Setelah turun dari pesawat, mereka memutuskan untuk kembali ke tempat mereka masing masing, Sarah kembali ke asrama tempat kerjanya dan Andre kembali ke apartemen miliknya.
Andre memilih menyetir sendiri ketika pak budi menungggunya di bandara. Ia berdalih hanya ingin berdua dengan sang istri.
“sampai jumpa!” ucap Sarah turun dari mobil saat Andre mengantarnya.
Mereka pun kembali pada aktifitas mereka masing masing. Acara pengantin baru mereka telah berakhir. mereka akan menjalani hidup mereka selama setahun sebagai suami istri yang terpisah. Tak ada orang yang tau dan tak akan terjadi apapun. itulah harapan mereka berdua.
Sejenak Andre melihat cincin yang ingin ia lepas sejak ia kembali kesana. Besok ia mulai melakukan aktifitas kerjanya seperti biasa, tapi ketika melihat cincin itu, ia tersenyum kembali. Bukan karena rasa bahagia sebagai pengantin baru, tapi ia akan menggantinya dengan yang baru ketika kelak ia menikah dengan Susan.
Berbeda dengan Sarah, ia tetap mengenakan cincin itu ketika ia bekerja. Karena rekan kerja mereka memang mengetahui pernikahan cepat Sarah yang baru saja dilangsungkan. Karena pernikahan dilakukan di kota asal suami Sarah. Maka mereka semua tidak mendapat undangan dan tidak mengetahui siapa suami Sarah sebenarnya.
Rumor yang merebak : Sarah MBA.
Ia pun harus dipusingkah oleh rumor itu. sedang Andre benar benar melupakan semua yang terjadi. Karena tidak ada satu orang pun yang mengetahui ia telah menikah.
Pagi itu badannya terasa sangat ringan, beban beberapa bulan ini akhirnya bisa ia lepaskan. Ia pun bisa kembali menjalani hari harinya tanpa mengkhawatirkan ambisi dan masalah percintaannya dengan Susan.
Minggu pertama pernikahan mereka seakan semulus rencana mereka. tidak ada kendala, tidak ada apapun, tidak ada gangguan ataupun masalah, mereka seakan kembali pada aktifitas mereka semula, melupakan satu sama lain, karena masalah mereka sudah terpecahkan.
Sarah ditanya teman temannya soal pernikahan dia yang terkesan cepat.
“kok pernikahan kamu kaya mendadak gitu sar?” tanya sang teman
“Suamiku harus ke luar negeri, itu sebabnya pernikahan kami dimajukan” jawabnya gamblang
Itulah jawaban Sarah atas pertanyaan mereka yang terus curiga akan pernikahan mendadak Sarah dan ia kembali setelah satu minggu pernikahan mereka.
Hanya Jawaban itu yang paling tepat, karena jika ada yang bertanya kenapa ia tidak pulang di akhir pekan. Maka Sarah bisa mengatakan malas kembali ke rumah karena sendirian disana.
Sarah dan Andre seperti melupakan pernikahan mereka. Mereka kembali ke aktifitas semula tanpa gangguan. Hanya sebuah pesan pemberitahuan uang masuk pada rekening Sarah dengan jumlah yang Andre janjikan yang membuatnya menghubungi lelaki tersebut.
“aku dah bilang kamu gak perlu ngasih tunjangan itu” ucap Sarah ketika sambungan komunikasi mereka tersambung lagi
“gak papa istriku” ucap Andre santai
“lagi senang kayanya” jawab Sarah mendengar nada bicara Andre yang sangat renyah
“iya.. barusan Susan telpon minta jatah lebih, aku jadi ingat gak ngasih istriku nafkah” ucapnya tertawa
Sarah ikut tertawa mendengarnya
“kasian banget aku ya.. moga aja Susan sering minta, kali aja aku sering kecipratan juga” ucapnya tertawa
Andre ikut tertawa mendengar candaan Sarah
“kamu gimana kabarnya?” tanya Andre
“baik! aku Baru ingat punya suami pas liat pesan itu” ucapnya lagi
Kembali Andre ikut tertawa mendengarnya
“wah wah.. istri durhaka ini” tawanya
“suami dzolim” jawab Sarah tak mau kalah dengan tawa yang sama
“ya udah ya suami, istri mau kerja lagi nih” ucap Sarah ingin mengakhiri obrolan singkat mereka
“oke istri, selamat bekerja, doain juga suami kamu bekerja dengan lancar disini ya” pinta Andre
Namun Setelah 3 minggu bekerja tanpa gangguan, sebuah pesan menggetarkan ponsel dan pikiran Sarah dan Andre.
Siang itu!
