“Kamu perlu seseorang untuk dibilang ‘suami’ kan?” saat menyebut suami Andre memberikan kode tanda petik pada Sarah
Sarah mengangguk pelan terus mencoba memahami maksud Andre
“Dan aku perlu seorang istri” jelas Andre pada akhirnya
Mata Sarah membulat kaget mendengar kata kata Andre yang seakan tak ia percayai
“tentu saja .. just Fake!” ucapnya singkat, namun memperjelas jika itu semua hanya sebuah kepalsuan yang akan disusun
“Realy?” tanyanya tersenyum seolah menemukan solusi atas masalahnya
“Serius!” Andre mengangguk meyakinkan
“Terus?” Sarah mengalihkan pandangannya dan meminum kembali kopi yang Andre berikan.
“Kita akan bicarakan kontrak bisnis kerja sama”
Kontrak? Sarah berpikir sejenak
Ya Allah... ini kah jawaban doaku, aku akan mendapat suami palsu untuk menghindari jodoh yang tak ku inginkan? Benak Sarah bicara menatap wajah sempurna Andre.
“Boleh aku tau alasan kamu? kalau aku kan jelas kamu udah tau kenapa aku memerlukan ‘itu’” jawab Sarah
“Aku punya pacar, Susan namanya. tapi untuk menikah tahun ini jelas belum bisa, dia masih studi di Paris. Aku sangat mencintai dia. Tapi ada keharusan dari kakek ku untuk menikah tahun ini, kalo tidak, aku kehilangan sesuatu yg sangat aku inginkan dari dulu. Jadi ku pikir solusinya hanya ini...” jelas Andre
“Ooo... sepertinya memang kondisi kita sama” ucap Sarah mengangguk sangat mengerti
“kalau kamu oke, Nanti akan kita bahas sama sama apa saja isi kontraknya, itupun kalau kamu bersedia!” pinta Andre lagi
Sarah berpikir kembali, tapi mungkin ini satu satunya jalan agar ia bisa menghindari keputusan tantenya untuk menikahkannya dengan lelaki tua itu.
“Intinya. Kita hanya suami istri di atas kertas” jelas Andre lagi melihat Sarah yang berpikir
Ia mengerti jika perempuan tersebut merasa syok jika harus menjadi seorang istri dengan lelaki yang tak ia kenal. Maka kalimat itu mempertegas jika kelak status mereka saya yang menyatu, namun buka kehidupan mereka.
Mendengar kata kata itu membuat Sarah merasa lega. Ia hanya membutuhkan itu semua. status menjadi seorang istri.
“Oke!” jawabnya meyakinkan dengan senyum kelegaan
“Aku akan siapkan kontraknya malam ini, Besok bisa kita ketemuan lagi? Buat bahas isi dari kontrak itu!” tanya Andre lagi
“aduh.. sayang sekali, Besok aku sudah harus kerja, kalo email aja gimana?” tanyanya
“Gak aman, kontrak itu yang harus tau hanya kita, gak boleh ada orang lain yang tau. Sedang ponsel kamu gampang dilihat orang” jelas Andre menolak keras saran email dari Sarah
“Hmmm...” Sarah berpikir sejenak
“gimana ya enaknya..?” lanjut Sarah
“Gimana kalau aku besok ke tempat kamu, kita meeting di tempat kamu aja” Andre memaksa
“Jangan, karena hubungan kita hanya temporary .. aku gak mau temen temenku tau kita punya hubungan.. cukup keluarga saja yang tau” jelasnya
“Hmmm... why?” tanya Andre merasa penasaran
“Soalnya nanti akan sulit, kalo kontrak selesai, orang orang akan tau siapa kita, ‘itu mantan suami Sarah’, itu mantan istri Andre’, .. aku gak mau ada kata kata itu.. hubungan kita yang penting adalah keluarga kita yang tau .. ya kan? Tempat kerja ku dipenuhi orang orang penggosip yang bikin kepala rasanya mau pecah” jelas Sarah
“Betul juga sih, aku juga akan berusaha menutupi hubungan kita kelak karena takut ketahuan Susan” Andre menggeleng seolah ngeri membayangkan jika itu terjadi
“Sip! Sepertinya kita satu pemikiran” ia bernafas lega, akhirnya dia menemukan solusi masalahnya
“kita ketemuan diluar aja, besok aku temui kamu disana” jawab Sarah mengakhiri pembicaraannya.
“OK! Kamu share loc aja” pinta Andre
Sarah pun mengangguk. Merekapun akhirnya kembali menikmati kopi mereka dalam diam dan hanya menikmati suasana sejuk tempat itu.
*
*
Malam itu akhirnya Sarah bisa tidur dengan nyenyak, begitu pula dengan Andre. Ia menatap langit langit kamar dengan senyuman, menghubungi cintanya yang sedang berada di Paris dengan wajah berseri. Namun sayang Susan hanya mengatakan ia baik baik saja dan sangat sibuk. Obrolan yang selalu Andre harap tapi sepertinya tidak dengan Susan.
