Ponsel jadul

Andre turun di terminal terakhir, disana ia sudah ditunggu oleh Pak Budi, supirnya yang selalu setia mengantarnya.

Hari ini ia mengantar sang kekasih untuk kembali ke ibu kota agar meneruskan penerbangan kembali ke negeri menara Eiflel berada. ia memilih tak menggunakan sang supir karena permintaan sang kekasih yang hanya ingin berdua dengannya.

“pak!” sapa Budi membuka pintu untuknya

“saya sangat lelah pak” ucapnya

“maaf pak! Seharusnya tadi saya jemput saja”

“ahh.. tak apa pak, soalnya kalau nunggu bapak malah lebih lama lagi!” ucapnya menyandarkan diri dan mobil pun meluncur dengan halus. Sehalus cat mahal yang terlihat dari mobil mewah berlambang trisula miliknya. di perjalanan Andre hanya memejamkan mata, lelah tubuh dan benaknya seakan seimbang, menghabiskan waktu bersama selama dua hari memang telah menguras tenaganya untuk memuaskan sang kekasih di kamar mereka. dan lelah batin karena ia belum nememukan jalan keluar untuk masalah yang sedang menghimpitnya

"sayang, apa tidak bisa kita menikah di tahun ini dan kamu tetap kuliah?" tanya Andre lagi pada Susan.

Perempuan itu bersandar dilengan kekasih dan terus menggambar pola pada dada Andre.

"Tidak bisa cinta! kamu tahu sendiri 'kan?" ucapnya manja

Pembicaraan itu seakan seakan membuyarkan semua harapan Andre untuk memperkenalkan Susan sebagai calon istrinya.

Andre semakin ingin menenggelamkan diri di jok belakang mobil mewah yang membawanya menuju apartemen.

Sesampainya di rumah, Andre sangat lelah. Ia langsung merebahkan dirinya di kasur yang telah rapi dan bersih. Ia melupakan semua kejadian hari ini dan ingin membalas rasa lelahnya selama beberapa hari bersama sang kekasih dengan tidur dan tidur.

Berbeda dengan Sarah yang terus mencoba menghubungi ponsel miliknya yang dari tadi sudah tidak aktif lagi. Dia mengingat di bus itu tidak ada siapapun selain dia, jadi sangat tidak ponsel itu hilang atau diambil seseorang disana.

Ia meminta sepupunya untuk kembali ke tempat persimpangan ia turun,

"kemungkinan ponsel itu jatuh disana Yun" ucapnya menuju persimpangan yang kini sangat sepi.

Namun, Sarah hanya menemukan kekecewaan, karena ponsel jadul itu tetap tidak terlihat wujudnya. Sarah terus melihat lihat di sepanjang jalan yang mereka lalui. Berharap bisa menemukannya

Sarah bersikeras ingin menemukan ponsel tersebut karena malam ini Daren pasti akan menghubunginya lagi. Tapi, hingga kembali ke dalam kamarnya,  akhir Sarah kecewa, ponsel itu tak bisa ia temukan.

Sarah kembali dengan tangan kosong, Ponsel tua itu telah hilang. Satu satunya alat komunikasi dengan Daren sang sahabat yang dia sayangi atau bisa disebut lelaki yang telah menyentuh hatinya.

Andre terbangun ditengah malam, ia berjalan malas menuju pantri untuk meminum segelas air untuk sekedar menyegarkan tenggorokannya yang kering,  ia pun kembali mencoba merebahkan dirinya di sofa. Ia merogoh saku untuk mengambil ponselnya, tapi yang ia temukan bukanlah miliknya. Sebuah Smartphone keluaran tahun pertama, jadul, jelek dan kusam. Sejenak Andre mengingat ponsel tersebut, dan sedetik kemudian, Ia baru teringat ponsel orang lain yang ia temukan di bis tadi.

“ahh.. kok aku jadi pencuri HP orang” tatapnya pada ponsel yang sudah terlihat kusam.

Andre menyalakan kembali ponsel tersebut dan melihat ada banyak pesan masuk dari seseorang bertuliskan  ‘My man’.

Tanpa sengaja ia membaca pesan pesan dan obrolan mereka. Terlihat jelas di mata Andre  jika My man bukanlah pacar dari gadis pemilik ponsel, melainkan hanya seorang sahabat dari obrolan mereka. Dia terus membaca obrolan dan curhatan perempuan itu tentang desakan keluarganya.

