Setelah melalui malam panjang dan 'longlongan' yang luar biasa, pagi itu Sarah kembali bisa sarapan di meja makan.
“Kapan mamah bisa gendong cucu nih?” suara Nensi tiba tiba terdengar saat di tengah tengah khusuknya sarapan hari kedua Sarah dan Andre disana
Sarah yang sedang minum pun langsung tersedak mendengar kata kata mertuanya. Andre pun langsung membantu Sarah membersihkan wajahnya yang sedikit basah dan mengelus belakang Sarah yang terbatuk.
Ayah Andre hanya tersenyum melihat putra dan menantunya yang romantis.
“Mah.. Sarah jadi kaget dengernya..! gak papa sayang?” tanya Andre mengusap punggung sarah lembut
Sarah mengangguk dan jadi salah tingkah, ia masih sibuk membersihkan dirinya dan masih terbatuk, ia pun membantu membersihkan wajah Sarah.
“Kalian mendadak menikah, kamu bahkan langsung bawa Sarah sebagai pengantin, bukan pacar atau tunangan, pikiran mamah pasti karena Sarah...” Nensi menghentikan perkataannya
“Andre dan Sarah udah lama pacaran, tapi kita gak ingin terbuka, karena takut mengganggu pekerjaan Sarah mah! hubungan Andre dan Sarah hanya kita berdua yang tau, Andre meminta Sarah untuk menikah pun, Sarah sempat ragu, tapi syukurnya ... akhirnya Sarah menerima, Andre langsung melakukannya karena takut Sarah berubah pikiran” Jelas Andre dan sesaat menoleh ke Sarah dengan senyuman dan genggaman tangan
Sarah menatap Andre dengan senyuman kebenaran. Mata mereka saling bertemu, tatapan palsu yang seakan menggambarkan mereka saling mencintai dengan begitu dalam dan bahagia.
Memang itulah yang terjadi, tidak ada sedikitpun yang salah. Tapi hanya di akhir kalimat yang benar, sedang depannya bohong semua! benak Sarah menyahut
“Karena aku yakin kamu penyelamat ku” ucap Sarah dengan tatapan penuh cinta
Andre membelai pipi sarah dan kemudian Andre menggenggam tangannya
“Sarah gak hamil mah” Andre kembali menoleh pada ibunya dan menggenggam tangan Sarah erat
“Liat kalian, papah jadi ingin bulan madu lagi sama mamah” ucap sang ayah mencairkan suasana
Sarah menatap mertuanya itu dan tertawa ditahan.
“Tuh papah, masih romantis sama mamah” Andre menoleh, menatap Sarah
“kita juga gitu nanti ya yang!” Andre menarik tekuk Sarah dan mendaratkan ciuman pada dahinya.
Ini ciuman kedua Andre setelah sesi permotretan.
Sarah pun hanya bisa pasrah, bukankah mereka memang harus terlihat mesra sesuai isi kontrak?
Mereka pun kembali melanjutkan sarapan.
“Aku siang ini mungkin sibuk, kamu sendiri dulu ya?” ucap Andre pada Sarah
“Mau kemana?”
“Ada beberapa hal yang harus ku cek, soalnya besok biar kita berduaan aja.”
Sarah menendang kaki Andre
“Awwww!” keluhnya
Orang tuanya tersenyum melihat kelakuan anaknya yang selalu blak blakan.
“Kenapa kalian gak tinggal disini aja? Andre bisa pindah ngantor di kota ini!”
“Maaf banget mah, makasih atas tawarannya, tapi Andre pengen di rumah kami aja, lebih bebas kalo berduaan aja”
Andre mengekspresikan seolah tidak ingin jauh dari Sarah, sikapnya benar benar seperti pengantin baru yang tidak ingin berpisah meski sebentar saja
“Itu kan karena kamu pengantin baru, coba pikirkan lagi nanti.. Sar..? kamu gak keberatankan tinggal disini?” Nensi mencoba menego
Sarah menoleh ke Andre dengan tatapan sedikit khawatir
“Gak keberatan sih mah, Cuma Sarah dan Andre masih kerja” jawab Sarah
“Mamah tau kamu kerja sekarang, bukannya setelah menikah kamu akan fokus ke keluarga?” tanya Nensi
“Biarin mereka mah” sergah sang ayah yang memang tak banyak bicara.
“Sarah menerima lamaran, dengan syarat Andre gak mengekang dia, dalam artian dia tetap bisa berkarir mah..” Jelas Andre
“Mamah hanya berharap saja” senyumnya mengerti
“Nanti mamah pasti akan mempunyai cucu, Cuma ... mungkin masih menunggu” senyum Sarah padanya untuk meminta pengertian
Cucu dari Susan mah, mungkin tahun depannya! benak Sarah
“Pasti itu mah.. pasti!” Andre meyakinkan ibunya
“jangan lama lama lho ya?” pinta ibunya
Mereka hanya menanggapinya dengan senyuman
Selesai sarapan, Sarah ingin membereskan meja makan, tapi dilarang kembali oleh Ayah mertuanya.