Andre menjemput Sarah pada malam kedua. Memesan satu ruang VIP pada sebuah resto bintang lima di kota itu. Mereka membahas semua masalah untuk kontrak yang diajukan Andre.
Sarah melihat salah satu pasal yang tertulis Andre memberikan tunjangan kepadanya setiap bulan sebesar 15 juta
“Tunjangan?” tanya Sarah melihat angka yang dia lihat tidaklah angka yang sedikit
“Iya!” Andre mengangkat kepala dan menatap kembali Sarah yang duduk di depannya
“Buat apa?” Sarah masih bingung
“Nilainya bukan angka yang kecil” lanjut Sarah
“Buat kamu!” jawab Andre sedikit bingung dengan pertanyaan Sarah yang seakan ingin menolak tunjangan yang tertulis di kontrak
“Aku punya penghasilan sendiri” jelasnya
“Anggap aja untuk keperluan rumah tangga” jawab Andre santai masih membaca kontrak yang berada di tangannya
“Dre! ini bukan nilai yang sedikit!” Sarah memperjelas maksudnya
“its OK!” jawabnya tersenyum seolah mengatakan nila itu bukan apa apa baginya
Sarah pun tidak bisa berkata kata melihat reaksi Andre. Ia hanya mengerutkan keningnya
“Aku coret ya?” pinta Sarah lagi
“Aku bilang its OK” jawab Andre tegas
Sarah melihat kesal ke arah Andre yang terkesan seperti seorang bos yang tak bisa ditolak
“Mending kita lanjut ke pasal selanjutnya, ntar kita kemaleman” lanjut Andre menyudahi perdebatan mereka.
Mereka pun melanjutkan pembahasan ke pasal pasal selanjutnya dalam kontrak tersebut
“Kita tinggal serumah? Aku kan kerja, jadi kayanya gak bakalan kita tinggal serumah” jelas Sarah
“Kalau kita gak tinggal serumah, menurutmu apa keluarga tidak akan curiga?”
“Iya juga sih!” Sarah menyadarinya
“Terus tentang harus menunjukan kemesraan saat pertemuan keluarga?” Sarah menyebut salah satu pasal yang harus mereka jalani
“Kita harus bersikap seperti suami istri yang bahagia di depan keluarga kita. Intinya kita berusaha menunjukan ke mereka kita adalah sepasang pengantin baru yang lagi berbunga bunga” jelas Andre
“hah?” Sarah merasa risih
“ya kaya saling tatap, saling berpegangan tangan, merangkul... ya gak lebih dari itu lah” jelas Andre
“O ke!” jawabnya sedikit ragu
“Kamu bawa profil sama persyaratan kamu?” tanya Andre
“Iya aku bawa!” jawabnya cuek dan tetap fokus melihat satu persatu pasal pada kontrak yang diajukan Andre
Andre melihat jam pada ponselnya
“Udah malam, kamu bawa pulang dulu, hati hati saat mempelajarinya. Ini profilku!” Andre menyerahkan kertas berisi informasi tentangnya
“OK!” terima Sarah
Mereka pulang dengan membawa profil dan persyaratan dari masing masing
Malam itu Sarah mempelajari kontraknya. Tidak ada hal yang merugikan untuknya dan malah bisa disebut menguntungkan. Ia akan banyak menerima fasilitas dari Andre. Sarah pun merasa penasaran Andre itu orang seperti apa, ia mengambil map profil yang diberikan Andre. dan!
“Hi.. CEO!” ia tersentak melihat pekerjaan Andre saat ini
“Orang ini pasti sangat pintar” ucapnya sendiri
Ia teringat kembali dengan tunjangan yang akan ia terima dan teringat dengan santai Andre mengatakan ‘its OK!’
“pantess!” gumamnya
Tapi baginya yang terpenting ia akan keluar dari masalahnya. Ia tidak peduli Andre berasal dari planet mana, asalkan ia tidak akan dinikahkan paksa oleh tantenya. Meski ia memiliki orang yang ia sayangi seperti daren, tapi paling tidak ia berharap, suatu saat ia akan menikah dengan seseorang yang benar benar menyayangi dan mencintainya apa adanya.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Lina RA
typo bertebaran
2023-02-14
0
Maya Sari Niken
Daren mungkin bakal ketemu lagi
2022-08-30
1
QQ
Doamu terkabul Sarah, Tuhan mendatangkan Andre dikala kamu tidak menginginkan perjodohan itu. Dimana ada niat disitu pasti ada jalan ya kan Sarah. Lagian tantemu kok tega2nya mau menjodohkan kamu dengan pria tua😔😔😔
2022-06-03
1