“Aku ngantuk, aku duluan.. dah gak kuat” Sarah menunjukkan kantuk yang tak terkira menuju sofa
“Ntar aku nyusul”
“Minggir!” usirnya
“aku mau tidur!” Sarah mendorong Andre untuk pergi dari sana
“Di kamar sana!” Pinta Andre
“Oya.. minggu kemarin aku pas bangun ada di ranjang! Aku gak tidur berjalan kan?” Sarah mengingat kejadian itu
“Aku yang pindahin kamu” jawabnya santai
“Terus kamu tidur dimana?” wajah Sarah sangat serius
“Ya di kamar!” Andre menjawab dengan sangat santainya
Sarah yang tadi matanya hampir tak bisa dibuka, melotot dan menganga mendengar jawaban santai Andre yang seakan hal itu biasa saja.
“Hah?” ekspresi Sarah masih tak percaya
“Kenapa? Kita suami istri .. wajar tidur seranjang” Andre menoleh ke Sarah dengan ekspresi tawa ditahan
Plak!!
Pukulan tangan itu terdengar keras di bahu Andre
“Gila kamu!” ekspresinya masih serius dan kaget
“Santai aja.. lagian kita cuma tidur, bukan masalah besar kan?” Andre masih dengan sikap
santai
“Memang Cuma tidur!! tapi kan kita udah sepakat kalo tidur terpisah kecuali dalam kondisi tertentu” Suara Sarah meninggi karena kesal
“Kan kondisinya cuma ada satu ranjang” Jawab Andre terkesan bercanda
“Hess..!!!” Sarah Semakin kesal
“jangan becanda kamu!!!” Sarah semakin kesal melihat Andre yang seakan begitu santai menanggapinya
Andre akhirnya tertawa, ia tak mampu lagi menahannya.
“Aku becanda kok, aku tidur di sofa” ucapnya masih tertawa
Sarah menghela nafas lega
“Dasar!” Sarah memukul lagi karena saking kesalnya dengan Andre yang terus membuatnya takut.
Andre tertawa dan dia pun akhirnya ikut tertawa.
Yang terjadi minggu lalu, Andre memang tidur dengannya. Tapi karena Sarah terlalu nyenyak tidurnya, dia tidak menyadari jika Andre yang seranjang dengannya hingga pagi, bahkan menjelang subuh, Sarah menjadikan Andre sebagai gulingnya.
“Ya udah aku tidur di dalam!” ia pun pergi meninggalkan Andre
Andre mencoba memejamkan mata, ia terseyum mengingat kelucuan dia dan Sarah. Sedangkan Sarah sudah mulai mendengkur.
Keesokan harinya, Sarah dan Andre menuju rumah baru mereka untuk melihat kembali proses pindahan mereka. Andre harus mengurus sendiri semua tentang rumah itu. Karena tidak ingin diketahui rekan kerjanya. Andre memilih memakai jasa orang lain untuk seluruh proses pembelian hingga interior rumah tersebut. Memang sedikit melelahkan baginya karena biasanya diurus oleh sang asisten.
“Wahh.. sudah siap ini” saat Sarah memasuki rumah
Andre berjalan memasuki rumah, berkeliling melihat lihat kembali. Dan hasilnya memang Sesuai dengan desain yang diajukan padanya.
“Mulai sekarang aku gak ganggu kamu lagi, ntar kalo pulang langsung ke sini” ucapnya pada Andre
Andre hanya menanggapinya dengan senyuman.
“Malam ini aku tidur disini!” ucapnya melihat kamar mereka
“ahh.. kenapa tadi tas ku gak kubawa sekalian” Sarah Mengingat tas pakaian miliknya yang ia tinggalkan di apartemen Andre.
“Gak ada apa apa disini” Andre melihat dapur yang masih kosong dan membuka kulkas yang
terlihat terang berwarna putih, pertanda tak ada apapun disana.
“Ntar aku beli pas kita balik ngambil tas ku” Sarah antusias dengan rumah itu
“Oke!” Andre juga menanggapi antusias rencana mereka
“tapi apa gak takut kamu sendirian disini?” kejahilan Andre mulai keluar
“Iihh.. jangan nakut nakutin kamu!” Ancam sarah dengan tatapan tajam
Andre tertawa.
Mereka kembali ke apartemen untuk mengambil tas Sarah. Berhenti sebentar di supermarket untuk membeli beberapa makanan dan minuman karena Sarah ingin menginap disana.
“nanti aku akan kasih tahu kamu kalau aku disana, jadi kalau kita pas di hubungi sama keluarga bisa saling menjelaskan” ucap Sarah
Rencana mereka, rumah itu hanya untuk Sarah pulang ketika akhir minggu, dan akan menjadi tempat mereka jika orang tua mereka akan berkunjung.
