Teriakan pengantin baru

“Andre! jangan mendekat!” ucap Sarah mundur dan berusaha mengecilkan suara ketika ia melarang

“teriaklah! Itu akan lebih baik” ucapnya semakin mendekat

Inci demi inci langkah itu semakin mendekat

“Andreee!!!” suara Sarah seakan meninggi

“nah gitu lebih baik sayang!” ucap Andre nyaring

“Andre kamu apa apaan?!!” Sarah semakin takut pada Andre yang melangkah semakin mendekat padanya, sedang ia sudah tak bisa kemana mana lagi.

“teriak.. ayo teriak!” langkah Andre semakin dekat

“Andre kamu jangan macam macam!” Sarah semakin takut

Kemana aku lari, kan gak mungkin aku teriak di perkosa sama suamiku? benak Sarah semakin takut

“sayang... ayolahhh!” suara Andre justru semakin keras terdengar

Sarah mengerutkan keningnya melihat Andre yang terus menyaringkan Suaranya. Ia  mulai membaca situasi yang sebenarnya ingin Andre tunjukkan

“maksud kamu apa an?” bisik Sarah pada Andre

Andre pun akhirnya tertawa.

“kan biar kesannya kita sedang melakukannya” ucapnya terkekeh

Sarah bernafas lega. ternyata semua hanya sandiwara yang ingin Andre tunjukkan pada kedua orang tuanya

“dasar mesum! Menyebalkan” ucap Sarah tak lagi merasa takut

Sarah pun melangkah menjauh dari tempat tidur mereka, Tapi Andre menarik Sarah hingga membuat Sarah jatuh di atas ranjang karena kehilangan keseimbangan.

“AAAAGGGHHH!” teriaknya jatuh

“nah.. akhirnya teriak juga” ucap Andre tertawa melihat Sarah terbaring sendiri

“neyebelin!” ucapnya mengeratkan kedua gerahamnya dan memukul bahu Andre yang ikut jatuh tersamanya

Andre hanya terkekeh dan bangkit berdiri.

“awww!” ucap Sarah ketika mencoba untuk bangun

“udah udah.. cukup sekali aja teriaknya” ucap Andre terkekeh

“pinggangku nih! gara gara kamu!” ucap Sarah memegang pinggangnya dengan wajah meringis

“nah.. cocok!” ucap Andre lagi senang melihat Sarah

“cocok cocok! Sakit tau!” teriak Sarah pada Andre karena saking kesalnya

“hah? Sakit beneran?” tanya Andre serius yang mengira Sarah hanya bercanda dengannya

“ya iyalah.. aduuh! kayanya pinggangku terkilir ini” keluhnya bangun dengan tangan memegang pinggangnya.

“sorry sorry!” ucap Andre membantu Sarah bangun

“kamu sih!” pukul Sarah pada Andre

Andre pun terkekeh

“sini ku bantu!” ucapnya berusaha membangunkan Sarah.

Alhasil, tubuh Sarah seperti kaku ketika berjalan menuju kamar mandi.  Andre pun mengambil pereda nyeri untuknya.

Sarah mengeluarkan beberapa pakaian mereka dari dalam koper. Ia perlahan merapikan pakaian ia dan Andre ditengah rasa nyeri yang melanda. Andre mengambil kaos dan celana pendek miliknya yang memang berada disana. Kini ia terlihat santai.

“ini!” serah Andre mendekat pada Sarah yang berdiri di dalam ruang ganti miliknya.

Sarah melihat kembali pereda nyeri yang diberikan Andre. tapi sesaat kemudian Andre mengambilnya

“sini ku bantu!” ucapnya menarik Sarah keluar dari ruang tersebut.

“bentar! Tinggal dikit” cegah Sarah merapikan kembali pakaian mereka.

Gerak Sarah sedikit terganggu, geraknya tidak bisa gesit karena rasa nyeri yang seakan menyiksa.

Andre duduk di ranjang mereka, tapi sesaat kemudian ia kembali mendatangi Sarah dan membantunya.

“coba dari tadi!” ucap Sarah tersenyum

“baru sadar kalau istriku lagi repot dan kesakitan karena ulah ku” ucapnya

“ciyeee!” ejek Sarah

Mereka pun kembali terkekeh bersama

Saat selesai, Sarah duduk di tepi ranjang mereka.

