Malam itu Sarah tidak bisa menutup mata. Ia melihat pesan pesan yang di kirim Daren untuknya, dan sekarang lelaki itu jelas sudah berada di negeri asalnya.
Ia terus menunggu Daren memberi kabar, tapi sepertinya ia mulai melupakan Sarah. Mungkin ia marah karena Sarah tidak menjawab panggilan terakhirnya, tidak membalas pesan pesannya.
Terdapat puluhan kali panggilan tidak terjawab dari Daren saat ponsel itu tak berada di tangannya.
Mungkinkah Daren kecewa karena aku tidak menjawab pesan pesan dan panggilan itu? benak itu terbersit
Tapi Daren bukan orang seperti itu! kembali melawan pemikirannya yang negatif
Semua seakan berkecamuk dalam pikiran Sarah. Ia merasa sangat bersalah sekaligus merasa tak rela atas kepergian sang sahabat sekaligus lelaki hatinya.
‘selamat tinggal Nyai’ tertulis sebuah pesan terakhir dari Daren.
Kini mungkin ia benar benar kehilangan sahabatnya itu. Karena seperti yang dia lihat sekarang, tidak ada satu pesan baru pun dari nomor baru atau nomor dari luar negeri terlihat di layar ponselnya.
Pikiran kehilangan Daren membuatnya sangat sedih, ditambah lagi permintaan sang tante yang begitu berat. Saat ini Sarah seperti di himpit dua jurang dimana ia tidak bisa keluar sama sekali. Sarah hanya mampu menghempas nafasnya saat mencoba memejamkan mata.
Begitu halnya pikiran Sarah, Andre pun seperti tidak mampu melupakan pesan – pesan milik Sarah yang ia baca.
Apa mungkin aku bisa mengajaknya untuk bekerja sama? Apa mungkin pemikiran kita akan sama? Andre menatap keluar jendela. Terlihat lampu lampu indah menghiasi kota yang terlihat temaram dari tempatnya yang berada di griya tawang bangunan tinggi tersebut.
Ia harus segera menemui gadis itu, karena kalau waktu terus ia lewatkan, ia akan kehilangan posisinya sebagai cucu pewaris utama dari kakeknya.
‘kakek akan sangat senang jika kamu yg memimpin grup. Karena dari semua perusahaan yg berjalan, perusahaan yg kamu pegang yang paling sukses’ Andre teringat kembali obrolan dia dan sang kakek.
‘kakek ingin ulang tahun kakek tahun depan, kakek bisa mengumumkan kamu sebagai pengganti kakek kelak, jadi kamu harus menikah tahun ini. Agar yang lain tidak punya alasan untuk menentang keputusan kakek’ itu permintaan kakeknya.
Aneh sekali tiba tiba kakek bicara seperti itu, apa kakek sakit? ah tidak mungkin! benak Andre
Sebenarnya keinginan sang kakek memang mengandung misteri sendiri. hari itu Andre diminta datang hanya untuk menemaninya makan malam, dan berujung pada perbincangan keinginannya agar sang cucu harus menikah di tahun ini.
Hal itu membuat Andre menjadi stress selama sebulan ini. Menikah dengan Susan ditahun ini adalah hal yang mustahil. Karena susan masih harus menyelesaikan studinya di Paris. Dan ia akan kembali tahun depan. Itu pun mereka tidak mungkin langsung menikah karena Susan masih punya keinginan lain, yaitu memiliki butik sendiri dan menjadi desainer yang sukses.
Tapi pertemuan dia dan Sarah kemarin di bis seolah merupakan takdir yang membawa jalan keluar untuk masalahnya saat ini. Sarah memerlukan suami palsu dan dia memerlukan istri palsu untuknya. Dia yakin, Sarah akan mau bekerja sama dengannya.
Andre mengambil ponsel miliknya setelah menelaah dan berpikir panjang. Dia ingin segera menghubungi Sarah, tapi waktu yang menunjukan pukul dua dini hari rasanya bukanlah waktu yang tepat untuk ia melakukan hal itu. ia pun meletakkan kembali benda canggih tersebut dan mencoba melelapkan dirinya.
Ting!
Pesan masuk pada ponsel Sarah dan tertulis nama Andre
‘aku Andre yang menemukan ponsel kamu, apa bisa kita ketemu?’ tulisnya
Sarah mengerutkan keningnya. Sudah dua hari ponsel itu ia terima. Tapi hari ini orang itu meminta bertemu dengannya. Bahkan lelaki itu telah menyimpan nomornya di ponsel Sarah.
