Pertemuan Pertama

Sore itu matahari bersinar begitu cerah, Andre dengan gagahnya turun dari mobil mewah berwarna hitam. Berjalan menuju cafe tersebut dengan langkah tegap sesuai dengan tubuhnya yang atletis. Ia masih mengenakan setelan jas dan menggunakan kaca mata hitam dan membuat semua wanita yang ia lewati berdecak kagum akan ketampanannya.

Beberapa tamu wanita di cafe tersebut menatap ke arah Andre yang memasuki resto dengan melepas kaca mata miliknya, sejenak ia melihat beberapa wanita, tapi tak terlihat wanita yang membuat janji dengannya.

‘saya akan mengenakan sweeter berwarna navy’ pesan itu tertulis

Meski Sarah tak mengatakan ia mengenakan pakaian apa, Andre pasti bisa mengenali perempuan tersebut karena ia mampu melihatnya di ponsel milik Sarah.

Saat Andre berada di dalam cafe, ia mengedarkan pandangannya, namun bayangan Sarah saja tak terlihat disana. semua perempuan disana bersama pasangan mereka, meski saat ini seolah semua mata tertuju padanya. Akhirnya Andre memutuskan memilih duduk di dekat jendela.

Langkah ragu Sarah memasuki cafe terasa canggung. Bayangan membayar mahal makan disana terlihat jelas. cafe itu begitu besar dan ia pun merasa gugup dengan uang yang bawa hari ini.

Tenang sar! kamu kan bawa ATM! bisik benaknya menguatkan langkahnya memasuki tempat tersebut. meski dengan sedikit gugup.

Dia hanyalah perempuan pinggiran kota yang hanya mampir ke kota besar tersebut jika memiliki keperluan. Ia juga tentu bukan seorang perempuan yang memiliki kemampuan bersantai atau berjalan jalan di tengah ramainya kota dengan segala jajaan barang barang yang tentu disukai setiap wanita. Berkilau, brended, mahal atau booming, semua hal tersebut tak pernah ia ikuti.  Ia hanya seseorang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja demi membalas semua jasa para bibi yang telah membantu membesarkannya.

Andre melihat jelas Sarah yang melihat lihat memasuki cafe. Ia mengangkat tangannya pada Sarah dengan menunjukkan ponsel Sarah yang ada di genggamannya

Sarah tersenyum berjalan ke arah Andre, ia tak menyangka jika ponsel itu ditemukan oleh seorang lelaki yang sangat tampan dan terlihat begitu berkelas.

Rasa risih dan rendah diri mulai membuat Sarah ragu untuk duduk satu meja dengan lelaki yang justru terlihat jauh berbeda kelas dengannya.

Bak itik dan angsa! mungkin itulah ungkapan yang saat ini terlihat ketika Sarah mendekat.

“Andre!” sapa Andre mengulurkan tangan dengan wajah datar tanpa ekpresi

“Sarah” jawabnya tersenyum canggung karena seolah semua mata telah menatap ke arah mereka.

Mungkin dalam pandangan semua orang, sangatlah tidak mungkin lelaki tampan itu hanya menunggu seorang perempuan biasa dengan tampilan yang bisa dibilang tak cocok berada disana.

"Silahkan!" Tunjuk Andre pada kursi di depannya

Sarah hanya melihat Andre sebagai pria tampan. Ia tidak mengekpresikan kekaguman pada ketampanannya. Baginya pria tampan hanya enak dipandang bukan dikagumi, karena kebanyakan dari mereka tidak akan pernah menganggap orang orang sepertinya ada.

Di mata Sarah, ia hanya kagum pada sosok yang peduli dengan sesama, seperti Daren yang sangat ramah pada orang orang disekitar mereka yang tak berpunya, meski ia dikagumi wanita karena 'kebuleannya'

Saat ini, Sarah hanya ingin mengambil ponsel miliknya dan berterima kasih. Tapi Andre justru memintanya untuk tinggal sejenak. Bahkan Ia belum mengembalikan ponsel jadul itu pada Sarah karena saat Sarah mendekat padanya, ia bahkan kembali memasukkan ponsel itu dalam saku jas miliknya

“Kamu gak tinggal di kota ini?” Andre mencoba memulai obrolan

“Gak, saya tinggal di luar kota” jelas Sarah

“sorry, aku gak tahu kalau kamu bukan dari daerah sini"

“tak apa, saya yang perlu kok, jadi bukan masalah!”