Ia pun kembali melihat galeri foto sang pemilik ponsel, hanya ada beberapa foto yang terkesan dipaksakan karena kamera yang buram, dan beberapa foto yang terlihat cantik yang dikirim dari pesan bernama ‘My man’.

“lucu!” senyumnya melihat foto perempuan itu dengan hidung berwarna merah karena colekan saus.

Andre berpikir sejenak menatap foto foto tersebut,

mungkinkah tuhan mempertemukan ku dengan jalan keluar untuk masalah ku dan Susan? Benak itu terlintas.

Tapi dia kembali  meragu, apakah gadis ini akan bersedia atau tidak untuk bekerja sama dengannya.

Akhirnya ia hanya melelapkan diri dalam dinginnya malam, tanpa peduli lagi pada ponsel tersebut.

Sarah kembali mencoba menghubungi telponnya pagi itu.

Aktif! benaknya girang dan panggilan itu diangkat oleh seorang lelaki dengan nada bariton dan terdengar berwibawa.

“Halo, halo..” sapaan Sarah penuh dengan senyuman karena panggilan itu telah dijawab. Hal itu pertanda bawah ponsel itu telah ditemukan seseorang.

“Ya!”  Jawab Andre singkat dengan nada rendah

 “Maaf ini saya Sarah, pemilik ponsel ini” ucap Sarah dengan semangat

“Ya!” Jawab Andre masih dengan nada rendah & seolah tidak peduli

“Maaf dengan siapa saya bicara?” tanya Sarah sopan

“Andre”Jawabnya sangat cuek dan jutek

Sarah mengerutkan keningnya, suara itu terdengar begitu dingin dan tak bersahabat.

“Boleh saya tau alamat anda, saya ingin mengambil ponsel saya, sebelumnya terima kasih sudah menemukan ponsel saya” karena terlalu senang ia melupakan rasa terima kasih pada lelaki tersebut.

“Nanti saya kirim alamatnya” Jawab Andre lagi

“Terima kasih.. bener bener terima kasih” Ucap Sarah senang

Andre menutup teleponnya. Entah kenapa ia selalu membawa ponsel itu.

Sang supir hanya melirik dari kaca spion depan melihat sang tuan muda tidak menggunakan ponsel yang biasanya ia gunakan, bahkan sekarang menggunakan ponsel usang, jadul dan lusuh.

Andre melirik balik ke arah Pak Budi, sang supir setianya.

“Kenapa pak?” Andre seakan mampu merasakan lirikan sang supir

“Gak papa pak” jawab Pak Budi canggung kembali fokus menyetir

“ponsel saya beda ya?” Singgung Andre tersenyum

Pak Budi hanya melirik kembali dan tersenyum

“Baru ya pak?” dengan tawa ditahan

“Heum!” jawab Andre mengiyakan tidak peduli

Perjalanan pun diteruskan

Andre sibuk dengan pekerjaannya, Ia melupakan HP ‘kecil’ yang ia temukan kemarin dan ponsel itu pun akhirnya mati karena kehabisan baterai.

Sudah dua hari Sarah menunggu pesan dari Andre, tapi tidak ada satu pesan pun yang masuk pada ponsel sepupunya itu. Dia pun beranggapan ponselnya telah diambil oleh lelaki yang kemarin menjawab teleponnya.

"masa sih Yun, HP butut gitu masih ada yang mau? dijual juga gak bisa lho" keluhnya saat duduk bersama

“belum ada pesan juga ya?” tanya Sarah lemas

“Belum kak” Jawab Yuni dengan raut wajah minta maaf

“Ntar anterin aku ke gerai ponsel ya? Mungkin orang itu gak akan balikin” ucap Sarah lemes

“Mungkin ada yg mau sama tu HP kak”  Jawab Yuni dengan wajah mengejek ponsel Sarah yang jelas tidak ada yang menginginkannya

Sarah hanya tersenyum kecut. Ia tahu di jaman sekarang jika dijual pun harganya mungkin hanya untuk beli pizza saja tidaklah cukup.

*

Andre menyandarkan dirinya untuk beristirahat siang itu. Ia mengambil dokumen yang dari kemarin belum sempat ia lihat dari dalam tas. Ketika ia mengambil dokumen tersebut. Terlihat ponsel jadul milik Sarah yang masih betah di dalam tas miliknya.

