaman tanpa mu
25 Rindu atau dirindukan Istri?
26 Arti cinta bagi Sarah
27 Meninggalkan
28 Parisku Hancur
29 Kemesraan Sepihak
30 Berkunjung Ke Kantor Suami
31 Jangan Bebani dirimu
32 Kepalsuan yang terasa nyata
33 Kesal, Khawatir atau apa?
34 Beratkah kau terpisah denganku?
35 Suami cemburu
36 Kamu atau aku yang peluk?
37 Mencuri cium
38 Membaca perilakumu
39 Ciuman Lemon
40 Dingin
41 Lelaki Lain
42 Lelaki Lain
43 Meragukan mu
44 Aku dijual!
45 Keterpurukan
46 Istriku Sakit
47 Hatiku ikut sakit
48 Kencan & Perilaku manis Andre
49 Menyukai Cemburumu
50 Terbang dan semakin terbang
51 Dinginnya Sarah
52 Misteri sikapmu
53 Menyerah
54 I Love You
55 Sentuhan Andre
56 Penyangkalan
57 Perang setelah perang
58 Menjauhi
59 Menolak
60 Harus mengancam
61 Kumohon Kembalilah
62 Menata Hati & Hari
63 Kecewaku padamu
64 Dua garis merah
65 Stress & Semakin Parah
66 Aku Cantik
67 Bertemu Ular
68 Ketahuan
69 Berbohong
70 Praduga yang menyiksa
71 Perdebatan
72 Aku ingin pulang
73 Biarkan aku Pergi
74 Gugatan Cerai
75 Hadiah Ulang tahun Andre
76 Semua terungkap
77 Jangan Ambil Anak ku
78 Percayalah padaku
79 Izinkan Aku
80 Racun wanita ular
81 Jangan mesum di rumah sakit!
82 Malam Kedua
83 Jangan Mandi dulu
84 Obatnya Cuma Kamu
85 Bonus untuk Mu
86 Menjauhlah pengganggu
87 Pillow Talk
88 Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89 Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90 Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91 Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92 Nikmat Nikmatan
93 Tag Mencurigakan
94 Jangan menyentuhku!
95 Kontraksi Palsu
96 Aku tak bersalah
97 Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98 PENGUMUNAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
My Man
2
Ponsel jadul
3
Pertemuan Pertama
4
Masalah kita sama
5
Menyusun Kerja Sama
6
Deal!
7
Persiapan pernikahan
8
Kengerian Di Hari H
9
Malam pertama kita
10
Teriakan pengantin baru
11
Kecupan Palsu
12
Obrolan bersama mertua
13
Nyaman di Pangkuan Mu
14
Kembali ke kehidupan semula
15
Rumah sederhana atau Resiko?
16
Mesum di Kamar sepupu
17
Sarapan ala pengantin Muda
18
Perhatian Palsu disaat Krisis
19
Rumah Baru
20
Tetangga yang membuyarkan Rencana
21
Imbas Krisis
22
Berbedanya istriku
23
Perubahan Andre
24
Tak nyaman tanpa mu
25
Rindu atau dirindukan Istri?
26
Arti cinta bagi Sarah
27
Meninggalkan
28
Parisku Hancur
29
Kemesraan Sepihak
30
Berkunjung Ke Kantor Suami
31
Jangan Bebani dirimu
32
Kepalsuan yang terasa nyata
33
Kesal, Khawatir atau apa?
34
Beratkah kau terpisah denganku?
35
Suami cemburu
36
Kamu atau aku yang peluk?
37
Mencuri cium
38
Membaca perilakumu
39
Ciuman Lemon
40
Dingin
41
Lelaki Lain
42
Lelaki Lain
43
Meragukan mu
44
Aku dijual!
45
Keterpurukan
46
Istriku Sakit
47
Hatiku ikut sakit
48
Kencan & Perilaku manis Andre
49
Menyukai Cemburumu
50
Terbang dan semakin terbang
51
Dinginnya Sarah
52
Misteri sikapmu
53
Menyerah
54
I Love You
55
Sentuhan Andre
56
Penyangkalan
57
Perang setelah perang
58
Menjauhi
59
Menolak
60
Harus mengancam
61
Kumohon Kembalilah
62
Menata Hati & Hari
63
Kecewaku padamu
64
Dua garis merah
65
Stress & Semakin Parah
66
Aku Cantik
67
Bertemu Ular
68
Ketahuan
69
Berbohong
70
Praduga yang menyiksa
71
Perdebatan
72
Aku ingin pulang
73
Biarkan aku Pergi
74
Gugatan Cerai
75
Hadiah Ulang tahun Andre
76
Semua terungkap
77
Jangan Ambil Anak ku
78
Percayalah padaku
79
Izinkan Aku
80
Racun wanita ular
81
Jangan mesum di rumah sakit!
82
Malam Kedua
83
Jangan Mandi dulu
84
Obatnya Cuma Kamu
85
Bonus untuk Mu
86
Menjauhlah pengganggu
87
Pillow Talk
88
Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89
Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90
Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91
Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92
Nikmat Nikmatan
93
Tag Mencurigakan
94
Jangan menyentuhku!
95
Kontraksi Palsu
96
Aku tak bersalah
97
Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98
PENGUMUNAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!