Rumah sementara yang hanya untuk menunjukkan jika mereka tinggal bersama kepada keluarga mereka, bukan untuk mereka tinggali bersama.
“kamu yakin gak ada orang di perusahaan kamu yang tinggal disana?” tanya Andre saat di perjalanan menuju rumah mereka.
“ya gak adalah.. takutnya justru orang orang kamu tuh” jawabnya
“gak mungkin, karena itu kan Cuma perumahan sederhana, jadi mereka pasti gak tinggal disana” jelas Andre
“iya juga sih, kelas pekerja di perusahaan mu gak mungkin beli rumah disana, soalnya kompleknya kurang elit, disana katanya kebanyakan PNS .. jadi kita aman” ucap Sarah
“lingkungannya kan agak jauh dari keluarga kamu juga, jadi ku rasa pilihan kita pasti pas kali ini” ucap Andre
“semoga semua berjalan sesuai rencana kamu” ucap Sarah
“amin” jawab Andre
Saat mereka turun dari mobil. Seorang tetangga yang agak jauh memperhatikan mereka. beruntung saat itu mereka sedang tertawa bersama jadi seakan memasuki rumah penuh dengan kebahagiaan. Siapa tetangga itu??
---------------
Saat kembali ke perusahaan Sarah kembali dihadapkan berbagai masalah, meeting tiada henti hingga permasalahan lonjakan biaya yang membengkak akibat kurs yang semakin merajalela.
Andre pun juga seperti itu, tapi setelah membiasakan diri di minggu minggu sebelumnya kini mereka mulai terbiasa saling memberi kabar dan memberitahu aktifitasnya masing masing untuk mengisi pesan pada aplikasi chat mereka.
Minggu itu dilalui seperti neraka, pekerjaan dan tuntutan yang luar biasa, stress dan lelah menjadi satu dalam kehidupan mereka pekan ini.
Sarah kembali ke rumah hari itu lebih awal, karena jam kerja di hari jumat kembali dipotong.
‘Kondisi di tempat ku mulai terimbas, aku sekarang pulang cepat’ pesannya
‘mungkin tahu mamah mau datang!’ balas Andre yang mengingatkan bahwa ibunya besok akan datang ke rumah baru mereka
Sarah hanya membalas dengan icon lelah dan Andre membalas lagi dengan icon permintaan maaf.
‘semangat istriku!!’ tulis Andre dengan icon memberi semangat dan ia tersenyum sendiri mengetiknya
‘kamu juga suamiku’ balasnya tersenyum
Sarah menanyakan aktifitas Andre sore itu, ia meminta di temani untuk belanja keperluan rumah tangga. Tapi lagi lagi Andre harus lembur karena permasalahan semakin bertambah.
Sabtu pagi Sarah jogging di area tersebut. Sangat kebetulan, tempat mereka dekat dengan Ruang Terbuka
Hijau yang menjadikan jogging menjadi hal yang menyenangkan karena segarnya udara pagi. Sarah menikmati sarapan di salah satu coffeshop yang ia lalui ketika pulang menuju rumahnya. Ia menikmati roti bakar dan secangkir teh susu.
Saat ia kembali ke rumah, tiba tiba terdengar klakson mobil mengejutkan ia yang sedang berjalan kaki. Ternyata Andre yang tengah menuju rumah mereka. Sarah pun memasuki mobil tersebut.
“Huh... lumayan gak jalan!” ucapnya memasuki mobil
“Kamu capek duluan, padahal kita mau belanja”
“Aku dah belanja kemarin sore” jelas Sarah
Andre memberikan minuman pada Sarah. Sarah meminumnya dengan sangat nikmat, sesaat Andre menatapnya dan kembali wanita itu seakan terlihat berbeda.
Andre mengeluarkan beberapa pakaian yang ia packing untuk dipindahkan ke rumah baru mereka.
”Kamu gak pindah kesini kan?” melihat beberapa kardus yang dikeluarkan Andre dari mobil.
“Ntar sore mamah kesini, kalau barang barang ku gak ada, apa gak bakalan jadi masalah?” bisik Andre mendekat
“A’ iyaya..!” dia baru menyadari dan mengambil satu dus kecil membantu Andre untuk dibawa masuk ke dalam.
Andre baru saja mengangkat dus besar. Tiba tiba suara klakson mobil mengejutkan mereka berdua.
“Andre?” sapa seseorang
Bersambung!
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Terima kasih atas dukungan kakak kakak yang baik hati dan tidak sombong juga rajin menabung.. hehehehe
Semoga selalu suka novel ini dan kasih dukungannya.. amin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
rubyy rubyy
ada ya orang kaya,tapi bawa bajunya pake dus 🤭
2024-11-28
0
Rima Agustina
hayooo siapakah itu ???
2024-06-29
0
QQ
Mungkinkah sang asisten dari pak Andre yang terhormat 🤔🤔🤔🤔
2022-06-05
1