Andre pun baru mengingat bahwa ia harus mengembalikan benda klasik tersebut. Ia mencoba menghidupkannya, tapi sudah tidak bisa. Bergegas ia keluar dan mendatangi beberapa tempat penjualan ponsel dan mengecharge ponsel tersebut.

Andre menyalakan ponsel tersebut dan begitu banyak pesan masuk. Termasuk dari Yuni. nama yang tertulis saat sang pemilik ponsel menghubunginya kemarin. Andre akhirnya menghubungi nomor tersebut dengan nomornya sendiri

“Halo.. maaf apa ini nona Yuni?” tanyanya sopan

“Betul saya sendiri. Maaf dengan sapa ya?” Jawabnya manis

“Saya orang yang kemarin menemukan handphone teman anda” jelasnya

“Oo.. sebentar! itu HP milik Kak Sarah!”

jawabnya ikut merasa senang

“Kaaaakkk...!!” panggil Yuni ke sarah yang sedang berada di dapur

“HP kakak .. tuan HP yang telpon” ucapnya menyerahkan ponsel

“halo!”

“Halo .. maaf beberapa hari ini saya sibuk, jadi lupa untuk mengembalikan HP anda” jelas Andre dengan nada bicara santai

Sejenak Sarah menatap ponsel Yuni mencoba meyakinkan dirinya mendengar suara itu terdengar berbeda dari sebelumnya.

“Gak papa, maaf sebelumnya, bisa saya ambil HP saya?”

“bisa Kita ketemu sore ini di cafe XXXX?” tanyanya

“Dimana itu?” tanya Sarah

Andre mengernyitkan keningnya

Cafe sebesar itu perempuan ini gak mengetahuinya? Benak Andre

“Ya di kota!” Andre masih bingung, Masih ada orang tidak mengetahui cafe sebesar itu

“Oo .. ok! Saya kesana nanti jam 5, gimana?”

“OK!” jawab Andre dan mengakhiri obrolan

“gimana kak?” tanya Yuni yang masih menunggu disana

“nanti jam lima dia kembalikan HP ku... janji ketemuan di cafe XXXX, kamu tau gak itu dimana?” tanyanya lagi

“iiihhh!” wajah Yuni dengan ekspresi ngeri

“kenapa Yun?” tanyanya

“kakak bawa duit ya.. takutnya orangnya minta dibayarin makan disana” jawab Yuni

“gampang!” jawabnya santai

“disitu super mahal kak” jelas Yuni

“heh!!” kini Sarah yang merasa ngeri

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Terpopuler

Comments

ummah intan

ummah intan

jodohnya kah?