“Gak usah formal bicaranya, santai aja” Andre tersenyum tipis

Suguhan minuman dingin pun mendatangi mereka. jus itu terlihat menggiurkan saat dahaga Sarah yang begitu kering karena cuaca panas sore itu.

Seberapa mahal ya ni minuman! benaknya bicara saat menikmati tegukan juss itu melalui tenggorokannya.

Sarah meminum jus yang dipesan Andre hingga beberapa tegukan setelah Andre mempersilakan. Ia berjalan lumayan jauh dari halte bis tempat ia turun hingga membuatnya merasa sangatlah haus.

Andre menatap Sarah. perempuan yang terlihat begitu sederhana, bahkan duduk bersama disana seakan tidak cocok untuk mereka berdua. Sarah hanya mengenakan sweeter berwarna navy dan celana jeans. Rambutnya diikat sederhana. Wajahnya pun bahkan hampir tanpa polesan make up, hanya ada sedikit bias dari sisa sisa lipstik yang pudar. Ia mempunyai mata sendu, tatapan matanya seperti sedih, tapi bibirnya seolah seperti tersenyum. Wajah Sarah seperti memiliki misteri baginya, seperti sebuah kesedihan yang tersembunyi dibalik senyum ceria yang dimilikinya.

“Rumah kamu di kota kemarin kamu turun?” Andre memecah kesunyian diantara mereka

“Bukan, disana rumah tante saya”

“Lagi liburan ya?” tanya Andre seakan  mencoba menginterogasi

“Cuma berkunjung di waktu cuti”

“Cuti? Kamu kerja?”

“ya, di salah satu pabrik xxxxxx”

Pertanyaan pertanyaan pendek yang membuat suasana seperti sebuah penyidikan.

“Oo...”  Andre kembali meminum jus miliknya

“Kamu sendiri?” Tanya sarah

“Sama, aku juga kerja” jawabnya santai

“hmmmm... maaf...  Boleh ku minta HP ku?” tanya Sarah ingin segera mengakhiri pertemuan itu

Bukankah ia hanya ingin mengambil ponselnya, tidak lebih dan tidak kurang, tapi sekarang ia justru duduk santai bersama seakan mereka mempunyai janji temu penting.

 “O iya, aku lupa” Andre langsung merogoh kantongnya untuk mengeluarkan ponsel milik Sarah

“ini! sudah ku charge” Andre menyerahkan ponsel Sarah dan disambut Sarah dengan kedua tangannya

“Terima kasih banyak karena udah menyimpannya” Sarah melihat kembali HP yang ia terima.

“Kemarin kemarin ponselnya sempat mati. Tapi itu udah ku charge lagi” jelasnya

“Sekali lagi terimakasih...” Sarah membalik tubuhnya memanggil pelayan disana untuk meminta bon

“Gak usah,aku yang traktir!” jawab Andre

“Gak, biar aku yang traktir, sebagai terima kasih karena udah nemuin HP ku” paksa Sarah, ia sendiri juga penasaran dengan harga dua minuman yang mereka nikmati

“gak.. aku memaksa” jawab Andre

“Nomor kamu boleh ku simpan kan?” tanya Andre ragu

Sejenak Sarah melihat ke Andre dengan tatapan menganggap aneh

“tidak boleh?” tanya Andre merasa tatapan Sarah yang mengandung kebingungan

“ah bukan begitu..” jawabnya merasa tak nyaman dengan tatapan penghakiman dari Andre

“boleh dong?” tanyanya lagi

“tentu” senyum Sarah

Buat apa ya nyimpan nomor ku? Benak Sarah bertanya

“kalau begitu aku duluan, nanti takut kemaleman” Sarah ingin mengakhirinya

“tadi naik apa?” tanya Andre

“naik bis” jawabnya

“biar ku antar” tawar Andre

Sarah semakin merasa aneh dengan sikap Andre. lelaki itu tidak mungkin memiliki maksud padanya.

“maaf.. tapi aku gak ingin merepotkan” tolak Sarah sopan

“santai aja” ucapnya mengangkat tangan meminta bon pada pelayan.