Sarah dengan semangat menjelaskan hasil presentasenya pada peserta meeting. Kini ia lebih fokus pada karir yang ingin ia kejar. Ia adalah wanita cerdas dan selalu mampu memecahkan masalah dalam timnya. Bekerja selama tiga tahun di tempat itu dan sekarang ia menjabat sebagai group leader dalam departemennya.
Saat meeting ponsel milik Sarah tak henti hentinya bergetar. Rekannya melihat ponsel Sara menyala dan sebuah nama tertulis disana. Sarah yang sedang melakukan presentasi tak melihat panggilan masuk dengan nama mamah mertua.
Sang teman hanya tersenyum melihatnya, berarti Sarah memang menikah, karena sekarang yang menghubunginya adalah sang mertua.
Sebuah pesan masuk
‘sibuk sayang?’ tanyanya
Saat Selesai meeting Sarah kembali menghubungi mertuanya tersebut
“Maaf mah tadi Sarah meeting dan hp ketinggalan dimeja kerja” jelasnya karena tidak mengangkat panggilan sang mertua
“Mamah kira lagi sama Andre, karena kalian sama sama gak bisa dihubungi, hehehe”
“Mamah ah, itu kalau di rumah mah” bisiknya malu malu dan manja
Ia kini ketularan Andre yang seakan gampang menceritakan kehidupan percintaan mereka pada sang ibu.
“Mamah bulan depan mau kesana, mau jalan jalan sama papah” ucapnya tiba tiba
Debbb!
Jantung Sarah terasa jatuh seketika mendengar ucapan itu. ia pun langsung terdiam dan hening beberapa detik.
“Sar?” panggil Nensi lagi dan mengerutkan kening menunggu jawaban Sarah
“ya halo halo” Sarah berdalih jika suaranya yang senyap dikarenakan gangguan jaringan
“mamah mau kesana bulan depan” ucap Nensi lagi
“Ya mah! Sarah tunggu ya..” jawabnya pura pura ceria
Saat menutup panggilannya, Sarah duduk dengan lemas, temannya yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka mengerutkan kening seakan menanyakan keluhan Sarah setelah menutup panggilan telpon itu.
“mertuaku mau datang! Aku boleh ijin lagi gak ya?” ucapnya mengeluh tentang pekerjaan
“waduh! Kamu lho baru ambil cuti pendek bulan kemarin” jawab temannya
“nah itu!” jawab Sarah mengeluh.
Sarah langsung mengirim pesan pada Andre dan mengatakan bahwa mertuanya menghubungi dan akan berkunjung ke tempat mereka.
‘mamah barusan nelpon bilang akan kesini bulan depan, gimana?’ tulisan itu masuk pada ponsel Andre tanpa terbaca. Ia masih sibuk membahas permasalahan project baru yang akan mereka jalankan. Ia membawa ponselnya menuju ruang meeting untuk melanjutkan pembahasan yang ia bahas dengan semangat berapi api.
Mata Andre masih fokus pada penjelasan tentang tata letak project milyaran yang akan ia kerjakan.
Saat sesi berganti, ia melihat pada ponselnya yang berkedip pertanda sebuah pesan masuk. Ia melihat jika ibunya telah menghubunginya, dan sebuah pesan dari Sarah.
Ia membuka pesan yang membuatnya tidak mampu berkonsentrasi lagi saat meeting. Assistennya yang melihat itu mendekat dan memberikan catatan agar ia fokus.
Pikiran Andre menjadi bingung, bagaimana jika Nensi tahu ia dan Sarah justru hidup terpisah setelah pernikahan mereka.
Fokusnya telah buyar, ia terus menatap pesan itu.
Aduh! Ngerepotin aja sih mamah! Keluh benaknya
Gimana ya? repot kalau bawa Sarah ke apartemenku, nanti kalau pas Ssusan calling gimana? Benak itu terus bicara
Ayo Andre berpikirlah! Jiwa dan otaknya seakan terpisah.
Tiba tiba matanya seakan melebar, senyumnya seolah terbit, pikirannya telah menemukan sebuah ide untuk jalan keluar mereka.
Ia pun membalas pesan Sarah.
‘kamu tenang aja, nanti kita atur!’ balasnya
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Terima kasih buat yang sudah baca novel ini.. sudi kiranya meninggalkan jejak untuk penyemangat menulis.. sekali lagi makasih kakak kakak yang cantik cantik..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
ummah intan
apalagi drama mereka kali ini?jgn biarkan mrk pisah rumah lg dong thor?
2024-07-31
0
QQ
Kira-kira Andre mengatur strategi apa iya 🤔🤔🤔🤔🤔
2022-06-05
1
liena zie
atur secepatnya kak othor
biar cepat up
2022-04-28
1