“sini biar ku oleskan” pinta Andre

“gak usah sok care deh!” tepis Sarah pada tangan Andre tertawa

“aku beneran bisa bantu lho..” ucapnya tersenyum

“kalau mau bantu.. keluar sana!” jawab Sarah

“beneran gak perlu dibantu suami kamu nih”

Sarah tertawa.

“tiap kamu ngomong istri, suami, kok aku kaya lucu gitu dengernya” ucap Sarah lagi

“iya, terasa kaya anak kecil lagi main kawin kawinan” ucap Andre ikut tersenyum

Sarah kembali memijat pinggangnya.

“mana? Sini biar ku bantu” tawar Andre memaksa

“no no no.. keluar dulu sana!” usir Sarah

“Ok deh! usahakan habis ini keramas ya.. biar terlihat gitu!” saran Andre tapi dengan alis turun naik menatap Sarah

Sarah membuka mulutnya menatap sang suami yang selalu mengajak ia berpura pura mesum di depan sang mertua.

“lain kali tulis profilmu kalau kamu suka hal absurb alias hal mesum!” ucapnya

Andre pun mengakak tertawa lebar sambil melangkah keluar dari kamarnya dan Sarah pun terkekeh kecil mengingat kejadian barusan.

“cepet banget ndre?” sapa ibunya yang melihat Andre menuruni tangga.

“baru pemanasan mah! ini mau ambilin nyonya juss! katanya haus!” kilahnya menuju dapur dan dibalas dengan gelengan kepala sang ayah yang ikut tersenyum mendengar obrolan istri dan anaknya.

Saat makan malam, Andre meminta makan malam diantar ke kamar mereka, karena Sarah memang hampir tak bisa bergerak.

Sesaat sang ibu menengok Sarah saat mengantar makan malam mereka.

“mah.. maaf ya mah.. seharusnya Sarah bantu bantu siapin makan malam” ucapnya mencoba bangun

“udah udah! jangan bangun sayang! Mamah ngerti kok” Nensi menahan tubuh Sarah yang mencoba bangun.

“kamu itu ndre! Jadi orang ya pelan pelan, istrimu sampai kaya gini lho!” omelnya pada sang anak

Sarah menoleh pada Andre yang duduk di atas ranjang sambil memegang tangan Sarah.

“pelan kok mah.. Cuma tadi langsung jatuh di ranjang gitu”

“beib!” tegur Sarah pada Andre dengan mengeratkan gerahamnya.

Nensi tersenyum.

“coba mamah lihat?” tanya Nensi lebih mendekat dan duduk di samping Sarah

“beib kamu keluar dulu!” pinta Sarah

“mah.. biar Andre yang pijet!” tahan Andre panik

Sarah merasa bingung dengan kepanikan Andre. ia mengerutkan keningnya

“beneran mah! beneran Andre aja” pinta Andre kembali melirik Sarah

“emang kenapa? jangan jangan kamu main kasar nih sama istri kamu?” Nensi merasa curiga

“gak kok mah!” jawab Sarah dan Andre secara bersamaan

“Sarah pasti merasa malu mah kalau bekas itu tu keliatan mamah” ucap Andre melirik Sarah

Sarah pun kembali menurunkan bajunya. Ia baru menyadari jika titik penasaran mertuanya melebihi batas limit tertinggi. ia pasti akan mencari jejak percintaan mereka di tubuh Sarah.

“udah ilang kok beib.. tuh di leher aja udah ilang!” ucap Sarah menunjukkan lehernya pada Andre

Andre menelah ludah berat, karena leher putih mulus itu terlihat menantang untuk dinikmati.

“kok udah ilang sayang?” tanya Andre seolah ia meninggalkan banyak kissmark disana

“kan di di kasih salep yang kemarin!” ucap sarah tergagap karena berbohong

“bentar mah!” ucap Andre merasa takut jika ibunya menemukan fakta jika tubuh Sarah belum tersentuh

“udah ah!” ibunya memaksa

“dre.. eh beib.. keluar!” pinta Sarah tersenyum kecut saat ia keceplosan menyebut nama Andre

“gak papa suami kamu disini” ucap Nensi

Sarah melirik ke Andre dan Andre pun mengerti

“ya udah aku panggilin bi sumi, dulu waktu aku jatuh dari sepeda, beliau yang ngurut aku, sembuh!” ucapnya berjalan keluar kamar

“ku tinggal ya sayang!” ucapnya sebelum menutup pintu dengan lambaian tangan dan seolah tak rela.

