Tiba tiba suara klakson mobil mengejutkan mereka berdua.
“Andre?” sapa seseorang dari dalam mobil dan menurunkan kaca mobilnya.
Andre menoleh pada sumber suara. Dia sangat terkejut, begitu juga dengan Sarah yang melihat ada seseorang yang mengenali Andre di area perumahan mereka.
“Iya bener loe!” ucapnya senang melihat Andre
Lelaki itu pun memarkir mobilnya di depan mobil Andre dan turun menyapa pasangan tersebut.
“Loe pindah kesini? Makanya waktu itu gue liat kaya loe... ternyata beneran loe!” Lelaki itu menepuk bahu Andre dan tertawa senang sedang Andre membalasnya dengan tersenyum.
Andre menatap ke arah Sarah yang merasa tidak nyaman
Danu adalah sepupu jauh Andre. Dia keluarga dari pihak ayahnya, kehidupan Danu tidak seperti keluarga mama Andre yang kebanyakan orang berpunya. Ia hanya seorang Aparat namun dengan jabatan yang cukup tinggi.
“Iya gue pindah kesini..” Andre meletakkan kembali kerdus yang tadi ingin ia angkat
“loe tinggal di daerah sini juga?” tanya Andre
“iya”
“dimana?”
“Itu! sebelah sana rumah gue” tunjuknya pada rumah yang tidak jauh dari sana, bahkan masih mampu terlihat karena rumah Danu berada sedikit diatas gundukan tanah yang agak tinggi.
Sarah memejamkan mata seakan tidak percaya, bagaimana mungkin dunia begitu kecil hingga disana ada orang lain yang kelak mengenali mereka.
“Wah jadi tetangga kita sekarang!” Andre seakan senang memiliki tetangga yang udah dikenal, apalagi masih ada hubungan keluarga jauh
“Sorry.. dia..?” Andre menoleh pada Sarah, karena dari tadi Andre tidak memperkenalkan wanita yang masih terpaku berdiri disana
“Ah.. maaf.. Sarah!” Sarah mengulurkan tangan
“Istri gue!” jawabnya tanpa ragu
Sarah menatap Andre sejenak. Ia berpikir apa mungkin orang ini tidak mengenal Susan?
“Danu, sepupu jauh Andre!” jawabnya menerima uluran tangan Sarah
“Kalo sepi sendiri, Main ke rumah, istriku selalu di rumah karena dia ibu rumah tangga biasa” jelas Danu pada Sarah
“kapan kapan” jawab Sarah sopan
Andre menatap Sarah dan Sarah membalas tatapannya seolah mengatakan “waduhhhh!”
“Aku tinggal dulu, kalian lanjutin aja” ucapnya senang dan meninggalkan mereka
Sarah seperti tidak punya tenaga mengangkat dus kecil di depannya. Andre menjelaskan jika Danu tidak mengenal Susan.
“Aku pikir lingkungan ini.. kita aman..!” keluh Andre dengan serius ketika membongkar dus dus bawaannya
Sarah menatapnya merasa bersalah, beban Andre di kantor karena krisis sudah pasti sangat berat, lingkar matanya saja sudah sangat terlihat. Di tambah sekarang kehidupan mereka yang palsu mungkin akan terlihat karena harus bertetangga dengan salah satu anggota keluarga ayahnya.
Hal itu Pasti akan sangat menguras pikirannya saat ini. Memikirkan semua itu Sarah hanya menunduk melihat isi dus yang ia bongkar. Sarah mendekati Andre dan memegang bahunya yang duduk menunduk
“Bertahanlah sampai besok, sampai mamah datang aja, nanti kita bilang ke Danu kalo kita gak betah disini dan kembali ke apartemen kamu. Aku akan cari tempat kost murah buat tinggal sabtu dan minggu” suara itu terdengar bersalah
Sarah berusaha mengurangi beban pikiran Andre, ia merasa kasihan dengan Andre yang justru seseorang yang memiliki kekayaan berlimpah, hidup dengan berkecukupan, tetapi Perjuangannya untuk mendapat pengakuan cinta sang kekasih dan sang kakek seakan selalu mendapat rintangan.