“tapi sungguh.. aku bisa pulang sendiri” Sarah tetap menolak

“kalau gitu aku antar kamu ke halte” Andre berdiri dan memberikan dua lembar uang dengan jumlah yang jauh untuk harga dua jus yang ia minum

“kembaliannya buat kamu aja” ucapnya pada sang pelayan

O.. segitu harganya! benak Sarah melihat Andre

“terima kasih tuan” jawab pelayan dengan senyum lebar

“ayo!” ajak Andre merasa tidak canggung pada Sarah dan seakan akan sudah mengenalnya

Mereka pun berjalan keluar meninggalkan cafe.

Andre meminta Sarah memasuki mobilnya

“haltenya cuma di ujung sana” tunjuk Sarah

“aku lewat sana kok” jelas Andre memaksa

Memaksa banget sih ni orang! Benak Sarah mulai tak nyaman

Namun akhirnya dia tetap memasuki mobil mewah tersebut.

Saat di halte, Andre berhenti.

“terima kasih atas semuanya” ucap Sarah

“sama sama ... maaf aku lancang melihat ponselmu” ucap Andre

Sejenak Sarah terdiam.

“ooh.. tak apa.. terima kasih ya” ucapnya kini keluar dari mobil Andre

Sesaat ia melihat ke Andre yang melambaikan tangan padanya

Tipikal sok kenal! Benak Sarah kembali bicara

Dan mobil mewah itu pun meninggalkan Sarah sendiri disana.

Sarah melihat jam yang sudah menunjukkan hampir senja. Ia berharap tidak ketinggalan bis sore. sambil menunggu bis. Sarah pun melihat ponselnya

Ia melonjak terkejut, karena tak ada pesan baru yang masuk, semua pesan telah terbaca.

Gila!!! Tu orang kepoan ternyata! Gumam Sarah dalam hati karena melihat semua pesan yang masuk telah dibuka oleh Andre.

“dia baca gak ya?” ucapan itu keluar tanpa sendirinya

*

Ting!

Pesan masuk pada ponselnya dan tertulis nama Andre

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

dasar Andre, pake kepoin baca semua pesan yang ada di hp sarah segala. 🤣

2023-02-22

1

QQ

QQ

Pasti Andre bilang maaf pesanmu telah kubaca 😂😂😂😂😂

2022-06-03

3

Nur Khayati

Nur Khayati

aq dah mampir kak

2022-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 My Man
2 Ponsel jadul
3 Pertemuan Pertama
4 Masalah kita sama
5 Menyusun Kerja Sama
6 Deal!
7 Persiapan pernikahan
8 Kengerian Di Hari H
9 Malam pertama kita
10 Teriakan pengantin baru
11 Kecupan Palsu
12 Obrolan bersama mertua
13 Nyaman di Pangkuan Mu
14 Kembali ke kehidupan semula
15 Rumah sederhana atau Resiko?
16 Mesum di Kamar sepupu
17 Sarapan ala pengantin Muda
18 Perhatian Palsu disaat Krisis
19 Rumah Baru
20 Tetangga yang membuyarkan Rencana
21 Imbas Krisis
22 Berbedanya istriku
23 Perubahan Andre
24 Tak nyaman tanpa mu
25 Rindu atau dirindukan Istri?
26 Arti cinta bagi Sarah
27 Meninggalkan
28 Parisku Hancur
29 Kemesraan Sepihak
30 Berkunjung Ke Kantor Suami
31 Jangan Bebani dirimu
32 Kepalsuan yang terasa nyata
33 Kesal, Khawatir atau apa?
34 Beratkah kau terpisah denganku?
35 Suami cemburu
36 Kamu atau aku yang peluk?
37 Mencuri cium
38 Membaca perilakumu
39 Ciuman Lemon
40 Dingin
41 Lelaki Lain
42 Lelaki Lain
43 Meragukan mu
44 Aku dijual!
45 Keterpurukan
46 Istriku Sakit
47 Hatiku ikut sakit
48 Kencan & Perilaku manis Andre
49 Menyukai Cemburumu
50 Terbang dan semakin terbang
51 Dinginnya Sarah
52 Misteri sikapmu
53 Menyerah
54 I Love You
55 Sentuhan Andre
56 Penyangkalan
57 Perang setelah perang
58 Menjauhi
59 Menolak
60 Harus mengancam
61 Kumohon Kembalilah
62 Menata Hati & Hari
63 Kecewaku padamu
64 Dua garis merah
65 Stress & Semakin Parah
66 Aku Cantik
67 Bertemu Ular
68 Ketahuan
69 Berbohong
70 Praduga yang menyiksa
71 Perdebatan
72 Aku ingin pulang
73 Biarkan aku Pergi
74 Gugatan Cerai
75 Hadiah Ulang tahun Andre
76 Semua terungkap
77 Jangan Ambil Anak ku
78 Percayalah padaku
79 Izinkan Aku
80 Racun wanita ular
81 Jangan mesum di rumah sakit!
82 Malam Kedua
83 Jangan Mandi dulu
84 Obatnya Cuma Kamu
85 Bonus untuk Mu
86 Menjauhlah pengganggu
87 Pillow Talk
88 Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89 Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90 Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91 Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92 Nikmat Nikmatan
93 Tag Mencurigakan
94 Jangan menyentuhku!
95 Kontraksi Palsu
96 Aku tak bersalah
97 Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98 PENGUMUNAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 98 Episodes