“iihh.. takut banget istrinya diapa apain” ucap Nensi

Sarah ikut tertawa mendengar gerutu sang mertua

Nensi melihat pinggang Sarah dan terasa panas, mungkin cideranya memang lumayan parah dan membuat dia merasa tak nyaman saat bergerak.

“ini gimana ceritanya sih, kalian pake gaya apa sampai kaya gini?” gumam nensi

Saya tersenyum kecut menahan sakit dan rasa lucunya

“mahh..” ucapnya kemudian menutup mulut karena malu

“mamah ngerti kalian itu pengantin baru.. tapi juga jangan sampai segininya sayang” ceramah Nensi

“iya mah” ucap Sarah malu malu

“Andre ganas banget ya?” bisiknya tersenyum

Sarah berusaha menahan tawanya

“ih.. mamah.. malu ah!” ucapnya tak berani menjawab pertanyaan sang mertua

“gak papa sama mamah juga kok” Desaknya

Perlahan Sarah menganggukkan kepalanya mengiyakan sang mertua sambil menggigit bibirnya menahan agar tak tertawa.

Nensi pun terbahak melihat kelakuan sang menantu yang ia anggap malu malu padanya.

“sementara hukum dia ya.. jangan dikasih dulu, biar kapok tu anak” ucapnya sambil tertawa dan diikuti kembali anggukan Sarah

“iya mah!” tahan Sarah meringis

“kok iya kamu kaya gak ikhlas?” goda Nensi pada Sarah

Sarah pun kembali tertawa

“awww! Awww!” ia menahan sakitnya ketika terlalu banyak tertawa.

Malam itu saat Bi Sumi mengurut pinggang Sarah.

“aaaagghhhhh! Aaaaaaghhhh!” teriakan Sarah terdengar membahana, sayang sekali teriakan itu hanyalah teriakan menahan sakit karena pijatan yang menyiksa, bukan karena nikmatnya menikmati malam pertama sebagai pengantin baru mereka.

Bi Sumi menatap tubuh Sarah yang ia urut, keningnya terus mengerut seakan mengikuti pikirannya.

Jangan jangan tuan muda? Hanya sampai pertanyaan itu yang berani Bi Sumi ungkapkan.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Terima kasih Sudah membaca

Semoga sudi meninggalkan sepatah dua patah kata untuk komentar novel ini... trims

Terpopuler

Comments

rubyy rubyy

rubyy rubyy

nah bi sumi mulai curiga tuh

2024-11-28

0

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

mama Nensi udah kena tipu anak dan mantu 🤭

2023-02-24

1

Maya Sari Niken

Maya Sari Niken

jangan jangan apa bi Sumi?