Aku akan bantu kamu! benaknya
Sarah ingin membantunya sampai akhir, karena ia sangat menghargai cinta Andre yang luar biasa untuk seorang Susan.
Andre menoleh ke Sarah yang membungkuk memegang bahunya. Dia seakan tidak percaya wanita ini seperti membalas budi atas kebaikannya yang menyelamatkannya dari pernikahan yang tidak Sarah inginkan.
“Kamu istirahat aja, biar aku yang bongkar sendiri..” senyumnya pada Sarah
“Mana mungkin aku biarin suamiku bongkar semua ini sendiri” Sarah berpura pura menggodanya dengan mengedipkan matanya seakan seperti kartun Barbie
Andre pun tertawa kecil melihat kelakuan Sarah, Sarah ikut tertawa.
“Nanti kalo mamah disini, aku panggil kamu apa? Soalnya waktu kita di rumah dulu, mamah udah protes karena aku panggil nama kamu, katanya gak sopan!”
“panggil mas aja” pintanya
“mas... mas..” ucapnya bergaya ba*ci
Andre kembali tertawa.
Mereka pun melanjutkan membongkar barang barang Andre dan sambil mengobrol. Merencanakan bagaimana
mereka nanti di depan orang tua Andre yang ingin berakhir pekan di rumah baru anaknya.
Sarah membeli beberapa cake dan bahan minuman. Menyiapkan bermacam sajian untuk menyambut sang mertua.
Suara telpon berdering dari ruang tengah, telpon dari mertuanya yang mengatakan pembatalan keberangkatannya ke rumah mereka karena harus menemani sang kakek untuk mengurus masalah perusahaan di pusat.
Sarah bernafas lega, beban telah terangkat dari pundaknya. Sandiwara yang ia rencanakan dengan Andre pun tak perlu dilanjutkan.
Andre keluar dari kamar dan mendekatinya.
“Ada apa?” Tanyanya duduk disamping Sarah
“Kita selamat!” Sarah menoleh ke Andre
“mamah batal kesini!” ia tersenyum senang
Andre bernafas lega menyandarkan tubuhnya di sofa. Raut wajahnya seketika berubah menjadi senang
“Terus kita harus makan semua itu cuma berdua?” Andre melirik sajian yang disiapkan Sarah di meja makan
Sarah tersenyum mendengar itu dan menoleh pada meja makan mereka.
“Aku punya ide!” Sarah melirik ke Andre seakan menemukan solusi
Sarah mengajak Andre bertamu ke tempat Danu dan membawa makanan itu sebagai buah tangan. Mereka pun bertamu kesana. Danu dan istrinya menyambut Sarah dengan baik.
Suara bel ditekan.
“gak papa kita bertamu malam gini?” tanya Andre
“gak papa, belum terlalu malam juga kok” bisik Sarah
“jangan jangan kita ganggu mereka” ucap Andre menaik turunkan alisnya. Sarah terkekeh melihat kelakuan Andre.
Danu menyambut mereka, Ia memperkenalkan Andre dan Sarah pada sang istri
“aduh.. repot repot!” Sambut istri Danu menerima buah tangan dari mereka.
Danu dan istrinya mengajak Andre dan Sarah makan malam di tempat mereka, suasana kekeluargaan disana pun terasa sangat hangat.
Meski hubungan mereka palsu, tapi keakraban keluarga mereka seperti kenyataan yang diimpikan Sarah selama ini. Yaitu makan bersama keluarga suaminya.
Sayang sekali ini hanya sebuah sandiwara! Benaknya menatap suasana akrab dengan senyuman kecut.
Saat Danu dan istrinya menyiapkan makan malam, anak mereka yang baru berumur delapan bulan menangis, Sarah pun menggendong untuk menenangkannya. Andre melihat ke Sarah dan membantu membujuknya. Mereka terlihat seperti keluarga yang sempurna.