Andre mengajak Sarah kembali ke kamar mereka, karena Andre sebentar lagi akan keluar untuk mengurus beberapa hal di kantor pusat.
Sejak kedatangan kemarin, Sarah lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, bagi mertuanya hal itu wajar karena
mereka pengantin baru, tapi hanya itu yang bisa menyelamatkan Sarah dari pertanyaan pertanyaan mertuanya yang super ingin tahu alias kepo tingkat dewa.
“Kamu jangan lama perginya, kalo ditanya tanya kaya tadi aku bingung jawab apa, aku takutnya jawaban kita gak sama kalau pas kamu yang ditanya”
Andre hanya menanggapi santai. Ia membenahi pakaiannya dan merapikan kembali dirinya di depan cermin
“Kamu bilang aja, kita masih mau bulan madu” jawabnya santai
“Heh.. kamu mesti jawab santai gitu” keluhnya
Sarah berdiri untuk membantu membenahi dasi Andre
“Kamu tenang aja, kalau mamah tanya tanya jawab aja seadanya”
“Aku belum hapal semua profil kamu” tatapnya kesal
“Aku dah hapal semua” jawabnya tersenyum
“Huhfftt..” ia mengeluh lagi dan duduk kembali di tepi tempat tidur
“Jangan dipikirin.. heum?” dia menepuk bahu Sarah
“ayo!” ajak Andre beranjak dari sana
Mereka menuruni anak tangga dengan tangan Sarah yang menggandeng lengan Andre. Tapi wajah Sarah
seperti malas melepas Andre pergi.
Orang tua Andre sedang membaca di ruang samping melihat mereka berdua
“Liat pah, istrinya manyun.. pengantin baru yang malas banget kayanya pisah sebentar” ibunya tertawa melihat wajah Sarah yang kusut mengantar Andre keluar
“Papah iri mah, kita bulan madu lagi yuk?” ucapnya ikut melihat Sarah yang masih berdiri di teras untuk melepas kepergian sang suami.
Andre akhirnya menyadari jika orang tuanya berada di ruang baca. Ia pun mengecup kening Sarah.
“Ada papah sama mamah di ruang baca” bisiknya saat mengecup kening Sarah
Sarah hanya diam karena ia tahu ia harus membiarkan itu untuk menunjukan hubungan mereka yang sedang mekar mekarnya.
“Jangan sedih gitu, aku pergi cuma bentar kok sayang!” ucap Andre nyaring dan mencubit pipi Sarah untuk bercanda
Supir ayahnya pun tersenyum melihat kelakuan suami istri itu.
“Beneran jangan lama ya?” balas Sarah sedikit manja
Setiap orang akan beranggapan bahwa Sarah enggan ditinggal Andre karena mereka selalu ingin bersama, tapi Sarah enggan ditinggal karena ia takut ia akan munculnya pertanyaan pertanyaan baru tentang hubungan mereka, sedang dia tidak mengenal Andre sama sekali
Lambaian tangan melepas kepergian Andre, Sarah masih berdiri di teras sampai mobil itu menghilang keluar dari pekarangan luar rumah mewah tersebut.
Perlahan langkah kakinya melangkah masuk dan diikuti hembusan nafas yang menggambarkan suasana hatinya yang malas
“Sar.. sini!” panggil Nensi
Nah! yang aku takutkan malah langsung kejadian ini! benak Sarah mendengar suara ibu mertua yang memanggilanya
Dag dig dug!
Suara jantung Sarah mulai meningkat. Benar apa yang ia pikirkan, ia bakalan diinterogasi lagi.
Celaka! Baru aja pergi, aku bakalan diinterogasi lagi nih! Benaknya bicara memutar badan menuju ruang baca. Ia memasuki ruang baca dengan ragu dan super gugup, tapi Sarah mampu menutupinya
“Koleksi papah banyak ya?” tatapnya pada rak rak buku disana
Sarah berusaha mengalihkan minat sang mertua agar topik obrolan tidak berkisar tentang dia dan Andre.
"Berat banget ya pisah sama Andre? sampai muka kamu kusut gitu?" Goda sang mertua
"sini! mamah mau denger cerita cinta kamu!"
Wassalam! benak Salah seakan disambar petir mendengar permintaan sang mertua
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Nah lho! matilah kau Sar! suruh Andre balik tuh! hahahaha
🤭 Nah setelah ini gimana nasib Sarah ya? moga dia gak salah ngomong ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
ummah intan
hehehe..semangat Sarah utk berbohong dan berbohong terus
2024-07-31
1
Boyong Dosi
crita'nya bagus kak ,tp yg like dikit...semangat thoor😉
2022-10-24
1
QQ
Typo dikit nggih Thor *Sarah bukan *Salah 🙏
2022-06-03
1