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 My Man
2 Ponsel jadul
3 Pertemuan Pertama
4 Masalah kita sama
5 Menyusun Kerja Sama
6 Deal!
7 Persiapan pernikahan
8 Kengerian Di Hari H
9 Malam pertama kita
10 Teriakan pengantin baru
11 Kecupan Palsu
12 Obrolan bersama mertua
13 Nyaman di Pangkuan Mu
14 Kembali ke kehidupan semula
15 Rumah sederhana atau Resiko?
16 Mesum di Kamar sepupu
17 Sarapan ala pengantin Muda
18 Perhatian Palsu disaat Krisis
19 Rumah Baru
20 Tetangga yang membuyarkan Rencana
21 Imbas Krisis
22 Berbedanya istriku
23 Perubahan Andre
24 Tak nyaman tanpa mu
25 Rindu atau dirindukan Istri?
26 Arti cinta bagi Sarah
27 Meninggalkan
28 Parisku Hancur
29 Kemesraan Sepihak
30 Berkunjung Ke Kantor Suami
31 Jangan Bebani dirimu
32 Kepalsuan yang terasa nyata
33 Kesal, Khawatir atau apa?
34 Beratkah kau terpisah denganku?
35 Suami cemburu
36 Kamu atau aku yang peluk?
37 Mencuri cium
38 Membaca perilakumu
39 Ciuman Lemon
40 Dingin
41 Lelaki Lain
42 Lelaki Lain
43 Meragukan mu
44 Aku dijual!
45 Keterpurukan
46 Istriku Sakit
47 Hatiku ikut sakit
48 Kencan & Perilaku manis Andre
49 Menyukai Cemburumu
50 Terbang dan semakin terbang
51 Dinginnya Sarah
52 Misteri sikapmu
53 Menyerah
54 I Love You
55 Sentuhan Andre
56 Penyangkalan
57 Perang setelah perang
58 Menjauhi
59 Menolak
60 Harus mengancam
61 Kumohon Kembalilah
62 Menata Hati & Hari
63 Kecewaku padamu
64 Dua garis merah
65 Stress & Semakin Parah
66 Aku Cantik
67 Bertemu Ular
68 Ketahuan
69 Berbohong
70 Praduga yang menyiksa
71 Perdebatan
72 Aku ingin pulang
73 Biarkan aku Pergi
74 Gugatan Cerai
75 Hadiah Ulang tahun Andre
76 Semua terungkap
77 Jangan Ambil Anak ku
78 Percayalah padaku
79 Izinkan Aku
80 Racun wanita ular
81 Jangan mesum di rumah sakit!
82 Malam Kedua
83 Jangan Mandi dulu
84 Obatnya Cuma Kamu
85 Bonus untuk Mu
86 Menjauhlah pengganggu
87 Pillow Talk
88 Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89 Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90 Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91 Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92 Nikmat Nikmatan
93 Tag Mencurigakan
94 Jangan menyentuhku!
95 Kontraksi Palsu
96 Aku tak bersalah
97 Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98 PENGUMUNAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
My Man
2
Ponsel jadul
3
Pertemuan Pertama
4
Masalah kita sama
5
Menyusun Kerja Sama
6
Deal!
7
Persiapan pernikahan
8
Kengerian Di Hari H
9
Malam pertama kita
10
Teriakan pengantin baru
11
Kecupan Palsu
12
Obrolan bersama mertua
13
Nyaman di Pangkuan Mu
14
Kembali ke kehidupan semula
15
Rumah sederhana atau Resiko?
16
Mesum di Kamar sepupu
17
Sarapan ala pengantin Muda
18
Perhatian Palsu disaat Krisis
19
Rumah Baru
20
Tetangga yang membuyarkan Rencana
21
Imbas Krisis
22
Berbedanya istriku
23
Perubahan Andre
24
Tak nyaman tanpa mu
25
Rindu atau dirindukan Istri?
26
Arti cinta bagi Sarah
27
Meninggalkan
28
Parisku Hancur
29
Kemesraan Sepihak
30
Berkunjung Ke Kantor Suami
31
Jangan Bebani dirimu
32
Kepalsuan yang terasa nyata
33
Kesal, Khawatir atau apa?
34
Beratkah kau terpisah denganku?
35
Suami cemburu
36
Kamu atau aku yang peluk?
37
Mencuri cium
38
Membaca perilakumu
39
Ciuman Lemon
40
Dingin
41
Lelaki Lain
42
Lelaki Lain
43
Meragukan mu
44
Aku dijual!
45
Keterpurukan
46
Istriku Sakit
47
Hatiku ikut sakit
48
Kencan & Perilaku manis Andre
49
Menyukai Cemburumu
50
Terbang dan semakin terbang
51
Dinginnya Sarah
52
Misteri sikapmu
53
Menyerah
54
I Love You
55
Sentuhan Andre
56
Penyangkalan
57
Perang setelah perang
58
Menjauhi
59
Menolak
60
Harus mengancam
61
Kumohon Kembalilah
62
Menata Hati & Hari
63
Kecewaku padamu
64
Dua garis merah
65
Stress & Semakin Parah
66
Aku Cantik
67
Bertemu Ular
68
Ketahuan
69
Berbohong
70
Praduga yang menyiksa
71
Perdebatan
72
Aku ingin pulang
73
Biarkan aku Pergi
74
Gugatan Cerai
75
Hadiah Ulang tahun Andre
76
Semua terungkap
77
Jangan Ambil Anak ku
78
Percayalah padaku
79
Izinkan Aku
80
Racun wanita ular
81
Jangan mesum di rumah sakit!
82
Malam Kedua
83
Jangan Mandi dulu
84
Obatnya Cuma Kamu
85
Bonus untuk Mu
86
Menjauhlah pengganggu
87
Pillow Talk
88
Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89
Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90
Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91
Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92
Nikmat Nikmatan
93
Tag Mencurigakan
94
Jangan menyentuhku!
95
Kontraksi Palsu
96
Aku tak bersalah
97
Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98
PENGUMUNAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!