1
My Man
2
Ponsel jadul
3
Pertemuan Pertama
4
Masalah kita sama
5
Menyusun Kerja Sama
6
Deal!
7
Persiapan pernikahan
8
Kengerian Di Hari H
9
Malam pertama kita
10
Teriakan pengantin baru
11
Kecupan Palsu
12
Obrolan bersama mertua
13
Nyaman di Pangkuan Mu
14
Kembali ke kehidupan semula
15
Rumah sederhana atau Resiko?
16
Mesum di Kamar sepupu
17
Sarapan ala pengantin Muda
18
Perhatian Palsu disaat Krisis
19
Rumah Baru
20
Tetangga yang membuyarkan Rencana
21
Imbas Krisis
22
Berbedanya istriku
23
Perubahan Andre
24
Tak nyaman tanpa mu
25
Rindu atau dirindukan Istri?
26
Arti cinta bagi Sarah
27
Meninggalkan
28
Parisku Hancur
29
Kemesraan Sepihak
30
Berkunjung Ke Kantor Suami
31
Jangan Bebani dirimu
32
Kepalsuan yang terasa nyata
33
Kesal, Khawatir atau apa?
34
Beratkah kau terpisah denganku?
35
Suami cemburu
36
Kamu atau aku yang peluk?
37
Mencuri cium
38
Membaca perilakumu
39
Ciuman Lemon
40
Dingin
41
Lelaki Lain
42
Lelaki Lain
43
Meragukan mu
44
Aku dijual!
45
Keterpurukan
46
Istriku Sakit
47
Hatiku ikut sakit
48
Kencan & Perilaku manis Andre
49
Menyukai Cemburumu
50
Terbang dan semakin terbang
51
Dinginnya Sarah
52
Misteri sikapmu
53
Menyerah
54
I Love You
55
Sentuhan Andre
56
Penyangkalan
57
Perang setelah perang
58
Menjauhi
59
Menolak
60
Harus mengancam
61
Kumohon Kembalilah
62
Menata Hati & Hari
63
Kecewaku padamu
64
Dua garis merah
65
Stress & Semakin Parah
66
Aku Cantik
67
Bertemu Ular
68
Ketahuan
69
Berbohong
70
Praduga yang menyiksa
71
Perdebatan
72
Aku ingin pulang
73
Biarkan aku Pergi
74
Gugatan Cerai
75
Hadiah Ulang tahun Andre
76
Semua terungkap
77
Jangan Ambil Anak ku
78
Percayalah padaku
79
Izinkan Aku
80
Racun wanita ular
81
Jangan mesum di rumah sakit!
82
Malam Kedua
83
Jangan Mandi dulu
84
Obatnya Cuma Kamu
85
Bonus untuk Mu
86
Menjauhlah pengganggu
87
Pillow Talk
88
Bonus Chapter : Sedih Tanpamu
89
Bonus Chapter : Tak Pernah Puas
90
Bonus Chapter : Keunikan Ngidam Sarah
91
Bonus Chapter : Ingin Makan Siang
92
Nikmat Nikmatan
93
Tag Mencurigakan
94
Jangan menyentuhku!
95
Kontraksi Palsu
96
Aku tak bersalah
97
Imitasi menjadi Berlian (Tamat)
98
PENGUMUNAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!