2024-07-31

0

QQ

QQ

Akankah ada sesuatu yang terjadi pada pertemuan tersebut 🤔🤔🤔🤔

2022-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 My Man
2 Ponsel jadul
3 Pertemuan Pertama
4 Masalah kita sama
5 Menyusun Kerja Sama
6 Deal!
7 Persiapan pernikahan
8 Kengerian Di Hari H
9 Malam pertama kita
10 Teriakan pengantin baru
11 Kecupan Palsu
12 Obrolan bersama mertua
13 Nyaman di Pangkuan Mu
14 Kembali ke kehidupan semula
15 Rumah sederhana atau Resiko?
16 Mesum di Kamar sepupu
17 Sarapan ala pengantin Muda
18 Perhatian Palsu disaat Krisis
19 Rumah Baru
20 Tetangga yang membuyarkan Rencana
21 Imbas Krisis
22 Berbedanya istriku
23 Perubahan Andre
24 Tak nyaman tanpa mu
25 Rindu atau dirindukan Istri?
26 Arti cinta bagi Sarah
27 Meninggalkan
28 Parisku Hancur
29 Kemesraan Sepihak
30 Berkunjung Ke Kantor Suami
31 Jangan Bebani dirimu
32 Kepalsuan yang terasa nyata
33 Kesal, Khawatir atau apa?
34 Beratkah kau terpisah denganku?
35 Suami cemburu
36 Kamu atau aku yang peluk?
37 Mencuri cium
38 Membaca perilakumu
39 Ciuman Lemon
40 Dingin
41 Lelaki Lain
42 Lelaki Lain
43 Meragukan mu
44 Aku dijual!
45 Keterpurukan
46 Istriku Sakit
47 Hatiku ikut sakit
48 Kencan & Perilaku manis Andre
49 Menyukai Cemburumu
50 Terbang dan semakin terbang
51 Dinginnya Sarah
52 Misteri sikapmu
53 Menyerah
54 I Love You
55 Sentuhan Andre
56 Penyangkalan
57 Perang setelah perang
58 Menjauhi
59 Menolak
60 Harus mengancam
61 Kumohon Kembalilah
62 Menata Hati & Hari
63 Kecewaku padamu
64 Dua garis merah
65 Stress & Semakin Parah
66 Aku Cantik
67 Bertemu Ular
68 Ketahuan
69 Berbohong
70 Praduga yang menyiksa
71 Perdebatan
72 Aku ingin pulang
73 Biarkan aku Pergi
74 Gugatan Cerai
75 Hadiah Ulang tahun Andre
76 Semua terungkap
77 Jangan Ambil Anak ku
78 Percayalah padaku
79 Izinkan Aku
80 Racun wanita ular
81 Jangan mesum di rumah sakit!
82 Malam Kedua
83 Jangan Mandi dulu
84 Obatnya Cuma Kamu
85 Bonus untuk Mu
86 Menjauhlah pengganggu
87 Pillow Talk
88 Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89 Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90 Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91 Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92 Nikmat Nikmatan
93 Tag Mencurigakan
94 Jangan menyentuhku!
95 Kontraksi Palsu
96 Aku tak bersalah
97 Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98 PENGUMUNAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
My Man
2
Ponsel jadul
3
Pertemuan Pertama
4
Masalah kita sama
5
Menyusun Kerja Sama
6
Deal!
7
Persiapan pernikahan
8
Kengerian Di Hari H
9
Malam pertama kita
10
Teriakan pengantin baru
11
Kecupan Palsu
12
Obrolan bersama mertua
13
Nyaman di Pangkuan Mu
14
Kembali ke kehidupan semula
15
Rumah sederhana atau Resiko?
16
Mesum di Kamar sepupu
17
Sarapan ala pengantin Muda
18
Perhatian Palsu disaat Krisis
19
Rumah Baru
20
Tetangga yang membuyarkan Rencana
21
Imbas Krisis
22
Berbedanya istriku
23
Perubahan Andre
24
Tak nyaman tanpa mu
25
Rindu atau dirindukan Istri?
26
Arti cinta bagi Sarah
27
Meninggalkan
28
Parisku Hancur
29
Kemesraan Sepihak
30
Berkunjung Ke Kantor Suami
31
Jangan Bebani dirimu
32
Kepalsuan yang terasa nyata
33
Kesal, Khawatir atau apa?
34
Beratkah kau terpisah denganku?
35
Suami cemburu
36
Kamu atau aku yang peluk?
37
Mencuri cium
38
Membaca perilakumu
39
Ciuman Lemon
40
Dingin
41
Lelaki Lain
42
Lelaki Lain
43
Meragukan mu
44
Aku dijual!
45
Keterpurukan
46
Istriku Sakit
47
Hatiku ikut sakit
48
Kencan & Perilaku manis Andre
49
Menyukai Cemburumu
50
Terbang dan semakin terbang
51
Dinginnya Sarah
52
Misteri sikapmu
53
Menyerah
54
I Love You
55
Sentuhan Andre
56
Penyangkalan
57
Perang setelah perang
58
Menjauhi
59
Menolak
60
Harus mengancam
61
Kumohon Kembalilah
62
Menata Hati & Hari
63
Kecewaku padamu
64
Dua garis merah
65
Stress & Semakin Parah
66
Aku Cantik
67
Bertemu Ular
68
Ketahuan
69
Berbohong
70
Praduga yang menyiksa
71
Perdebatan
72
Aku ingin pulang
73
Biarkan aku Pergi
74
Gugatan Cerai
75
Hadiah Ulang tahun Andre
76
Semua terungkap
77
Jangan Ambil Anak ku
78
Percayalah padaku
79
Izinkan Aku
80
Racun wanita ular
81
Jangan mesum di rumah sakit!
82
Malam Kedua
83
Jangan Mandi dulu
84
Obatnya Cuma Kamu
85
Bonus untuk Mu
86
Menjauhlah pengganggu
87
Pillow Talk
88
Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89
Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90
Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91
Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92
Nikmat Nikmatan
93
Tag Mencurigakan
94
Jangan menyentuhku!
95
Kontraksi Palsu
96
Aku tak bersalah
97
Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98
PENGUMUNAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!