Danu memotret mereka menggunakan ponselnya, dan suara jepretan itu terdengar oleh Andre dan menoleh pada Danu.
“Kalian kapan?” Danu menanyakan kapan Andre dan Sarah mendapat momongan
Andre dan Sarah saling menatap dan tersenyum ditahan
“Nunggu istriku siap” Andre menyentil hidung Sarah dengan mesra
Sarah tertawa kecil melihat kelakuan Andre. Bukan bahagia! tapi terasa sangat lucu ketika mereka berakting mesra.
Istri Danu mendekat dan menatap Sarah yang menggendong putranya
“Kayanya sudah siap deh” candanya
Mereka pun tertawa.
Saat makan malam mereka menceritakan tentang kisah cinta mereka masing masing, saling tertawa dan terasa sangat akrab.
Selama ini Andre hanya sibuk bekerja, tak pernah merasakan suasana rumah yang sebenarnya. Berada di tengah kehangatan seperti itu sungguh membuatnya betah dan nyaman.
Sarah dan Andre kembali ke rumah mereka dengan saling bergandengan tangan. Sarah memeluk erat lengan Andre dan memanja. Andre memegang tangannya hangat. Dari sisi pandangan Danu, mereka pengantin baru yang sulit berpisah.
“huhhh...” Sarah menyandarkan diri di sofa, sedang Andre pergi ke kamar mandi.
Tiba tiba getar HP Andre terdengar di atas meja, Sarah melirik tertulis ‘my love’ pada nama sang pemanggil.
“Dre! Cepetan, ada telpon!” panggil Sarah nyaring
Saat Andre keluar, panggilan itu telah berakhir, Andre masih mengelap mukanya dengan handuk kecil dan mengambil ponsel untuk melihat telpon dari siapa. Ia langsung pergi ke kamarnya sendiri.
Sarah pun masih berada disana sendiri hanya ditemani suara televisi. Sesaat kemudian, Sarah beranjak ke dapur untuk membuat teh chamomile agar dia tertidur nyenyak malam itu.
Andre keluar dari kamar dan mengembalikan handuk ke kamar mandi. Ia mendekati Sarah.
“Bikin kopi?” tanyanya berjalan ke arah Sarah yang terlihat membuat minuman
“Teh” jawab Sarah singkat
“Boleh sekalian kopi gak?”
“Teh aja! Kalo jam segini ngopi, kamu bakalan begadang ntar! tehnya aku masukin gelas ini” Sarah menunjukkan gelas tahan panas
“entar minumnya pas nyampe aja! soalnya kalo minum sekarang takutnya kamu ngantuk pas nyetir” jelas Sarah mengambil gelas dengan tutup kedap udara
“Nyetir? Emang mau kemana?” Andre tidak mengerti pembicaraan Sarah
Sarah melihat ke Andre
“Kamu pulang kan?” tanya Sarah beranggapan Andre akan pulang ke apartemennya
“Ngapain pulang? Semua barang ku disini! Lupa ya?”
“A iya! Lupa aku!”
Ia pun memindahkan teh yang sudah ia seduh ke cangkir baru
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Nah... ini adalah penyebab kenapa dua orang yang itu harus hidup bersama. adanya orang lain yang mengenal mereka membuat mereka terpaksa hidup serumah.
Setelah ini kita akan lihat bagaimana mereka melalui kehidupan mereka bersama. Adakah nanti perasaan diantara mereka berdua? Atau Mereka akan tetap nyaman menjalani kehidupan palsu mereka?
Kita lihat nanti ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
QQ
Sepertinya bertambah nyaman deh dan masih berharap nya tidak ada perpisahan nantinya 🙏🙏🙏
2022-06-05
1
Oesdhieah_Yhanty
kenyamanan akan mengalahkan segalany🙄🙄🙄🤭🤭🤭
2022-05-10
2
liena zie
aku rasa
akan semakin nyaman
2022-05-10
2