‘maaf sebelumnya, ada apa ya?’ jawab Sarah
‘ada sesuatu yang ingin ku tanyakan’
‘masalah ponsel?’ jawab Sarah
‘iya’ jawab Andre
‘apa ada hal penting banget soal HP ku?’ Sarah merasa pertanyaan
‘iya! Please .. ada hal penting yang ingin ku tanyakan’
Sarah bingung ingin menjawab apa, akhirnya ia hanya mengetik pesannya
‘datang aja ntar sore’ jawab Sarah lagi
‘kirim alamat’ pinta Andre
‘ok’ jawab Sarah
Sarah pun memberikan alamat sebuah tempat ruang terbuka hijau di daerahnya. Sebuah tempat yang dulu disebut cagar alam. Banyak tumbuhan dari berbagai hutan ada di sana. Ada sebuah sungai kecil yang dari dulu merupakan tempat ia bermain ketika kecil saat ia diajak ke tempat tantenya itu.
Sarah menunggu Andre di depan taman, Andre turun dengan membawa dua cup kopi dan memberikan kepada Sarah. Mereka pun berjalan mengitari taman dengan lambat.
“Maaf kemarin aku baca pesan dari teman kamu” ucap Andre
Sarah kaget setengah mati, ia menghentikan langkahnya. Andre yang telah berjalan dua langkah sadar Sarah berhenti dan memutar badannya.
Sarah sangat malu karena pesan pesan itu pasti dari Daren sohibnya. Pesan dimana ia menceritakan semua masalah dengan sang tante dan curhatan panjang problem yang ia hadapi.
Andre hanya tersenyum melihat wajah Sarah yang mendadak merah. Sarah hanya diam dan salah tingkah karena rasa malu yang mungkin melewati batas ambang maksimal.
Merasa melihat Sarah yang merasa malu. Andre pun mencoba menenangkannya
“apa kamu tipe orang yang selalu ingin tahu?” tanya Sarah sedikit kesal
“Santai aja, aku ngerti kok sama situasi kaya gitu”
Sarah menatap Andre tidak percaya.
Dasar rese’ tuan kepo! Ternyata dia ingin ketemu ingin bahas hal memalukan itu! benak Sarah menyumpah karena terlalu malu
“bukan gitu.. aku memang sangat berterima kasih karena sudah menemukan HP ku, dan aku mengerti jika niat kamu ingin mengembalikan membuat kamu membuka isi HP ku, tapi bukan berarti kamu berhak membuka sesuka hati kamu isi HP orang lain dan membuka semua pesan yang dikirim disana” lanjut Sarah merasa tidak terima
“ayo kita duduk disana dulu.. aku akan jelaskan!” tunjuk Andre pada sebuah tempat duduk dibawah pohon beringin.
Andre mengerti jika Sarah kesal padanya karena lancang membuka ponsel miliknya.
Sarah masih diam. Ia terlalu malu untuk menanggapi permasalahan ini dengan lelaki tampan tersebut.
"aku minta maaf waktu tanpa sengaja membukanya" ucap Andre saat mereka duduk berdua
“boleh aku bicara jujur?” tanyanya menanggapi Sarah yang diam
“silahkan!” jawab Sarah masih menunduk menatap cup coffe miliknya yang pengang
“Seperti masalah yang kamu hadapi sekarang... aku juga berada disituasi yang sama” Ucap Andre kemudian meminum kopinya
“Hhmm... kok bisa sama ya?” senyum tipis Sarah seakan merendahkan dan menganggap kata kata Andre palsu
Ia hanya berprasangka Andre hanya tidak ingin melihat dirinya yang seakan merasa tidak nyaman
“maaf kalau aku sudah lancang membukanya tanpa izin, tapi aku hanya tanpa sengaja menemukan solusi untuk diriku” jelas Andre
“terus... kaitannya dengan HP ku?” tanya Sarah menoleh sejenak
“Aku ingin menawarkan kerja sama!” Andre menatap ragu pada Sarah
Sarah menoleh kembali dan mengerutkan kening karena merasa bingung dengan arah pembicaraan Andre
“Sudah ku bilang, situasi kamu sama dengan ku” ucap Andre santai
“O..ke! terus?” menjawab ragu
Sarah mengerutkan kening kembali tapi dia seakan mengerti arah pembicaraan Andre
“Kamu perlu seseorang untuk dibilang ‘suami’ kan?” saat menyebut suami Andre memberikan kode tanda petik pada Sarah
Sarah mengangguk pelan terus mencoba memahami maksud Andre
“Dan aku perlu seorang istri” jelas Andre pada akhirnya
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
ummah intan
hanya pernikahan diatas kertas sarah
2024-07-31
1
QQ
Maksudnya Andre adalah dengan permasalahan yang sama tersebut mereka bisa saling tolong menolong dengan kata lain menerapkan ilmu simbiosis mutualisme👍👍👍
2022-06-03
2